Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah

persalinan atau kelahiran tertinggi terjadi dinegara berkembang dengan

450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan

dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara

persemakmuran(Depkes RI, 2014).

Menururt Dinkes RI (2017) AKI adalah jumlah kematian ibu

selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh

kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena

sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000

kelahiran hidup.Secara umum terjadi penuruan kematian ibu selama

periode 1991-2015. Terjadi penurunan AKI di Indonesia dari 390 pada

tahun 1991 menjadi 305 pada tahun 2015. Penyebab kematian ibu terdiri

dari penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab tidak

langsung komplikasi kanker, ginjal, jantung, tuberkulosis atau penyakit

lain yang diderita ibu 40,8% dan berbagai penyebab yang kompleks, yaitu

sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan, fasilitas pelayanan kesehatan,

dan gender.

Berdasarkan data Dinkes DIY (2018) Pada tahun 2015 penurunan

jumlah kematian ibu sangat signifikan hingga menjadi sebesar 29 kasus.

Namun pada tahun 2016 kembali naik tajam menjadi 39 kasus dan

kembali sedikit turun menjadi 34 pada tahun 2017, namun naik lagi di

1
2

tahun 2018 menjadi 36. Penyebab kematian ibu yang paling banyak

ditemukan di DIY adalah karena perdarahan (11), hipertensi dalam

kehamilan (6), TBC (4), jantung (4), kanker (3), hipertiroid(2), sepsis,

asma, syok, emboli, aspirasi, dan gagal ginjal masing-masing 1 kasus.

status kesehatan ibu hamil sangat menentukan dalam penurunan angka

kematian ibu dan bayi. Pemeriksaan ibu pada saat hamil merupakan upaya

lain untuk menurunkan angka kematian ibu karena melahirkan.

Berdasarkan data Dinkes Sleman (2018) Angka Kematian Ibu per

100.000 kelahiran hidup pada yahun 2017 adalah 43 dari target tahun 2017

sebesar 62,79. Sasaran ibu hamil tahun 2017 adalah sebanyak 15.488

orang. Cakupan kunjungan K4 samai dengan bulan Desember 2017

mencapai 96,03 dari target 96,6%. Secara keseluruhan cakupan K4 belum

tercapai di tingkat Kabupaten Sleman. diagnosis penyebab kematian ibu

antara ain perdarahahn, kejang, penyakit jnatung, sepsis.

Proses persalinan atau kelahiran cenderung memicu kecemasan,

baik untuk kelahiran yang pertama kali ataupun yang kesekian kali. Fokus

dalam masa persalinan adalah wanita, tetapi perlu diketahui bahwa

kecemasan bukan hanya dirasakan oleh istri. Selama masa kehamilan dan

dalam persalinan, banyak suami yang merasakan cemas. ansietas atau

kecemasan dan stres juga dialami oleh pasangannya (Bramantyo, 2013).

Menurut Utami (2014) kecemasan suami saat menghadapi

persalinan disebabkan beberapa faktor-faktor usia, pengalaman persalinan

istri sebelumnya, status kesehatan, konsep diri, perencanan persalinan,


3

pendidikan dan pemahaman, latar belakang budaya dan kebijakan rumah

sakit serta status sosial ekonomi. Nurjanah (2014) mengatakan bahwa

suami yang mempunyai istri dengan kehamilan primigravida maupun

multigravida sama-sama mempengaruhi tingkat kecemasan dalam

menghadapi persalinan. Nurrochmi (2019) menjelaskan bahwa

pengetahuan memegang peranan yang sangat penting bagi calon orang tua,

karena dalam proses kehamilan dan persalinan. Rasa takut menghadapi

proses ini muncul ketika pasangan merasa tidak tahu apa-apa atau tidak

tahu apa yang harus dipersiapkan, tidak tahu apa yang terjadi dalam tubuh

danl tidak tahu prosesnya.

Menurut Dinkes RI (2018) Kualitas ibu dan anak dapat dilihat dari

porsi kehamilan persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan. K4

adalah cakupan pada ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan

antenatal minimal 4 kali sesuai distribusi dan sesuai standar. Terdapat 10

standar pelayanan kesehatan ibu hamil, salah satu standar pelayanannya

adalah Temu Wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling),

termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).

Bidan sebagai tenaga kesehatan dan dekat dengan wanita mempunyai

peran penting dalam memberikan konseling dan membantu merencanakan

persalinan, konseling tidak hanya diberikan kepada ibu, namun juga

kepada suami sebagai kepala keluarga. Diharapkan dengan konseling

dapat membantu mengurangi kecemasan dalam menghadapi persalinan.


4

Masyarakat terutama orang-orang terdekat ibu hamil juga dapat

memberikan dukungan sosial kepada ibu hamil yang akan menghadapi

persalinan, dukungan yang diberikan dipercaya dapat mengurangi

kecemasan pada ibu maupun pada suami.

Peneliti melakukan studi pendahuluan pada bulan Desember di

Puskesmas Mlati II Sleman, peneliti melakukan wawancara pada 10 suami

yang mendampingi ibu hamil trimester III melakukan kunjungan

kehamilan baik pada ibu primigravida maupun multigravida, beberapa

suami mengatakan merasakan cemas menghadapi persalinan. Berdasarkan

hasil wawancara dan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Tentang

Persalinan dengan Kecemasan Suami Menghadapi Persalinan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka didapatkan rumusan masalah

yaitu Bagaimanakah Hubungan Pengetahuan Tentang Persalinan dengan

Kecemasan Suami Menghadapi Persalinan di Puskesmas Mlati II Sleman?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan tentang persaalinan dengan

kecemasan suami menghadapi persalinan di Puskesmas Mlati II

Sleman

2. Tujuan Khusus
5

a. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan

dengan kecemasan suami menghadapi persalinan

b. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi persalinan dengan kecemasan suami menghadapi

persalinan

c. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang tahapan peersalinan

dengan kecemasan suami menghadapi persalinan

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan sumber pustaka khususnya dalam ilmu kebidanan

tentang hubungan pengetahuan tentang persaalinan dengan kecemasan

suami menghadapi persalinan di Puskesmas Mlati II Sleman

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Responden Penelitian

Bagi suami dari ibu hamil trimester III dapat menjadi sumber

pengetahuan dalam mempersiapkan persalinan agar dapat

mengurangi kecemasan yang dirasakan sebelum menghadapi

persalinan.

b. Bagi Lahan Penelitian

Sebagai tambahan pustaka dan masukan dalam Standar

Operasional Prosedur (SOP) ANC terpadu10 T pada bagian temu

wicara untuk lebih meningkatkan dalam memberikan komunikasi


6

teraupetik. Konseling yang diberikan tidak hanya dengan ibu

hamil saja, namun bisa untuk suami sebagai kepala keluarga,

pengambil keputusan dan calon pendamping persalinan.

Diharapkan petugas kesehatan mampu memberikan gambaran

kepada ibu hamil dan suami tentang proses persalinan dan apa

yang perlu dipersiapkan sejak dini sehingga mampu mengurangi

kecemasan.

c. Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan pustaka perpustakaan

yang dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan tentang

Hubungan Pengetahuan Tentang Persalinan dengan Kecemasan

Suami Menghadapi Persalinan di Puskesmas Mlati II Sleman.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi penelitian ini adalah mata ajar kebidanan

dewasa mengenai faktor umur, pengetahuan, paritas dan pekerjaan

yang mempengaruhi kecemasan suami dalam menghadapi persalinan

pada ibu hamil trimester III.

2. Ruang Lingkup Responden

Responden dalam penelitian ini suami yang sedang mendampingi ibu

hamil trimester III dalam melakukan kunjungan ANC di Puskesmas

Mlati II. Suami dari Ibu hamil trimester III baik primigravida maupun
7

multigravida yang dapat membaca dan menulis dan bersedia menjadi

responden.

3. Ruang Lingkup Waktu

Penyusunan proposal sampai dengan pengumpulan laporan hasil.

penelitian dilaksanakan sejak bulan Desember 2019 sampai dengan

April 2020

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mlati II Sleman, berdasarkan

data dinkes, Puskesmas Mlati II merupakan faskes tingkat pertama dan

memiliki cakupan K4 yang cukup tinggi. Setelah peneliti melakukan

studi pendahuluan pada suami dengan ibu hamil trimester III,

didapatkan hasil mayoritas suami merasakan kecemasan.

F. Keaslian Penelitian

1. Walangadi. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida

Trimester III Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan

Di Poli KIA Puskesmas Tuminting. Tujuan Penelitian ini adalah untuk

mengetahui Hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida trimester

III dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan. Metode

penelitian menggunakan metode potong lintang. Teknik pengambilan

sampel yaitu sesuai kriteria inklusi secara Purposive Sampling ini

menggunakan 36 sampel. Kesimpulan adalah ada hubungan antara

pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III dengan tingkat


8

kecemasan ibu menghadapi persalinan di poli KIA Puskesmas

Tumintingdengan nilai yang diperoleh (p = 0,000 ≤ α 0,05).

2. Utami. (2014). Tingkat Kecemasan Suami Saat Istri Menjalani

Persalinan Normal Di PONEK RSUD Dr.Moewardi. Tujuan Penelitian

untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan suami terhadap istri

yang menjalani persalinan primipara dan multipara dengan persalinan

normal di RSUD Dr.Moewardi. metode penelitian analitik dengan

rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik

purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian 96 responden,

sedangkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa

bivariat menggunakan uji-t tidak berpasangan. Hasil uji bivariate

dengan uji-t tidak berpasangan membuktikan bahwa ada perbedaan

tingkat kecemasan suami terhadap isrti yang menjalani persalinan

primipara dan multipara dengan persalinan normal dibuktikan dengan

nilai p=0.000 dimana <0.05. Kesimpulan Ada perbedaan tingkat

kecemasan suami terhadap istri yang menjalani persalinan primipara

dan multipara dengan persalinan normal di RSUD Dr.Moewardi.

3. Primasari. (2017). Hubungan Karakteristik Pendamping Persalinan

Dengan Tingkat Kecemasan Pendamping Saat Mendampingi

Persalinan Normal. Tujuan untuk Mengetahui hubungan karakteristik

pendamping persalinan dengan tingkat kecemasan pendamping saat

mendampingi persalinan normal di Bidan Praktek Bersama

KuraoPadang. Metode Penelitian analitik, dengan pendekatan cross


9

sectional. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 220 orang. Jumlah

sampel 33 orang yang diperoleh dari rumus 15% dari populasi. Teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling.

Analisa penelitian ini adalah analisaunivariat dan analisabivariat,

analisabivariat menggunakan uji chi square. Hasil uji statistik

menunjukkan, umur : (ρ value = 0,000 < α = 0,05), pendidikan : (ρ

value = 0,496 > α = 0,05), pekerjaan : (ρ value = 0,008 < α = 0,05),

dan jumlah kehamilan ibu : (ρ value = 0,011 < α = 0,05). Kesimpulan

Ada hubungan antara umur, pekerjaan dan jumlah kehamilan ibu

dengan tingkat kecemasan pendamping, tidak ada hubungan antara

pendidikan dengan tingkat kecemasan pendamping saat mendampingi

persalinan normal di Bidan Praktek Bersama Kurao Padang.

Anda mungkin juga menyukai