2.Inovasi,
3.Kontribusi terhadap bisnis besar : sebagian besar produk yang dihasilkan oleh
bisnis besar dijual kepada konsumen melalui bisnis kecil
Bidang-bidang Bisnis Kecil
3% 4%
4% Jasa
4% Ritel/Eceran
5% Konstruksi
Grosir
Keungan & Asuransi
12%
56% Manufaktur
Transportasi
Lain -lain
12%
Sumber ; www.census.gov/econ/susb/
Bidang-bidang Bisnis Kecil
1.Jasa : alasan memilih ini : membutuhkan sedikit sumber daya & biaya sedikit
2.Retail/eceran : menjual produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain kepada konsumen
3.Konstruksi, dalam hal ini kontruksi proyek lokal kecil, seperti renovasi ruangan rumah,
garasi (kontarktor lokal lebih cocok)
4.Grosir, membeli dalam partai besar dari pabrik atau produsen dan menyimpan dalam
jumlah besar dan lokasi yang sesuai untuk dijual ke peritel
5.Keuangan dan asuransi, ex: KJA, konsultan perpajakan,
6.Manufaktur : Ex : Suku cadang mesin, perangkat lunak computer
7.Transportasi
8.lain-lain : industry lain,ex : lab riset dan pengembangan berskala kecil
Kriteria Bisnis Kecil
100 89.29
80
60
40
20
8.88
1.52 0.15 0.16
0
di bawah 20 20-99 100-499 500-999 1000 atau lebih
Jumlah Karyawan
Column2
UMKM di Indonesia Menurut UU No. 20
Tahun 2008 tentang UMKM
Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
UMKM di Indonesia Menurut UU No. 20
Tahun 2008 tentang UMKM
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).
UMKM di Indonesia Menurut UU No. 20
Tahun 2008 tentang UMKM
Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah).
kewirausahaan dan karakteristiknya ?
Perbedaan dasar antara pemilikan bisnis kecil dan wirausahawan adalah aspirasi
– keinginan wirausahawan untuk memulai suatu bisnis dan menumbuhkannya
Ex, bisnis kecil : Buka usaha tp tujuan untuk memperoleh uang cukup agar bisa
hidup nyaman
Ex, wirausahawan : buka usaha tp tujuannya melahirkan bisnis baru (new venture)
dengan tujuan utama yakni pertumbuhan & ekpansi-mengubah lahan bisnis yang
dikelola menjadi bisnis besar.
Karakteristik kewirausahaan
Dalam membuat rencana bisnis : dimulai dengan pemahaman mengenai kompetensi khusus dari perusahaan yang akan
ditekuni.
Kompetensi khusus
1. Kemampuan untuk mengidentifikasi ceruk (segmen yang
belum tergarap) baru dalam pasar yang mapan
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi pasar baru
3. Kemapuan untuk manejadi penggerak pertama
Membuat rencana bisnis (business plan) : Menggambarkan strategi bisnis & Memperlihatkan bagaimana rencana tsb
dijalankan.
Rencana bisnis juga menggambarkan :
1. Strategi produksi dan pemasaran,
2. unsur-unsur hukum
3. organisasi, serta
4. akuntansi dan keuangan.
Memulai bisnis kecil
Membeli bisnis yang sudah ada : Alasanya : sudah membangun hubungan dengan kreditor,
customer, dan pemangku kep lain, serta memberi gambaran tentang calon pembeli atau klien
(bukan hasil perkiraan prospek)
Waralaba : dijalankan melalui lisensi yang dikeluarkan oleh perusahaan induk kepada pemilik
usaha lokal. Disini ada 2 pihak : terwaralaba(franchise) merupakan pemilik usaha lokal dan
pewaralaba (franchisor) yakni perusahaan induk.
Memulai dari nol : kendati beresiko, sebagian orang mencari kepuasan dari penciptaan gagasan
bisnis dan membuatnya jadi besar.
• Siapa & dimana pelanggan saya berada ?
Hal yang harus • Berapa yang bersedia mereka bayarkan
dipelajari dalam atas produk ?
memulai bisnis dari nol • Berapa unit produk yang bisa dijual
• Siapa pesaing saya
• Kenapa pelanggan membeli produk saya
ketimbang produk pesaing
Modal untuk bisnis kecil
Keluarga
Teman
Lembaga pemberi pinjaman
Investor
Badan pemerintah
1. Kehadiran e-commerce,
2. Peralihan dari bisnis besar,
4. Kekurangan modal
Faktor keberhasilan bisnis kecil
Kekurangan :
4. Kewajiban yang tak terbatas (atas seluruh utang yang muncul)
5. kurangnya kontinuitas: usaha perseorangan bubar bila pemiliknya meninggal
6. Bergantung pada diri sendiri (baik manajemen maupun keuangannya)
Persekutuan
Persekutuan adalah usaha perseorangan yang pemiliknya terdiri dari sekutu pemilik.
Keuntungan :
• Kemampuan untuk tumbuh dengan menambah talenta baru dan dana segar.
• Persekutuan dapat dibentuk hanya dengan memenuhi beberapa persyaratan hukum (kendati harus
dimulai dengan kesepakatan & perjanjian) tapi bisa juga mengikat secara hukum
• Para sekutu dikenai pajak sebagai individu
Kekurangannya :
Kewajiban yang tidak terbatas,masing-masing mitra bertanggung jawab atas hutang semua
kemitraan
Tidak ada sekutu yang bisa menjual perusahaan tanpa persetujuan sekutu lain
1. Perseroan terbatas tertutup : Saham dimiliki oleh segelintir orang, dikenai pajak korporasi
2. Perseroan terbatas terbuka : saham dimiliki oleh banyak investor, dikenai pajak korporasi
3. S Corporation: Hasil campuran antara perusahaan tertutup dan persekutuan; dikelola dan
dioperasikan seperti perusahaan tetapi diangap sebagai persekutuan untuk tujuan pajak
4. Limited Liability Corporation (LLC): campuran antara perusahaan terbuka dan
persekutuan yang para pemiliknya dikenakan pajak sebagai sekutu tetapi menikmati
manfaat tanggung jawab terbatas
Jenis perusahaan
Dalam korporasi harus : memenuhi syarat hukum, harus dikelola dengan tata kelola
perusahaan (peran pemegang saham, direktur, manager dalam pengambilan keputusan
Perusahaan menjual saham kepada investor yang kemudian menjadi pemegang
saham dan pemilik sesungguhnya.
Laba didistribusikan di kalangan pemegang saham dalam bentuk dividen, dan manajer
korporasi melaksanakan pekerjaan sesuai dengan keinginan pemegang saham
Dewan direksi : Badan yang bertangung jawab atas korporasi, dewan ini
berkomunikasi dengan pemegang saham & pemangku kep lainnya melalui lap
tahunan, ringkasan kinerja keuangan, menetapkan kebijakan deviden, gaji pejabat
korporasi (di Indonesia : dewan komisaris)
Pejabat korporasi : Kebanyakan anggota dewan tidak berpartisipasi dalam
manajemen sehari-hari, namun mempekerjakan tim manajer. Tim ini disebut officers,
biasanya dikepalai oleh seorang eksekutif kepala (CEO), yang bertanggung jawab
atas keseluruhan kinerja perusahaan
Jenis pemegang saham