Anda di halaman 1dari 14

PAPER

Keterkaitan antara Kemiskinan dengan Pendidikan dalam SDGs serta Peran


Mahasiswa untuk Mewujudkan Tujuan Pertama dan Keempat SDGs

Disusun Oleh:
Mia Sulisnawati
( 2110120120007 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2022

1
Keterkaitan antara Kemiskinan dengan
Pendidikan dalam SDGs serta Peran Mahasiswa
untuk Mewujudkan Tujuan Pertama dan Keempat
SDGs
Mia Sulisnawati

Prodi Pendidikan Kimia,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas


Lambung Mangkurat

E-mail: 2110120120007@mhs.ulm.ac.id

Abstrak

SDGs bertujuan dalam mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan kualitas


Pendidikan., Pada saat ini pendidikan berkualitas sudah menjadi program
pemerintah yang masih diupayakan. Dalam mencapai pendidikan yang
berkualitas tidak hanya dilakukan pemerintah saja, pihak lain juga ikut serta untuk
mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan seperti pihak swasta, lembaga
pendidikan bahkan masyarakat umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberi informasi , pengetahuan, serta ingin mengajak para mahasiswa agar ikut
serta dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sebagai salah
satu upaya dalam mengentaskan kemiskinan. Pada penelitian ini data bersumber
dari beberapa jurnal. Penelitian ini menjelaskan upaya yang dapat dilakukan
mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai salah satu cara dalam
mengentaskan kemiskinan. Agar dapat mencapai tujuan tersebut keterlibatan
semua pihak seperti mahasiswa sangat penting

Kata Kunci : Mengentaskan Kemiskinan, Pendidikan Berkualitas, SDGs

Abstract

SDGs aim at alleviating poverty and improving the quality of education.


Currently, quality education has become a government program that is still being

2
pursued. In achieving quality education, it is not only carried out by the
government, other parties also participate to seek to improve onr of the goals of
quality education such as the private sector, educational institutions and even the
general public. The purpose of this study is to provide information, knowledge,
and want to invite students to participate in efforts to improve the quality of
education in Indonesia as on of the efforts in alleviating poverty. In this study,
the date were sourced from several journals. This research results in efforts that
students can make to improve the quality of education as a way of alleviating
poverty. In order to achieve this goal the involvement of all parties such as
students is very important.

Keywords: Alleviating Poverty, Quality Education, SDGs

PENDAHULUAN

Kemiskinan jika dijelaskan memiliki banyak arti dan konsep, termasuk


interpretasi multidemensi kesehatan, pendidikan, dan standar hidup, serta ukuran
kemiskinan dari sudut ekonomi ( Dzulqarnain, 2022). Sampai sekarang
kemiskinan masih menjadi topik permasalahan yang tidak pernah hilang.
Beberapa negara menyepakati dan menanaggapi bersama dalam sebuah
pertemuan yang diadakan pada September 2000 yang diikuti oleh 189 Negara
pada dengan melahirkan deklarasi yang dikenal dengan The Millenium
Development Goals atau MDGs (Kholif, et.al 2022 ). Salah satu target dari
MDGs adalah mengurangi kemiskinan pada penduduk hingga 50 % pada tahun
2015. Hal ini membuktikan bahwa kemiskinan merupakan salah satu masalah
besar yang harus diselesaikan bersama ( Kholif, et.al 2022 ).

Dengan berakhirnya MDGs yang telah berhasil dalam mengurangi


penduduk miskin dunia hampir setengahnya, kemudian lahirlah Sustainable
Development Goals ( SDGs ). Berbeda dari pendahulunya yaitu Millenium
Development Goals (MDGs), SDGs lebih menekankan untuk melibatkan seluruh
aktor pembangunan, baik itu pemerintah, Civil Society, sektor swasta, akademisi,

3
dan sebagainya ( Kholif, et.al 2022 ). Latar belakang terbentuknya SDGs itu
sendiri adalah untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh dunia
tanpa terkecuali. Contohnya seperti mengentaskan kemiskinan dan memberikan
Pendidikan yang merata ( Junaidi, 2021 ).

Kemiskinan masih menjadi permasalahan yang rumit dan menjadi sebuah


permasalahan besar yang harus segera ditanggulangi ( Wardhana & Kharisma )
2019. Tingginya kesenjangan sosial yang disebabkan karena tidak meratanya
kesejahteraan seperti masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan hak
mereka dalam bidang pendidikan di Indonesia menjadi penyebab utama
kemiskinan.

Mengingat peranan pendidikan yang begitu pentingnya baik bagi individu


maupun golongan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). pendidikan
merupakan salah satu bagian dari kehidupan seluruh manusia untuk kehidupan
sosial. Indonesia sebagai salah satu Negara hukum yang menitik beratkan
pendidikan untuk menjadi landasan dalam memajukan bangsa, namun hingga kini
pendidikan di Indonesia sedang menghadapi berbagai hambatan serta menurunkan
kualitasnya (Arwildayanto, 2018).

Pendidikan yang berkualitas tentu saja diharapkan untuk kemajuan suatu


bangsa. Pendidikan yang menjadi patokan tidak semata-mata dalam pendidikan
formal, tetapi yang dimaksudkan ialah pendidikan yang juga harus bisa merubah
pola fikir serta sudut pandang dari anak bangsa yang akan menjadi penerus suatu
saat nanti. Pendidikan yang inovatif serta berkualitas akan mendorong kreativitas
seseorang terutama generasi muda untuk mengasah jiwa ingin tahunya selaku
agen inovasi yang nantinya akan memberikan peranan penting serta menerapkan
konsep dari pembangunan berkelanjutan.

Namun saat ini masih banyak terdapat anak- anak yang tidak mendapatkan
pendidikan karena disebabkan oleh faktor kemiskinan. pendidikan bukan hanya
belajar disekolah, les private juga merupakan salah satu bentuk pendidikan yang
bisa di dapatkan anak-anak dalam meningkatkan kualitas pendidikan mereka.

4
Pengertian les private sendiri adalah pembelajaran yang dilakukan di luar sekolah
dengan menggunakan kurikulum sebagai acuan ( Angilberti, 2018 ). Oleh karena
itu kita sebagai generasi muda salah satunya adalah mahasiswa berperan penting
dalam mengentaskan kemiskinan salah satu caranya dengan memberikan les
private gratis pada anak- anak yang kurang mampu.

Berdasarkan hasil analisis permasalahan tersebut penulis merasa perlu


untuk memberikan sebuah bahan bacaan sebagai media informasi dan
pengetahuan serta ingin mengajak para mahasiswa untuk berperan aktif dalam
mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. melalui sebuah tulisan ilmiah
yang berjudul “Keterkaitan antara Kemiskinan dengan Pendidikan dalam SDGs
serta Peran Mahasiswa untuk Mewujudkan tujuan pertama dan keempat SDGs “.
Diharapkan para mahasiswa tergetak untuk mewujudkan tujuan pertama dan
keempat dari Sustainable Development Goals dan diharapkan dapat membantu
mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia dengan meningkatkan kualitas
pendidikan.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan dengan kajian kualitatif atau


menggunakan pendekatan secara deskriptif yang di mana dasar dari
pembahasannya yaitu dari hasil studi literature melalui beberapa sumber artikel
ilmiah seperti jurnal yang relavan dari hasil penelitian sebelumnya yang sesuai
dengan topik pembahasan. Pendekatan deskriptif menurut (Safitri, 2021) adalah
penelitian yang hasil datanya mengenakan uraian mengenai permasalahan yang
dibahas pada suatu topik dengan memberikan penjelasan yang terjadi di
kehidupan nyata. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
informasi serta data yang tepat dengan terfokus kepada kajian pustaka, untuk
memperoleh data, serta sumber dan bukti pendukung yang berhubungan dengan
permasalahan yang sedang dibahas. Teknik yang digunakan dalam penelitian
yaitu studi literatur berdasar pada data-data dari penelitian yang telah ada
sebelumnya dari berbagai jurnal bereputasi serta hsilnya dikaji dan dianalisis
sebagai bahan pendukung.

5
HASIL DAN PEMBAHASAN

Defenisi, Manfaat, Serta Tujuan dari SDGs

SDGs adalah perpanjangan dari delapan Tujuan Pembangunan Milenium


(MDGs) yang memandu tindakan global untuk mengentaskan kemiskinan dari
tahun 2000 hingga 2015 ( Aji & Kartono, 2022 ). SDGs adalah program
pembangunan berkelanjutan yang sebelumnya disebut MDGs, perbedaan SDGs
dan MDGs terletak pada target pencapaian dan penyusunannya yang mana MDGs
hanya berfokus pada permasalahan pembangunan negara berkembang dan
tertinggal sedangkan SDGs bersifat universal berlaku bagi semua negara
tertinggak, berkembang, dan bahkan negara maju ( Arbianti, et. Al 2022 )

SDGs menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Tujuan Pembangunan


Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) adalah rencana besar
untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi ketidaksetaraan, dan melindungi
planet ini pada tahun 2030 ( Aji & Kartono, 2022 ). SDGs merupakan bagian
integral dari agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, yang bertujuan
dalam menyongsong masa depan yang lebih berkelanjutan ( Aji& Kartono,
2022 ). Agenda ini di buat dengan harapan dapat menangkal permasalahan
global, seperti kemiskinan, ketimpangan, iklim, degradasi lingkungan, dan
keadilan.

SDGs memberikan petunjuk global dalam menghadapi serta mengatasi


tantangan global untuk masyarakat internasional salah satunyanya adalah
kemiskinan, SDGs diharapkan dapati melindungi kehidupan dan fondasi alami
planet kita dengan lebih baik, di mana pun dan untuk semua, dan
mempertahankan kesempatan bagi orang-orang untuk hidup bermartabat dan
sejahtera dari generasi ke generasi. (Stephen, Rees, Mikheenko, & Macaskie,
2019).

SDGs mempunyai tujuan dan sasaran yang teratur serta luas serta bersifat
universal, SDGs ini menggabungkan 17 indikator dan 169 fokus yang
berlangsung dari 2016 sampai 2030. SDGs mengandung isu-isu pembangunan

6
secara menyeluruh dan menyoroti pengerjaan setiap tujuan dan fokus pada target
yang sedang dirancang. Hal ini membuatnya tak terhindarkan, memberi peran

seimbang bagi setiap negeri, baik itu negeri industri, negeri berkembang atau
negeri yang kurang berkembang untuk ikut andil sepenuhnya. Upaya untuk
mencapai tujuan dan fokus SDGs diharuskan bermanfaat untuk semua, tidak ada
yang luput dari perhatian ( Wardika & Faisal, 2022). Adapun 17 tujuan global
SDGs diantaranya ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. :Tujuan yang Termuat dalam Sustainable Development Goals.

Sumber : https://www.researchgate.net/figure/UN-Graphical-Illustration-
of-the-17-SDGs_fig1_320685121

1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun.

2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik
dan mendukung pertanian berkelanjutan.

3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua


untuk semua usia.

4. Memastikan Pendidikan yang inklusif dan berkualitas dan mendukung


kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.

7
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak
perempuan.

6. Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan


sanitasi bagi semua.

7. Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau.

8. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

9. Mendukung infrastruktur yang tangguh.

10. Mengurangi ketimpangan didalam dan antar negara.

11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif.

12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

13. Mengambila aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.

14. Mengkonversi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut

15. Melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan


terhadap ekosistem daratan.

16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan


berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua.

17. Kemitraan untuk mencapai tujuan, menghidupkan kembali kemitraan global


demi pembangun berkelanjutan.

(Putro, et.al., 2022).

Hubungan Kemiskinan dengan Pendidikan dalam Upaya Pembangunan


Berkelanjutan

Pengertian kemiskinan sendiri adalah kondisi sosial ekonomi seseorang


atau sekelompok orang yang tidak dapat mencukupi hak-hak dasarnya untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Secara umum penghasilan
yang rendah sering dianggap sebagai penyebab utama kemiskinan, di ikuti olrh

8
Pendidikan (Bariyah, 2022 ). Tetapi sebenarnya kemiskinan jarang sekali
memiliki penyebab tunggal. Terdapat beberapa faktor penyebab kemiskinan, di
antaranya biaya hidup, tingkat upah, kesempatan kerja, tunjangan jaminan social,
dan akses terhadap sumber daya (Bariyah, 2022 ).

Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai taraf hidup yang rendah atau
suatu keadaan ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar hidup
rata – rata masyarakat di suatu daerah ( Kholif, et. al ., 2022 ). Ketidakmampuan
ini ditandai karena rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, dan papan. Kemampuan
pendapatan yang rendah juga akan menimbulkan dampak dalam berkurangnya
kemampuan untuk mencukupi standar hidup rata- rata seperti standar kesehatan
masyarakat dan standar Pendidikan ( Kholif, et.al., 2022 ).

Defenisi Pendidikan menurut Undang-Undang SIDIKNAS No.20 Tahun


2003 yang menjelaskan bahwa pendidikan merupakan upaya yang terencana dan
sadar dalam membantu mewujudkan kondisi belajar dan proses pembelajaran
sedemikian rupa agar peserta didik dapat menegembangkan potensi dalam dirinya
dengan aktif, memiliki keterampilan di masyarakat, dan memiliki kepribadian
serta akhlak yang mulia (Nurfatimah, et.al,. 2022 ).

Pendidikan merupakan sebuah ujung tombak terhadap kemajuan di suatu


negara yang mempunyai kemauan untuk berkembang maju dan layak bersaing
dalam tatanan global (Kinanti, 2021 ). Pendidikan yang berkualitas merupakan
sebuah tonggak penting dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa. Namun saat
ini standar Pendidikan di Indonesia masih rendah, salah satu faktor yang
menyebabkan standar Pendidikan di Indonesia masih rendah adalah mahalnya
biaya Pendidikan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas Pendidikan
( Agustang, 2021 ).

Bagi sebagian masayarakat miskin biaya pendidikan merupakan sebuah


hambatan besar dalam menempuh pendidikan dan tidak sedikit anak – anak di
Indonesia yang tidak mendapatkan Pendidikan karena keterbatasan biaya. Jumlah

9
penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh pendidikan , adanya kesenjangan
dibidang pendidikan akan memberikan dampak langsung pada kesempatan dalam
memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang tinggi ( Purnomo, Istiqomah &
Suharno., 2020 ) Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kemiskinan dengan
Pendidikan mempunyai keterikatan satu sama lain dalam mewujudkan SDGs.

Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Tujuan pertama dan keempat


Sustaibke Development Goals (SDGs )

Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan yang tidak kunjung berakhir


di berbagai daerah, negara, maupun dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB )
telah menentukan tujuan pembengunan berkelanjutan atau Sustainable
Development Goals ( SDGs ) dimana pengentaskan kemiskinan menjadi tujuan
pertama ( Riza, 2022 ). Sedangkan tujuan ke empat dari Sustainable Development
Goals adalah menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta
meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua ( Mardika &
Faisal., 2022 ). SDGs memiliki peran seimbang terhadap seluruh Negara maju,
berkembang, maupun Negara kurang berkembang. Sustainable Development
Goals (SDGs) ialah suatu program dalam upaya pembangunan untuk menjaga
peningkatan kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat secara
berhubungan( Kholif, et.al., 2022 ).

Pendidikan dapat berpengaruh terhadap pencapaian pembangunan


berkelanjutan, Pendidikan dapat dijadikan pijakan untuk mendorong sasaran serta
target dari program SDGs ini, peningkatan pendidikan di Indonesia akan memacu
tercapainya sasaran dari 17 poin SDGs yang salah satunya yaitu upaya untuk
membangun Negara yang berkualits melalui pendidikan yang berkualitas juga
tentunya ( Chandra, 2019 ). . Kemiskinan yang terjadi tidak terlepas dari faktor
Pendidikan karena antara kemiskinan dengan pendidikan mempunyai keterikatan
dalam upaya mencapai tujuan sustainable Development Goals .

Tujuan SDGs akan lebih cepat tercapai jika melibatkan berbagai pihak
lainnya seperti mahasiswa serta masyarakat karena program ini berlaku secara

10
universal sehingga semua Negara mempunyai kewajiban moral dalam mencapai
tujuan dan juga target dari SDGs ini ( Annur, 2018 ). Mahasiswa dapat
didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi,
baik negeri ataupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan
tinggi ( Martadinata,2019 ).

Mahasiswa harus bisa menjadi pelopor masyarakat dalam memberikan


perubahan- perubahan yang berdampak positif dan membangun kehidupan
masyarakat serta menanamkan nilai- nilai positif dalam masyarakat. Dengan kata
lain, mahasiswa dapat disebut sebagai agent of change ( Pratama, et.al, 2019 ).
Mahasiswa sebagai generasi muda, mempunyai pemikiran- pemikiran dan ide- ide
baru dan kreatif. Peran mahasiswa bagi pembangunan bangsa ini dapat dimulai
dari perguruan tinggi, sudah saatnya mahasiswa mengambil peran untuk
menjadikan bangsa ini lebih baik ke depannya.

Dalam mengentaskan permasalahan kemiskinan yang tidak kunjung


selesai maka sebagai mahasiswa yang memiliki pedoman pengabdian masyarakat
yang tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang seharusnya dimaknai
secara mendalam sehingga dapat menghasilkan sebuah solusi atas permasalahan
yang terjadi dalam mencapai tujuan SDGs ( Ihwan, 2018 ). Oleh karena itu
penulis ingin memaparkan bahwa kita sebagai mahasiswa dapat membantu
mewujudkkan tujuan Sustainable Development Goals dengan cara meningkatkan
kualitas Pendidikan salah satunya memberikan les private gratis kepada anak –
anak yang kurang mampu sebagai bentuk wujud peran mahasiswa dalam
mewujudkan tujuan pertama dan keempat Sustainable Development Goals.

KESIMPULAN

Jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh pendidikan , adanya


kesenjangan dibidang Pendidikan akan memberikan dampak langsung pada
kesempatan dalam memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang tinggi. Sosok
mahasiswa dapat berperan penting dalam meningkatkan kualitas Pendidikan
contohnya seperti memberikan les private gratis kepada anak- anak kurang

11
mampu dalam upaya mengentaskan kemiskinan untuk mewujudkan tujuan
pertama dan keempat Sustainable Development Goals.

DAFTAR PUSTAKA

Agustang, A., Mutiara, I. A., & Asrifan, A. (2021). Masalah Pendidikan Di


Indonesia. OSF Preprints, 0–19

Aji, S. P., & Kartono, D. T. (2022). Kebermanfaat Adanya Sustainable


Development Goals (Sdgs). Journal Of Social Research, 1(6), 507-512.

Angilberti FHA, A. (2018). PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA


YANG MENGIKUTI LES DI LEMBAGA BIMBEL DENGAN SISWA
YANG MENGIKUTI LES PADA GURU PRIVATE SISWA KELAS V
SD GUGUS 2 CAKRANEGARA KOTA MATARAM TAHUN
PELAJARAN 2017/2018 (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).

Annur, S. (2018). Sustainable Development Goals (SDGs) dan Peningkatan


Kualitas Pendidikan. Seminar Nasional Pendidikan, 251–255.

Arbianti, A., Rahayu, E. S., & Sutrisno, J. (2022, June). Analisis Kemiskinan
Petani Ubi Kayu: Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).
In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS (Vol. 6, No. 1,
pp. 643-651).

Arwildayanto. (2018). Analisis Kebijakan Pendidikan Kajian Teoretis,


Eksploratif, dan Aplikatif (E. Kuswandi (ed.)). CV Cendikia Press.

12
Bariyah, N. (2022). Pendidikan, Kesehatan dan Penanggulangan Kemiskinan di
Kalimantan Barat: Menuju Sustainable Development Goals. Jurnal Ilmu
Sosial dan Humaniora, 11(1), 93-110.

Chandra, B. O. (2019). Pemberdayaan Petani Dan Nelayan Maluku Oleh


Lazismu− Baznas Terhadap Pencapaian SDGs

Dzulqarnain, G. Z., Meigawati, D., & Basori, Y. F. (2022). Implementasi Program


Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Upaya Penanggulangan
Kemiskinan di Kota Sukabumi. Professional: Jurnal Komunikasi dan
Administrasi Publik, 9(1), 109-116.

Falah, M. (2021). Digitalisasi pada Program Kampus Merdeka untuk Menjawab


Tantangan SDGs 2030. Sultan Agung Fundamental Research Journal,
2(2), 87-94.

Ihwan, K. (2018). PEMETAAN KESELARASAN AKTIVITAS TRIDARMA


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM
INDRAGIRI DALAM PENCAPAIAN SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS (SDGs). Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir,
4(2).

Juniadi, M. (2021). Strategi Perpustakaan Umum dalam Mendukung Program


Sustainable Development Goals. 5(4), 569–578.

Kholif, I. H., Hartati, H., & Citra, D. (2022). ANALISIS PELAKSANAAN


PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN OLEH DINAS
SOSIAL KABUPATEN KERINCI DALAM MENGURANGI
KEMISKINAN (Doctoral dissertation, Universitas Jambi).

Kinanti, D. A., & Trihantoyo, S. (2021). Urgensi Partisipasi Orang Tua Siswa
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Bermutu. Ejournal.Unesa.Ac.Id,
09(02), 256–264.

13
Mardika, W., & Faisal, F. (2022). ANALISIS PENGUNGKAPAN
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) PT. GAS NEGARA
Tbk. TAHUN 2016-2020 BERDASARKAN STANDAR GLOBAL
REPORTING INITIATIVE (GRI). Diponegoro Journal of Accounting,
11(4).

Nurfatimah, S. A., Hasna, S., & Rostika, D. (2022). Membangun Kualitas


Pendidikan di Indonesia dalam Mewujudkan Program Sustainable
Development Goals (SDGs). Jurnal Basicedu, 6(4), 6145-6154.

Putro, R. E. B. P., Notonegoro, M. F., Sakti, M. E., & Nasution, R. D. (2022).


Dinamika Pembangunan Nasional di Era Pandemi. Prosiding Ilmu
Pemerintahan, 1(1), 29-39.

Pratama, D., Andriawan, N., Noercholis, D. F., & Bahtiar, B. (2019). Peran
Akuntan Dalam Mewujudkan Green Technology, Sebagai Upaya
Mensukseskan SDGS 2030. Jurnal Ilmiah Bisnis, Pasar Modal Dan
UMKM, 2(1), 19-24.

Safitri, A. O. (2021). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membentuk


Pribadi yang Berkarakter pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5
(6).

Wardhana, A., & Kharisma, B. (2019). PERAN PENGELUARAN SEKTOR


PENDIDKAN DAN SEKTOR KESEHATAN TERHADAP
KEMISKINAN DI INDONESIA. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana, 8, 12.

14

Anda mungkin juga menyukai