33
8. UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara Republik Indonesia.
3. Macam-macam Ancaman
a. Ancaman Militer
1. Agresi
Agresi merupakan penggunaan kekuatan bersenjata yang dilakukan oleh
negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta
keselamatan segenap bangsa. Agresi ini merujuk kepada suatu perilaku
yang dimaksudkan untuk membuat objeknya mengalami rasa sakit atau
dalam keadaan bahaya.
Tindakan agresi ini bisa dilakukan secara verbal maupun fisik. Bahkan,
kegiatan merusak barang serta perilaku destruktif lainnya juga termasuk ke
dalam definisi dari agresi. Walaupun demikian, agresi ini tidak sama
dengan ketegasan.
Agresi bisa dilakukan dengan cara :
Invasi.
Invasi merupakan suatu bentuk aksi militer di mana angkatan
bersenjata atau suatu negara yang berusaha memasuki daerah yang telah
dikuasai oleh negara lain, yang bertujuan untuk menguasai daerah tersebut
atau bahkan mengubah pemerintahan yang berkuasa. Invasi ini bisa
menjadi salah satu penyebab perang dan bisa digunakan sebagai salah satu
strategi untuk menyelesaikan perang, atau bahkan bisa menjadi inti dari
perang itu sendiri. Tujuan akhir dari invasi ini biasanya merujuk dalam
skala yang besar dan dengan jangka waktu yang panjang, dan pasukan
yang besar sangat dibutuhkan dalam mempertahankan daerah yang
diinvasinya. Contoh invasi udara murni ialah Pertempuran Crete; Operasi
Thursday, dan; Operasi Market Garden.
Bombardemen.
Bombardemen merupakan suatu bentuk penggunaan senjata atau bom
yang dilakukan oleh musuh melalui angkatan udara.
34
Blokade.
Blokade merupakan suatu bentuk pengepungan (penutupan) suatu
daerah, kawasan, tempat atau negara, sehingga orang-orang, barang, kapal
dan sebagainya tidak bisa keluar masuk dengan bebas. Blokade merupakan
salah satu hal yang hampir ada di semua bentuk kampanye militer serta
alat pilihan untuk melakukan peperangan ekonomi melawan negara
musuh. Ada 3 jenis blokade, yakni, blokade laut; blokade listrik, dan;
pengepungan. Contoh dari blokade adalah Blokade Berlin.
Jenis Agresi
Agresi merupakan fenomena kompleks yang terdiri atas sejumlah perilaku
dari jenis yang lebih khusus.
Klasifikasi dari Moyer
Moyer (1968) menyajikan klasifikasi awal yang berupa 7 bentuk agresi,
dari sudut pandang biologis serta evolusi.
Agresi pemangsa : Serangan terhadap mangsa oleh pemangsa.
Agresi antar jantan : Kompetisi antara jantan dari spesies yang sama
tentang akses terhadap sumber tertentu contohnya seperti betina,
dominansi, status, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Sekarang
Sekarang, ada konsensus di dalam komunitas ilmiah untuk setidaknya 2
kategori besar dari agresi, dikenal sebagai agresi afektif dan agresi
instrumental. Penelitian empiris mengindikasikan jika klasifikasi ini
merupakan suatu perbedaan yang penting, entah itu secara psikologis
maupun fisiologis. Beberapa penelitian telah menunjukkan jika orang yang
cenderung melakukan agresi afektif memiliki IQ yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan cenderung melakukan agresi instrumental.
35
2. Pelanggaran wilayah
Pelanggaran Wilayah merupakan suatu bentuk tindakan dengan memasuki
suatu wilayah tanpa izin, baik itu oleh pesawat terbang tempur maupun
kapal-kapal perang. Salah satu contohnya adalah Helikopter yang
berpenumpang Menteri Pertanian Malaysia mendarat di daerah Nunukan.
Contoh
Helikopter yang berpenumpang Menteri Pertanian Malaysia mendarat
di Nunukan. Helikopter carteran yang membawa menteri pertanian
Malaysia mendarat di lapangan helipad Yonif 521 Kampung Aji
Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan
Utara. Sesaat setelah mendarat, helikopter tersebut bahkan masih tetap
menyalakan mesinnya. Prajurit TNI AD yang tengah bertugas
langsung menghampiri helikopter yang mendarat tanpa adanya izin itu.
Pesawat Militer Malaysia Terobos Ambalat. Pesawat militer milik
Malaysia disebut-sebut telah memasuki kawasan dan melanggar
wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan, Blok
Ambalat. Kejadian ini tercatat untuk yang kesekian kalinya.
Kapal Perang Malaysia Masuk Perairan Ambalat. Hubungan yang
terjalin antara Indonesia dengan Malaysia kembali memanas yang
diakibatkan oleh kapal perang Malaysia yang tiba-tiba telah memasuki
wilayah perairan Ambalat tanpa adanya izin.
Tentara Malaysia Masuk Nunukan Tanpa Paspor. Seorang tentara
Malaysia LLP, Raymonega Bin Taguna ditangkap oleh aparat di
Pelabuhan Sei Nyamuk, Kecamaran Sebatik Timur, Kabupaten
Nunukan. Dia ditangkap karena diketahui telah masuk secara ilegal
atau tidak adanya paspor. Saat diinterogasi, dirinya mengaku jika
sebagai warga negara Malaysia yang masuk ke Pulau Sebatik untuk
berusaha menemui keluarganya yang berada di Kabupaten Nunukan
Kota Tarakan dan Kabupaten Berau.
3. Spionase
Spionase merupakan suatu bentuk kegiatan dari intelijen yang dilakukan
guna mendapatkan suatu informasi atau rahasia militer atau negara.
Spionase juga bisa diartikan sebagai bentuk pengintaian, memata-matai
yang merupakan suatu praktik guna mengumpulkan informasi tentang
suatu organisasi atau lembaga yang dianggap rahasia tanpa adanya izin
dari pemilik yang sah dari infomasi tersebut. Contoh Spionase asing di
Indonesia salah satunya adalah aksi Allen Pope.
Contoh
Aksi Allen Pope. Allen Lawrence Pope merupakan seorang tentara
bayaran yang diberi tugas oleh CIA untuk melakukan berbagai misi.
Salah satu misinya yang ada di Indonesia ialah membantu
pemberontakan PRRI/Permesta. Dia tertangkap basah oleh TNI saat
36
usahanya mengebom armada gabungan Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia dengan pesawat pembom B-26 Invader AUREV.
Pesawatnya ditembak jatuh oleh P-51 Mustang milik Angkatan Udara
Republik Indonesia yang diterbangkan oleh Ignatius Dewanto. Dari
dokumen yang berhasil disita, terkuak jika Allen Pope merupakan
orang yang terkait dengan operasi CIA. Allen Pope menyusup pada
gerakan pemberontakan di Indonesia yang berusaha untuk
menggulingkan Soekarno.
Intel Soviet. Jaringan Intelijen Uni Soviet ternyata pernah beraksi di
Jakarta tepatnya tahun 1982. Seorang perwira tinggi TNI Letkol
Soesdarjanto membocorkan dokumen data-data kelautan Indonesia
kepada Alexandre Finenko, seorang Intel yang mengepalai kantor
cabang maskapai Aeroflot di Jakarta.
Penyadapan Intelijen Australia. Dinas Intelijen Australia pernah
berusaha untuk menyadap telepon seluler Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono beserta istrinya, yaitu Ani Yudhoyono. Informasi ini
berhasil terkuak di dalam dokumen Badan Keamanan Nasional
Amerika Serikat (NSA) yang telah dibocorkan oleh Edward Snowden.
Sasaran lainnya adalah Wakil Presiden Boediono serta Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa serta mantan Duta
Besar Indonesia untuk Amerika, Dino Patti Djalal.
Pengakuan Philip Dorling. Menurut mantan diplomat Philip Dorling,
Australia telah lama mengintai Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh
Dorling dalam kolomnya di Sydney Morning Herald. Suatu catatan
harian salah satu diplomat senior Australia yang tidak dipublikasikan
menyebutkan jika badan intelijen Australia (DSD) rutin melakukan
penyadapan terhadap hubungan kawat diplomatik Indonesia sejak
pertengahan tahun 1950an.
4. Sabotase
Sabotase merupakan tindakan pengrusakan yang dilakukan secara
terencana, yang disengaja dan tersembunyi terhadap peralatan, personel
serta aktivitas dari bidang sasaran yang ingin dihancurkan yang berada di
tengah-tengah masyarakat, kehancuran ini menimbulkan efek atau dampak
psikologis yang besar. Sabotase bisa dilakukan terhadap beberapa struktur
penting, seperti contohnya infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain
sebagainya.
Contoh
Banyak sekali contoh peristiwa sabotase yang terjadi di masa lalu.
Misal seperti pada masa Perang Dunia II, tahun 1939 hingga 1945;
gerakan bawah tanah di Eropa seperti di Perancis, Polandia, Norwegia,
dan lain sebagainya melakukan sabotase dengan cara merusak jalan,
jembatan, gedung, dan lain-lain sehingga tidak bisa digunakan oleh
musuh yakni tentara Nazi dan Jerman.
37
Sementara itu, pada masa revolusi kemerdekaan Republik Indonesia,
para pejuang melakukan sabotase dengan merusak berbagai macam
fasilitas, seperti contohnya jalan, jembatan, pabrik, dan masih banyak
lagi contoh lainnya. Aksi yang dikenal dengan nama aksi bumi hangus
ini memiliki tujuan agar fasilitas tersebut tidak bisa digunakan oleh
pihak Belanda.
5. Aksi Teror Bersenjata
Aksi Teror Bersenjata merupakan aksi yang dilakukan oleh jaringan
terorisme internasional atau yang bekerja sama dengan terorisme di dalam
negeri atau luar negeri yang bereskalasi tinggi sehingga bisa
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan
segenap bangsa. Contoh aksi ini adalah aksi serangan jakarta 2016.
Pemberontakan Bersenjata. Pemberontakan merupakan cara, proses,
perbuatan memberontak atau menentang terhadap kekuasaan yang sah.
Contoh yang terjadi adalah Pemberontakan G30S/PKI.
Perang Saudara. Perang Saudara ini merujuk kepada suatu jenis perang di
mana bukan 2 atau lebih negara yang menjadi kubu berlawanan satu sama
lain, namun beberapa faksi/saudara di dalam suatu entitas politik. Dalam
bahasa inggris, Perang Saudara ini disebut dengan Civil War yang secara
harfian artinya perang warga sipil atau perang madani.
Contoh
Bom Bali pada tahun 2002. Bom bali 2002 atau biasa disebut dengan
Bom Bali I ini terjadi pada malam hari tepatnya pada tanggal 12
Oktober 2002. Aksi ini merupakan rangkaian dari 3 pengeboman yang
berada di lokasi berbeda di Bali.
Bom JW Marriott 2003. Sebuah bom meledak serta menghancurkan
sebagian Hotel JW Marriott yang berada di kawasan Mega Kuningan,
Jakarta, Indonesia. Bom ini meledak sekitar pukul 12.45 WIB dan
12.55 WIB pada hari Selasa, 5 Agustus tahun 2003.
Bom Bali 2005. Ledakan besar kembali terjadi kedua kalinya. Aksi
teror di Pulau Dewata, Bali ini kembali terjadi pada tanggal 1 Oktober
2005.
Serangan Jakarta 2016. Serangan Jakarta 2016 merupakan serentetan
peristiwa yang sedikitnya 6 ledakan serta penembakan di daerah
sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta,
Indonesia tepat pada tanggal 14 Januari 2016.
6. Pemberontakan bersenjata
Pemberontakan merupakan proses, cara, perbuatan memberontak atau
penentangan terhadap kekuasaan yang sah. Vladimir Lenin mengatakan
bahwa kaum Marxist dituduh sebagai Blanquisme karena memperlakukan
pemberontakan sebagai suatu seni.
38
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintahan yang sah dengan
menggunakan senjata sebagai alat kekerasan. Perlawanan ini bisa
berorientasi dalam usaha kudeta terhadap pemerintahan yang sah,
perebutan antara kekuasaan politik menggunakan senjata, serta cara-cara
inkonstitusional serta melanggar terhadap norma hukum yang berlaku.
Contohnya adalah pemberontakan G 30/S/PKI yang terjadi pada tahun
1965.
7. Perang Saudara
Perang saudara merupakan perang yang tak melampaui wilayah negara
tertentu. Perang saudara ini bisa terjadi karena berbagai macam alasan
seperti masalah etnis, kesenjangan ekonomi, konflik agama, gejolak
politik, dan masih banyak lagi alasan lain. Perang saudara ini memiliki
dampak negatif yang banyak dalam struktur ekonomi, struktur politik,
struktur sosial, serta juga dalam hubungan antar warga.
b. Ancaman Nir-Militer
39
3) Ancaman di Bidang Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap
negara dalam pergaulan internasional. Kondisi Ekonomi sangat
menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi
terbagi menjadi internal dan eksternal. Ancaman dari internal dapat
berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan
sistem ekonomi yang tidak jelas. Ancaman dari eksternal dapat
berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah,
ketidaksiapan mengahadapi globalisasi dan tingkat ketergantungan
terhadap pihak asing.
40
b. Korupsi
Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman
dan Taqwa.
Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga
menimbulkan efek jera dan rasa takut pejabat negara untuk melakukan
tindakan yang hina itu.
Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan
konsisten melaksanakan peraturan dan Undang-undang.
Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan
terutama pada bidang keuangan.
Bila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para
pejabat.
Belajar bersikap jujur sejak dini.
Meningkatkan dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya
memberantas korupsi.
Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk
meminimalisir keinginan korupsi.
c. Terorisme
Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang
diperlukan dalam pembuatan bom.
Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil.
Pemberantasan sekelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat.
Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di setiap
kasus terorisme.
Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya
dukungan materiil dan keuangan, kontrol, kepemimpinan, dan faham
yang disebarkan oleh teroris.
Meningkatkan rasa nasionalisme.
Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan
Hankamrata.
Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang
mengisolasikan diri dari masyarakat sekitar.
d. Pemberontakan
Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak
muncul kecemburuan nasional.
Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah
sesuai prinsip Hankamrata.
Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan
kewarganegaraan dan sejaarah perjuangan Indonesia dalam merebut
NKRI.
41
Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak
terdesak.
Ancaman dari luar negeri adalah ancaman terhadap suatu kondisi atau
bidang tertentu pada bangsa yang berasal dari luar negeri, dalam bentuk
perorangan maupun kelompok. Bentuk-bentuk ancaman dari luar negeri
beserta penyelesaiannya sebagai berikut.
1. Agresi militer
42
Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip
bebas aktif dengan kata lain bangsa Indonesia bersifat netral dan
berhubungan baik dengan negara lain.
Meningkatkan peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional
diiringi dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan
dalam sistem Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat semesta).
Selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat
membahayakan keutuhan NKRI seperti mengikuti wajib militer dan
belajar dasar-dasar kemiliteran dan selalu siap apabila dibutuhkan
dalam mempertahankan NKRI.
2. Penerobosan wilayah
Mengadakan patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan
batas.
Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang
lebih kuat dan permanen sehingga tidak dapat dipindah.
Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak
bergantung pada negara tetangga sehingga penduduk di wilayah
perbatasan tidak berpindah kewarganegaraan.
3. Penyeludupan
Meningkatkan transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya
mengawasi lalu lintas barang antar negara.
Meningkatkan pengamanan daerah perbatasan untuk mengantisipasi
penyeludupan barang illegal, karena memasukkan barang tanpa dikenai
pajak impor.
Meningkatkan pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti
bandara, pelabuhan.
43
5. Penitrasi ( penyusupan budaya )
Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era
globalisasi.
Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal
membuka ekstrakulikuler sekolah.
Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang
berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan
nilai-nilai Pancasila.
6. Spionase
· Meningkatkan keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik
senjata, pembangkit listrik serta penyimpanan dokumen rahasia negara
Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi.
Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat negara.
Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotism.
Melakukan pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang
dilakukan oleh TNI, AD, AL, AU.
e. Contoh-contoh Ancaman
44
menggunakan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
(Sishankamrata).
45
sehingga TNI dan POLRI manunggal bersama dengan masyarakat sipil dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberi gambaran jika
strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam
ancaman militer yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta ini pada hakikatnya adalah
segala upaya dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh
rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta
seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan
menyeluruh.
Atau, dengan kata lain jika Sishankamrata penyelenggaraannya didasarkan
pada kesadaran akan hak beserta dengan kewajiban dari seluruh warga negara
serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan
hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta menjadi pilihan yang
paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan adanya
keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak beserta kewajiban
warga negara dalam usaha pertahanan negara.
Walaupun Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang bisa dikatakan
cukup tinggi nantinya, model tersebut akan tetap menjadi pilihan yang strategis
untuk tetap dikembangkan, dengan menempatkan warga negara sebagai subjek
pertahanan negara sesuai dengan peran masing-masing yang dilakukan.
Dalam menghadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk
melaksanakan Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan
dilaksanakan sebagai pengganda komponen utama bila diperlukan, melalui proses
mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan, namun
setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan damai terlebih dahulu.
Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara damai tidak
berhasil.
a. Komponen Utama
Komponen utama untuk menghadapi ancaman non militer ini
merupakan lembaga pemerintah yang ada di luar bidang pertahanan, sesuai
dengan bentuk serta sifat ancaman yang tengah dihadapi dengan adanya
dukungan dari unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa. Komponen utama
dalam sishankamrata adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
1) Tentara Nasional Indonesia
46
nasional dan kepentingan bangsa di atas kepentingan daerah, suku,
ras, atau golongan.
b. Komponen Cadangan
Komponen cadangan dalam sistem pertahanan dan keamanan negara
terdiri atas warga negara, sumber daya alam, serta sarana dan prasarana
nasional yang disiapkan melalui mobilisasi.
c. Komponen Pendukung
Selain dengan bergabung menjadi bagian dari anggota TNI atau Polri,
keikutsertaan warga negara dalam sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta dapat pula dilakukan melalui keikutsertaan sebagai rakyat
terlatih, yaitu warga negara yang mengikuti pelatihan khusus sebagai
tenaga pembantu keamanan atau pertahanan. Organisasi-organisasi yang
termasuk dalam rakyat terlatih sebagai berikut.
1. Peralawanan rakyat (wanra).
2. Keamanan rakyat (kamra).
3. Pertahanan sipil (hansip).
4. Perlindungan masyarakat (linmas).
47
Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan bisa terlaksana secara
efektif dan juga efisien, diupayakan agar adanya keterpaduan yang sinergis antara
unsur militer dengan unsur militer yang lain, maupun antara kekuatan militer
dengan kekuatan nir militer. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam
keterpaduan 3 kekuatan militer Republik Indonesia, yakni keterpaduan antar
kekuatan darat, kekuatan laut, serta kekuatan udara.
Sementara itu, keterpaduan antara kekuatan militer dan kekuatan non militer
ini diwujudkan dalam keterpaduan antar komponen utama, cadangan, serta
pendukung. Keterpaduan inilah yang diperlukan adanya pengerahan serta
penggunaan kekuatan pertahanan, baik itu dalam rangka menghadapi ancaman
tradisional maupun menghadapi ancaman non tradisional.
Berdasar dari hasil analisa lingkungan strategik, maka ancaman militer yang
berasal dari negara lain atau ancaman tradisional yang bisa berupa adanya invasi,
merupakan kemungkinan kecil terjadi. Akan tetapi, adanya kemungkinan ancaman
tersebut masih tidak bisa diabakan dan harus tetap untuk dipertimbangkan.
Ancaman tradisional yang lebih mungkin terjadi ialah konflik terbatas yang
berkaitan dengan adanya pelanggaran wilayah dan atau menyangkut dalam
masalah perbatasan.
Komponen utama disiapkan untuk melaksanakan Operasi Militer untuk Perang
(OMP). Sementara itu, penggunaan komponen cadangan dilaksanakan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama apabila diperlukan, dengan melalui proses
mobilisasi atau demobilisasi.
Kendati demikian, kekuatan pertahanan siap untuk dikerahkan untuk
melaksanakan OMP, akan tetapi dari setiap bentuk perselisihan dengan negara
lain selalu diupayakan penyelesaiannya dengan melalui jalan damai. Penggunaan
kekuatan pertahanan sebagai tujuan perang hanya dilaksanakan sebagai jalan
terakhir jika cara damai yang telah dilakukan ternyata tidak berhasil sama sekali.
Ancaman non tradisional merupakan ancaman yang dilakukan oleh para aktor
non negara terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan negara, serta keselamatan
bangsa Indonesia. Ancaman non tradisional ini merupakan bentuk acaman faktual
yang hingga saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Termasuk di dalam ancaman ini seperti gerakan separatis bersenjata, terorisme
internasional maupun domestik, aksi radikal, pencurian SDA (Sumber Daya
Alam), kejatahan lintas negara, penyelundupan, serta berbagai macam aksi ilegal
yang lainnya dengan skala besar.
Oleh karena itu, kekuatan pertahanan, terutama TNI juga disiapkan untuk
melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) untuk menghadapi ancaman
non tradisional. Juga, pengerahan dari kekuatan TNI untuk OMSP dilakukan
berdasar dari keputusan politik pemerintah.
Dalam bidang manajemen, upaya peningkatan diarahkan dalam penataan
organisasi, mekanisme kerja, sistem komando, serta pengendalian dan hubungan
antara departemen maupun lembaga. Di dalam bidang keterampilan prajurit,
48
upaya yang dilaksanakan dengan melalui peningkatan fungsi dan peran
kelembagaan TNI yang mampu membekali para prajurit dengan keterampilan
yang mereka perlukan dalam melaksanakan tugas-tugasnya tersebut.
Jika dalam hal dukungan sarana dan prasarana, pemerintah akan
memperlengkap TNI dengan Alutsista yang menjamin mobilitas TNI serta
peralatan yang modern, hal ini bisa digunakan selain untuk kepentingan
pertahanan dalam menghadapi ancaman militer, juga bisa dimanfaatkan dalam
tugas-tugas penanggulangan bencana alam, pengungsian, serta bantuan
kemanusiaan.
Pertahanan Militer dalam menghadapi ancaman non militer bersifat lintas
negara. Ancaman Non Militer yang bersifat lintas negara merupakan ancaman
keamanan lintas negara yang terorganisir di mana melibatkan para pelaku dari
negara lain. Bentuk ancaman yang dimaksud ialah aksi terorisme internasional,
gangguan keamanan di wilayah laut, gangguan keamanan dirgantara, serta
gangguan keamanan di sepanjang garis perbatasan darat. Bentuknya yang bisa
berupa penyelundupan senjata, penyelundupan manusia beserta dengan bahan
peledak, perompakan dan pembajakan, pembalakan liat, penangkapan ikan secara
tidak sah, dan masih banyak yang lainnya.
Unsur pertahanan militer yakni satuan-satuan TNI dapat didayagunakan dalam
mengatasi bentuk-bentuk ancaman non militer yang bersifat lintas negara yang
dilakukan oleh para aktor non negara dari negara lain maupun yang bekerja sama
dengan aktor-aktor di Indonesia. Dalam tingkat tertentu di mana ancaman
keamanan lintas negara bisa membahayakan keselamatan bangsa Indonesia serta
mengancam kepentingan nasional Indonesia, pemerintah bisa menggunakan
kekuatan TNI untuk mengatasinya. Pendayagunaan unsur pertahanan militer
dalam mengatasi bentuk ancaman non militer yang bersifat lintas negara bisa
ditempatkan dalam lingkup tugas pelibatan TNI yang mencakup pengamanan
pada wilayah-wilayah perbatasan, pulau-pulau kecil terdepan, keamanan laut dan
perairan, keamanan wilayah udara, bandar udara, serta pelabuhan.
Penanganan ancaman keamanan tersebut oleh unsur TNI berupa unjuk
kekuatan sebagai penggentar dalam rangka mencegah, unsur penindakan awal,
termasuk juga dalam kekuatan gabungan bersama-sama dengan unsur-unsur non
militer. Mengatasi ancaman keamanan lintas negara pada dasarnya merupakan
tugas dari TNI yang dilaksanakan melalui OMSP. Dalam hal penegakan
keamanan yang ada di laut, TNI memiliki kewenangan polisional untuk
menangani bentuk-bentuk ancaman keamanan lintas negara yang mengganggu
keamanan di perairan Indonesia hingga Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Bentuk-bentuk penanganan oleh TNI untuk menegakkan keamanan di laut
meliputi penyelidikan, pengejaran, penangkapan dan penyidikan terhadap para
pelaku tindak kejahatan yang berada di laut. Dalam kerangka fungsi polisional,
TNI tak melakukan fungsi pengadilan yang menjadi fungsi penegak hukum dari
unsur non militer. Penegakan keamanan di udara merupakan bagian yang sulit
dipisahkan dari fungsi TNI dalam menegakkan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, serta keselamatan bangsa.
49
Penegakan keamanan di udara di samping untuk menjaga wilayah udara dari
segala bentuk pelanggaran kedaulatan di udara juga memberikan efek untuk
keselamatan penerbangan sipil yang merupakan ranah otoritas sipil. TNI
memiliki kemampuan dalam menegakkan keamanan di udara melalui sistem
peralatan dan personel yang mereka miliki. Dalam mengatasi ancaman serta
gangguan keamanan di udara, TNI melakukan tugas OMSP sesuai dengan batas-
batas kewenangan TNI.
5. Strategi Negara dalam Mengatasi Ancaman Nir-Militer
50
Titik berat pelaksanaannya merupakan dengan peningkatan
komunikasi sosial TNI yang bersinergi dengan langkah-langkah yang
dilaksanakan oleh unsur-unsur non militer sesuai dengan bidangnya
masing-masing, terutama dalam materi non fisik. Komunikasi sosial TNI
diselenggarakan dalam format peningkatan kesadaran bela negara, dengan
memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan,
serta perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila.
Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan
berlapis berikut:
1) Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur
pertahanan nir-militer, yakni kementrian atau lembaga pemerintah
non-kementrian yang membidangi ideologi.
2) Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar negeri
mengerahkan seluruh istrumen pemerintahan untuk menangkal
pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.
3) Unsur pemerintah yang membidangi informasi mempercepat
gerakan untuk melakukan operasi informasi imbangan sehingga
masyarakat dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang
mengancam ideologi.
4) Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan
proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara
bertingkat dan berlanjut.
5) Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para
pemimpin agama untuk membangun kerjasama dengan pemerintah
demi membetengi masyarakat dari penetrasi ideologi asing.
6) Peran lapis pertahanan militer seperti program pelaksanaan bakti
TNI.
51
Pertama, penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah,
efektif, bersih, berwibawa, serta bertanggung jawab yang memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pembentukan pemerintah negara,
seperti yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945.
Kedua, penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang
berkualitas dan professional di bidangnya. Lembaga legislatif yang mampu
bersinergi dengan pemerintah dalam memproses serta melahirkan produk-
produk legislasi yang efektif dan konstektual untuk kepentingan
pembangunan nasional. Lembaga legislatif yang melaksanakan fungsi
kontrol secara efektif terhadap penyelenggaraan pemerintahan di dalam
kerangka kepentingan bangsa dan negara bukan atas kepentingan golongan
maupun pribadi, serta berdasarkan kaidah serta etika bernegara dalam
negara demokrasi.
Ketiga, penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun
organisasi massa sebagai instrumen dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat sebagai subjek politik serta subjek pembangunan nasional.
Kekuatan politik berkewajiban dalam mewujudkan serta meningkatkan
perannya di dalam pendidikan politik untuk warga negara, terutama
konstituennya sehingga menjadi warga negara yang sadar akan hukum
yang memahami kewajiban serta hak sebagai warga negara.
Pendekatan Keluar
Pendekatan keluar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi
beserta upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar
negeri dalam membangun kerja sama dan saling percaya dengan negara-
negara yang lain sebagai kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi
konflik antar negara, yang dimulai dari tataran internal, regional,
supraregional, hingga global.
Lingkup Internal, yakni melalui penciptaan, pembangunan dan
peningkatan kondisi di dalam negeri yang semakin mantap dan
stabil, yang juga dibarengi dengan upaya-upaya peningkatan dan
perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat serta
penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan.
52
kerja sama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan
ASEAN plus Enam itulah, kinerja politik luar negeri Indonesia
harus mampu membangun hubungan serta kerja sama yang
mampu memberi jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah
NKRI, tidak adanya intervensi, terutama jaminan tidak adanya
agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
53
Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi yang datang dari
aspek internal, prioritas kebijakan bisa berupa penciptaan lapangan kerja
yang padat karya sebagai solusi untuk memberantas kemiskinan,
pembangunan infrastruktur, penciptaan iklim usaha yang kondusif, serta
pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi pemerataan
kesempatan kerja.
Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dalam aspek
eksternal, Indonesia harus membangun serta menjaga hubungan baik
dengan negara-negara utama dalam tatanan ekonomi politik dunia
Membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan kekuatan-kekuatan
ekonomi dunia sangat penting dalam upaya peningkatan kemajuan
ekonomi di dalam negeri.
Lapis pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi
ekonomi, mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama
dari pertahanan non militer. Pada hal ini, keterlibatan lapis pertahanan
militer diwujudkan dalam meningkatkan usaha pertahanan dalam
menciptakan kondisi keamanan nasional yang bisa terkendali, membantu
kelancaran distribusi komoditas serta kebutuhan pokok masyarakat,
terutama pada daerah pedalaman dan terisolasi yang tidak bisa untuk
dijangkau dengan sarana transportasi umum.
Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur
pertahanan non militer yang lain bisa lebih ditingkatkan pada perbaikan
sarana prasarana masyarakat yang membawa dampak dalam peningkatan
kemampuan ekonomi masyarakat.
Strategi untuk menghadapi ancaman tersebut dirangkum sebagai
berikut :
1. Menghadapi ancaman ekonomi dari internal :
Penciptaan lapangan kerja padat karya
Pembangunan infrastruktur,
Penciptaan iklim usaha yang kondusif,
Pemilihan teknologi tepat guna
2. Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal :
Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan
negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi-politik dunia.
3. Untuk pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi
ekonomi:
Mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama
dari pertahanan nir-militer
Meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi
keamanan nasional dan kebutuhan pokok masyarakat terutama
di daerah-daerah pedalaman.
Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur
pertahanan nir-militer lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan
54
sarana prasarana masyarakat yang membawa dampak pada
peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.
55
dibendung seringkali menyebabkan terjadinya benturan peradaban yang
bisa mengancam nilai-nilai serta kearifan lokal maupun nasional, sehingga
ketahanan nilai-nilai budaya merupakan suatu bentuk keniscayaan.
Strategi untuk menghadapi ancaman tersebut dengan memelihara
keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu:
Keseimbangan antara manusia dengan Tuhan
Keseimbangan antara manusia dengan alam semesta
Keseimbangan antara manusia dengan masyarakat
Keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin
Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan
perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi
nasional, kepribadian bangsam persatuan dan kesatuan bangsa dan
pelestarian alam.
56
ditentukan dengan undang-undang. Dengan demikian, terkandung pengertian
bahwa upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak
dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
a. Secara Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara
berpartisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan negara, misalnya
TNI mengangkat senjata, rakyat berkarya nyata dalam proses
pembangunan, dll.
b. Secara Nonfisik
Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan
pada tanah air, serta berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai
dengan profesi dan kemampuannya.
57
Setelah memasuki organisasi tersebut, mereka harus mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Anggota Menwa bisa didayagunakan dalam kegiatan pembelaan
terhadap negara. Di luar organisasi tersebut, para pemuda pun dapat
melakukan kegiatan latihan dasar bela negara, seperti yang dilakukan BPK
(Barisan Pemuda Kutai). Adapun, siswa sekolah menengah dapat mengikuti
organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli
Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang
Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.
3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Tentara Nasional Indonesia merupakan alat pertahanan NKRI. Dalam
pasal 10 ayat (3) UU No. 3 tahun 2002 disebutkan bahwa TNI memiliki tugas
untuk :
Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah.
Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa.
Melaksanakan operasi militer selain perang.
Aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.
58
negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang
ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.
3. Upaya-Upaya dalam Mengatasi Ancaman
Seperti upaya bela negera yang dilakukan oleh para pejuang
kemerdekaan yang dalam berjuang tidak mengharapkan suatu imbalan. Mereka
berjuang tanpa pamrih. Sikap yang demikian adalah sikap seorang patriot sejati.
Seorang yang memiliki jiwa patriotisme, memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Bela negara dapat diterapkan dengan menjaga keamanan dan ketertiban dalam
masyarakat. Kita bersama paham bahwa keamanan dan ketertiban merupakan
dambaan setiap anggota masyarakat. Kondisi yang aman dapat terwujud tidak
hanya sebagai tanggung jawab TNI dan POLRI, akan tetapi menjadi tanggung
jawab segenap warga negara Indonesia.
a. Lingkungan Sekolah
Upaya pertahanan dan keamanan dalam lingkungan sekolah dapat
diwujudkan melalui berbagai sikap sebagai berikut.
1) Menaati tata tertib sekolah.
2) Hidup rukun sesama warga sekolah.
3) Menjalin kerjasama antarsiswa tanpa pandang bulu.
4) Menyelesaikan tugas dengan baik.
59
b. Lingkungan Masyarakat
60
Buku Paket Halaman 179-180
Sebelum kalian mempelajari materi pembelajaran pada bab ini, coba kalian berdiri dan
menyanyikan secara bersama-sama salah satu lagu nasional berikut ini.
Nah, setelah kalian menyanyikan lagu tersebut jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimana persaan kalian ketika menyanyikan lagu tersebut ?
Jawab :
Perasaan kami ketika menyanyikan lagu tersebut adalah yang pertama terkenang dan juga
yang kedua bangga serta terharu. Lagu tersebut mengingatkan kita bahwasanya kita ada,
lahir, dan tumbuh di Indonesia, dan dalam lagu ini menjelaskan bahwa kita patut satu
bahasa dan memperjuangkan sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia.
61
3. Saat ini ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia belum sepenuhnya
hilang, seperti masih munculnya gerakan separatisme di daerah tertentu, konflik
antarsuku atau antar golongan. Berkaitan dengan hal tersebut, coba kalian investigasi
faktor penyebabnya, serta bagaimana solusi untuk menyelesaikannya ?
Jawab :
Faktor penyebabnya adalah rendahnya atau masih kurangnya kesadaran akan pentingnya
kesatuan dan persatuan bangsa, perbedaan pendapat antar suku maupun golongan yang
mementingkan egonya masing-masing dan masalah sepele yang muncul karena
kesalahpahaman atau faktor fisik lalu mengakibatkan perpecahan membesar antar suku
maupun golongan.
Solusi bagi kami untuk menyelesaikannya adalah mempererat tali persaudaraan dengan
menghargai perbedaaan, menghormati tanpa membedakan, mau mendengar pendapat
yang berbeda, dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan
untuk sebuah bangsa menuju kesuksesan dan kejayaan.
4. Bagaimana upaya kalian, sebagai pelajar untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa ?
Jawab :
Sebagai seorang pelajar, selain kami telah mempelajari akan persatuan dan kesatuan
Indonesia sesuai dengan Pancasila, kami juga mengamalkannya di kehidupan yang nyata.
Dari pengalaman tersebut apabila terlihat oleh orang lain maupun orang sekitar, maka
dengan sendirinya akan timbul kesadaran akan Pancasila.
62
Buku Paket Halaman 183-191
Strategi menghadapi ancaman militer dan nir-militer
Pertahanan militer merupakan kekuatan utama pertahanan negara yang dibangun dan
dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer, tersusun dalam komponen utama serta
komponen cadangan dan komponen pendukung. Pendayagunaan lapis pertahanan militer
diwujudkan dalam penyelenggaraan operasi militer, baik dalam bentuk Operasi Militer
Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Ancaman militer.
Ancaman militer dapat berupa ancaman yang dilakukan oleh militer suatu Negara
atau ancaman bersenjata yang datangnya dari gerakan kekuatan bersenjata, yang dinilai
mengancam atau membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan
keselamatan segenap bangsa dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase,
aksi teror bersenjata, pemberontakan bersenjata, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan
laut atau udara, serta perang saudara atau konflik komunal yang sewaktu-waktu dapat timbul.
Ancaman nirmiliter.
Ancaman nirmiliter pada hakekatnya ancaman yang menggunakan faktor-faktor yang
dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah
Negara, dan keselamatan segenap bangsa.Ancaman nirmiliter dapat berasal dari luar negeri
atau dapat pula bersumber dari dalam negeri.Kondisi masyarakat Indonesia yang berada
dalam kategori miskin, berpendidikan rendah, dan terbelakang dengan jumlah cukup besar
membawa dampak terhadap keamanan yang cukup besar dan bersifat multidimensi. Oleh
karena itu, ancaman nirmiliter digolongkan dalam ancaman yang berdimensi ideologi, politik,
ekonomi, social, informasi dan teknologi serta keselamatan umum.
Tujuan
Pertahanan militer sebagai kekuatan bersenjata ditampilkan melalui SDM dan Alutsista,
dibangun, dan dikembangkan secara profesional untuk mencapai tingkat kekuatan sampai
pada standar penangkalan. Namun, pembangunan kekuatan pertahanan negara harus
dipersiapkan untuk menghadapi setiap ancaman militer yang sewaktu-waktu dapat timbul.
Upaya penangkalan tidak bersifat pasif, tetapi dikembangkan dalam suatu strategi
penangkalan yang memiliki sifat dinamis, melalui kesiapsiagaan kekuatan pertahanan untuk
menghadapi kondisi terburuk, yakni menghadapi ancaman aktual dalam bentuk perang atau
bentuk ancaman militer lainnya.
Dalam konteks “menghadapi ancaman militer”, kekuatan pertahanan yang dimiliki
didayagunakan untuk mengatasi situasi negara yang terancam oleh suatu serangan militer dari
negara lain, atau sedang diperhadapkan dengan adanya jenis ancaman yang akan
mengganggu kepentingan nasional.
STRATEGI MENGHADAPI ANCAMAN MILITER DAN NON MILITER
Strategi menghadapi ancaman Militer :
1. Strategi Penangkalan.
63
a. Pembangunan kekuatan.
b. Pengembangan kemampuan.
c. Penggelaran kekuatan.
2. Strategi Penindakan.
a. Menghancurkan musuh diwilayahnya.
b. Menghancurkan musuh sbelum masuk ZEEI.
c. Menghancurkan musuh saat masuk ZEEI.
d. Menghancurkan musuh di wil NKRI.
e. Perang berlarut.
3. Strategi Pemulihan.
a. Pembinaan.
b. Rekonstruksi.
c. Rehabilitasi.
2. Strategi Penindakan.
a. Operasi Intelijen.
b. Operasi Tempur.
c. Operasi Teritorial.
3. Strategi Pemulihan.
a. Pembinaan.
b. Rekonstruksi.
c. Rehabilitasi.
64
Buku Paket Halaman 194-195
Tugas Kelompok 6.2
Nah, setelah kalian membaca uraian di atas, coba kalian bersama teman sebangku melakukan
penilaian atas strategi yang diterapkan Bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
terhadap persatuan dan kesatuan bangsa ! Informasikan hasil penilaian kelomppok kalian
kepada kelompok lainnya.
Jenis
Bentuk Strategi Indikator Keberhasilan
Ancaman
1.Lapisan terdepan dalam konsep Banyaknya iklan yang memuat
penanganannya terdiri atas unsur-unsur mengenai pentingnya ideologi.
pertahanan nirmiliter.
Telah di tanamkan sejak dini
2.Penguatan unsur kementrian baik
dalam maupun luar negeri untuk mengenai pelajaran Pancasila
menangkal usaha-usaha pihak-pihak kepada para siswa dan hingga
yang mengancam Pancasila. mahasiswa.
65
b. Penguatan lembaga legislatif
sehingga menjadi lembaga yang
berkualitas dan profesional pada
bidangnya.
c. Penguatan kekuatan politik
nasional baik partai politik
maupun organisasi masyarakat
sebagai alat untuk
memberdayakan masyarakat
sebagai subjek politik dan
pembangunan nasional.
66
perannya secara maksimal dalam
memperjuangkan kepentingan
nasional
1. Untuk menghadapi ancaman
berdimensi ekonomi dari internal,
prioritas kebijakan dapat berupa Disediakannya dana dan juga
penciptaan lapangan kerja padat karya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang kurang
2.Untuk menghadapi ancaman mampu.
Ancaman
berdimensi ekonomi dari eksternal,
bermuatan Adanya berbagai fasilitas di
Indonesia harus membangun dan
Ekonomi daerah untuk mengembangkan
menjaga hubungan baik dengan negara-
kreatifitas, keterampilan dan
negara utama dalam tatanan ekonomi-
politik dunia. juga pendidikan bagi
masyarakat.
3. Adanya keterlibatan lapis pertahanan
militer.
Bangsa Indonesia berusaha memelihara
keseimbangan dan keselarasan
fundamental, yaitu keseimbangan antara Seringnya suatu acara di
manusia dengan alam semesta, manusia taman budaya untuk
dengan masyarakat, manusia dengan mengapresiasi dan juga
Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir menjadi wahana bagi mereka
Ancaman dan kesejahteraan batin. Kesadaran yang ingin mengembangkan
bermuatan akan perlunya keseimbangan dan
bakatnya disamping juga
Sosial keserasian melahirkan toleransi yang
bertujuan untuk tidak
Budaya tinggi, sehingga menjadi bangsa yang
menghilangkan kebudayaan
berbhinneka dan bertekad untuk selalu
bangsa dan
hidup bersatu dengan memperhatikan
perkembangan tradisi, pendidikan, memperkenalkannya pada
kepemimpinan, integrasi nasional, generasi muda.
kepribadian bangsa, persatuan dan
kesatuan bangsa, dan pelestarian alam.
Penyuluhan pada setiap lapisan Penggunaan internet yang
masyarakat bagaimana cara dan lebih diarahkan seperti adanya
penggunaan serta dalam menyikapi rapor online atau ujian online
Ancaman di teknologi dengan baik. Pemberantasan situs-situs
bidang yang tidak baik untuk
Teknologi ditayangkan
Informasi Pengetatan pada setiap
jaringan perangkat yang ingin
mengakses ke situs-situs atau
web yang tidak berkenan.
Ancaman di 1.Peringatan dini bagi masyarkaat yang Adanya tim sukarelawan yang
67
bidang tinggal atau bertempat tinggal di ditugaskan pada daerah atau
keselamatan lingkungan yang rawan akan bahaya. titik rawan bencana
umum - Pembangunan daerah yang
2.Memberikan cara untuk masyarakat
dalam mengantisipasi bahaya. rawan banjir oleh pemerintah.
68
Buku Paket Halaman 198
Tugas Mandiri 6.1
Usaha bela negara dapat dilakukan berdasarkan profesi warga negara. Sebagai pelajar kalian
juga dapat berpartisipasi dalam usaha bela negara. Sekarang, identifikasikanlah prilaku yang
dapat kalian tampilkan sebagai bentuk perwujudan usaha bela negara diberbagai lingkungan
kehidupan.
No. Lingkungan Bentuk Partisipasi Manfaatnya
1. Keluarga 1. Saling mengasihi, 1. Terciptanya keluarga yang
menolong, dan menghargai. harmonis.
69
3. Masyarakat 1. Saling menolong antar 1. Terciptanya masyarakat yang
tetangga dan aman dan damai.
mengembangkan sikap
tenggang rasa. 2. Mengembangkan diri dalam
bersosialisasi.
2. Aktif kerja bakti.
3. Terciptanya masyarakat yang
3. Menghargai adanya rukun, aman dan damai.
perbedaan (suku, agama,
budaya, dll). 4. Situasi menjadi aman dan
tentram.
4. Ikut dalam kegiatan kerja
bakti. 5. Terjalin keakraban dan tali
kekeluargaan sesama warga
5. Melaksanakan piket pos masyarakat.
kamling.
6. Terbina kerukunan hidup.
6. Melaporkan kejadian yang
janggal pada ketua RT.
4. Negara 1. Mematuhi hukum yang 1. Terhindar dari hukuman,
berlaku. sanksi, denda.
70
Buku Paket Halaman 200-201
Penilaian Diri
Nah, coba sekarang kalian renungi diri masing-masing, apakah perilaku kalian telah
mendukung upaya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa ? Bacalah perilaku di
bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan dengan rutinitas yang biasa dilakukan (selalu, sering,
kadang-kadang, tidak pernah), serta berikan alas an dilakukannya perilaku itu. Ingat kamu
harus mengisinya sesuai keadaan yang sebenarnya.
71
72
PROYEK KEWARGANEGARAAN
I.RUMUSAN MASALAH
1. Apa salah satu masalah yang kini sedang atau sering bermunculan ?
Jawab : Dijejaring sosial. Misalnya, facebook, twitter, blog dan sebagainya. Dengan
disebarkan melalui jejaring sosial dan disisipi gambar yang meyakinkan namun
sebenarnya fiktif.
3. Kapan kita harus waspada terhadap semua berita, terutama berita yang mengarah pada
hoax ?
Jawab : Kapanpun, karena berita hoax begitu marak dan sering bermunculan. Berita
hoax pun bersifat negatif dan dapat merugikan semua pihak.
4. Siapakah yang dirugikan dengan munculnya berita hoax ?
Jawab :
Karena adanya kepentingan suatu golongan ataupun adanya unsur politik.
Jawab :
Mencari lebih lanjut informasi berita yang diterima dengan terinci.
Membaca secara cermat dan menyeluruh pada kata dan kalimat yang disusun.
73
Memeriksa sumber informasi. Biasanya dacantumkan diakhir tulisan atau berita.
II.KEBIJAKAN ALTERNATIF
Melakukan pencarian di mesin pencari seperti Google. Untuk mengetahui berita asli
atau hoax, dapat dilakukan dengan mengecek domain situs dan URL berita tersebut.
Mengecek situs tersebut menggunakan URL yang benar. Memastikan pula apakah
berita tersebut bersumber dari situs yang bermutu atau tidak.
Berita hoax menggunakan foto yang telah diedit untuk memprovokasi para pembaca.
Untuk mengecek keaslian foto tersebut, bisa menggunakan 'Google Images'. Membuka
Google Image pada browser, mengedrag foto tersebut ke kolom pencarian Google
Image. Kemudian memeriksa hasilnya untuk mengetahui secara lebih jelas sumber dan
caption asli dari foto tersebut.
Literasi media menjadi sangat penting untuk diberikan kepada masyarakat. Hal itu
lantaran informasi yang berbau profokasif bisa menyerang berbagai kalangan.
III.KEBIJAKAN PUBLIK
Kesigapan aparatur pemerintah merespons berita bohong itu dengan menyebarluaskan
berita yang benar dan informasi yang akurat.
Pemerintah harus membuat label atau berkode dan situs yang benar-benar
mempublikasikan berita-berita yang akurat kebenarannya dan memblokir situs yang
tidak bertanggung jawab menyebarluaskan berita hoax yang tidak diketahui darimana
sumbernya atau sumbernya tidak jelas.
Keuntungan dari kebijakan publik ini yaitu, memperkecil tersebarnya berita hoax dan
pemerintah bisa lebih aktif dalam menangani berita yang hoax.
Kerugian dari kebijakan publik ini yaitu, jika pemerintah lengah, maka berita hoax
akan lebih merajalela.
74
IV. RENCANA KEDEPAN
Sosialisasi ke berbagai daerah tanpa terkecuali dan tidak membedakan umur karena
berita hoax menyebar dengan tidak memandang umur. Sosialisasi tersebut tentang ciri-ciri
berita hoax, cara membedakan antara berita asli dan berita hoax, cara mengecek keaslian
dan kejelasan berita dari yang berbentuk tulisan maupun foto dan sebagainya.
75
SOAL PILIHAN GANDA DAN KUNCI JAWABANNYA
SOAL
1. Fungsi diadakannya OMP (Operasi Militer dalam Perang) adalah…
a. Berjaga-jaga apabila ada perang.
b. Mempersiapkan diri sebelum perang terjadi.
c. Sebagai bentuk pertahanan negara.
d. Sebagai pengganda kekuatan komponen utama bila diperlukan melalui proses
mobilisasi/demobilisasi.
e. Sebagai pengganda kekuatan komponen utama bila diperlukan melalui berbagai
tahap.
3. Kemampuan apa yang dimiliki ideologi Pancasila dalam menghadapi serangan nirmiliter
?
a. Ideologi Pancasila mampu menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan
nasional.
b. Kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa.
c. Karena ideologi Pancasila dirumuskan oleh orang-orang penting.
d. Ideologi Pancasila memiliki semua kebutuhan yang dimiliki oleh Bangsa
Indonesia.
e. Jawaban A B D benar.
5. Upaya seperti apa yang harus dilakukan negara dalam membangun ketahanan dibidang
ekonomi ?
a. Dengan membeli produk dalam negeri.
76
b. Membeli barang Impor.
c. Dengan penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing.
d. Dengan menjaga stabilitas ekonomi yang sehat.
e. Jawaban A C D benar.
7. Strategi apa yang digunakan dalam mengatasi ancaman dibidang Sosial Budaya ?
1. Tidak mudah dipengaruhi berita-berita hoax.
2. Lebih menghargai satu sama lain.
3. Merasa dirinya paling berkuasa.
4. Tidak membeda-bedakan satu sama lain karena maksud tertentu.
a. 1 dan 3.
b. 2 dan 4.
c. 1 dan 2.
d. 1, 2 dan 3.
e. Semua salah.
9. UUD RI yang memberikan gambaran bahwa strategi pertahanan dan keamanan Negara
untuk mengatasi berbagai ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan
Sishankamrata yaitu...
a. Pasal 30 ayat 2.
b. Pasal 30 ayat 5.
c. Pasal 31 ayat 1.
d. Pasal 34 ayat 2.
e. Pasal 33 ayat 5.
77
10. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan aspek, kecuali...
a. Kewilayahan.
b. Kesemestaan.
c. Kerakyatan.
d. Kekayaan.
e. Pilihan A dan B benar.
11. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam keterpaduan 3 kekuatan militer dan 2
kekuatan nir-militer,diantaranya,kecuali...
a. Keterpaduan antara kekuatan darat.
b. Keterpaduan antara kekuatan laut.
c. Keterpaduan antara kekuatan bersenjata.
d. Keterpaduan antara kekuatan udara.
e. Keterpaduan antara komponen pendukung.
13. Salah satu langkah yang bisa ditempuh untuk melaksanakan strategi menghadapi
ancaman berdimensi politik yaitu melalui pendekatan ke luar, contohnya...
a. Upaya pembangunan, peningkatan dan perbaikan ekonomi.
b. Politik dan diplomasi diarahkan untuk selalu aktif dalam bekerja sama.
c. Politik luar negeri dikembangkan.
d. Politik luar negeri harus berperan secara maksimal.
e. Pilihan A B C D benar.
14. Implementasi dari Pasal 30 ayat 1 UUD RI tahun 1945 dalam kehidupan sehari-hari
yaitu...
a. Menghindarkan diri dari aktivitas yang dapat mengganggu ketertiban umum.
b. Tidak terlibat dalam perkumpulan yang bisa membuat keresahan di masyarakat.
c. Mengikuti kegiatan pramuka dan paskibra.
d. Tidak mengikuti tawuran.
e. Pilihan A B C D benar.
78
Dari pernyataan di atas yang merupakan aspek-aspek dalam sistem pertahanan ketahanan
yang bersifat nasional adalah ...
a. 1,2,3
b. 1,2,5
c. 1,3,4
d. 2,4,5
e. 2,3,5
KUNCI JAWABAN
1. D
2. E
3. E
4. C
5. E
6. A
7. C
8. B
9. A
10. D
11. C
12. D
13. E
14. E
15. B
79
PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI
1. Pertanyaan dari Achmad Reza Firmansyah
Bagaimana sikap kalian terhadap banyaknya berita-berita hoax yang sering atau banyak
tayang ditelevisi ?
80
sertifikat untuk berkhutbah. Sebenarnya kalau kita pikir untuk apa. Ajaran komunis
memang bertentangan dengan agama. Karena komunis menganggap orang yang bekerja
di perusahaan dan di sawah itu setara. Mau lebih kaya atau miskin gajinya tetap sama.
Tapi dalam agama, kita diajarkan untuk bersyukur dengan berapapun hasil yang kita
miliki.
81
Bidang Transportasi.
Untuk bidang satu ini termasuk banyak teknologi yang telah dilakukan. Mulai dari
ditemukannya sepeda, sepeda bermotor, mobil, pesawat, kapal dan belakangan motor atau
mobil dengan bahan listrik yang ramah lingkungan. Bukan tidak mungkin jika
dikemudian hari teknologi pada bidang transportasi ini semakin maju dengan temuan baru
yang semakin memudahkan dan cepat.
Bidang Pertanian
Anda bisa melihat bagaimana tanah digarap dengan bajak. Dimana sebelumnya harus
dicangkul. Pencangkulan lahan dinilai terlalu lama dan terlalu banyak orang yang
diperlukan. Kemudian muncul bajak dengan memanfaatkan sapi atau kerbau sebagai
penggerak. Pekerjaan menggarap tanah lebih cepat. Namun ternyata masih dianggap
terlalu lama lalu muncullah trantor yang membuat penggarapan lahan pertanian lebih
cepat. Belum lagi penemuan pembuatan pupuk. Mulai pupuk buatan hingga pupuk
organik cair (POC) yang dinilai lebih aman bagi tanaman.Teknologi tepat guna di bidang
pertanian ini sudah banyak diproduksi oleh pabrik mesin Agrowindo.
Bidang Usaha Kecil
Nah, bidang satu ini termasuk sangat berkembang teknologi yang dihasilkan. Jika dulu
untuk mengiris bawang perlu bersusah payah menahan air mata, kini sudah ada mesin
pengupas dan pengiris bawang. Tidak hanya menghindarkan dari deraian air mata,
pengirisian lebih cepat dan lebih banyak. Lalu ada mesin pengiris untuk pembuatan
keripik singkong, keripik ubi, keripik kentang. Siapa sangka, buah dan sayur bisa
dijadikan keripik. Namun saat ini hal tersebut bukan bualan. Terdapat pengiris untuk
keripik buah, terdapat mesin untuk pembuatan keripik, dimana hasilnya akan
dimaksimalkan dengan mesin peniris minyak. Apapun jenis gorengan akan semakin
renyah dan minim sisa minyak goreng. Padahal dahulu untuk meniriskan minyak
kebanyakan menggunakan koran bekas yang belakangan diketahui berbahaya karena tinta
pada koran bisa menempel pada makanan tersebut.
Jadi tidak ada kesalahan dalam memilih teknologi tepat guna.
Keadaan pertahanan Indonesia saat ini sedang diproses kekuatan minimal, jadi
sishankamrata-nya belum maksimal. Jumlah personel TNI POLRI sebagai kekuatan
utama pertahan & keamanan kurang memadai jika dibandingkan luasnya wilayah
Indonesia. Terdapat 236 juta penduduk yang menempati wilayah seluas 5 juta Km2 yang
dijaga sekitar 500 ribu personel TNI POLRI yang sebagian berusia tua. Dengan fakta itu
selama ini TNI POLRI belum dapat berbuat maksimal menjaga NKRI.
Cara agar bisa maksimal:
82
• Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian.
• Partisipasi warga dalam menjaga lingkungan.
Jadi kesimpulan dari bagaimana cara memaksimalkan Sishankamrata di Indonesia adalah
dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat sedini mungkin guna turut serta dalam
Sishankamrata.Dengan Kata lain,penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada
kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan
sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara indonesia yang
merdeka,merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.
Meskipun Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang cukup tinggi nantinya,model
tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan,dengan menempatkan warga
negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai dengan peranannya masing masing.
83