PENDAHULUAN
Salah satu tujuan perkawinan yaitu diantaranya untuk melanjutkan keturunan dan
menenteramkan jiwa. Keturunan tidak diperoleh karena adakalanya si suami mandul (tidak
subur) ataupun sebaliknya, sedangkan suami istri menginginkan anak. Demikian juga halnya
suatu keluarganya tidak merasa tenang dan tenteram, apabila dalam keluarganya tidak ada anak
sebagai penghibur hati. Ada orang yang berupaya untuk mendapatkan anak, dengan jalan
mengangkat atau memungut anak dan adakalanya dengan jalan menerima sperma dari donor
yang telah tersimpan pada Bank Sperma[1].
Maka daripada itu dalam makalah ini, akan dibahas dua masalah yaitu mengenai Bank
ASI dan Bank Sperma.
2.5.