oleh :
Zumaroh, S.Pd
NIP 19701017 200701 2 011
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Oleh: ZUMAROH, S.Pd. NIP 19701017 200701 2 011,
Dengan Judul “ PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN BOLA BOWLING
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA TUNA
GRAHITA KELAS IV SDLB PELITA BANGSA KESAMBEN
TAHUN PELAJARAN 2017-2018”
Pengawas PLB
Kec. Jombang
KATA PENGANTAR
Segala puja Syukur kehadirat Allah Subhaanahu Wa Ta`ala karena atas
berkat rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal karya
tulis ilmiah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang berjudul “PENERAPAN
MODIFIKASI PERMAINAN BOLA BOWLING UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA TUNA GRAHITA KELAS IV SDLB PELITA
BANGSA KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2017-2018” tepat pada waktunya.
Penelitian PTK ini akan di lakukan kepada Siswa Tunagrahita Sedang Kelas
IV SDLB Pelita Bangsa , bertujuan menampilkan konsep suatu benda baik secara
konkret ataupun abstrak serta dapat merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh
informasi bahan ajar yang tersaji.
Hal ini perlu dilakukan karena guru menyadari bahwa membaca merupakan
gerbang semua ilmu pengetahuan. Di samping itu, penelitian ini dilakukan karena
prestasi belajar siswa khususnya dalam hal berhitung sangat rendah. Hal ini terbukti
bahwa nilai yang diperoleh siswa tidak dapat memenuhi standar ketuntasan minimal
yang dipatok dengan nilai 70, yakni hanya berkisar sekitar 60. untuk itu maka perlu
dicarikan upaya sehingga hasil belajar siswa tersebut dapat optimal melalui
penelitian tindakan kelas ini.
Keberhasilan penulisan PTK ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Sih Wiludjeng, S.Pd. selaku Kepala SDLB Pelita Bangsa Kesamben..
2. Bapak Drs. Singgih Susanto, M.Pd, selaku Tim Penilai Angka Kredit Provinsi
Jawa Timur yang memberikan bimbingan pembuatan PTK di kelompok DPK
Kabupaten Jombang. Dan yang selalu memberikan arahan-arahan demi
terselesaikannya PTK ini.
3. Semua Dewan Guru SDLB Pelita Bangsa yang telah membantu
terselesaikannya PTK ini.
4. Semua D
5. Berbagai pihak yang telah membantu penulis demi kelancaran dalam
penyelesaian proposal PTK ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Tidak ada gading yang retak, ungkapan ini disadari sepenuhnya oleh
penulis bahwa penulisan karya tulis ilmiyah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran serta kritik yang membangun sangat diharapkan.
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahn dalam bidang Pendidikan, semakin lama semakin
kompleks dan sarat akan tantangan. Sekolah merupakan suatu lembaga yang
memiliki fungsi untuk membantu perkembangan siswa serta memecahkan
berbagai masalah yang di hadapi siswa di sekolah. Hal ini sesuai dengan
fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor
20 tahun 2003 tentang system pendidikan, yang menyatakan bahwa :
Pendidikan Nasionla berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus membutuhkan
suatu pola layanan tersendiri, khususnya bagi anak-anak dengan hendaya
perkembangan (children with developmental impairment). Hendaya
perkembangan mengacu pada suatu kondisi tertentu dengan adanya
hendaya intelegensi dan fungsi adaptif, menunjukkan beragai masalah
dengan kasus-kasus berbeda lebih yang disebabkan oleh adanya
keabnormalan genetic. Hendaya perkembangan lebih popular dengan
sebutan tunagrahita (delphie, 2007 : 3)
Istilah Tuna grahita berasal dari bahasa sangsekerta “Tuna” yang
artinya rugi, kurang dan “grahita” yang berarti berfikir. Tuna grahita
merupakan anak yang secara nyata mengalami hambatan dan
keterbelakangan perkembangan mental di bawah rata-rata sedemikian rupa
sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi
maupun social, dank arena itu anak ini memerlukan pendidikan khusus.
Tunagrahita adalag hambatan fungsi intelektual umum di bawah rata-rata
disertai ketidakmampuan beradaptasi pada tuntutan lingkungan yang muncul
selama pertumbuhan. Anak tunagrahita berdasarkan hasil pengukuran
intelegensi memiliki IQ kurang dari 70 dan tidak memiliki ketrampilan social
atau menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan usia anak.
Dengan adanya keterbatasan dalam berfikir, sebagian besar anak
tunagrahita mengalami kesulitan belajar dalam matematika (kemampuan
berhitung). Kesulitan belajar matematika seringkali dirasakan dalam kaitannya
dengan proses belajar mengajar untuk anak tunagrahita adalah dalam
menangkap materi pelajaran, konsentrasi, kemampuan berfikir abstrak yang
terbatas, daya ingat yang lemah dan sosilisasi terhadap lingkungan yang
terganggu. Dalam kehidupan sehari-hari matematika memiliki peran yang
sangat penting terutama dalam perkembangan intelektual, perkembangan
interaksi social dan dalam kehidupan jual beli di lingkungan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran untuk anak tunagrahita
khusunya matematika, perlu adanya usaha dari guru untuk melakukan
berbagai aktivitas dan inovasi dalam menggunakan media dan model model
pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika, banyak sekali media dan model
pembelajaran yang bisa digunakan, mengingat cakupan dari pembahasan
matematika itu sendiri sangat luas. Namun dalam menggunakan media atau
model belajar ini tidak bisa digunakan begitu saja, tanpa melihat keadaan
anak dan kedalaman materi itu sendiri.
Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk
menunjang kemampuan matematika siswa tunagrahita adalah, modifikasi
permainan bola bowling. Permainan ini telah di modifikasi sedemikian rupa
sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bermakna
dan menyenangkan.
Unsur permainan bola bowling ini, selain mengutamakan konsentrasi
siswa juga menantang, sangat mengasyikkan dan tidak membosankan.
Dengan botol dalam permainan bowling yang berwarna warni mampu
menarik minat serta mampu merespon anak tunagrahita kelas IV untuk dapat
mengikuti pelajaran matematika menjumlahkan bilangan 1 sampai 10 dengan
baik. Dengan demikian anak akan merasa senang untuk belajar sambil
bermain-main,anak dapat mengenal, menyebutkan, menjumlahkan, bilangan
dan dapat menunjuk bilangan 1 sampai 10.
Keistimewaan permainan ini adalah dapat menarik minat belajar anak
serta anak cenderung tidak mudah bosan dalam menerima materi pelajaran.
Permainan ini dapat memicu anak lebih aktif serta meningkatkan daya
konsentrasi anak. Bermain dapat membangun perilaku positif individu
membangun kemampuan dan ketrampilan social serta meningkatkan
kemampuan berkomunikasi secara verbal dengan orang lain.
Berdasarkan alasan diatas perlu dilakukan penelitian tentang
“Peingkatan Kemampuan Matemtika Melalui Modifikasi Permainan Bola
Bowling Pada Anak Tunagrahita Kelas IV di SDLB Pelita Bangsa”.
A. Rumusan Masalah
PELAJARAN 2017-2018?
2018
B. Pemecahan Masalah
2. Melaksanakan kegiatan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan arah suatu rangkaian kegiatan oleh karena itu harus
ditetapkan terlebih dahulu, dengan maksud supaya kegiatan ini tercapai dalam
hasil yang diharapkan serta terlaksana dengan baik dan teratur. Adapun tujuan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
a. Bagi siswa
b. Bagi guru
A. Anak Tunagrahita
1. Pengertian
Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik
khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan
pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK
rata yang diikuti dengan kelainan perkembengan emosi dan sosial atau
organisme.
a. Kecerdasan
abstrak. Mereka lebih banyak belajar dengan cara membeo (rote learning)
b. Sosial
mudah dari padanya, tidak dapat bersaing dengan teman sebaya. Tanpa
d. Organisasi
Baik struktur maupun fungsi organisasi pada umumnya kurang dari anak
normal. Mereka baru dapat berjalan dan berbicara pada usia yang lebih
tua dari anak normal. Sikap dan gerak lagaknya kurang indah. Di
keterbelakangan atau kelainan yang satu dengan yang lain tidak sama,
golongan yaitu:
a. Tunagrahita Ringan
b. Tunagrahita Sedang
c. Tunagrahita Berat
Anak yang tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir tidak
C. Mempunyai IQ : 50-70
b. Tunagrahita sedang
B. Perkembangannya terhambat
C. Mempunyai IQ antara 30 – 50
c. Tunagrahita berat
C. Mempunyai IQ 30
1. Modifikasi
a. Pengertian Modifikasi
Modifikasi secara umum adalah mengubah atau menyesuaikan.
Bahagia (2010 :13), mengemukakan bahwa : modifikasi dapat diartikan
sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-penyesuaian
baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan ) maupun tujuan
dan cara (metode, gaya, pendekatan, aturan serta penilaian).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa modifikasi
merupakan suatu usaha perubahan yang dilakukan berupa penyesuaian-
penyesuaian baik dalam bentuk fasilitas dan perlengkapan atau dalam
metode, gaya pendekatan, aturan serta penialaian.
Selain itu modifikasi juga diartikan sebagai usaha untuk mengubah
atau menyesuaiakan. Namun secara khusus modifikasi adalah suatu upaya
yang dilakukan untuk menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru,
unik, dan menarik.
Modifikasi disini mengacu kepada sebuah penciptaan, penyesuaian,
dan menampilkan suatu alat / sarana dan prasarana yang baru, unik dan
menarik terhadap suatu proses belajar mengajar.
Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan bagi setiap guru sebagai
salah satu alternatif atau solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi
dalam proses belajar mengajar, modifikasi merupakan implementasi yang
sangat berintegrasi dengan aspek pendidikan lainnya.
b. Tujuan Modifikasi
Setiap rencana yang akan dilaksanakan tentunya terdapat suatu
maksud dan tujuan. Dalam hal ini Lutan (1988) menyatakan mengenai
tujuan memodifikasi dalam pelajaran pendidikan jasmani yang dikutip oleh
Husdarta (2011:179) yaitu agar :
1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran,
2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, dan
3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam
Gambar 2.1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut dengan istilah
classroom action research. Dari nama tersebut terkandung tiga kata yakni.
1. Penelitian : menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan cara
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
2. Tindakan : menunjukkan pada suatu obyek kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa
3. Kelas : dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. (Suharsimi Arikunto,
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Dalam Ibid halaman 109 menejelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan
ragam penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan
masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil
pembelajaran dan mencoba hal-hal baru dalam pembelajaran demi peningkatan mutu
dengan penelitian yang lain, diantaranya yaitu : masalah yang diangkat adalah masalah
yang dihadapi oleh dikelas dan adanya tertentu untuk memperbaiki proses belajar
mengajar di kelas.
bahwa seorang peneliti bukan sebagai penonton tentang apa yang dilakukan guru
terhadap muridnya, tetapi bekerja secara kolaboratif dengan guru mencari solusi terbaik
terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu dalam Penelitian Tindakan Kelas yang
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas system spiral
1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDLB Pelita Bangsa Kecamatan Kesamben
b. Waktu penelitian
tahun ajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus
Oktober 2018.
c. Siklus PTK
2. Subyek Penelitian
Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, yang berjumlah 2 siswa yang terdiri dari
Table 3.1
Nama siswa Tunagrahita kelas IV SDLB Pelita Bangsa Kecamatan Kesamben
Kabupaten Jombang
No. Nama Siswa Laki-laki Perempuan
1. Arie Wahyu Setyoko v
2. Adinda Nur Azizah v
3. Atin Qoyum
sebagai berikut :
Kabupaten Jombang
2. Variabel proses : Menggunakan media bola kasti, botol bekas, papan angka,
gambar hewan
D. Rencana Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan penelitian model Hopkins yang
pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus. Hasil evaluasi pada
siklus I masih belum tuntas, sehingga dilakukan perbaikan pada siklus II. Reflleksi
siklus I dilakukan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan pada siklus II. Tahap-
1. Pendahuluan
b. Melakukan observasi
Setelah dilakukan observasi, diperoleh data berupa hasil tes siswa untuk
dihadapi guru selama proses pembelajaran. Seluruh data yang diperoleh dari
a. Siklus I
1) Perencanaan
2) Tindakan
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
bowling yang telah di modifikasi (pin terbuat dari botol plastic, bisa
dari botol bekas air mineral / botol Milagros, yang di dalamnya diisi
Guru menata pin bowling yang berjumlah sepuluh buah yang telah di
susun menjadi bentuk segitiga jika dilihat dari sisi atas. Selain itu guru
(bola kasti) serta berdiri di depan pin bowling dengan jarak kurang
Guru mengajak siswa membuka kotak pada papan sesuai angka yang
Guru bertanya kepada siswa gambar apa dalam kotak tersebut, hal ini
c) Kegiatan Akhir
Di akhir pembelajaran guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan
3) Pengamatan (Observasi)
yang telah dibuat oleh peneliti. Hal yang harus diamati oleh observer adalah
4) Refleksi
b. Siklus II
penerapan pembelajaran pada siklus I, hanya saja dilakukan lebih cermat dan
memperhatikan hal-hal yang masih belum tercapai pada saat siklus I. Hal ini
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang diperoleh dan dianalisis bukan dalam bentuk angka –
angka melainkan dideskripsikan dengan kata-kata. Hasil wawancara terhadap guru dan
siswa, hasil observasi aktivitas guru, dan hasil catatan lapangan merupakan data kualitatif.
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan angka-angka. Data
kuantitatif berupa hasil observasi siswa dan hasil tes evaluasi siswa setelah mengikuti
1. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari siswa Tunagrahita kelas IV SDLB Pelita Bangsa
menggunakan media bola bowling yang telah dimodifikasi dan bagaimana proses
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Observasi
antara lain guru dan peneliti. Proses observasi dilakukan dengan mengacu pada
pedoman observasi yang telah disusun. Aktivitas dan perhatian siswa diamati
b. Tes
media pembelajaran bola bowling yang telah di modifikasi. Bentuk tes yang
digunakan adalah tes pengetahuan, yaitu siswa diminta untuk mengerjakan soal.
Untuk menilai hasil evaluasi siswa digunakan pedoman penilaian evaluasi siswa
Aspek
Nilai
Ketepatan dalam menghitung
c. 40
Catatan Lapangan
kegiatan yang tidak terangkum dalam pedoman observasi yang telah dibuat oleh
peneliti. Dalam penelitian ini yang menulis catatan lapangan adalah peneliti
Analisis data dilakukan dalam suatu penelitian untuk menarik kesimpulan dari
seluruh data yang telah diperoleh. Data-data dianalisis adalah hasil observasi
aktivitas guru dan siswa, hasil wawancara, hasil catatan lapangan, dan hasil evaluasi
siswa. Data berupa hasil observasi aktivitas guru, hasil wawancara, dan hasil catatan
lapangan dianalisis berupa deskripsi dalam bentuk penarikan kesimpulan. Data hasil
evaluasi siswa dan hasil observasi aktivitas siswa dianalisis dengan angka-angka.