Anda di halaman 1dari 35

Kehamilan Risti, &

Komplikasi Kehamilan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu
memahami tentang
1.Kehamilan risiko tinggi Gemelli
2.Hipertensi dalam kehamilan
KEHAMILAN GEMELLI/
GANDA/KEMBAR
DIAGNOSIS KEHAMILAN GANDA
ANAMNESA
1.Riwayat keluarga dg kehamilan ganda
2.Gejala hamil muda sudah ermanifestasikan sejak awal
3.Derajad gejala hamil muda lebih hebat dari pada hamil
tunggal

PALPASI
1.Tinggi fundus uteri > hamil tunggal
2.Sering disertai hidramnion
PALPASI
3. Teraba banyak bgian kecil
4. Teraba 2 bagian besar (berdekatan, teraba 2 bokong atau 2 kepala
janin)

AUSKULTASI
Terdengar 2 punctum maksimum DJJ
PEMERIKSAAN USG
1.2 kepala, 2 bokong
2.2 punctum maksimum DJJ
3.Tampak 1 janin mengalami hidarmnion, atau tumbuh kembangnya
terlambat sehingga 1 janin terlihat kecil dibandingkan yang lain
PENGAWASAN ANTE NATAL
1. DIET IBU HAMIL
a. Memiliki kebutuhan kalori > 300 kal /kg BB
b. Komposisi makanan memenuhi kebutuhan gizi seimbang
c. Pemberian Vitamin, Fe dan asam folat
d. Kebutuhan protein diatasi dengan pemberian telur 1
butir/hari
PEMERIKSAN FISIK
a. Pemeriksaan Ante natal > sering : 0-28 mgg tiap 3 mgg,
28-32 mgg tiap 2 mgg dan 33-40 mgg tiap mgg
b. Pemeriksaan lab : dilakukan lengkap saat kunjungan awal,
dan diberikan pendidikan kesehatan berdasarkan hasilnya

PEMERIKSAAN USG
1. Dilakukan utk memastikan kehamilan ganda
2. Memantau pertumbuhan intra uterin
3. Jika perlu dilakukan pemeriksaan profil biofisik janin
intra uterin
Pemberian konseling berdasarkan hasil pemeriksaan USG
RISIKO & KOMPLIKASI
1. Bertambahnya dan makin dini gejala morning sickness
2. Peningkatan risiko abortus
3. Vanishing sindrom
4. Anemia
5. Prematuritas
6. Peningkatan kejadian Hipertensi
7. APB
8. Hidramnion
KOMPLIKASI
9. Pada gemelli ada peningkatan risiko utk rawat inap dg
penyebab hyperemesis, hipertensi, prematuritas dan
gangguan pertumbuhan janin
10. Kematian janin intra uterin
11. Risiko Persalinan dg Operas
12. Perdarahan post partum
13. Beban psikologis
DIFERENSIAL DIAGNOSIS GEMELLI
1. Hidramnion
2. Hamil dg molla
3. Hamil dengan janin makrosomia
4. Kesalahan mengingat HPHT
PENANGANAN
TERKINI
PREEKLAMSIA
Di citasi dari : EFENDI LUKAS dengan beberapa perubahan
DIVISI FETO TOMATERNAL, DEPARTEMEN OBGYN FK UNHAS / RS DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASAR

disampaikan ulang O/Tarsikah pada MK Obstetri, Prodi profesi Bidan Malang


KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN ACOG 2013

• Preeklamsia - eklamsia
• Hipertensi kronis : Hipertensi yang terjadi sebelum
kehamilan atau sebelum UK 20 minggu
• Superimposed preeklamsia : Kondisi hipertensi yang
memberat setelah kehamilan 20 minggu disertai tanda tanda
preeklamsia
• Hipertensi gestational : hipertensi yang terjadi sesudah usia
kehamilan 20 minggu tanpa disertai tanda-tanda preeklamsia
 Tekanan darah diastolik merupakan indikator dalam
penanganan hipertensi dalam kehamilan, oleh
karena tekanan diastolik mengukur tahanan perifer
dan tidak tergantung pada keadaan emosional
pasien.
 Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg pada 2 pengukuran berjarak 1
jam atau lebih
KLASIFIKASI PREEKLAMSIA YANG BARU

JANGAN mengangap
preeklamsia : RINGAN

• Preeklamsia dan preeklamsia berat


• Diagnosis preeklamsia tidak tergantung
pada
proteinuria
RISK FACTOR PE
1. Nuli para
2. Hipertensi kronis
3. Usia < 20 tahun, > 35 th
4. Multiple pregnancy
5. Pregnancy assisted by reproductive technology
6. Obesity
7. New Paternity
8. Triploidy
9. Preexisting vascular, autoimun or renal disease
10. Exessive weight gain in third semester
11. Molla hidatidosa
12. R. Keluarga PE
13. R. Solotio placenta
PATHOGENESIS

Penelitian tentang preeklampsia telah dilakukan sejak dulu,tetapi


penyebab preklampsia sampai sekarang belum diketahui secara pasti
(“the disease of theories)
1.Implantasi plasenta dengan invasi trofoblastik abnormal pada
pembuluh darah uterus.
2. Toleransi imunologi yang maladaptif diantara jaringan maternal,
paternal (plasental), dan fetal.
3.Maladaptif maternal terhadap perubhan kardiovaskular atau inflamasi
pada kehamilan normal.
4. Faktor genetik, termasuk gen predisposisi warisan serta pengaruh
epigenetik
• Preeklampsia : tekanan darah > 140/90
mmHg
dan ada minimal 1 dari gejala berikut :
•Protenuria : dipstick > +1 atau > 300 mg/24 jam
•Serum kreatinin > 1,1 mg/dL
•Edema paru
•Peningkatan fungsi hati > 2 kali
•Trombosit > 100.0000
•Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan gangguan
penglihatan
Preklampsia berat jika ada salah satu
dari :
Tekanan darah > 160/110 mmHg

Proteinuria > +1 Serum kreatinin > 1,1 mg/dl

Peningkatan enzim hati > 2 kali Trombosit < 100.000

Edema paru

Nyeri kepala, gangguan penglihatan dan nyeri


epigastrium
KOMPLIKA
SI

• Wanita dengan riwayat preeklamsia memiliki risiko


penyakit kardiovaskuler, termasuk 4x peningkatan
risiko hipertensi, dan 2x risiko penyakit jantung
iskemik, stroke, dan Deep Vein Trombosis di
masa yad
• Risiko kematian pada wanita dengan riwayat
preeklamsia lebih tinggi, termasuk disebabkan
oleh penyakit serebrovaskuler
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

Usia Kehamilan < Usia Kehamilan ≥


37 mgg 37 mgg

Perawatan poliklinik
-Kontrol 2 kali perminggu
-Evaluasi gejala pemberatan preeklmapsia (tekanan darah, Terminasi
tanda impending, edemia paru Kehamilan
-Cek laboratorium (trombosit, serum kreatinin, albumin,
(AST/ALT) setiap minggu
-Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari, kesejahteraan janin (NST
dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi pertumbuhan janin setipa 2 minggu)

Perburukan kondisi maternal dan


janin/Preeklampsia Berat
Usia
Kehamilan ≥ 37
mgg
Protokol Preeklampsia Berat
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg atau


- Usia ≥ 34 mgg dengan : Ya
- Persalinan atau ketuban pecah Lakukan
- Perburukan kondisi ibu dan janin persalinan
- Pertumbuhan janin terhambat
- Didapatkan solusio plasenta

Tidak

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg


- Perawatan poliklinis
- Evaluasi ibu 2 kali dalam seminggu
- Evaluasi kesejahteraan janin 2
kali dalam seminggu

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg Ya


- Perburukan kondisi ibu danjanin
- Persalinan atau ketuban pecah
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA BERAT
Preeklampsia dengan gejala berat
MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek
laboratorium ≥ 34 minggu
Stabilisasi, pemberian MgSO4
profilaksis

< 34 minggu

Jika
 Eklampsa
didapatkan : Jika usia kehamilan ≥ 24
 Edema paru minggu, janin hidup :
 DIC Berikan pematangan paru Terminasi
 HT berat, tidak terkontrol (dosis tidak harus selalu kehamilan setelah
 Gawat janin Iya lengkap) tanpa menunda stabilisasi
 Solusio plasenta terminasi
 IUFD
 Janin tidak viabel (tergantung kasus)

Tidak

Jika didapatkan : Jika usia kehamilan >


 Gejala persisten 24 minggu :
 Sindrom HELLP Pematangan paru (inj.
 Pertumbuhan janin terhambat dexamethason IM 2x6
 Severe olygohydramnion Iya mg atau
 Reversed end diastolic flow betamethason IM
 Gangguan renal berat 1x12 mg) 2x24 jam

Tidak

Perawatan konservatif :
 Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam  Usia kehamilan ≥
 Rawat inap hingga terminasi 34 minggu
 Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam)  KPP atau inpartu
 Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110  Perburukan
 Pematangan paru 2x24 jam maternal - fetal
 Evaluasi maternal-fetal secara berkala
Manajemen Ekspektatif Preeklampsia Berat
Preeklampsia dengan gejala berat
Evaluasi di kamar bersalin dalam 24-28 jam
Kortikosteroid untuk pematangan paru, Magnesium sulfat profilaksis,
antihipertensi
USG, evaluasi kesejahteraan janin, gejala dan
pemeriksaan laboratorim

Kontraindikasi perawatan ekspektatif :


Eklampsia
Edema Paru
DIC Iya
Lakukan Persalinan setelah
HT berat, tidak terkontrol stabil
Gawat janin
Solusio plasenta
IUFD
Janin tidak viabel

Komplikasi perawatan ekspektatif :


Gejala persisten
Sindrom HELLP
Pemberian Kortikosteroid pematangan
Pertumbuhan janin terhambat Iya
Severe olygohydramnion paru
Reversed end diastolic flow
Persalinan setelah 48 jam
KPP atau Inpartu
Gangguan renal berat

Perawatan Ekspektatif :
Tersedia fasilitas perawatan maternal dan neonatal
intensif
Usia kehamilan janin viabel – 34 minggu
Rawat inap
Stop magnesium sulfat dalam 24 jam
Evaluasi ibu dan janin setiap hari

 Usia kehaŵilaŶ ≥ ϯϰ ŵiŶggu


 KPP atau Inpartu Perburukan maternal-fetal
Iya
Lakukan persalinan
 Adanya salah satu gejala kontraindikasi perawatan ekspektatif

Pasien memenuhi persyaratan
perawatan konservatif Preeklampsia
dengan gejala berat

 Injeksi MgSO4 sesuai prosedur (Alternatif 1 / Alternatif 2 )


dilanjutkan hingga 24 jam
 Berikan pematangan paru (Dexamathason 2 x 6mg i.m selama
2 hari atau bethametason 1 x 12 mg i.m selama 2 hari)

Pindah ruangan, lakukan evaluasi ketat

MANAJEMEN Evaluasi Klinis Evaluasi Evaluasi Janin


Kontrol tekanan Laboratorium NST setiap minggu
KONSERVATIF darah Trombosit, fungsi liver, USG untuk
PEB Evaluasi tanda fungsi ginjal, albumin evaluasi
impending setiap minggu kesejahteraan janin
eklampsia (nyeri 2 kali seminggu
epigastrium, nyeri Evaluasi
kepala, mata kabur) pertumbuhan janin /
2 minggu

Semua parameter baik Salah satu parameter memburuk

Umur kehamilan ≥ 34 minggu Terminasi kehamilan


Terminasi kehamilan
ANTI
HIPERTENSI
• Indikasi utama pemberian anti hipertensi ada kehamilan
adalah untuk keselamatan ibu dan mencegah penyakit
serebrovaskuler
• Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah >
160/110 mmHg (II/A)
• Pemberian anti hipertensi pilihan pertama adalah
nifedipin oral , hydralazine, dan labetalol parenteral
(I/A)
• Alternatif anti hipertensi yang lain adalah :
nitrogliserin, metildopa, labetalol (I/B)
MAGNESIUM
SULFAT
• Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama
preeklamsia / eklamsia
• Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap
eklamsia pada Pasien preeklamsia berat (I/A)
• Merupakan pilihan utama pada Pasien preeklamsia
berat dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk
mencegah terjadinya kejang atau kejang berulang
(1a/A)
ACOG
DOSIS DAN CARA
PEMBERIAN
MGSO4
• Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis
dalam 30 menit (73 tts / menit)
• Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer
Laktat selama 6 jam : (28 tts/menit)
• Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap
jam
• Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada
setiap pemberian MgSO4 ulangan
• Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV
SYARAT PEMBERIAN Mg SO4

- Reflek patela positif


- Tidak ada depresi pernafasan (frekuensi pernafasan
> 16 kali/ menit) –
- Produksi urin . 100 ml/ 4 jam –
- Tersedia kalsium glukonas
Cara Kerja MgSO4
pada
Preeclampsia
Dilatasi dari meningkatkan aliran terpenuhinya nutrisi
pembuluh darah otak darah plasenta janin dan
perkembangan
janin.

Memperbaiki
↓produksi faktor biovailabilitas
↓iskemi plasenta antiangiogenik faktor
angiogenik( PIGF
dan VEGF )
Meningkatka
MgSO n
4 fleksibilitas
arteri sentral
GAMBARAN UMUM PENANGANAN PREEKLAMPSIA

Preeklmasia
Preeklampsia/tanpa
Kehamilan Normal berat/dengan Eklampsia dan Komplikasi PEB
gejala berat
gejala berat

Faskes Primer Skrining  HT Gestasional Faskes Primer Eklampsia klasik  Edema paru
Preeklampsia,  HT Kronis Pasang iv line  CVA
jika negatif kontrol rutin Diperlakukan  Berikan inj SM  HELLP Sydrome
Primer
loading dose Pasang iv line  Gagal ginjal
Faskes Primer  Rujuk SEGERA  Eklampsia krusial
Rujuk Poliklinik Berikan inj SM
JIKA (+)
loading dose
RUJUK Primer
POLIKLINIK Beri oksigen, -Pasang iv line
miringkan kepala -Berikan inj SM loading
Faskes Sekunder Rujuk SEGERA
Faskes Sekunder -MRS dose jika syarat
Faskes Sekunder terpenuhi
-Skrining Preeklampsia -Evaluasi kondisi -iv line dan kateter
-Aspirin dosis rendah 80 mg -Inj SM sesuai prosedur -Rujuk SEGERA
maternal (Gejala, VS,
-Kalsium 1g laboratorium -Anti HT
-Kontrol rutin, cek DV -Evaluasi kondisi Terminasi ≥ 34 Sekunder
•uterina (sesuai fasilitas) mgg - iv line dan kateter Sekunder
janin (USG, NST)
-< 34 minggu/ perawatan -iv line dan kateter
-ANC rutin di Faskes - Inj SM sesuai prosedur
konservatif  rawat di - Oksigen, miringkan -Inj SM sesuai prosedur
Sekunder -Anti HT
sekunder*/rujuk tersier kepala, spatel lidah
- Anti HT -Diuretik bila edema paru
- Cegah kejang ulang, -Rawat di sekunder*
Faskes Sekunder cegah komplikasi /rujuk tersier
Tetap PER - Terminasi setelah -Terminasi setelah stabil
Faskes Sekunder
- Terminasi usia stabil
Preeklampsia (-)
kehamilan 37 minggu
 Perawatan rutin
Rujuk Tersier

Rujuk Tersier

PENINGKATAN DERAJAT BERAT PENYAKIT

Anda mungkin juga menyukai