Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Pendidikan IPS di SD


Kode Mata Kuliah : PDGK 4106
Nama Tutor : Oktavia Setya Utami, M. Pd.

SILVI JUWITA
857161534

UPBJJ POKJAR PAKISJAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam generasi 4.0 ini mengakibatkan
timbulnya masalah-masalah adanya trend globalisasi. Berilah contoh Apa saja yang
terkait dengan masalah/isu yang timbul akibat trend globalisasi beserta pengaruhnya
terhadap pembelajaran IPS SD?

Jawab:

Trend Globalisasi adalah suatu kondisi dimana masyarakat di berbagai negara saling
berinteraksi tanpa dihalangi oleh batas-batas wilayah. Interaksi dalam globalisasi ini tidak
hanya melibatkan pertukaran informasi tetapi juga pemikiran, ide, pandangan juga
kebudayaan. Globalisasi merupakan keniscayaan, dalam hal ini berarti sesuatu yang tidak
dapat dihindari apalagi dimusuhi. Namun kita bisa menjadi bagian dari trend globalisasi
dengan tetap menyaring aspek negatif yang merugikan kehidupan bangsa. Aspek negatif
tersebut berkembang menjadi isu yang mendunia antara lain sebagai berikut:

1. Krisis energi, isu ini berkaitan dengan menipisnya persediaan kandungan minyak bumi
di dunia, masalah harga minyak dunia, dan penelitian tentang sumber energi pengganti.
2. Jurang antara negara kaya dan miskin, hal ini yang melatarbelakangi lahirnya
beberapa organisasi kerjasama bilateral, regional, dan internasional.
3. Kepadatan penduduk, isu yang biasanya berkenaan dengan masalah urbanisasi serta
berjangkitnya penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kelaparan dan kemiskinan
termasuk kemiskinan pengetahuan pada negara yang belum berkembang.
4. Populasi, isu yang meliputi seluruh lingkungan bumi, seperti kerusakan hutan,
pencemaran akibat industrialisasi, pencemaran udara, sampai lapisan ozon yang semakin
menipis.
5. Perang nuklir, isu yang berkaitan dengan akibat-akibat yang akan dihadapi oleh umat
manusia jika perang tersebut benar-benar terjadi.
6. Perdagangan internasional, isu berkenaan dengan peningkatan hubungan saling
ketergantungan diantara bangsa-bangsa mendorong lahirnya gagasan untuk menata
perdagangan internasional dengan tujuan memperkecil resiko saling merugikan yang
diakibatkan oleh ketidakjujuran dan ketidakterbukaan. Pembentukan pasar bebas
memaksa setiap negara untuk membuka diri terhadap masuknya barang-barang dari luar
negeri. Dengan demikian, setiap negara harus siap dengan persaingan harga dan kualitas
dari barang yang sama
7. Komunikasi, perkembangan komunikasi dewasa ini mampu menghilangkan batas-batas
negara. Media televisi bahkan media internet yang semakin lebih mutakhir sangat
memberi pengaruh besar dalam era globalisasi. Hal ini selain memberikan dampak positif
pada kehidupan juga akan memberi dampak negatif seperti degradasi budaya, serta moral
suatu individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
8. Perdagangan obat terlarang, isu yang marak terjadi disetiap negara baik negara miskin,
berkembang bahkan negara maju sekalipun tentang dampak penyalahgunaan obat-obatan
terlarang utamanya pada generasi muda sebagai agen penerus kehidupan dalam suatu
bangsa.

Dengan melihat banyaknya isu yang terjadi akibat adanya trend globalisasi seperti di atas,
kita sebagai guru IPS di SD akan memiliki tantangan yang besar guna mempersiapkan
siswa agar siap terjun langsung dan berperan aktif serta tangguh di era globalisasi tanpa
merubah karakteristik yang sesuai dengan adat serta budaya Indonesia sebagai identitas
diri. Karena sejatinya fungsi pembelajaran IPS antara lain membantu peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan pemahaman terhadap diri pribadinya, menolong mereka
untuk mampu mengetahui dan menghargai masyarakat global dengan keanekaragaman
budayanya, memperkenalkan proses sosialisasi, memberikan pengertian tentang
pentingnya mempertimbangkan masa lampau dan masa kini dalam mengambil keputusan
untuk masa yang akan datang. Selain itu pendidikan IPS di SD juga membantu
mengembangkan keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah serta
membimbing pertumbuhan dan pengembangan, berpartisipasi dalam aktivitas di
masyarakat. (Skeel, Wihardit, `1999:11)

Selain mengacu pada fungsi pembelajaran IPS di SD, kita sebagai guru juga harus
berorientasi pada tujuan pembelajaran globalisasi dalam kaitannya dengan mata pelajaran
IPS di SD yaitu sebagai berikut:

a. Mampu menanamkan pengertian bahwa sekalipun mereka berbeda tetapi sebagai


manusia memiliki kesamaan-kesamaan.
b. Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan pemahaman bahwa bumi
dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan dan lebih banyak memiliki
kesamaan budaya daripada perbedaannya
c. Membantu peserta didik memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang
dihadapi bersama, yaitu masalah kelebihan penduduk bumi, pencemaran air dan
udara, kelaparan dan masalah-masalah global lainnya.
d. Membantu peserta didik mengembangkkan kemampuan berpikir kritis terhadap
masalah-masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya.

Dari tujuan-tujuan di atas, jelas bahwa melalui pembelajaran IPS diharapkan akan lahir
generasi muda yang penuh pengertian akan keragaman budaya dan ikut
bertanggungjawab serta peduli terhadap masalah serta isu global sesuai dengan tingkat
pendidikan dan kematangan jiwa.

2. Seorang anggota masyarakat yang selalu taat dan patuh terhadap tatanan masyarakat
yang berbentuk kumpulan aturan (hukum) dan menimbulkan adanya aspek
masalah-masalah hukum, ketertiban, kesadaran hukum dan kaitan ketiga aspek
tersebut dengan pendidikan IPS. Analisislah apa hubungan masalah hukum,
ketertiban, dan kesadaran hukum dengan pendidikan IPS SD?
Jawab:

Sebagai ilmu pengetahuan yang menelaah antara hubungan manusia (human relationships)
yang mencakup hubungan individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, serta
kelompok dengan alam, maka IPS akan potensial di dalam mengkaji permasalahan yang
dapat muncul dari sebab yang ditimbulkan dalam berbagai hubungan antar manusia tersebut.
Dikatakan potensial karena dari hubungan antar manusia akan bermunculan peristiwa
hukum dan akibat hukum, yang pada gilirannya akan memiliki keterhubungan dalam
menanamkan nilai-nilai tentang kesadaran hukum pada diri peserta didik. Disamping itu,
melalui pendidikan IPS kita dapat membentuk siswa sebagai warga negara yang mendukung
ketertiban sesuai kaidah-kaidah hukum yang berlaku, misalnya salah satu contoh adalah
menanamkan kesadaran hukum dalam diri peserta didik sebagai wajib pajak.

Demikian pentingnya mengintegrasikan atau menghubungkan antara kajian aspek-aspek


hukum dengan pendidikan sosial, antara lain dapat dilihat dari tujuan atau fungsi
dihubungkannya kedua bidang tersebut seperti diungkapkan Cerlach dan Lamprecht’s:

1. Untuk menanamkan pemahaman peserta didik terhadap aspek-aspek sosial dan sistem
hukum yang dikandungnya, serta bagaimana peserta didik dapat berpartisipasi secara
aktif di dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum.
2. Menanamkan sikap dan nilai-nilai serta pemahaman mereka terhadap hukum dan sistem
yang berlaku
3. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dan keterampilan dalam
memecahkan masalah

Tidak dapat dipungkiri bahwa pengkajian aspek-aspek hukum melalui pendidikan IPS akan
berkontribusi besar terhadap upaya penanaman pemahaman peserta didik di dalam
permasalahan hukum, ketertiban, dan kesadaran hukum.

3. Siswa berhasil jika tujuan pembelajaran di dalam kelas berhasil. Untuk mencapai
tujuan pembelajaran di kelas proses kegiatan belajar mengajar pendidikan IPS di SD
terdapat beberapa macam istilah pendekatan, strategi pembelajaran, metode, teknik,
dan model dalam pembelajaran. Analisislah perbedaan dari pendekatan, strategi
pembelajaran, metode, teknik, dan model dalam pembelajaran IPS di SD!

Jawab:

Perbedaan dari pendekatan, strategi pembelajaran, metode, teknik, dan model pembelajaran
di IPS terletak dari perbedaan definisi, fungsi dan tujuan nya.

a. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
b. Strategi pembelajaran adalah seperangkat kebijakan yang terpilih yang telah dikaitkan
dengan faktor yang menentukan warna atau strategi tersebut, yaitu:
● Pemilihan materi pelajaran
● Penyajian materi pelajaran
● Cara menyajikan materi pelajaran
● Sasaran penerima materi pelajaran
c. Metode pembelajaran adalah cara mengajar guru secara umum yang dapat diterapkan
pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah, ekspositori, tanya
jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya.
d. Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus atau suatu metode pembelajaran yang
telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media
pembelajaran serta kesiapan peserta didik.
e. Model pembelajaran adalah suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan peserta didik berinteraksi sehingga
terjadi perubahan atau perkembangan pada diri peserta didik.

4. Anda sebagai seorang guru, tentunya membuat perencanaan pembelajaran yang akan
dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar IPS di kelas. Rancanglah ranah dan
tingkatan setiap siswa dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar (RPP) IPS SD
kelas rendah!

Jawab:

Terdapat 3 ranah yang harus tercapai dalam tujuan pembelajaran yaitu Kognitif, Afektif dan
Psikomotor

Ranah Kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan nalar atau proses berpikir berupa
kemampuan dan aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional. Jadi ranah ini
berkaitan dengan ingatan dan proses bagaimana seorang manusia mempelajari sesuatu.
Dalam ranah kognitif ini kita akan melihat bagaimana detail murid dalam menangkap mata
pelajaran. Termasuk juga bagaimana cara mereka untuk menganalisa suatu soal tertentu..
Bisa juga bagaimana cara mereka untuk menerapkan teori yang telah diajarkan di kelas.
Terdapat enam tingkatan kemampuan kognitif yang dapat dinilai oleh guru dari peserta
didik, yaitu:

1) Mengingat, menekankan kepada kemampuan mengingat informasi dengan ditandai


perilaku siswa seperti menjelaskan, menyatakan, menyebutkan, mengingat dan
mengenali. Misalnya: siswa dapat menjelaskan apa itu dokumen diri dan keluarga.
2) Pemahaman, menekankan pada mengerti dan mengorganisasi bahan-bahan yang telah
dipelajari, ditandai dengan contoh perilaku, misalnya siswa dapat menceritakan cara
memelihara dokumen diri dan keluarga.
3) Aplikasi, menekankan kepada penggunaan informasi pada situasi tertentu. Misalnya
siswa dapat menunjukan dokumen diri dan keluarga.
4) Analisa, menekankan pada kemampuan berpikir kritis, kemampuan analisa adalah
kemampuan komunikasi untuk menguraikan atau memecahkan suatu persoalan atau
materi menjadi bagian-bagian dan menemukan hubungan antar bagian tersebut yang
selanjutnya dapat diorganisasikan. Misalnya siswa dapat menceritakan peristiwa yang
berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga melalui dokumen.
5) Sintesa, menekankan kepada kemampuan berpikir original dengan mengambil
bagian-bagian yang telah dipelajari menjadi kesatuan yang utuh. Misalnya
menyampaikan pendapat/ komentar tentang peristiwa yang dialami teman.
6) Evaluasi, menekankan pada kemampuan untuk membuat pertimbangan didasarkan pada
standar tertentu, misalnya siswa dapat mengerjakan tes formatif yang berhubungan
dengan materi yang telah diberikan

Ranah Afektif yaitu ranah pembelajaran yang meliputi bagaimana individu bersikap dan
bertindak dalam lingkup sosialnya. Bisa juga penilaian afektif ini mencakup emosi
individu, perasaan, dan kestabilan emosi darinya. Menurut struktur dikembangkannya,
ranah afektif terdiri atas lima tingkatan, yaitu

a. Penerimaan, menekankan pada kesadaran akan fenomena lingkungan, ditandai


dengan kegiatan mendengarkan, menjelaskan, dan menghadiri
b. Respon, menekankan pada reaksi terhadap komunikasi atau fenomena, ditandai
dengan kegiatan: membaca, menulis, mengatakan, dan berlatih.
c. Penilaian, menekankan pada kepantasan sesuatu dari lingkungannya ditandai dengan
contoh karakteristik seperti menghargai, mengikuti, memilih, dan menilai.
d. Pengorganisasian, menekankan pada melakukan pemilihan yang tepat atau
pantasberdasarkan nilai-nilai yang mereka pegang. Hal ini ditandai dengan contoh
perilaku seperti: menyeleksi, membandingkan, menegaskan, memprioritaskan, dan
mengatur.
e. Karakteristik, menekankan pada perilaku siswa yang konsisten yang sesuai dengan
nilai-nilai yang berlaku. Ditandai dengan perilaku berikut: menentukan,
mendemonstrasikan, dan memperbaiki.
Ranah Psikomotor, perkembangan keterampilan psikomotor memiliki tujuan yang
berkaitan dengan keterampilan fisik atau motorik anak pada usia sekolah dasar.
Keterampilan psikomotor cenderung menjadi sebuah proses yang dipraktekan dan
diperhalus atau diperbaiki terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sampai
tingkatan tertentu dikuasai dengan baik. Ada lima tingkatan dalam ranah ini yaitu:
imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan maturasi atau kedewasaan

Berikut adalah contoh perencanaan kegiatan belajar mengajar (RPP) yang yang
mengandung ranah kognitif, afektif, dan psikomotor pada kegiatan pembelajaran di kelas
rendah.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Mata Pelajaran : IPS
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas / semester : II/1
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis

II. Kompetensi Dasar


Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya

III. Indikator
● Menunjukkan dokumen diri dan keluarga
● Menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan
● keluarga melalui dokumen.
● Menceritakan cara memelihara dokumen pribadi.
● Menyampaikan pendapat/ komentar tentang peristiwa yang dialami teman

IV. Tujuan Pembelajaran


● Siswa dapat menunjukkan dokumen diri dan keluarga
● Siswa dapat menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan
keluarga melalui dokumen.
● Siswa dapat menceritakan cara memelihara dokumen pribadi.
● Siswa dapat menyampaikan pendapat/ komentar tentang peristiwa yang dialami
teman
V. Materi Standar

Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga

Contoh bacaan:
VI. Metode Pembelajaran

Picture and picture

VII. Kegiatan Pembelajaran


● Kegiatan Awal (pembukaan)
a. Berdoa bersama (religius)
b. Menyiapkan materi ajar
c. Mangajukan beberapa pertanyaan minggu lalu
d. Menyiapkan alat dan bahan serta kesiapan siswa dalam belajar
e. Memusatkan perhatian siswa pada kompetensi dasar yang akan dicapai
● Kegiatan Inti (pembentukan kompetensi)
a. Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membaca bacaan (gemar
membaca)
b. Siswa lain menyimak bacaan dan menuliskan kata-kata sulit yang
dijumpainya. (rasa ingin tahu)
c. Guru mengenalkan contoh benda koleksi sesuai dengan bacaan.
d. Beberapa siswa maju memasang gambar sesuai nama benda (rasa ingin tahu)
e. Guru membimbing anak untuk mengetahui pentingnya memelihara dokumen
dan koleksi benda berharga diri dan keluarga (bersahabat/komunikatif)
f. Dengan kalimat sendiri siswa menceritakan kembali cara memelihara
dokumen (mandiri)
● Kegiatan akhir (penutup)
a. Mengerjakan Test formatif
b. Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan
c. Refleksi siswa terhadap pembelajaran.
d. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. (tanggung jawab)
VIII. Sumber Belajar
1. Media
- Teks Bacaan
- Contoh Dokumen
2. Sumber Tertulis
- Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 2 Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
- Gambar-gambar dokumen
IX. Penilaian
- Tes awal (Terlampir)
- Tes dalam proses
- Tes Akhir (Terlampir)

Mengetahui, Kudus, 12 November 2022

Kepala Sekolah, Guru Kelas II,

5. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar sebagai seorang guru harus membuat
perencanan pembelajaran yang disebut dengan RPP. Terkait dengan hal tersebut.
Analisislah penerapan model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat
dalam mengajarkan IPS SD kelas rendah!

Jawab:

Hunts menyebut rencana prosedur pembelajaran sebagai persiapan mengajar yang


disebutnya ROPES (review, Overview, Presentation, Exercise, Summary) yang meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Review
Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mencoba mengukur
kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya
yang sudah dimiliki oleh siswa dan diperlukan sebagai prerequisite untuk memahami
bahan yang disampaikan hari ini. Hal ini diperlukan dengan didasari atas:
1) Guru bisa memulai pelajaran, jika perhatian dan motivasi siswa untuk mempelajari
bahan baru sudah mulai tumbuh.
2) Guru hendak memulai pelajaran, jika interaksi antar guru dengan siswa sudah mulai
terbentuk.
3) Guru dapat memulai pembelajaran jika siswa-siswa sudah memahami hubungan
bahan ajar sebelumnya dengan bahan ajar baru yang dipelajari hari ini.
4) Guru harus yakin dan tahu betul jika siswa sudah siap menerima pelajaran baru. Jika
siswa belum menguasai pelajaran sebelumnya, maka guru harus dengan bijak
memberi kesempatan kepada siswa untuk memahaminya terlebih dahulu atau
mencerahkan melalui pemberian tugas, penjelasan, bimbingan, tutor sebaya, dan baru
bergerak pada materi sebelumnya.
b. Overview
Sebagaimana review, overview dilakukan tidak terlalu lama berkisar antara 2 sampai 5
menit. Guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu
dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategi apa yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran.
c. Presentation
Tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena di sini guru sudah
tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada
proses telling, showing, dan doing.
d. Exercise
Yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekan apa yang
telah mereka pahami. Hal ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga
hasil yang dicapai lebih bermakna.
e. Summary
Dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses
pembelajaran.
Model perencanaan tersebut diatas memberikan gambaran yang cukup jelas, bahwa
perencanaan pengajaran merupakan proses dan cara berpikir yang dapat membantu
menciptakan hasil yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai