Janin Terhambat
Ratna Nancy
Smf Obsteri dan Ginekologi RSUD Nunukan
Preeklampsia
Hipertensi Gestasional
Berkembang setelah setelah 20 minggu kehamilan
dan biasanya sembuh dalam 42 hari post partum
Klasifikasi
Preeklampsia
HG dengan proteinuri yang signifikan (>0.3 g/24 jam)
terjadi sering pada kehamilan pertama, mola hidatidosa,
AFS,hipertensi, penyakit ginjal, atau DM.
Proteiuri merupakan manifestasi lanjut dari preeklampsia
Dicurigai apabila disertai nyeri kepala, gangguan
penglihatn, nyeri perut atau tes laboratorium tidak
normal, khususnya trombositopenia dan atau fungsi hari
yg tidak normal
Klasifikasi
Nicardipine
Bekerja lebih selektif pada pembuluh darah di miokardium,
dengan efek samping takikardia yang lebih rendah. Laporan
yang ada menunjukkan nikardipin memperbaiki aktivitas
ventrikel kiri dan lebih jarang menyebabkan iskemia jantung.
Dosis awal nikardipin yang dianjurkan melalui infus yaitu 5
mg/jam, dan dapat dititrasi 2.5 mg/jam tiap 5 menit hingga
maksimum 10 mg/jam atau hingga penurunan tekanan
arterial rata –rata sebesar 25% tercapai. Kemudian dosis
dapat dikurangi dan disesuaikan sesuai dengan respon.
Terapi anti hipertensi
Betabloker
Atenolol merupakan beta-blocker kardioselektif (bekerja
pada reseptor P1 dibandingkan P2). Atenolol dapat
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, terutama
pada digunakan untuk jangka waktu yang lama selama
kehamilan atau diberikan pada trimester pertama,
sehingga penggunaannya dibatasi pada keadaan
pemberian anti hipertensi lainnya tidak efektif.
Terapi anti hipertensi
Metildopa
Agonis reseptor alfa yang bekerja di SSP, adalah obat antihipertensi
yang paling sering digunakan untuk wanita hamil dengan hipertensi
kronis., metildopa mempunyai safety margin yang luas (paling aman).
memiliki sedikit efek perifer yang akan menurunkan tonus simpatis
dan tekanan darah arteri. Frekuensi nadi, cardiac output, dan aliran
darah ginjal relatif tidak terpengaruh.
biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2 atau 3 kali sehari,
dengan dosis maksimum 3 g per hari.
Efek obat maksimal dicapai 4-6 jam setelah obat masuk dan menetap
selama 10-12 jam sebelum diekskresikan lewat ginjal.
Terapi Preeklampsia
MgSo4
Loading dose : 4 mg Mgso4 40 % dalam 100cc NaCl :
habis dala 30 menit ( 73 tpm)
Maintenance : 6 gram MgSO4 40 % dalam 500 cc RL
selama 6 jam (28 tpm)
Awasi : Volume urine, frekuensi napas dan refleks
patella setiap jam
Bila ada kejang ulangan : berikan 2 gram MgSO4 40%
IV
Prognosis
18.5 – 24.9
• 11.3 – 15,9 kg
25 – 29,9
• 6.8 – 11,3 kg
< 18.5
• 12,7 – 18 kg
> 30
• 5 – 9 Kg
Pertumbuhan Janin Terhambat
Tipe I (simetris)
Janin yang secara proporsional berukuran badan kecil.
Gangguan pertumbuhan janin terjadi sebelum umur
kehamilan 20 minggu yang sering disebabkan oleh
kelainan kromosom atau infeksi.
Tipe II (asimetris)
Janin yang berukuran badan tidak proporsional,
gangguan pertumbuhan janin terjadi pada kehamilan
trimester III, sering disebabkan oleh insufisiensi plasenta.
Faktor Risiko PJT
Sosio ekonomi rendah
BB sebelum dan selama hamil rendah
Diabetes melitus yang tidak terkontrol.
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Preeklamsia.
Penyakit jantung.
Penyakit ginjal.
Penyakit paru-paru.
Anemia.
Infeksi, seperti rubella, cytomegalovirus, toxoplasmosis, dan sifilis.
Malnutrisi selama kehamilan.
Merokok, kecanduan alkohol, atau mengunakan narkoba
Di RS Dr. Soetomo Surabaya penyebab PJT adalah
preeklamsia/ Eklamsi 79%, dan 17%, 3,4% dari kehamilan
dengan KMK di empat pusat fetomaternal menderita
cacat bawaan.
Penapisan dan Diagnosis
USG Serial
Trimester 1 , konfirmasi haid pertama yang terakhir
(HPHT)
Trimester 2 (18-20 minggu), untuk mencari kelainan
bawaan dan kehamilan kembar.
Trimester III (28-32 minggu ), untuk mendeteksi
gangguan pertumbuhan dan fenomena brain sparing
effect (oligohidramnion dan pemeriksaan Doppler
velocimetry yang abnormal).
Penapisan dan Diagnosis