Anda di halaman 1dari 40

HIPERTENSI

DALAM
KEHAMILAN
dr. Widya Novasari
Kasus

■ Ny. S / 43 tahun / 903329


RPS:
Pasien datang dari poli kebidanan mengatakan perut terasa kenceng-kencang, gerakan janin aktif,
mules tidak ada, keluar air2 tidak ada, lendir darah tidak ada. Riw. Operasi DC tahun 2003, riw.
Hipertensi(+) dan berobat mendapat terapi dopamet 3x500mg dan nifedipine 2x10mg. Riw. Alergi
tidak ada
HPHT februari 2021
TP 21/10/2021
Pemeriksaan Fisik

KU: Baik, Compos Mentis


TD: 131/70 mmHg
RR: 19x/mnt
Nadi: 81x/mnt
Suhu: 36,5oC
Spo2: 99%
BB: 117 kg
TB: 160cm
INSPEKSI
Payudara
- Benjolan: Tidak Ada
- Pembesaran: Ya 
- Puting susu: Menonjol
- Colostrums: Tidak ada
Perut
- Linia: Nigra
- Setrie: Tidak ada
- Benjolan: Tidak ada
- Pembesaran: Sesuai masa kehamilan
Pinggang (periksa Tidak ada rasa nyeri
ketuk):
Kemaluan / Genetalia
- Perenium: Tidak ada luka perut
- Pengeluaran
Tidak ada
pervagina:
Flouralbus:
- Vulva & vagina: Varices Tidak ada
Oedema Tidak ada
Ekstremitas
- Oedema tangan &
jari: Tidak ada
- Oedema kaki /
Tidak ada
tungkai:
- Varices: Tidak ada
- Refleksi patella: Positif
PALPASI

Tinggi fundus  (30 Cm)


uteri:
TBJ:  2700 Gram
LI   : Bagian
Bokong
fundus teraba:
LII  : Letak: Memanjang
        Posisi: Puka
LIII : Presentasi: Kepala

LIV : Penurunan: Belum masuk PAP

        Pergerakan: Aktif 


        His: Tidak ada
AUSKULTASI

Djj: 141x/mnt
Frekuensi: Teratur
Diagnosis

G2P0A1 hamil 37 minggu dengan HDK obesitas


Laboratorium tgl 20/10/2021
Laboratorium post op tgl 21/10/21
Pem. Lab sebelumnya Tgl 14/10/21
Pem. Lab sebelumnya Tgl 20/09/21
USG

■ ICA: cukup
■ Jumlah janin: 1
■ Presentasi: kepala
■ Plasenta: fundus
■ DJJ(+)
■ TBJ 2700gr
■ Usia kehamilan 37/38 mgg HDK
■ JK: Laki-laki
CTG
EKG
Planning

■ Rencana SC besok (21/10/2021) + prabedah + anastesi + cukur + lab + ekg + ctg


■ Anti hipertensi lanjut
■ Cek DPL post op
■ Obs. KU dan TTV
■ Obs. His dan DJJ
Tatalaksana

■ Infus RL, dopamet 3x500mg dan nifedipine 2x10mg


■ TERMINASI SC tgl 21/10/2021 14.00 WIB
■ Terapi post op: Infus RL+1 amp oksitosin/30tts/mnt, Ceftriaxone 2x1gr iv, Ranitidin
1x50mg iv, Ketorolac 2x30mg, Profenid 3x1 rectal, Hemobion 1x1 tab
■ Terapi pulang: Amoxicilin 3x500mg, Asam mefenamat 2x500mg, ranitidine 2x150mg,
dopamet 3x500mg dan nifedipine 2x10mg
TERIMA KASIH
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)

■ Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg pada
dua kali pemeriksaan dengan jarak waktu minimal 15 menit dengan keadaan tenang.
Jika ditemukan tekanan darah tinggi ≥140/90 pada ibu hamil, dilakukan pemeriksaan
kadar protein urin dengan tes celup urin atau protein urin 24 jam dan tentukan diagnosis.
■ Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua ibu hamil dan menjadi salah satu
penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan.
Klasifikasi

Hipertensi kronik
dengan Hipertensi
Hipertensi kronik
Superimposed gestasional
preeklampsia

Preeklampsia Eklampsia
Hipertensi Kronik

■ Hipertensi terjadi sebelum kehamilan dan menetap setelah persalinan tanpa disertai
proteinuria (protein dalam urin)
■ TD ≥140/90 mmHg 
■ Riwayat hipertensi sebelum hamil atau hipertensi pada usia kehamilan <20 minggu 
■ Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin)
Hipertensi kronik dengan Superimposed
preeklampsia
■ Hipertensi kronik disertai proteinuria (protein dalam urin)
■ Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada sebelum usia kehamilan 20 minggu) 
■ Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1
Hipertensi gestasional

■ Hipertensi yang timbul pada usia kehamilan >20 minggu tanpa proteinuria dan
menghilang setelah persalinan
Preeklampsia
■ Hipertensi yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu disertai dengan proteinuria
– Ringan: TD≥140/90 mmHg , proteinuria 1+, pemeriksaan protein kuantitatif
menunjukkan hasil >300 mg/24 jam
– Berat: TD >160/110 mmHg, proteinuria ≥2+, pemeriksaan protein kuantitatif
menunjukkan hasil >5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
• Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
• Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
• Sakit kepala , skotoma penglihatan
• Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
• Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
• Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
• Sindroma HELLP
Eklamsia

■ Preeklampsia yang disertai kejang-kejang dan/atau koma


KLASIFIKASI

Hipertensi
(-)
Usia Kronik
Kehamilan <20 Proteinuri
minggu Superimposed
(+)
Preeklampsia
Hipertensi
dalam Hipertensi
Kehamilan (-)
Gestasional

(-) Preeklampsia
Usia
Ringan
Kehamilan >20 Proteinuri
minggu Preeklampsia
(+) Kejang Berat

(+) Eklampsia
Faktor Risiko

■ Usia ■ Diabetes Melitus Tergantung Insulin


■ Kehamilan pertama ■ Penyakit ginjal
■ Jarak antar kehamilan ■ Sindrom antifosfolipid
■ Riwayat preeklampsia sebelumnya ■ Hipertensi Kronik
■ Riwayat keluarga
preeklampsia/eklampsia
■ Kehamilan kembar
■ Obesitas sebelum hamil
Penatalaksanaan
Obat Penurun Tekanan Darah

• Target penurunan MAP 20%


• Obat golongan ACE inhibitor (ACEI) seperti captopril dan angiotensin type 1 receptor
blocker seperti valsartan dikontraindikasikan pada ibu hamil
Pemberian MgSO4
Berikan magnesium sulfat untuk preeklampsia berat dan
eklampsia
DOSIS PEMBERIAN
Dosis awal • Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%)
4 g MgSO4 dan
larutkan dengan 10 ml akuades
• Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 5-10 menit
• Jika akses intravena sulit, memberikan masing-masing 5 g MgSO4
(12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM di bokong kiri dan kanan

Dosis rumatan • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam
6 g MgSO4 500 ml larutan Ringer Laktat/ Ringer Asetat, lalu berikan secara IV
dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan diulang
hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
eklampsia)
Dosis Diazepam
untuk Preeklampsia dan Eklampsia

DOSIS PEMBERIAN

Dosis awal • Diazepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2 menit


• Jika kejang berulang, ulangi pemberian sesuai dosis awal

• Diazepam 40 mg dalam 500 ml larutan Ringer laktat melalui


Dosis pemeliharaan infus
• Depresi pernafasan ibu baru mungkin akan terjadi bila dosis >
30 mg/jam
• Jangan berikan melebihi 100 mg/jam
Kortikosteroid untuk pematangan paru

• Pemberian kortikosteroid antenatal berhubungan dengan


penurunan mortalitas janin dan neonatal, RDS, kebutuhan
ventilasi mekanik/CPAP, kebutuhan surfaktan dan perdarahan
serebrovaskular, necrotizing enterocolitis serta gangguan
perkembangan neurologis
• Kortikosteroid diberikan pada usia kehamilan ≤ 34 minggu
untuk menurunkan risiko RDS dan mortalitas janin serta
neonatal selama 48 jam.
• Pemberian kortikosteroid pada sindrom HELLP dapat
memperbaiki kadar trombosit, SGOT, SGPT, LDH, tekanan
darah arteri rata –rata dan produksi urin.
Tanda dan bahaya kehamilan

■ Perdarahan
■ Demam atau panas tinggi
■ Keluar air ketuban sebelum waktunya
■ Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang
■ Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
■ Ibu muntah terus dan tidak mau makan
Komplikasi

■ Pertumbuhan janin terhambat


■ Risiko kematian ibu dan janin
■ Persalinan sebelum waktunya
■ Plasenta lepas di dalam rahim
■ HELLP Syndrome (hemolisis, peningkatan enzim hati, dan hitung trombosit
rendah)
■ Peningkatan risiko hipertensi, penyakit jantung iskemik, stroke, dan deep
vein thrombosis di masa yang akan datang
Pencegahan
■ Skrining risiko preeklampsia untuk setiap wanita hamil sejak awal kehamilan
■ Pola makan seimbang dengan nutrisi terpenuhi
■ Aktivitas fisik rutin
■ Manajemen stres
■ Kontrol kehamilan rutin

Pencegahan dengan obat dan suplemen


■ Aspirin 75mg/hari untuk mecegah preeklampsia pada wanita dengan risiko tinggi dan
sebaiknya diberikan sebelum usia kehamilan 20 minggu
■ Kalsium 1.000 -2.000 mg/hari
■ Zinc 200 mg/hari
■ Magnesium 365 mg/hari
Referensi

1. Prawirohardjo, Sarwono.2013. Ilmu Kebidanan Sarwono prawirohardjo. Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohadjo
2. Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan Tata Laksana Pre-Eklamsia. Jakarta; 2016.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan: Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan. 1st ed. Jakarta: World Health Organization; 2013.
4. Preeclampsia - Symptoms and causes [Internet]. Mayo Clinic. 2020. Available from:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/preeclampsia/symptoms-causes/syc-20355745
5. HKFM Protap Hipertensi dalam kehamilan [Internet]. POGI. 2010. Available from:
https://pogi.or.id/publish/hot-news/
6. PNPK DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA PRE-EKLAMSIA [Internet]. POGI. 2016. Available from:
https://pogi.or.id/publish/download/pnpk-dan-ppk/

Anda mungkin juga menyukai