Disusun oleh:
Lutfi Aji Saputra
2009036021
UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
2020
i
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
mana telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “PANDEMI
COVID-19 MENJADI ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL.”
Sebelumnya, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen mata kuliah PKn Teknik Industri yang memberikan dan
membimbing penulisan makalah ini, yaitu Bapak Dr. Azainil,
M.Si.,sehingga penulis dapat menyelesaikannya makalah ini dengan baik
dan tepat waktu.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada,
sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca mengenai makalah ini, terutama bapak
pembimbing untuk penyempurnaan makalah ini.
Demikian, semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca setelah membaca makalah ini.
Penulis,
ii
Daftar Isi
iii
Bab I
Pendahuluan
1
5. Bagaiamana dampak pandemi COVID-19 pada bidang ekonomi?
6. Bagaimana dampak pandemi COVID-19 pada bidang politik?
7. Bagaimana dampak pandemi COVID-19 pada bidang sosial
budaya?
8. Bagaimana dampak pandemi COVID-19 pada bidang pertahanan
dan keamanan?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui definisi integrasi nasional.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi nasional.
3. Mengetahui pentingnya sebuah integrasi nasioanal.
4. Mengetahui ancaman pandemi COVID-19 pada integrasi nasional.
5. Mengetahui dampak pandemi COVID-19 pada Integrasi Nasioanal
di bidang ekonomi.
6. Mengetahui dampak pandemi COVID-19 pada Integrasi Nasioanal
di bidang politik.
7. Mengetahui dampak pandemi COVID-19 pada Integrasi Nasioanal
di bidang sosial budaya.
8. Mengetahui dampak pandemi COVID-19 pada Integrasi Nasioanal
di bidang pertahanan dan keamanan.
2
Bab II
Permasalahan
2.1. Ekonomi
Salah satu dampak pandemi COVID-19 terbesar adalah pada
bidang ekonomi. Indonesia merupakan negara yang berkembang karena
masih banyak indikator yang belum terpenuhi untuk membuat Indonesia
disebut negara maju layaknya negara tetangga yang masih dalam satu
kawasan Asia Tenggara, yaitu Singapura. Tujuan-tujuan tersebut yang
mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan
kesejahteraan umum atau kesejahteraan bagi masyarakat dan
bangsanya. Hingga sekarang Indonesia terus berproses untuk memenuhi
tujuannya. Akibat mewabahnya virus Corona ini, tujuan tersebut menjadi
tertunda bahkan terancam.
2.2. Politik
Pandemi Covid-19 juga mengancam integrasi nasional melalui
bidang politik. Hal ini terjadi karena pemerintah memiliki peranan penting
dalam menanggulangi Pandemi COVID-19.
3
2.4. Pertahanan dan Keamanan
Pemerintah mengerahkan TNI-Polri guna mempertegas
peraturan social distancing. Hingga saat ini masih banyak oknum yang
masa bodo dengan adanya aturan tersebut. Masih ditemukan banyak
remaja yang nongkrong di warung dan seringkali ditemui orang yang
keluar rumah tanpa menggunakan pengaman apapun.
4
Bab III
Pembahasan
5
maupun kelompok. Dalam mewujudkan integrasi nasional, terdapat
beberapa faktor yang mendorong terwujudnya integrasi nasional di
Indonesia. Adapun faktor pendorong tersebut diantaranya:
a. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh
faktor-faktor sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam
di masa lalu, terutama zaman dimana Indonesia dijajah oleh
bangsa lain selama bertahun-tahun. Dalam sejarah kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh setiap
elemen masyarakat untuk memperoleh kemerdekaan bukanlah
sesuatu yang sifatnya main-main. Rasa senasib seperjuangan di
masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi
salah satu faktor pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional.
Jika di masa lalu rasa senasib seperjuangan digunakan untuk
memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era sekarang ini rasa
senasib seperjuangan digunakan untuk memperkuat stabilitas
nasional demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi
nasional.
b. Adanya ideologi nasional, ideologi nasional negara kita Indonesia
adalah Pancasila. Sebagai ideologi nasional, Pancasila tidak dapat
digantikan oleh ideologi manapun. Walalupun Indonesia terdiri dari
banyak kepercayaan, arti penting dan fungsi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia tidak bisa terlepas dari
kehidupan sehari-hari masyarakat. Pemaknaan ideologi nasional
yaitu Pancasila dilakukan melalui implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi nasional
di Indonesia. Melalui pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, integrasi nasional akan lebih mudah
untuk diwujudkan.
c. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu
Perbedaan dan kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu
alasan untuk dijadikan faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di
6
kalangan masyarakat. Justru perbedaan inilah yang membuat
masyarakat Indonesia mempunyai keinginan untuk mempersatukan
perbedaan di dalam satu kesatuan bangsa yang utuh. Baik di
dalam masyarakat tradisonal dan modern, keinginan untuk
mempersatukan perbedaan di dalam kehidupan sehari-hari
tentunya ada. Dalam kehidupan berbangsa negara dan berbangsa
Indonesia, keinginan untuk mempersatukan bangsa merupakan
salah satu perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar
negara.
d. Adanya ancaman dari luar Walupun Indonesia sudah merdeka
sampai saat ini, bukan tidak mungkin ancaman dari luar itu masuk
ke Indonesia. Ancaman-ancaman dari luar di era globalisasi
sekarang ini tidak dapat diartikan sebagai ancaman yang menjajah
seperti pada masa kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi ancaman dari luar dalam kaitannya dengan bahaya
globalisasi dan modernisasi, integrasi nasional perlu diwujudkan di
setiap lapisan masyarakat yang ada tinggal di wilayah Indonesia.
2. Faktor Pendukung Integrasi Nasional
a. Penggunaan bahasa Indonesia Bahasa Indonesia adalah bahasa
pemersatu bangsa. Jika melihat sejarah, hal ini telah
dikumandangkan sejak di gelorakan Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung tinggi bahasa persatuaan Bahasa Indonesia”. Dengan
semangat para pemuda tersebut maka, disepakati Bahasa
Indonesia adalah bahasa pemersatu tanpa memandang perbedaan
di dalamnya.
b. Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa Kesadaran
akan persatuan perlu dimunculkan dalam semangat persatuan dan
kesatuan, hal ini diperlukan untuk menjalin rasa kekeluargaan,
persahabatan, dan sikap saling tolong-menolong antar sesama dan
bersikap nasionalisme, serta menjalin rasa kemanusiaan yang
7
memiliki sikap dan toleransi serta keharmonisan untuk hidup secara
berdampingan.
c. Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang
sama, yakni Pancasila. Pancasila adalah landasan idiil bangsa
yang kedudukannya sangat berpengaruh bagi jalannya kehidupan
berbangsa dan bernegara. Bagi seseorang yang di dalam jiwanya
terdapat sifat patriotisme yang tinggi, maka Ia akan selalu
menerapkan butir-butir Pancasila di setiap aspek kehidupannya.
d. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong Gotong
royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil
yang didambakan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-
sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama
menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Serta suatu usaha
atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela
oleh semua komponen masyarakat menurut batas kemampuannya
masing-masing.
3. Faktor Penghambat Integrasi Nasional Faktor penghambat sendiri
merupakan suatu penghalang untuk melakukan tindakan secara
individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat terwujudnya
integrasi nasional diantaranya:
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan Indonesia adalah
negara yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di
dunia. Namun sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat
terhadap pemerintah tentang keberagaman ini. Ada beberapa
kemajemukan yang terdapat di dalam masyarakat yang kurang
diperhatikan oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan
kebudayaan setempat. Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun
masyarakat Indonesia sendiri membuat kemajemukan itu terkikis
secara perlahan-lahan.
8
b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan. Kurangnya toleransi
terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyakat
menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik
sosial yang terjadi di dalam masyarakat terutama dalam hal yang
berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan dan
kesatuan bangsa. Selain itu, kurangnya toleransi terhadap
perbedaan yang terjadi secara terus-menerus akan membuat
sebuah bangsa hancur akan sendirinya sehingga integrasi
nasional tidak akan pernah terwujud.
c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat
Indonesia Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk
menjaga persatuan dan kesatuan juga menjadi salah satu faktor
yang mengambat terwujudnya integrasi nasional. Di era
globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung
tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya.
Jika tidak dicegah, rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai
dampak globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi
nasional. Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk membangun
11 karakter bangsa di era globalisasi untuk meningkatkan
kesadaran diri masyarakat untuk mewujudkan rasa persatuan dan
kesatuan demi terwujudnya integrasi nasional bangsa.
d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan Dengan diberlakukannya otonomi
daerah, maka sebagian wewenang dan tanggungjawab
pemerintah pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah.
Dengan begitu akan semakin nampak ketimpangan baik sosial
maupun ekonomi antar daerah. Untuk menyeimbangkan
ketimpangan tersebut diperlukan kesadaran diri akan rasa keadilan
sosial yang merata di berbagai daerah di Indonesia.
9
Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan
berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.Integrasi itu sendiri
dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan
sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi
bangsa Indonesia,misalnya menyatukan berbagai macam suku dan
berbudaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama yang ada
di Indonesia.
Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan
masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang
masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati
diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena
integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan
berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia. Indonesia sangat
dikenal dengan keanekaraganm suku, budaya, dan agama. Oleh sebab
itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat
masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal
tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia
belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi
masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia
bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik
terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran
tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang
membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus
dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan
dalam semboya bhinneka tunggal ika.
Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan
yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi
negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui
berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus
memliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang
berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.
10
3.4. Ancaman Pandemi COVID-19 pada Integrasi Nasional
Coronavirus disease 19 atau disingkat menjadi COVID-19 telah
menjadi sebuah pandemi di tahun 2020. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) meresmikan pandemi ini pada tanggal 11 Maret 2020. Banyak
orang di seluruh belahan dunia telah menjadi korban. Banyak orang mulai
menyadari bahwa COVID-19 tidak hanya sekedar menelan korban
dengan penularan yang sangat cepat, tetapi juga mempenaruhi lini
kehidupan lain dan berpotensi mengancam integrasi nasional.
Sampai saat ini masih belum ada kabar pasti perihal vaksin dari
COVID-19, berbagai protokol dan anjuran telah dikeluarkan oleh
pemerintah demi memutus rantai penyebaran COVID-19. Tetapi angka
yang dikonfirmasi menjadi korban COVID-19 masih cukup banyak
walaupun pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti social
distancing, masker, dan mencuci tangan? Alasanya karena masih banyak
yang belum mematuhi anjuran-anjuran tersebut.
Hasilnya tidak hanya mengancam nyawa manusia, tetapi juga
mengancam keutuhan suatu negara atau integritas negara. Dampaknya
dapat dirasakan di berbagai bidang mulai dari ekonomi, politik, sosial
budaya, hingga pertahanan dan keamanan dari datangnya COVID-19 ini.
11
dananya ke perusahaan karena situasi yang tidak stabil saat ini.
Mereka cenderung beralih ke aset yang cenderung aman seperti
emas.
3. Jatuhnya Nilai Rupiah
Akibat dari kepanikan pasar global, nilai rupiah turun hingga Rp
16.500,00 per dolar AS. Untungnya dalam hal ini pemerintah bisa
segera menangani dan membuat nilai rupiah naik menyentuh angka
Rp 15.800,00 per dolar AS.
4. Ekspor dan Impor Terganngu
Sejumlah negara mengurangi hingga menghentikan ekspor guna
mencukupi kebutuhan negara mereka dalam perang melawan
pandemi ini.
5. Supply Tidak Sebanding dengan Demand
Akibat banyaknya informasi terkait dengan COVID-19 yang
beredar, masyarakat pun panik dan menghabiskan berbagai barang
kebutuhan yang ada di toko. Hal ini bisa jadi merugikan masyarakat di
tingkat ekonomi menengah ke bawah, karena begitu barang
kebutuhan langka maka harganya akan melonjak. Jika tidak segera
diantisipasi hal ini dapat membahayakan perekonomian Indonesia.
6. Sektor pariwisata Terancam
Sudah pasti sejak aturan social distancing diterapkan, maka sektor
pariwisatalah yang paling terancam. Hingga pandemi ini berakhir,
jumlah wisatawan akan tetap berkurang.
Ada beberapa pihak yang berperan untuk menanggulangi ancaman
COVID-19 di bidang ekonomi. Yang pertama adalah masyarakat,
masyarakat perlu diedukasi supaya tetap tenang dan tidak panik
sehingga memborong bahan kebutuhan karena dapat merugikan
orang lain.
Pemilik bisnis jika memungkinkan sebaiknya beralih memproduksi
barang yang saat ini banyak dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
supply & demand.
12
Di sisi lain pemerintah memiliki kekuatan dalam membuat peraturan
dan larangan, pemerintah perlu mengeluarkan beberapa
kebijakan/stimulus di bidang ekonomi guna meredam dampak dari
COVID-19.
13
2. Penderita COVID-19 Dikucilkan
Saking takut tertular, masyarakatpun tega mengucilkan penderita
COVID-19. Bahkan seringkali kita mendengar warga enggan
mememakamkan jenazah positf COVID-19. Hal ini tentunya sudah
melenceng dari sila ke-2 Pancasila. Seharusnya kita sebagai warga
Indonesia yang baik bisa tetap tenang menghadapi situasi seperti ini.
3. Aktivitas Keagamaan Mandiri
Seperti yang kita ketahui, saat ini seluruh umat beragama di
Indonesia dianjurkan supaya melakukan kegiatan keagamaan di
rumah masing-masing. Walaupun mungkin ada saja sesuatu yang
kurang, tetapi ini merupakan solusi terbaik yang dapat diterapkan
untuk memerangi pandemi ini.
4. Ekonomi Kelas Bawah Menangis
Mungkin aktivitas sosial dengan mengandalkan teknologi dapat
diandalkan dalam situasi seperti ini, tetapi bagaimana dengan
kelompok orang dengan ekonomi menengah ke bawah? Tidak semua
orang memiliki alat untuk berkomunikasi secara virtual. Sebaiknya
pemerintah memperioritaskan orang-orang dengan tingkat ekonomi
menengah ke bawah seperti ini.
Dalam hal ini, seharusnya masyarakat sudah paham tujuan
dilakukannya social distancing, dan jangan mengambil kesimpulan
yang tidak-tidak. Selain itu jika kita termasuk orang yang mampu, kita
dapat memaksimalkan penggunaan teknologi.
14
memperkuat militer Indonesia supaya dapat mengantisipasi
ancaman dari luar negeri.
2. Hoax Bertebaran
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali berita hoax yang beredar.
Hal ini tentunya sangat membahayakan pertahanan dan keamanan
nasional. Walaupun dihimbau untuk melakukan fast-check terhadap
informasi yang beredar, masih banyak orang yang tidak terbiasa
melakukan hal tersebut.
Beberapa perusahaan teknologi seperti Facebook dan Twitter
sudah mulai menumpas hoax berdasarkan kata kuncinya. Dalam
kondisi seperti ini, negara perlu mengerahkan polisi cyber guna
mencegah semakin banyaknya hoax yang beredar.
15
Bab IV
Kesimpulan
16
Daftar Pustaka
iv