Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP

SUMBER DAYA MANUSIA DI SULAWESI SELATAN

Dosen Pengampuh : Syamsu Alam, S.Si., M.Si.

IRMAN
200906501028

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN

2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi merupakan langkah untuk mengubah tolok ukur kehidupan manusia,
dimana melalui pembangunan akan mengubah kemakmuran, taraf hidup,dan membuka lapangan
kerja baru untuk menjadikan lebih baik, sehingga akan mampu membantu untuk mengatasi macam-
macam permasalahan pembangunan seperti kemiskinan , pengangguran dan kesenjangan sosial
ekonomi. Salah satu pembangunan ekonomi adalah dengan membuka berbagai kesempatan kerja
untuk tenagaakerja. Tenaga adalah individu yang bersedia atau siap untuk bekerja secara mandiri
atau untuk keluarganya yang tidak mendapat upah atau yang mendapat imbalan atau dapat diartikan
secara umum adalah individu yang masuk dalam usia kerja yang dapat bekerja dalam latihan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri ataupun sanak keluarga lainya untuk memenuhi
kebutuhan barang dan jasa di masyarakat.
Pada hakikatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan
pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan regional, dan melalui pergeseran
struktur kegiatan ekonomi dari sektor prime kesektor sekunder. Pembangunan juga meliputi
perubahan dalam tingkat pertumbuhan ekonomi,pengurangan ketimpangan pendapatan dan
pemberantasan kemiskinan. (Yunianto, 2021)
Salah satu indikator untuk mengatur keberhasilan pembangunan dalam suatu negara adalah
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah sebagian dari perkembangan kesejahtraan
masyarakat yang di ukur dengan besarnya pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto. Suatu
masyarakat di pandang mengalami suatu pertumbuhan dalam kemakmuran apabila, pendapatan
perkapita menurut harga atau pendapatan terus menerus bertambah dan laju pertumbuhan ekonomi
semakin meningkat serta SDM yang memadai. (Setiyawan, 2017)
Sumber daya manusia merupakan seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di
dalam suatu wilayah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi tertentu di
Indonesia terjadi ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja dimana tentunya
lapangan pekerjaan yang jauh lebih sedikit dibandingkan para pencari kerjanya.
sumber daya manusia yang Baik Merupakan Awal pertumbuhan ekonomi, serta ekonomi
tumbuh, Pertama yang di butuhkan untuk merawat agar ekonomi berkemban dengan kata lain alokasi
sumber daya manusia yang tepat adalah syarat Yang perlu (Necessary condition)bagi pertumbuhan
ekonomi. Dalam Aset pembangunan manusia terdapat Hubungan antar pembangunan ekonomi dan
pembangunan sumber daya manusia pembangunan ekonomi atau lebih jelasnya
Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat untuk tercapainya pembangunan manusia, karena
adanya pembangunan ekonomi akan menjamin Peningkatan Mutu dan pendapatan peluang
kesempatan kerja. Memiliki hubungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia
juga Memiliki keterkaitan antara .pembangunan manusia juga akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, karena tanpa adanya pembangunan manusia. juga akan berpengengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi, karena tanpa pembangunan manusia yang berkesinambungan tidak akan
dapat dicapai.(Samantha & Almalik, 2019)
Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung dialam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.Sumber daya manusia yang
kompeten dan berkualitas sangat dibutuhkan dalam upaya mendukung produktivitas dan aktivitas
agar tujuan negara dapat tercapai dengan sempurna.Sumber daya manusia juga merupakan faktor
kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki keterampilan serta daya saing yang tinggi dalam persaingan global.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam tahap pembangunan di negara yang sedang berkembang
seperti Indonesia adalah tidak tersedianya dana yang cukup.Kendala ini Jadi penyebab terbatasnya
pula usaha Mengwujudkan sumber daya manusia di Indonesia menjadi berkualitas. pembangunan
infrastruktur dibutuhkan untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, yang akan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Secara Efektif pembangunan merupakan segala usaha yang
dilaksanakan secara tersusun dalam melakukan perubahan dengan Maksud uuntuk mejadi lebih baik
dan meningkatkan Kualitas hidup masyarakat, mengwujudkan kesejahteraan dan meningkatkan
kualitas masyarakat.
Masalah sumber daya manusia (SDM) inilah yang menyebabkan Tahap pembangunan yang
berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai.Investasi sumber
daya manusia Merupakan suatu biaya yang harus dikeluarkan baik dalam bentuk uang, waktu,
maupun kesempatan untuk membentuk Aset manusia yang lebih baik di masa depan. Sedangkan
modal manusia (human capital) Merupakan kata yang biasa digunakan oleh para ekonom untuk
pendidikan, kesehatan, dan kekuatan manusia yang lain yang dapat meningkatkan produktivitas jika
hal-hal tersebut dikembangkan. Produktivitas yang tinggi akan mengacu laju pertumbuhan output
secara agregat lebih meningkat.
Berikut ini data tenaga kerja di makassar tahun 2016-2021
Nama kota Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (Persen)
2017 2018 2019 2020 2021
Makassar 55,23 59,49 58,86 58,05 59,70

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa table menunjukkan bahwa potensi
penerimaan/penyerapan tenaga kerja dari jangka waktu 5 tahun terakhir mengalami peningkatan
seiring berjalannya waktu. pada tahun 2017 sebesar 55,23% dan pada tahun 2021 mengalami
kenaikan yaitu 59,70%. Pada tahun 2020 sempat menurun yang diakibatkan pandemic covid-19 yang
juga berimbas pada penyerapann tenaga kerja khusunya di pulau sulawesi selatan terkhussus di kota
makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang
hendak di teliti yaitu :
1. Bagaimana hubungan antara ekonomi pembangunan dan sumber daya manusia di sulawesi
selatan ?

2. Bagaimana pengaruh ekonomi pembangunan terhadap sumber daya manusia di sulawesi


selatan ?
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh ekonomi pembanguan terhadap sumberdaya manusia di sulawesi


selatan
2. Untuk mengetahui hubungan antara ekonomi pembangunan terhadap sumberdaya manusia di
sulawesi selatan
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memenuhi beberapa hal:
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan atau menambah
pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan pengaruh ekonomi pembangunan terhadap
sumber daya manusia
2. Secara praktis, dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi para praktis maupun
pembaca mengenai pembangunan ekonomi di kota makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian terdahulu
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wawan Kurniawan pada tahun 2017 dengan
judul “Pengaruh Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Tingkat Kemiskinan di Indonesia” yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penelitian kuantatif dengan metode panel ,menggunakan alat analisis regeresi berganda.
Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa pembangunan SDM dan pertumbuhan ekonomi
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia.
Persamaan pada penelitian ini yang digunakan adalah metode penelitian yang dilakukan
Perbedaanya yaitu obyek penelitian yang akan diteliti.(Kurniawan, 2017)
Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Wijaya pada tahun 2017 dengan judul
“Analisis Pembangunan Sumberdaya Manusia di Provinsi Papua” dengan menggunakan
penelitian kualitatif dengan variable independenya pembangunan manusia. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa pembangunan manusia di wilayah papua dalam bidang pendidikan,
meliputi angka partisipasi sekolah (APS), rata-rata lama sekolah (RLS), angka melek huruf
(AMH) semakin membaik dan fasilitas kesahatanya perlu penambahan untuk tercapainya
pembangunan ekonomi. Persamaan penelitian ini terletak pada variable pembangunan
manusia dan perbedaanya terletak pada metode penelitian yang digunakan(Wijaya, 2017).
Penelitian yang dilakukan oleh hendra safitri pada tahun 2016 dengan judul “
Pengembangan Sumberdaya Manusia dalam Pembangunan” dengan menggunakan
penelitian kualitatif dengan menggunakan variable independenya pembangunan SDM dan
dependenya pembangunan ekonomi. Hasil penelitian ini pembangunan SDM dapat
dilakukan dengan meningkatkan proses pengetahuan, keterampilan, penduduk sebagai
modal pembangunan, konsep kerja dan pertumbuhan ekonomi mempengarui terjadinya
pembangunan ekonomi. Persamaan penelitian ini sama sama menggunakan variable
pembangunan ekonomi dan perbedaanya terletak pada metode penelitian yang dilakukan.
(Safri, 2016)
Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Pudja Wardana pada tahun 2016 dengan judul “
Pengaruh Pembangunan Ekonomi Terhadap Pembangunan Manusia di Kalimantan Timur”
dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan variable independenya pembangunan
ekonomi dan variable bebasnya Pembangunan manusia. Hasil dari penelitian ini
pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan tidak secara signifikan mempengaruhi
terhadap indeks pembangunan manusia sedangkan pengeluaran di bidang kesehatan
berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia pada provinsi Kalimantan timur.
Persamaan pada penelitian ini terletak pada metode yang digunakan metode kuantitatif dan
perbedaanya terletak pada objek dan tempat penelitian yang digunakan(Wardana, 2016)
B. Landasan teoritis
1. Pembangunan Ekonomi
a. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi pada hakikatnya merupakan serangkaian usaha dan
kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas
lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan
hubungan ekonomi regional, dan mengusahakan pergeseran aktivitas ekonomi dari
sektor primer yang berbasis pertanian menuju sektor tersier yang berbasis jasa. Salah
satu indikator yang digunakan untuk mengetahui perekonomian Negara adalah Produk
Domestik Bruto. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) itu sendiri adalah
nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam suatu periode tertentu.
Produk berarti yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) produk yang berupa
barang dan jasa. (, 2021)
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan
masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja
baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
wilayah tersebut.30 Malthus menyatakan bahwa proses pembangunan adalah suatu
proses naikturunnya aktivitas ekonomi lebih dari pada sekedar lancar tidaknya aktivitas
ekonomi. Pembangunan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan
suatu negara. Kesejahteraan suatu negara sebagian bergantung pada kuantitas produk
yang dihasilkan oleh tenaga kerjanya, dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut.
(MUTMAINNAH, 2022)
b. Faktor-faktor Pembangunan Ekonomi
Sebagian negara menggunakan tingkat pertambahan PDRB untuk melihat laju
pembangunan ekonomi. Sehingga jelas terlihat bahwa pembangunan ekonomi bukan
saja untuk mencapai pendapatan perkapita yang tinggi. Keberhasilan pembangunan
ekonomi juga harus didukung oleh pembangunan manusia, yang dikenal dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), yaitu suatu ukuran komposit yang mencerminkan tidak
hanya pendapatan, tapi juga harapan hidup dan pencapaian dibidang pendidikan. IPM
dihitung dengan mencakup tiga komponen, yaitu: Peluang hidup (Longevity),
Pengetahuan (Knowledge), dan Standar hidup layak.
c. Indikator Pembangunan Ekonomi
Diantara tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan pendapatan
perkapita masyarakat dengan harapan dapat mempercepat realisasi program
pengentasan kemiskinan dan perbaikan derajat kesehatan yang pada akhirnya
mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat. Pendapatan perkapita sering
kali digunakan sebagai indikator pembangunan, selain untuk membedakan tingkat
kemajuan antar negara maju dan berkembang. Dengan perkataan lain, pendapatan
perkapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan
masyarakat diberbagai negara juga dapat menggambarkan corak perbedaan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi diberbagai negara.(Khalid Billady &
Marhaeni, 2019)
Pendapatan perkapita dapat diperoleh dengan menurunkan nilai PDRB yang
dibagi dengan penduduk pertengahan tahun. Pendapatan perkapita disajikan dalam dua
bentuk yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Pada penyajian atas
dasar harga berlaku, semua aggregat pendapatan dinilai atas dasar harga berlaku pada
masing-masing tahun. Pada penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar, semua
aggregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang tejadi atas tahun dasar.(Uppun et al.,
2011)
2. Tenaga kerja
a. Pengertian Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15-64 tahun) atau jumlah seluruh
penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada
permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas
tersebut.
Simanjuntak mengelompokkan tenaga kerja menjadi dua yaitu angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja. Angkatan kerja (labor force) terdiri dari golongan yang bekerja dan
menganggur atau yang mencari pekerjaan. Golongan yang bukan angkatan kerja terdiri
dari yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan golongan lain yang
menerima pendapatan. Jumlah tenaga kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi
dari lapangan kerja yang tersedia. Menurut BPS penduduk berumur 10 keatas terbagi
sebagai tenaga kerja. Dikatakan tenaga kerja bila mereka melakukan pekerjaan dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan
lamanya bekerja paling sedikit 1 (satu) jam secara kontinu selama seminggu yang lalu.
(Kurniawan, 2017)
b. Teori Tenaga Kerja
1) Teori Klasik Adam Smith
Teori klasik menganggap bahwa manusialah sebagai faktor produksi utama yang
menentukan kemakmuran bangsa-bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak ada artinya
kalau tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya sehingga bermanfaat
bagi kehidupan. Dalam hal ini teori klasik Adam Smith (1729-1790) juga melihat
bahwa alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan
ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal (fisik) baru mulai dibutuhkan
untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain, alokasi sumber daya manusia
yang efektif merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi pertumbuhan
ekonomi. (Setiyawan, 2017)
2) Teori Malthus
Thomas Robert Malthus dianggap sebagai pemikir klasik yang sangat berjasa
dalam pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi. Buku Malthus yang dikenal
paling luas adalah Principles of Population. Malthus termasuk salah seorang pengikut
Adam Smith, tidak semua pemikirannya sejalan dengan pemikiran Smith. Disatu
pihak Smith optimis bahwa kesejahteraan umat manusia akan selalu meningkat
sebagai dampak positif dari pembagian kerja dan spesialisasi. Sebaliknya, Malthus
justru pesimis tentang masa depan umat manusia. Kenyataan bahwa tanah sebagai
salah satu faktor produksi utama tetap jumlahnya.
Dalam banyak hal justru luas tanah untuk pertanian berkurang karena sebagian
digunakan untuk membangun perumahan, pabrik-pabrik dan bangunan lain serta
pembuatan jalan. Menurut Malthus manusia berkembang jauh labih cepat
dibandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan
umat manusia. Malthus tidak percaya bahwa teknologi mampu berkembang lebih
cepat dari jumlah penduduk sehingga perlu dilakukan pembatasan dalam jumlah
penduduk. Pembatasan ini disebut Malthus sebagai pembatasan moral.
3) Teori Keynes
Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan
mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan (equilibrium). Dalam posisi
keseimbangan semua sumber daya, termasuk tenaga kerja, akan digunakan secara
penuh (full-employed). Dengan demikian di bawah sistem yang didasarkan pada
mekanisme pasar tidak ada pengangguran. Kalau tidak ada yang bekerja, dari pada
tidak memperoleh pendapatan sama sekali, maka mereka bersedia bekerja dengan
tingkat upah yang lebih rendah. Kesediaan untuk bekerja dengan tingkat upah lebih
rendah ini akan menarik perusahaan untuk memperkerjakan mereka lebih banyak.
Kritikan Jhon Maynard Keynes (1883-1946) terhadap sistem klasik salah
satunya adalah tentang pendapatnya yang mengatakan bahwa tidak ada mekanisme
penyesuaian (adjustment) otomatis yang menjamin bahwa perekonomian akan
mencapai keseimbangan pada tingkat penggunaan kerja penuh. Dalam kenyataan pasar
tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik di atas. Di manapun para
pekerja mempunyai semacam serikat kerja (labor union) yang akan berusaha
memperjuangkan kepentingan pekerja dari penurunan tingkat upah. Kalaupun tingkat
upah diturunkan maka boleh jadi tingkat pendapatan masyarakat akan turun. Turunnya
pendapatan sebagian anggota masyarakat akan menyebabkan turunnya daya beli
masyarakat, yang pada gilirannya akan menyebabkan konsumsi secara keseluruhan
akan berkurang. Berkurangnya daya beli masyarakat akan mendorong turunnya harga-
harga.
Kalau harga-harga turun, maka kurva nilai produktivitas marjinal tenaga kerja
(marginal value of productivity of labor), yang dijadikan sebagai patokan oleh
pengusaha dalam memperkerjakan tenaga kerja akan turun. Jika penurunan dalam
harga-harga tidak begitu besar, maka kurva nilai produktivitasnya hanya turun sedikit.
Meskipun demikian jumlah tenaga kerja yang bertambah tetap saja lebih kecil dari
jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. Lebih parah lagi kalau harga-harga turun drastis
maka kurva nilai produktivitas marginal dari tenaga kerja juga turun drastis dimana
jumlah tenaga kerja yang tertampung menjadi semakin kecil dan pengangguran
menjadi semakin bertambah luas.
4) Teori Harrod – Domar
Teori Harrod-Domar dikenal sebagai teori pertumbuhan. Menurut teori ini
investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas
produksi. Peran modal fisik di dalam model pertumbuhan sangat penting, akan tetapi
kapasitas produksi hanya dapat meningkat bila sumber daya lain (modal fisik)
membesar. Di samping itu dalam model pertumbuhan, jumlah penduduk yang besar
tidak mengurangi pendapatan per kapita asalkan modal fisiknya meningkat. Model
yang sama juga dikemukakan oleh model Solow di mana dalam model ini dipakai
suatu fungsi produksi Cobb-Douglas. Angkatan kerja diasumsikan tumbuh secara
geometris dan full employment selalu tercapai. Tetapi, dalam model ini pekerja sudah
diperluaskan secara jelas sebagai salah satu faktor produksi, dan bukan sekedar
pembagi (untuk memperoleh output pekerja). Dalam model ini juga dilihat substitusi
antara modal fisik dan pekerja.
C. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks pembangunan manusia adalah pemeriksaan masa depan. Kecakapan, sekolah
dan cara hidup. IPM adalah indikator penting untuk mengukur hasil dalam upaya
menciptakan kepuasan pribadi individu UNDP menghadirkan pointer yang dapat
menggambarkan pergantian peristiwa dan manusia sebagai agen, sebagai HDI/IPM. Angka
IPM mencapai 0 hingga 100. Semakin mendekati 100, berarti semakin baik pergantian
manusia. Kemajuan manusia di Indonesia adalah tidak terlepas dari penurunan kebutuhan.
Kepentingan dalam pelatihan dan kesejahteraan akan lebih berarti bagi orang miskin
daripada mereka yang tidak miskin, mengingat fakta bahwa sumber daya utama orang
miskin adalah tenaga kerja mereka. Kehadiran kantor pendidikan dan kesejahteraan akan
sangat membantu pengembangan produk lebih lanjut, dan untuk membantu pembayaran
yang lebih besar.
D. Produk Domestic Regiona Bruto
PDRB adalah nilai mutlak tenaga kerja dan produk yang dibuat di area atau lokasi
tertentu Selain itu, dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Tingginya tingkat
pembangunan keuangan seperti yang ditunjukkan oleh tingginya nilai PDRB menunjukkan
bahwa wilayah tersebut mengalami kemajuan dalam perekonomian. Produk Domestik
Provinsi Bruto (PDRB) menurut Organisasi Pengukuran Fokus (BPS) dicirikan sebagai
seberapa besar penghargaan tambahan yang diberikan oleh semua unit khusus di suatu
distrik, atau nilai lengkap tenaga kerja dan produk konklusif yang dibuat oleh semua unit
moneter di suatu daerah. Produk Homegrown Teritorial Bruto dengan biaya dasar
menggambarkan nilai tambahan tenaga kerja dan produk yang ditentukan dengan
menggunakan biaya secara konsisten, sedangkan Item Gross Homegrown Lokal dengan
biaya tetap menunjukkan nilai tambahan tenaga kerja dan produk yang ditentukan dengan
biaya pada tahun tertentu(Hasibuan et al., 2022)

E. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah penyesuaian jumlah penduduk setelah beberapa waktu,
dan dapat ditentukan sebagai penyesuaian jumlah penduduk dalam suatu populasi yang
menggunakan “per satuan waktu” untuk perkiraan. Istilah pengembangan populasi mengacu
pada semua spesies, tetapi secara konsisten mengacu pada manusia, dan secara teratur
digunakan secara santai sebagai istilah segmen untuk nilai pembangunan populasi, dan
digunakan untuk merujuk pada pengembangan populasi, pengembangan populasi, harmoni
yang kuat antara kekuatan yang meningkat. dan kekuatan berkurang. populasi mutlak.
Perkembangan penduduk yang cepat menyiratkan perluasan ketegangan pada posisi dan
menyebabkan pengangguran. Begitu juga dengan masalah pemberian makanan yang
semakin banyak jumlahnya.(Zulfa, 2016)
F. Tingkat Kemiskinan
Tingkat kemiskinan adalah tindakan yang mengkomunikasikan berapa banyak konsumsi
untukmengatasi masalah. Garis kemiskinan yang digunakan oleh setiap bangsa adalah unik,
sehingga tidak ada garis kemiskinan yang sebagian besar diakui. Ini karena perbedaan
wilayah dan cara hidup. Dari perspektif yang ketat, kebutuhan dianggap sebagai kondisi tidak
adanya uang tunai dan barang dagangan untuk menjamin kehidupan. Kebutuhan adalah
masalah yang benar-benar menantang bagi pembuat strategi untuk dihadapi. Keluarga yang
tidak beruntung pasti akan melarat, tunduk pada obat-obatan, perilaku agresif di rumah,
kondisi medis, kehamilan remaja, ketidaktahuan, dan sekolah rendah kontras dengan seluruh
populasi. Kerabat yang tidak beruntung terikat untuk melakukan pelanggaran dan menjadi
korban kesalahan(Hasibuan et al., 2022)
G. Pengaruh Tenaga Kerja dengan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan tenaga kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif
yang memacu pembangunan ekonomi, dimana semakin besar jumlah tenaga kerja berarti
akan menambah jumlah tenaga kerja produktif sehingga akan meningkatkan produktivitas
dan akan memacu pertumbuhan ekonomi.
Tenaga kerja dalam pembangunan nasional merupakan faktor dinamika penting yang
menetukan laju pertumbuhan perekonomian baik dalam kedudukannya sebagai tenaga kerja
produktif maupun sebagai konsumen. Ketidakseimbangan dalam penyebaran penduduk
antar daerah mengakibatkan tidak proporsionalnya penggunaan tenaga kerja secara regional
dan sektoral sehingga akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan produktivitas tenaga kerja mengakibatkan naiknya rasio modal – tenaga
kerja. Rasio modal-tenaga kerja yang tinggi yaitu dengan metode-metode produksi yang
lebih padat modal, akan menghasilkan laba yang lebih besar, sehingga tingkat tabungan
yang optimal yakni akan menghasilkan pertumbuhan output maksimum. Di sini jelas bahwa
tujuan mencapai pertumbuhan output maksimum dan peningkatan kesempatan kerja
maksimum merupakan dua hal yang saling bertentangan dan tidak bisa dicapai secara
serentak.
Makin banyak jumlah tenaga kerja dapat digunakan secara penuh dan produktif dalam
pembangunan, maka makin besarlah pasar dalam negeri akan dapat dikembangkan. Ini
berarti makin banyak anggota masyarakat yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya. Pasar dalam negeri yang besar dan kuat tersebut akan memberikan kepada dunia
usaha kesempatan untuk hidup dan berkembang.
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sebagaimana


dikemukakan oleh Sugiyono (2012:11) yaitu : Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pembangunan sumber daya manusia, dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia berdasarkan kewilayahan Jawa-Luar Jawa dan kewilayahan berdasarkan perbedaan sektor
perekonomian terbesar.
Unit analisis dari penelitian ini adalah provinsi sulawesi selatan. Sebanyak 24 kabupaten akan
diteliti.Dalam pengumpulan data terdapat beberapa tahap yang dilakukan oleh peneliti yaitu :Tahap
pertama peneliti menetukan wilayah yang dijadika sampel yaitu data tenaga kerja , IPM (Indeks
Pembangunan Manusia), PDRB (Produk Domestik Bruto), Pertumbuhan Penduduk, Tingkat
Kemiskinan di pulau jawa yang meliputi 6 provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, Jawa Timur , Banten yang diambil pada tahun 2017- 2021. Semua data didapat dari
website resmi BPS (Badan Pusat Statistik) yaitu www.bps.go.id. Dan yang selanjutnya adalah
menginputkan data data hasil rekapan diatas dengan menjumlahkan sesuai tahun dan lokasi yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
dokumen, website, dan publikasi Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, serta sumber lain yang
terkait dengan penelitian ini.

Data penelitian

X1 (IPM) X4
Y Indeks X3 Tingkat
X2
TAH (Tenaga Pembanguna Pertumbuha Kemiskina
PDR
PROVINSI UN Kerja) n Manusia n Penduduk n
B
MAKASSAR 2017 55,23 78,99 17,07 10 179,0 3,61
GOWA 2017 62,17 69,50 13,09 46 805,2 9,57
BONE 57,98
2017 69,49 8,68 33 728,9 13,32
PARE
PARE
2017 66,65 77,59 0,87 3 669,2 13,16
ENREKANG 2017 70,35 68,95 14,52 38 784,3 12,28
MAKASSAR 2018 59,49 70,27 4,11 11 967,6 5,75
GOWA 2018 67,42 79,60 17,11 10265,3 3,75
BONE 2018 57,30 70,05 13,10 47365,8 8,77

PARE PARE 64,09


2018 69,98 8,61 33 946,4 13,19
ENREKANG
A 2018 67,25 78,38 O,87 3 718,5 13,10
MAKASSAR 2019 58,86 69,74 14,70 39 041,4 11,85
GOWA 2019 66,52 70,69 4,10 12 157,2 5,36
PARE PARE 2019 64,11 80,06 17,21 10 348,3 3,78
BONE 2019 60,54 70,69 13,01 47 922,8 7,83
ENREKANG
2019 69,91 70,52 8,53 34 156,4 12,23
MAKASSAR 58,05
2020 0,87 3 768,2 12,36
GOWA 2020 67,62 70,27 14,65 39 287,3 11,20
BONE 2020 60,57 71,42 4,10 12 345,0 5,59
ENREKANG 2020 70,80 80,47 17,31 10 428,0 3,55
PARE PARE 2020 65,53 71,30 13,09 48 475,5 7,25
MAKASSAR
2021 59,70 71,12 8,47 34 358,5 11,19
GOWA
2021 68,89 79,53 0,87 3 818,3 11,81
BONE 2021 65,67 70,77 14,61 39 521,9 10,85
PARE PARE 2021 66,94 71,96 4,10 12 530,8 5,25
ENREKANG 2021 72,64 80,76 17,56 10 504,1 3,42

Hasil Pengujian Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Berdasarkan hasi uji normalitas diketahui bahwa Jarque-Bera memiliki nilai probabilitas bera
sebesar 0,4830 lebih besar dengan taraf signifikasi (0,05),sehingga dapat disimpulkan bahwa
residual berdistribusi normal
2. Uji heteroskedastisitas

Model Regresi Prob. Chi-Square Keterangan


IPM 0,4637 Tidak
heteroskedastisitas
PDRB 0,9274 Tidak
heteroskedastisitas
Pertumbuhan Penduduk 0,8196 Tidak
heteroskedastisitas
Tingkat Kemiskinan 0,7437 Tidak
heteroskedastisitas

Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Nama Variabel Coefficie Std. Eror t- Prob. Kesimpulan


Nt Statistic
IPM 0.381975 0.121452 3.145062 0.0036 Diterima
PDRB 0.085570 0.081902 1.044773 0.3042 Ditolak
Pertumbuhan - 0.000399 - 0.0006 Diterima
Penduduk 0.001519 3.803927
Tingkat Kemisikinan - 0.106489 - 0.0000 Diterima
2.592324 24.34365

b. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Fhitung Ftabel Prob.


0.738256 92.44 0.000000

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan tingkat signifikan
pada prob. F Statistik 0,00000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat
pengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja.

c. Koefisien Determinasi (R2)


R-Squared 0.921868

Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi (R- Squared)
yang ditunjukan oleh nilai R-Squared sebesar 0.921868 atau (92,1868%). Hal itu menunjukan
bahwa kontribusi dari suatu variable independen yaitu IPM,PDRB,Pertumbuhan Penduduk,
Tingkat Kemsikinan terhadap variable Tenaga Kerja sebesar 92,1868%). Sisanya (100%-
92,1868% = 7,8132% ) dipengaruhi oleh variable lainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh ekonomi pembangunan terhadap sumberdaya manusia di pulau sulawesi
selata pada tahun 2017-2021. Populasi dan sampel yang digunakan adalah data dari 5
kabupaten/kota di pulau sulawesi selatan sebagai data obeservasi dengan hasil sebagai berikut :
1. Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Indeks Pembangunan Manusia(IPM) di sulsel
Berdasarkan hasil uji analisis data panel menunjukan nilai probabilitas yaitu sebesar
0.0036 < 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya berarti variable Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) secara parsial memiliki pengaruh terhadap tenaga kerja di
sulsel.
2. Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di sulsel
Berdasarkan hasil uji analisis data panel menunjukan nilai probabilitas yaitu sebesar
0.3042 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya variable Produk Domestik
Regional Bruto(PDRB) secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tenaga
kerja di sulsel
3. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Tenaga Kerja di Pulau Jawa Berdasarkan
hasil uji analisis menunjukan nilai probabilitas yaitu sebesar 0.0006 < 0,05 maka H0
diterima dan H1 ditolak artinya berarti variable Pertumbuhan Penduduk secara parsial
memiliki pengaruh terhadap tenaga kerja di sulsel.

4. Pengaruh Tingkat Kemiskinan terhadap Tenaga Kerja di sulsel


Berdasarkan hasil uji analisis data panel menunjukan nilai probabilitas yaitu sebesar
0.0000 < 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya berarti variable Tingkat
Kemiskinan secara parsial memiliki pengaruh terhadap tenaga kerja di sulsel

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disusun kesimpulan sebagai berikut :
a. Penelitian ini menunjukan bahwa Indeks Pembangunan Manusia memiliki pengaruh
signifikan terhadap tenaga kerja
b. Penelitian ini menunjukan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap tenaga kerja
c. Penelitian ini menunjukan bahwa Pertumbuhan Penduduk memiliki pengaruh
signifikan terhadap tenaga kerja
d. Penelitian ini menunjukan bahwa Tingkat Kemiskinan memiliki pengaruh signifikan
terhadap tenaga kerja
DAFTAR PUSTAKA

Khalid Billady, T., & Marhaeni, A. A. I. N. (2019). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pad
Terhadap Kualitas Pembangunan Sumber Daya Manusia Dan Tingkat Kemiskinan. E-
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 8, 873.
https://doi.org/10.24843/eeb.2019.v08.i08.p03
Kurniawan, W. (2017). PENGARUH PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA
(Dengan Kewilayahan Sebagai Variabel Moderasi). Jurnal Litbang Sukowati : Media
Penelitian Dan Pengembangan, 1(1), 22–38. https://doi.org/10.32630/sukowati.v1i1.3
MUTMAINNAH, B. (2022). Pengaruh Sumber Daya Manusia Dan Kualitas Tenaga Kerja
Terhadap Tingkat Pengangguran Di Kota Makassar. Digilibadmin.Unismuh.Ac.Id.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/32140-Full_Text.pdf
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI DI KOTA MAKASSAR. (2021).
Samantha, R., & Almalik, D. (2019). PENGARUH EKONOMI PEMBANGUNAN
TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA DI PULAU JAWA TAHUN 2015-2020.
Tjyybjb.Ac.Cn, 3(2), 58–66. http://www.tjyybjb.ac.cn/CN/article/downloadArticleFile.do?
attachType=PDF&id=9987
Setiyawan, Y. (2017). PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPENDUDUKAN TERHADAP
PEMBANGUNAN EKONOMI DI KOTA MAKASSAR. 1–14.
Uppun, P., Lonni, & Kasnawi, T. (2011). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Mamasa. Journal Article, 12(02), 1–13.
Yunianto Badan Pusat Statistik Penajam Paser Utara, D., & Timur, K. (2021). Analisis
pertumbuhan dan kepadatan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi. Forum Ekonomi,
23(4), 687–698. http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI

Anda mungkin juga menyukai