Anda di halaman 1dari 12

Nama : I Putu Jodi Setiawan

Kls : 3A Ekonomi Pembangunan

Nim : 2020010133

Makul : Pengantar Ekonomi

Pembangunan
1). Konsep pertumbuhan ekonomi inklusif atau pro-poor economic growth adalah konsep
yang dapat dikatakan sebagai ukuran apakah pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan
pertumbuhan yang berkualitas atau tidak. Pertumbuhan ekonomi disebut inklusif apabila
pertumbuhan tersebut mampu menurunkan kemiskinan, menurunkan ketimpangan distribusi
pendapatan, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. Namun dari diskusi dan analisis data
kinerja penanggulangan kemiskinan Indonesia sejuh ini sudah cukup baik walaupun masih
banyakya kemiskinan yang ada di Indonsia, sebab pemerintah sendiri juga telah membuat
kebijakan kebijakan agar mereda kemiskinan tetapi belum cukup kuat untuk menanggulangi
kemiskinan yang ada.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum bisa sepenuhnya dikatakan inklusif karena masih ada
kesenjangan pembangunan di beberapa wilayah, dan masih tingginya angka kemiskinan,
walaupun seperti itu pertumbuhan ekonomi kita sudah hampir bisa dikatakan inklusif sebab di
tengah ketidakpastian ekonomi global, laju ekonomi Indonesia selama lima tahun pemerintahan
Joko Widodo (2014-2019) berhasil tumbuh di kisaran 5%. Pertumbuhan ekonomi ini bersifat
inklusif, seperti ditunjukkan oleh inflasi yang berhasil ditekan di kisaran 3- 4%. Sementara itu,
kesenjangan berhasil dipersempit yang ditunjukkan oleh rasio gini turun ke level 0,382, tingkat
kemiskinan dan pengangguran juga turun masing-masing menjadi 9,41% dan 5,01%, serta
indeks pembangunan manusia (IPM) berhasil naik ke level 71,39.

Untuk mendorong pembangunan di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,


pemerintah menggulirkan dana desa sejak 2015, meningkatkan dana transfer ke daerah,
dan meningkatkan jumlah keluarga penerima manfaat bantuan sosial. Anggaran kesehatan,
pendidikan, dan infrastuktur juga ditingkatkan setiap tahun. Di sisi lain, subsidi listrik,
bahan bakar minyak (BBM) serta LPG dikurangi dan dananya dialihkan ke sektor produktif.

2) Kelemahan, hal ini berdampak pada kesenjangan/ ketimpangan ekonomi antara kelompok
masyarakat. Dimana masyarakat yang berpendapatan tinggi dengan kelompok masyarakat
yang berpenghasilan rendah. Kesenjangan ekonomi dikalangan masyarakat ini merupakan
suatu masalah yang serius.
Contoh dampak lain dari kesenjangan sosial ekonomi adalah timbulnya kriminalitas,
pengangguran, serta kemiskinan. Kriminalitas muncul karena ketidakmampuan seseorang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lalu, Pengangguran terjadi karena tidak adanya
lapangan kerja.

3). Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral
dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dan
lain-lain.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

-Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari,


sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

-Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan


ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan
informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran
kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.

-Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai"
di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara
halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.

4). Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral
dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dan
lain- lain.

Ada beberapa faktor penyebab kemiskinan yang umum terjadi, antara lain:

1. Tingkat Pendidikan Rendah

Faktor penyebab kemiskinan yang pertama bisa dikarenakan tingkat pendidikan yang
rendah. Tingkat pendidikan yang rendah bisa membuat seseorang kurang memiliki
keterampilan, wawasan, serta pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya. Jika dilihat
lebih jauh lagi, dalam dunia kerja atau dunia usaha, pendidikan adalah modal untuk
bersaing jika ingin mendapatkan kesejahteraan nantinya. Maka tidak heran, jika banyak
pengangguran yang dikarenakan faktor penyebab kemisikinan yaitu tingkat pendidikan
rendah.

2. Malas Kerja

Selanjutnya, faktor penyebab kemiskinan yaitu malas bekerja. Faktor penyebab kemiskinan ini,
punya hubungan faktor penyebab kemiskinan sebelumnya yaitu tingkat pendidikan yang
rendah. Seseorang dengan tingkat pendidikan rendah membuat dirinya malas bekerja karena
tidak punya keterlampilan dan pengetahuan. Orang yang malas usaha bisa berdampak pada
tingkat pengangguran yang makin tinggi.

3. Kualitas Kesehatan Buruk

Selanjutnya, faktor penyebab kemiskinan bisa dikarenakan kualitas kesehatan suatu negara
yang buruk. Pasalnya, akses layanan kesehatan yang sulit dan mahal bisa jadi masalah utama
bagi masyarakat ekonomi rendah. Mengingat, jasa dokter atau membeli obat ketika sakit tidak
murah. Masyarakat tidak mampu, justru terus sakit dan sulit melakukan pekerjaan. Hingga hal
ini bisa menjadi faktor penyebab kemiskinan.

4. Sumber Daya Alam Tidak Ada

Faktor penyebab kemiskinan ini banyak terjadi di tiap negara, terutama negara berkembang
serta negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Saat sumber daya alam tidak ada atau
tidak dapat diolah, maka hal ini bisa jadi salah satu faktor penyebab kemiskinan.
5. Modal Terbatas

Kemudian, terbatasnya modal juga bisa menjadi penghambat seseorang untuk


berkembang. Belum lagi jika orang yang tersebut memiliki tingkat pendidikan rendah.
Mengingat, banyak penyebab rendahnya pendidikan karena faktor ekonomi keluarga.

6. Harga Kebutuhan Tinggi

Harga kebutuhan tinggi adalah faktor penyebab kemiskinan yang kerap terjadi dan jadi
alasan mengapa masyarakat miskin merasa kurang dan tidak cukup memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Padahal, kian hari harga bahan makan melambung tinggi. Konsekuensinya,
mereka harus memotong pengeluaran untuk kebutuhan lain dan dialihkan pada konsumsi
makanan.

7. Lapangan Kerja Terbatas

Faktor penyebab kemiskinan selanjutnya karena terbatasnya lapangan kerja. Meski seseorang
bisa menciptakan lapangan kerja baru, namun peluangnya cukup kecil untuk masyarakat
miskin karena keterbatasan keterampilan serta modal.

cara pemerintah untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi di Indonesia

Untuk terus menekan angka kemiskinan, pemerintah menyiapkan lima strategi.


Pertama, meningkatkan efektivitas penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi
inklusif

1. Di tataran ekonomi makro, pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi


inklusif, menjaga stabilitas makro ekonomi, stabilisasi harga, menciptakan lapangan kerja
produktif, menjaga iklim Investasi, menjaga regulasi perdagangan, meningkatkan
produktivitas sektor pertanian, dan mengembangkan infrastruktur wilayah tertinggal.

2. untuk menekan jumlah kemiskinan, pemerintah akan memantapkan kelompok


menengah ke bawah juga melakukan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di luar pulau
Jawa untuk memperkuat infrastruktur konektivitas yang menghubungkan antara pusat ekonomi
dan wilayah penunjang sekaligus memperkuat pengembangan produk lokal dan jaringan rantai
pasok produk ekspor terus dilaksanakan. Selain itu, penguatan perekonomian Inspired middle
Income
class diwujudkan melalui kemudahan izin usaha bagi pemula, penguatan usaha mikro dan kecil
serta pemberdayaan koperasi, serta peningkatan keahlian tenaga kerja dan sertifikasi keahlian.

3. melakukan reformasi anggaran subsidi. Alokasi untuk subsidi bahan bakar turun
signifikan. Alokasi subsidi dialihkan ke Dana Desa dan Transfer Daerah untuk mengurangi
ketimpangan. Reformasi subsidi terus dilakukan untuk memastikan ketepatan sasaran,
kesinambungan fiskal dan diversifikasi energi.

4. Sementara itu langkah keempat yaitu peningkatan anggaran perlindungan sosial.


Untuk perlindungan sosial melalui premi asuransi kesehatan untuk masyarakat miskin serta
perluasan program bantuan sosial

5. Terakhir langkah kelima yaitu melakukan penguatan ekonomi domestik dan tata
kelola impor. Penguatan ekonomi domestik diwujudkan melalui realisasi peningkatan
kemudahan berusaha di daerah yang dipantau dengan ketat, mengingat implementasinya
sering tidak sesuai dengan kebijakan pusat.

5).Urbanisasi dan Migrasi

 Urbanisasi

adalah perpindahan penduduk dari luar kota/desa ke kota. Biasanya orang yang melakukan
urbanisasi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Urbanisasi merupakan salah satu
jenis interaksi wilayah yang paling sering dijumpai. Interaksi wilayah sendiri merupakan
hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih

Interaksi wilayah dapat memicu gejala, kenampakan, atau permasalahan baru. Interaksi tidak
hanya terbatas pada pergerakan manusia tetapi juga menyangkut pada barang dan informasi
yang menyertai tingkah laku manusia. Faktor penyebab terjadinya urbanisasi adalah terbagi
menjadi dua yaitu faktor penarik dan faktor pendorong

Faktor Penarik (Pull Factors)

1. Penduduk desa yang menganggap bahwa di kota memiliki banyak pekerjaan dan
mudah mendapatkan penghasilan.
2. Kota memiliki fasilitas yang lengkap terutama pada bidang pendidikan,rekreasi, dan kesehatan.

3. Kota dianggap memiliki tingkat kebudayaan yang lebih tinggi.

4. Kota dianggap sebagai tempat untuk menggantungkan keahlian.

5. Kota memiliki tingkat upah yang lebih tinggi.

Faktor Pendorong (Push Factors)

Berikut adalah faktor pendorong urbanisasi:

1. Kemiskinan yang terjadi di desa. Hal ini diakibatkan dari pembagian tanah warisan yang
makin menyempit.

2. Lapangan pekerjaan yang terbatas. Orang desa terkenal memiliki sifat yang ulet, sabar,
dan suka bekerja keras, tetapi memiliki jumlah penduduk yang tinggi sehingga lapangan
pekerjaan kurang.

3. Desa memiliki upah buruh yang lebih rendah daripada di kota.

4. Desa memiliki adat istiadat yang ketat bagi yang mereka berpendidikan. Hal ini menghambat
kemajuannya terhambat. Sehingga memunculkan pemikiran lebih baik mencari pekerjaan di
kota.

5. Di desa fasilitas pendidikan yang tersedia minim, hal ini mengakibatkan banyak
penduduk desa yang pindah ke kota.

 Migrasi

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Migrasi merupakan perpindahan


penduduk dari suatu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan sebagainya) lain
dengan tujuan untuk menetap. Dalam migrasi dibagi dua macam, yakni migrasi internasional
dan migrasi internal. Migrasi internasional adalah proses perpindahan penduduk dari satu
negara ke negara lain. Sementara migras internal merupakan perpindahan penduduk dari
suatu wilayah ke wilayah lain dalam satu negara. Masyarakat melakukan migrasi, baik migrasi
internasional atau internal bukan tanpa sebab. Tapi ada faktor yang mempengaruhi terjadinya
perpindahan tersebut.
Faktor pendorong

-Makin berkurangnya sumber daya alam

-Menyempitnya kesempatan kerja di tempat asal

-Adanya tekanan politik, agama, suku dan ras di daerah asal

-Tidak cocok lagi dg budaya setempat

-Alasan pekerjaan/pendidikan/perkawinan

-Bencana alam

Faktor penarik

-Ada rasa superior di tempat baru atau peluang memasuki lapangan kerja yg cocok

-Kesempatan mendapat pekerjaan dan upah yg lebih baik

-Kesempatan pendidikan

-Kondisi lingkungan yg menyenangkan

-Ajakan teman, famili, orang lain informasi audio maupun visual (Media cetak dan elektronik)

-Daya tarik kota besar (multi fasilitas)

Anda mungkin juga menyukai