2. Bank Sperma
Pandanngan islam
“Tidak halal (diharamkan) bagi seseorang yang beriman kepada ALLAH SWT dan hari kemudian
menumpahkan air (sperma)-nya ditempat persemaian (Rahim) wanita lain” (hadits riwayat Abu
Daud, Turmudji dan dianggap sahih oleh Ibn Hibban, tapi dianggap Hasan oleh al-Bazzar) . dalam
masalah munculnya bank sperma ada juga berpendapat hal lain, terdapat dua hukum yang perlu
dipahami, pertama: hokum kewujudan bank sperma itu sendiri, dan kedua: hokum
menggunakan khidmat bank tersebut yakni mendapat sperma lelaki untuk disenyawakan
dengan sel telur perempuan bagi mewujudkan satu kehamilan dengan cara enseminasi buatan.
Pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, praktek jual beli sperma haram hukumnya,
MUI menyatakan bahwa yang dibolehkan hanya percampuran antara sperma suaminya
sendiri dengan ovum istrinya sendiri.
Kesimpulan
Hukum pendirian bank sperma tergantung dari dua hal, yaitu cara pengambilan sperma dari
donor dan proses inseminasi. Pengambilan sperma dilakukan melalui masturbasi ini, ada yang
membolehkan da nada yang mengharamkan. Sedang masalah inseminasi, jika inseminasi yang
halal (sperma suami diinseminasikan kepada Rahim isteri) maka hukumnya boleh, sedang jika
inseminasi yang haram (sperma orang lain diinseminasikan ke Rahim isteri), maka hukumnya
haram.
TUGAS KEDOKTERAN ISLAM
OLEH
KURNIA AMALIAH HAMBALI
ANSHARI SAMAD
NILA ARDILLA
MUHAMMAD ZIAURRAHMAN
SYARIFAH NAMIRAH
WIDYA NOVASARI
FAKULTAS KEDOKTERAN
2015