Anda di halaman 1dari 38

PENGANTAR ILMU HUMANIORA

BY: INDRIANI
DASAR PEMIKIRAN
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tgl.
20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

PT Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa menetapkan bahwa


struktur kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan
prodi di PT.

Terdiri atas :

1. Kurikulum Inti

2. Kurikulum Institusional
Pasal 1  Mahasiswa memiliki landasan pengetahuan, wawasan, dan keyakinan sebagai
bekal hidup bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradap serta
bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungan.

Pasal 2 Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika dan moral pada mahasiswa serta
memberikan panduan bagi penyelenggara pendidikan dalam mengantar mahasiswa
untuk mengembangkan pemahaman serta penguasaannya tentang keanekaragaman,
kesetaraan, dan martabat manusia sebagai individu dan makhluk sosial di dalam
kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman pada nilai budaya melalui pranata
pendidikan, serta tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan
lingkungannya dalam kehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global yang
mengarah pada tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Unesco (1988) dalam rangka meningkatkan mutu dan hasil
pendidikan, mendeklarasikan empat pilar pembelajaran,
yaitu:
(1) learning to know (pembelajaran untuk tahu)
(2) learning to do (pembelajaran untuk berbuat)
(3) learning to be (pembelajaran untuk membangun
jati diri)
(4) learning live together (pembelajaran untuk hidup
bersama secara harmonis)
Misi-misi ini khususnya learning live together sangat
mendukung dalam bidang ilmu-ilmu sosial humaniora.
Selain Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 38 Tahun 2002,
dasar yuridis ISBD diberikan di PT adalah Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indnesia No.
43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan
Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi dan Keputusan Dikti No.
44/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat di PT.
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia
terpelajar yang kritis, peka, dan arif dalam
memahami keragaman dan kesederajatan manusia
yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika, dan moral
dalam kehidupan bermasyarakat
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta
menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada
mahasiswa untuk memahami keragaman dan
kesederajatan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat selaku individu dan makhluk ssial
yang beradab serta tanggung jawab terhadap sumber
daya dan lingkungannya.
 Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk
sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
 Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan
ksederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat.
 Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan
kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu
dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan
akademik dan keahliannya.
Menurut Antropologi kebudayaan: Keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
J.J. Honigman  “The World of Man” membedakan adanya tiga

gejala kebudayaan:

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide

(gagasan), nilai-nilai/norma dan peraturannya.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta

tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.


1. Bahasa

2. Sistem pengetahuan

3. Organisasi sosial

4. Sistem peralatan hidup dan teknologi

5. Sistem mata pencaharian hidup

6. Sistem religi

7. Kesenian
1. hubungan yang ramai

2. bergantung pada ilmu dan teknik

3. sifat progresif/dinamis

4. banyak dan beragam deferensiasi


1. PRUBAHAN ALAM

Alam selalu berubah. Lingkungan berubah membawa perubahan


cara berpikir, hubungan antarindividu dan status sosial.

2. PROSES SOSIAL

Gerak perubahan manusia dalam kehidupannya membawa


kepada gerak masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dari
dalam disebut evolusi.
1. KONGRUENSI

Suatu unsur budaya asing masuk dalam suatu budaya tertentu


untuk mengisi kekosongan, karena unsur budaya yang dimasuki
belum ada. Misalnya budaya teknologi dan elektronika.

2. FUSI

Apabila unsur budaya asing dan sejenis diterima oleh budaya


tertentu membentuk unit baru. Contoh: keroncong
4. SINKRITISME

Bila dua unsur budaya saling bertemu, unsur budaya asing


dengan unsur budaya tertentu menjadi satu kesatuan yang
sebenarnya unsur-unsur budaya tersebut saling berlawanan.
Contoh: terkun, Nduslam.
6. ASIMILASI
Bila unsur budaya asing yang diterima diserap menjadi bagian
yang integral dari budaya penerima sehingga tidak dirasakan lagi
sebagai unsur budaya asing. Misalnya: jagung, lombok,
tembakau.
1. Terbiasanya masyarakat memiliki hubungan

(kontak) dengan kebudayaan dan dengan orang-


orang yang berasal dari luar masyarakat
tersebut.

2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang


dominan ditentukan oleh nilai agama, maka
penerimaan unsur baru disensor dulu.
3. Corak struktur sosial masyarakat (sistem
otoriter).

4. Suatu unsur diterima jika sebelumnya sudah


ada unsur kebudayaan itu.

5. Apabila unsur yang baru memiliki skala


kegiatan yang terbatas dan dapat dengan
mudah di buktikan kegunaannya.
Dalam konflik kebudayaan, nilai-nilai
kebudayaan yang satu ditentang oleh cita-cita
kebudayaan yang lain. Hal ini menyebabkan
perhatian orang kembali pada unsur-unsur
manusiawi yg paling hakiki dan abadi
sifatnya. Orang selalu menggali lagi dasar
humaniora, Memilih mana yang lebih sesuai
untuk mempertinggi martabat manusia.
4. Pada abad 19 pertentangan antara agama dan ilmu.

5. Sekarang timbul konflik antara ilmu eksata yang bergelora


dalam super teknik modern dengan tenaga atomnya
menghadapi himbauan ilmu-ilmu sosial.

Keunggulan sains membuat jurang kaya-miskin di seluruh dunia.


Teknik yang menciptakan keunggulan sains membuat jurang
kaya-miskin di seluruh dunia, selain itu teknik yang
menciptakan perlombaan senjata mengancam dunia dengan
kepunahan. Teknik tanpa etik menjadi bahaya.
??
Kepribadian  pribadi: watak, diri manusia, karakter
(personality, character self) Macam :
1. menarik, halus
2. kasar, keras
Konsep kepribadian:
1. Corak tingkah laku sosial
a. tampak
- cara berjalan
- cara berbicara
2. Corak gerak-gerik badan manusia

3. Tingkah laku manusia terhadap alam

4. Totalitas psikophisik yang kompleks

5. Organisasi psikophisik yang dinamik  penyesuaian diri


dengan lingkungan
Faktor:
-dalam  bawaan

- luar  lingkungan
Aliran-aliran:
1.Nativisme (J.J. Rousseau, Schoupen Hour)

Kepribadian seseorang dipengaruhi dari unsur bawaan atau


bakat sejak lahir.
2. Empirisme ( John Locke)
- Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh pengalaman
setelah manusia lahir.
- Teori Tabularasa  manusia lahir seperti kertas putih.
 Suku bangsa dan ras.
 Agama dan keyakinan.
 Ideologi dan politik.
 Tata krama.
 Kesenjangan ekonomi.
 Kesenjangan sosial.
 Relasi antara keragaman dengan
kehidupan:

1. beragama,

2. bermasyarakat,

3. bernegara, dan

4. global
 Kesatuan dan persatuan bangsa akan goyah bila
terjadi:

1. disharmonisasi yaitu tidak adanya kesesuaian


dengan keragaman antarmanusia dengan
lingkungan,

disharmonisasi karena paradoks dengan era global

2. perilaku deskriminatif

3. eksklusivisme dan rasialisme


 Strategi meminimalkan pengaruh negatif keragaman adalah
dengan semangat:
1. religius
2. nasionalis
3. pluralis
4. humanis
5. dialogis (dengan antarumat)
6. inteaktif dan komunikatif
 Komunitas internasional telah
mengakui adanya diskriminasi di
berbagai belahan dunia.
 Prinsip nondiskriminasi harus
mengawali kesepakatan antarbangsa
untuk dapat hidup dalam kebebasan,
keadilan, dan perdamaian.
 Kompetisi utamanya penguasaan
bidang ekonomi
 Tekanan dan intimidasi
 Ketidakberdayaan golongan lemah
 Terjadinya disintegrasi bangsa dan bubarnya
sebuah negara disebabkan:
1. kegagalan kepemimpinan
2. krisis ekonomi yang akut
3. krisis politik
4. krisis sosial
5. demoralisasi (instrumen negara)
6. intervensi asing
 Hubungan antara kebudayaan dan
peradaban sangat erat
 Peradaban merupakan perwujudan
kebudayaan yang bernilai tinggi,
indah, dan harmonis
 Perubahan sosial budaya yang disebabkan dari luar
masyarakat:
1. cultural contact (akulturasi)
2. difusi budaya
3. penetrasi budaya (penetration violent dan penetration
pasifique)
4. invasi (perang)
5. asimilasi budaya
6. hibridasi budaya
7. milenarisasi (analog datangnya ratu adil)
1. sistem pendidikan (inovation, discovery
invention, enculturation)
2. menghargai karya orang lain
3. adanya transparansi dalam masyarakat
4. deviation
5. penduduk yang heterogen
Dison, L. 1999. Ilmu Budaya Dasar.Surabaya: Bina Ilmu.

Habib Mustopo, M. 1983. Ilmu Budaya Dasar.Surabaya. Usaha Nasional.

Hartoko, Dick. 1987. Memanusiakan Manusia Muda, Tinjauan Humaniora.


Yogyakarta: Kanesius.

Kuntjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi..Jakarta: Aksara Baru.

Setiadi, Elly M. Dkk.2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar..Jakarta: Prenada


Media Group.

Spicer,E.H. (Edit.).1952. Human Problems in Technological Change. New York:


Russel Sage Foundation.

Anda mungkin juga menyukai