Disusun Oleh:
Denny Nababan
2053018
1. Preeklampsia (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein
dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir
minggu pertama setelah persalinan.
2. Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari
hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi
sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih.
3. Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia
kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
4. Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi, edema, dan proteinuria
(kamus saku kedokteran Dorland ).
Adapun penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa teori yang dapat
menjelaskan tentang penyebab preeklampsia, yaitu :• Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan
ganda,hidramnion, dan mola hidatidosa.
• Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
• Molahidatidosa
• Hidropfetalis
• Obesitas
Klasifikasi Preeklampsia
Preeklampsia Ringan :
• Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang; atau kenaikan diastolik
15 mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2
kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
• Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per minggu.
• Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter atau midstream.
Preeklampsia Berat
• Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium.
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit. Perubahan
ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ , termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan
dasar dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan
timbulnya hipertensi arterial.Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari
sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan
perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat
terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
· Edema
· Hipertensi
· Proteinuria
· Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di
daerah epigastrium, mual atau muntah
· Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr
%)
b. Urinalisis
· Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l >
Radiologi
a. Ultrasonografi :Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas
janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
F. Diagnosis Preeklampsia
• Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan timbul proteinuria
• Gejala subyektif : sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan visus; penglihatan kabur,
diplopia; mual dan muntah.
• Pemeriksaan: tekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda sedini mungkin
(preeklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat.
• Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada faktor-faktor predisposisi.
• Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah
garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara lain:
Pada Ibu
• Eklampsia
• Solusio plasenta
• Ablasio retina
Pada Janin
• Prematur
• Asfiksia neonatorum
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data subyektif :
- Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau > 35 tahun
- Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi, edema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah,
penglihatan kabur
- Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial, hipertensi kronik, DM
- Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat kehamilan dengan
preeklampsia atau eklampsia sebelumnya
- Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan
- Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan
moril untuk menghadapi resikonya
2. Data Obyektif :
- Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian SM ( jika refleks + )
- Pemeriksaan penunjang ;
• Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6 jam
• Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga
+2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid
biasanya > 7 mg/100 ml
Masalah Keperawatan
Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ ( vasospasme dan
peningkatan tekanan darah )
Tujuan Rasional
RR : 16-20 x/mnt
Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan pada plasenta
Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi 1. Monitor DJJ sesuai indikasi
foetal distress pada janin
2. Kaji tentang pertumbuhan janin
Kriteria Hasil :
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta
- DJJ ( + ) : 12-12-12 ( nyeri perut, perdarahan, rahim tegang, aktifitas
janin turun )
- Hasil NST :
4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi SM
- Hasil USG ;
5. Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG
dan NST
Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir
Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan ibu mengerti 1. Kaji tingkat intensitas nyeri pasien
penyebab nyeri dan dapat mengantisipasi rasa
nyerinya 2. Jelaskan penyebab nyerinya
Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan
Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu 1. Kaji tingkat kecemasan ibu
berkurang atau hilang
3. Jelaskan mekanisme proses persalinan
Kriteria Hasil :
2. gali dan tingkatkan mekanisme koping ibu yang
- Ibu tampak tenang efektif
- Ibu kooperatif terhadap tindakan perawatan 3. Beri support system pada ibu
PENGKAJIAN DATA
A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : …NY.Y…………………………………
Umur : …20th………………………………….
Alamat : …Bandung………………………………….
2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama: ibu mengatakan sudah 2 hari ini kaki dan tangannya bengkak. Ibu merasa sering pusing, sakit kepala bagian
depan, terkadang pandangannya kabur, serta perut ibu terasa sakit.
Riwayat Penyakit yang Lalu:…Tidak ada………………………………………………………….
3. RIWAYAT GINEKOLOGI
Usia Menarche : ……15…….. tahun.
HPHT : ……5 Mei 2019……………………………………..
Siklus Menstruasi : ……28……….hari. Lama Menstruasi/ siklus: …5…………hari.
Gangguan Haid : Banyaknya Darah Haid : ...3....x ganti pembalut/ hari.
Frekuensi ; Teratur / tidak
Nyeri Haid : Ada / tidak.
4. RIWAYAT SEKSUAL
Usia Berhubungan Seksual Pertama kali: ……19……….. tahun.
Aktifitas Seksual : Aktif / Abstinence.
Gangguan Seksual : …Tidak Ada………………………………………………………………..
5. RIWAYAT OBSTETRI dan KELUARGA BERENCANA
Anak Hidup/ Usia Usia Jenis Masalah Teknik Jenis
ke… Mati Gestasi Ibu Persalinan Nifas Menyusui KB
Usia
1……
2……
3……
4……
6. RIWAYAT KELUARGA
Pernikahan yang ke…1…
Penyakit Dalam Keluarga : ……Tidak Ada………………………………………….
Gangguan Persalinan Dalam Keluarga: …Tidak Ada…………………………………..
Gangguan Nifas Dalam Keluarga : …Tidak ada…………………………………
7. ASPEK PSIKOSOSIAL
8. TANDA DAN GEJALA PRE EKLAMPSIA
Teoritis Praktikal
1. kejang-kejang 1. tidak ada
2. hipertensi 2. 170/110
3. 3.
4. 4.
5. 5.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. TRIAS PRE EKLAMPSIA:
Tekanan Darah : 170/110…………….mmHg.
Oedema : …ekstremitas bawah………………….
Protein uria : Positif / negative.
Kelainan : …tidak ada…………………………………………….
ANALISIS DATA
Problem Etiologi Symptom
Tujuan Rasional
RR : 16-20 x/mnt
Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan pada plasenta
Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi 1. Monitor DJJ sesuai indikasi
foetal distress pada janin
2. Kaji tentang pertumbuhan janin
Kriteria Hasil :
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta
( nyeri perut, perdarahan, rahim tegang, aktifitas
- DJJ ( + ) : 12-12-12 janin turun )
Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir
Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan ibu mengerti 1. Kaji tingkat intensitas nyeri pasien
penyebab nyeri dan dapat mengantisipasi rasa
nyerinya 2. Jelaskan penyebab nyerinya
Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan
Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu 1. Kaji tingkat kecemasan ibu
berkurang atau hilang
3. Jelaskan mekanisme proses persalinan
Kriteria Hasil :
2. gali dan tingkatkan mekanisme koping ibu yang
- Ibu tampak tenang efektif
- Ibu kooperatif terhadap tindakan perawatan 3. Beri support system pada ibu
BAHAYA PREEKLAMPSIA BERAT
Pada ibu:
Kejang-kejang
Perdarahan otak
Koma sampai meninggal
Pada anak:
Kekurangan O2 sampai meninggal
PENCEGAHAN DAN LAIN-LAIN
Ibu sebaiknya tidak hamil pada usia dibawah 20 Tahun / 35 Tahun keatas
Ibu tidak kegemukan / obesitas
Kontrol rutin setelah pulang dari rumah sakit
40hari setelah melahirkan ibu KB
Jarak anak minimal 2Tahun
Kontrol rutin apabila hamil lagi,sejak terlambat haid sampai melahirkan