Anda di halaman 1dari 27

Kemiskinan dan Kesenjangan

Pendapatan
Kelompok 5 :

Miftakhul Istiqomah B200200003


Erika Dian Savitri B200200008
Anindya Cinta P B200200009
Rahma Tarisa B200200024
Fanisa Maharani B200200071
Poin Pembahasan

A. Permasalahan Pokok
B. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan
Kemiskinan
C. Analisis Empiris
D. Tujuan Pembangunan Milenium
E. Kebijakan Anti-Kemiskinan
A. Permasalahan Pokok

 Ketimpangan yang besar dalam distribusi pendapatan


(kesenjangan ekonomi) dan tingkat kemiskinan merupakan
dua masalah besar dibanyak Negara sedang berkembang tidak
terkecuali Indonesia.
 Masalah ini kalau dibiarkan akan menimbulkan konsekuensi
politik dan social yang sangat serius
 Peristiwa mei 1998 menjadi bukti bahwa persoalan ekonomi
membuat rezim Soeharto jatuh.
B. Hubungan antara pertumbuhan
Ekonomi dan Kemiskinan
1. Teori Utama

Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis
kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan
relative, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis
kemiskinan disebut kemiskinan absolut.
Pada tahan awal dari proses pembangunan, tingkat kemiskinan cenderung
meningkat dan pada saat mendekati tahap akhir dari pembangunan jumlah orang
miskin berangsur-angsur berkurang. Pertumbuhan pendapatan juga berpengaruh
terhadap tingkat kemiskinan disuatu wilayah seperti derajat pendidikan tenaga
kerja dan struktur ekonomi.
Peningkatan
kesempatan kerja

Pengurangan
Pertumbuhan ekonomi
kemiskinan (jumlah
(peningkatan output)
orang miskin)

Peningkatan
upah/gaji rill

Kerangka pemikiran Teoritis : pertumbuhan


ekonomi dan pengurangan kemiskinan
2. Sejumlah indikator

• Pendapatan/konsumsi per Minggi/Bulan/Tahun


Yang paling umum digunakan untuk mengukur apakah seseorang itu miskin
atau tidak adalah jumlah pendapatan dari hasil kerja/usaha rata-rata perminggu, bulan
dan tahun. Memakai data pendapatan dari hasil kerja atau usaha sebagai alat ukur
tidak selalu menggambarkan fakta yang sebenarnya.

• Aset
Jumlah atau nilai asset, seperti tanah, rumah/gedung, dan asset-asset lainnya
yang bergerak juga bisa digunakan sebagai salah satu indicator kemiskinan.
• Total Kekayaan
Jumlah kekayaan seseorang adalah perdefinisi jumlah dari
semua asset yang dimiliki orang itu ditambah dengan jumlah
pendapatan yang didapatnya dari segala sumber, termasuk sebagai
pekerja atau pegawai.

• Makanan yang Dikonsumsi


Menyoroti makanan sebagai salah satu indicator
kemiskinan harus terutama melihat pada dual hal, yakni porsi
dan kualitas makanan yang dikonsumsi
● Tempat Tinggal
Tempat tinggal bisa dalam arti rumah dan lokasi dimana rumah itu
berada. Dalam hal rumah, bentuk dan kualitasnya bisa digunakan sebagai
salah satu indikator kemiskinan. Landasan teorinya adalah sebagai
berikut: pada umumnya bentuk dari rumah yang dimiliki orang miskin
lebih kecil dan sederhana dibandingkan rumah orang kaya. Sedangkan
yang terkait dengan kualitas adalah menyangkut kualitas dari bahan-
bahan bangunan yang digunakan dan kualitas dari rumah itu sendiri
dilihat dari sisi kenyamanan, keselamatan, dan Kesehatan
• Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan salah satu
aspek penting dari kemiskinan. Yang bisa
digunakan sebagai indikator-indikator
kemiskinan dari aspek Pendidikan misalnya,
angka melek huruf penduduk berumur 15 tahun
ke atas, rata-rata lama sekolah penduduk usia 15
tahun keatas, angka partisipasi sekolah, jumlah
anak yang terdaftar di sekolah, dan indeks
pembangunan manusia (IPM).
• Infrastruktur Dasar Rumah Tangga
Infrastruktur dasar rumah tangga (RT)
adalah seperti air bersih, sanitasi layak,
listrik yang cukup, telekomunikasi, dan
transportasi yang baik.
• Kesehatan
Dua komponene penting dari aspek Kesehatan yang
harus diukur. Komponen pertama adalah akses ke
pelayanan Kesehatan yang layak. Komponen kedua adalah
kondisi Kesehatan rata-rata masyarakat.
3. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat
Kesenjangan Pendapatan

Data tahun 1970-an dan 1980-an mengenai


pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan di
banyak NSB, terutama negara-negara yang proses
pembangunan ekonominya sangat pesat dan dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang tingggi, seperti Indonesia,
menunjukkan seakan-akan ada suatu korelasi positif
antara laju pertumbuhan ekonomi dengan tingkat
kesenjangan dalam industri pendapatan.
C. Analisis Empiris
1. Kemiskinan

Pada era orde baru mengalami pertumbuhan


ekonomi yang cukup tinggi, dan memberi
kontribusi terhadap penurunan angka
kemiskinan.
Tabel 5.6

Tabel kemiskinan di
Indonesia
Tabel 5.7
Kemiskinan menurut
provinsi di Indonesia

Sejak berakhirnya krisis Asia hingga era


SBY, terdapat beberapa provinsi yang
mengalami penurunan tingkat kemiskinan,
sementara ada provinsi lain yang tingkat
kemiskinannya terus memburuk.
Penyebab variasi perubahan kemiskinan
antar provinsi

01 02 03 04

Kondisi
sifatnya struktur ekonomi
Laju pertumbuhan infrastruktur
ekonomi Padat tenaga kerja
atau padat modal
Peranan wilayah dalam pembentukan

>50% >20% <10%

Maluku dan
Jawa Sumatra Nusa Papua
Kontribusi terbesar Tenggara,
Sulawesi
Indeks
Kedalaman
kemiskinan
Rerata kesenjangan pengeluaran
penduduk miskin terhadap rerata
penduduk miskin

Kemiskinan
Indeks Keparahan Semakin besar kedua indeks
Kemiskinan tersebut maka semakin besar
persoalan kemiskinan di negara
Ketimpangan tersebut
pengeluaran dari
penduduk paling miskin
2. Kesenjangan

Sejarah perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa pemerintahan orde


baru selain berhasil menekan angka kemiskinan, juga berhasil menjaga tingkat
kesenjangan dalam distribusi pendapatan untuk tidak meningkat secara berarti
pada saat ekonomi mengalami pertumbuhan pesat, yang biasanya terjadi pada
awal periode pembangunanMenurut daerah, pada tahun 1960-an, tingkat
kesenjangan pengeluaran konum di perdesaan lebih besar daripada di perkotaan.
Baru sejak 1970-an ada perbaikan.
Namun demikian, dalam beberapa tahun menjelang berakhirnya era
SBY ketimpangan dalam distribusi pendapatan di Indonesia cenderung
memburuk. Pada tahun 2004, ketika Presiden SBY baru mulai berkuasa
angka rasio Gini tercatat sekitar 0,32 dan 20 persen masyarakat
berpendapatan tertinggi menguasai 40 persen pendapatan nasional.
Secara teoretis, perubahan pola distribusi pendapatan di perdesaan di
Indonesia selama ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini.
Pertama, akibat arus penduduk/ tenaga kerja dari perdesaan ke perkotaan
yang selama orde baru berlangsung sangat pesat.
D. Tujuan Pembangunan Milenium
1. Menurunkan kemiskinan dan kelaparan ekstrem (hingga setengahnya)
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
3. Mengurangi angka kematian anak (hingga dua-pertiganya).
4. Memperbaiki kesehatan ibu (hingga tiga-perempatnya).
5. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit-penyakit menular lainnya.
6. Menjamin kelestarian lingkungan hidup.
7. Membentuk sebuah kerja sama global untuk pembangunan.

Kinerja Indonesia yang buruk ini diperkuat dengan laporan mengenai Indeks
Pembangunan Manusia (HDI) dari UNDP (2009) juga menunjukkan bahwa
kualitas manusia Indonesia yang diukur dengan indeks juga tidak semakin baik.
Misalnya, pada tahun 2006, Indonesia berada pada posisi ke-107 dan pada tahun
2008 menurun menjadi posisi ke-108, dan terus merosot ke posisi ke-111 pada
tahun 2009.
E. KEBIJAKAN ANTI KEMISKINAN
Untuk mengetahui kenapa diperlukan kebikjakan anti-kemiskinan dan pemerataan
distribusi pendapatan, perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana pola hubungan antara
pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, kelembagaan, dan penurunan
kemiskinan.
Kebijakan yang memperngaruhi kemiskinan ada 2, yaitu :

● Kebijakan Langsung = Kebijakan dalam bentuk berbagai macam program yang


khusus dibuat untuk mengurangi kemiskinan, jadi sasarannya adalah penduduk
miskin.
● Kebijakan tidak langsung = Kebijakan yang sasarannya bukan penduduk miskin,
tetpi mempunyai pengaruh positif terhadap pengurangan kemiskinan.
Strategi oleh pemerintah dalam memerangi kemiskinan
adalah :

Jangka Pendek Jangka Menengah dan Panjang

Jangka pendek yaitu membangun • Pembangunan dan penguatan sektor swasta


sektor pertanian,usaha kecil dan • Kerjasama regional
ekonomi pedesaan. • Manajemen APBN dan administrasi
• Desentralisasi
• Pendidikan dan kesehatan
• Penyediaan air bersih dan pembangunan perkotaan
• Pembagian tanah pertanian yang merata.
 
Sejak pemerintahan orde baru hingga sekarang ini, sudah banyak upaya/intervensi
untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Selama pemerintahan SBY saja, ada cukup
banyak program pengurangan kemiskinan, di antaranya adalah :
• Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan
Pendidikan.
• Raskin
Raskin adalah program pembagian beras yang diperuntukkan bagi rumah tangga (RT)
berpenghasilan rendah/miskin.
• Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat)
(Jamkesmas) ditujukan pada masyarakat miskin dan tidak mampu dengan fasiltas-fasilitas
pelayanan kesehatan rawat jalan/ inap tingkat pertama, tingkat lanjutan (RJTL), dan pelayanan
gawat darurat.
• Bantuan Siswa Miskin
(BSM) ditujukan pada anak usia sekolah dari RT/keluarga miskin.
• Dll
Pada bulan November 2014 terjadi perubahan kendali pemerintahan dan Indonesia
memiliki presiden baru, Joko Widodo (Jokowi). Beberapa minggu setelah menjadi Presiden,
Jokowi mengambil kebijakan pengurangan subsidi BBM premium yang membuat harga
premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, dan untuk mengurang beban kenaikan harga
premium tersebut pada masyarakat miskin, Presiden meluncurkan tiga program, yakni yang
dikenal dengan "Kartu Indonesia Pintar", "Kartu Indonesia Sehat", dan "Kartu Keluarga
Sejahtera". Di antara tiga kartu ini, yang banyak disoroti oleh masyarakat adalah Kartu
Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sedangkan Kartu Keluarga Sejahtera
(KKS) pada prinsipnya sama atau dilihat sebagai kelanjutan dari program sebelumnya pada era
SBY, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Dari uraian di atas jelas bahwa pemerintah Indonesia selama ini
berusaha memerangi kemiskinan atau mengurangi beban masyarakat miskin
dengan berbagai macam program. Namun demikian, apabila dibandingkan
dengan banyak negara lain yang juga menyediakan anggaran khusus untuk
penanggulangan kemiskinan atau mengurangi beban masyarakat miskin,
anggaran yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk membiayai program-
program pengentasan kemiskinan di Indonesia masih terbilang rendah.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai