Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSA SEVERITY 2 DAN SEVERITY 3

SEVERITY 2
ANEMIA  penyakit kronis ( ckd, sirosis dan ca ) HB < 8 + tranfusi

Penyakit non kronis , HB < 10 + tranfusi

HIPOKALEMIA  lab K < 3.5 + terapi hipokalemia

HEMIPARESE  pada PF motorik < 5/5 + tatalaksana fisioterapi

CHF  hasil echo EF < 50% + terapi diuretik

TB PARU  RO thorax terdpt infiltrat + keluhan ( batuk/demam ) + terapi OAT

DHF keluhan berupa demam, hasil lab IG M positif /NS-1 positif + tatalaksana DHF

INTAKE SULIT  ada asssesment gizi dan IMT < 16

HIPOALBUMIN  pada sirosis Hepatis , alb < 3 dan di terapi

Pada non sirosis hepatis , alb < 2 dan di terapi

ISK  terdapat gejala klinis yang khas ( nyeri saat BAK, anyang-anyangan, nyeri
pinggang ), leukosit urin > 10 LBP / kultur urin positif

GASTRITIS EROSIF  di lakukan dan EGD dan hasil egd menunjukkan gastritis erosif
SEVERITY 3

PNEUMONIA /BRONKOPNEUMONIA  RO THORAX : terdapat infiltrat + gejala ( demam >


38 /batuk, leukosit > 10 ribu , rh +/+ ) dan di terapi dengan AB

EFUSI PLEURA  pada RO thorax terdapat efusi pleura dan di lakukan pungsi pleura
/wsd/ipc

SEPSIS  terdapat gejala ( suhu < 36 atau > 38.5 , leukosit > 10 ribu ) di sertai pemeriksaan
kultur darah dan di terapi dengan AB lini 3

COAGULATION DEFECT  lab PT dan APTT memanjang di sertai dengan tranfusi FFP

GAGAL NAPAS AKUT  pada lab terdapat pH : < 7.35, po2 < 60, pCo2 > 50 dan
menggunakan oksigenasi ( NK, SM, NRM, CPAP, HFNC fan ventilator)

SHOCK HYPOVOLEMIK  sesuai dengan manifestasi klinis ( TD < 90 , akral dingin ) di


sertai dengan tatalaksana berupa loading cairan)

SHOCK CARDIOGENIK  pada pasien jantung di sertai TD < 90 tanpa inotropik atau TD <
80 di sertai inotropik + echo , EF < 50%

DEMAM TYPHOID  terdapat demam, pada lab IG M Salmonella posiitf / TUBEX > 3

CARDIAC ARREST  di lakukan RJP di sertai dengan form code blue

INFARK CEREBRI  pada msct kepala / ct scan kepala terdapat lacunar infark di sertai
dengan tatalaksana berupa citicoline.

Anda mungkin juga menyukai