Dosen Pengajar
Kelompok 3
2020
PENDAHULUAN
Adanyapelaksanaanpembangunanadalahmeningkatkanpendapatannasional,
sekaligus menjamin pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai
dengan rasa keadilan dan mewujudkan asas keadilan sosial.
pembangunandaerahmerupakansuatuperosesdimanapemerintahdaerahdanmasyarakatnya
mengelolasumberdaya-sumberdaya yang
adadanmembentuksuatupolakemitraanantarapemerintahdaerahdansektorswastauntukmen
ciptakansuatulapangankerjabarudanmerangsangperkembanganekonomi
(pertumbuhanekonomi) dalamwilayahtersebut.
Tantanganutamapembangunanadalahuntukmemperbaikikehidupan.Kualitas
kehidupan yang lebihbaikmemangmensyaratkanadanyapendapatan yang tinggi.Namun,
kiranyapendapatanbukanlahsatu-satunyaukurankesejahteraan. Hal lain yang
tidakkalahpenting yang perludiperjuangkanadalahmasalahpendidikan,
peningkatanstandarkesehatan, nutrisi, pemberantasankemiskinan,
kondisilingkunganhidup, pemerataankesempatan, pemerataankebebasan individual,
danpenyegarankehidupanbudaya. Namun, patutdicatatbahwaapa yang disebutsebagai
“kehidupan yang lebihbaik” itusangatrelatif, harusmelibatkannilai-nilai (values)
danpengukurannilai-nilai (value judgment). Dengandemikian,
dalamterminologipembangunanterdapatpengukurannilaitentangapa yang baik
(pembangunan) danapa yang buruk (keterbelakangan). Akan tetapi,
perludirenungkanpemaknaan “pembangunan” itusendiritidaksamabagisetiap orang.
Masyarakatpadadewasainitidaklagidiposisikansebagaibebanpembangunan.
Keberhasilansuatunegaradalampembangunan,
tidakdapatberdirisendiritanpaadaperansertaaktifmasyarakatnya.Olehkarenasetiapkebijaka
npembangunan yang
dikeluarkanpemerintahpadadasarnyaditujukanbagimasyarakatitusendiri.Sudahsewajarny
alahmasyarakatmemilikiperan yang
sangatbesardalamikutmenentukanarahkebijakanpembangunan.
Di era otonomisaatini,
setiapdaerahdiberikankebebasanuntukmelaksanakanpembangunandaerahnyamasing-
masingsesuaidenganpotensi yang
merekamiliki.Permasalahannyakiniadalahbagaimanadaerahtersebutmelihatpotensi yang
merekamilikibisamemberikandukunganterhadappembangunannya.Potensi yang paling
pentingsebenarnyaadalahmasyarakat.Namun, bagaimanamasyarakatitudiberdayakan,
merupakanpersoalan lain yang harusdiselesaikan.
Undang-undang No. 6 Tahun 2014 pasal 83 ayat 3 point c dan d
dijelaskanbahwaPembagunanKawasanPerdesaanmeliputi c) pembangunaninfrastruktur,
peningkatanekonomiperdesaan, dan d) pengembanganteknologitepatguna;
danpemberdayaanmasyarakatDesauntukmeningkatkanaksesterhadappelayanandankegiat
anekonomi
KabupatenMinahasa Selatan adalahkabupaten yang di mekarkanpadatahun
2003 dengandisahkannyaUndang-UndangNomor 10 Tahun 2003
tentangPembentukanKabupatenMinahasa Selatan, yang menjadipermasalahan yang ada
di KabupatenMinahasa Selatan
iniialahpermasalahanmengenaipengelolaansumberdayamanusia yang
harusdikembangkan, peranpendidikankepadaparaanaksekolahan,
dankelayakandanpemberdayaankepadamasyarakatdesadalammenunjangpertumbuhanper
ekonomiandalampengelolaaaninfrastruktur yang ada di KabupatenMinahasa Selatan,
Berangkatdaripemikiraninikelompok kami
membahasisudanmasalahterkaitdenganpembagunanmanusiadan infrastruktur.
PEMBAHASAN
Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan rata-rata estimasi lamanya tahun yang
dapat dilalui seseorang selama hidup.Angka harapan hidup dihitung melalui
pendekatan tidak langsung yaitu dengan menggunakan pendekatan data angka
lahir hidup dan angka masih hidup.
Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya, tanpa harus mengerti
apa yang di baca atau ditulisnya terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas.
Sedangkan rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan
oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Penghitungan dilakukan pad
apenduduk yang berusia 25 tahun ke atas dimana diasumsikan seseorang yang
telah berusia 25 tahun, maka proses pendidikannya telah berakhir.
Berikut data yang didapat dari website Badan Pusat Statisik Kabupaten Minahasa
Selatan, yang mengacu pada komponen Indeks Pembangunan Manusia.
2. Pendidikan
Selain fasilitas pendidikan, adanya tenaga pengajar yang memadai juga tentunya
mempengaruhi kulitas pendidikan suatu daerah. Keseimbangan jumlah tenaga
pengajar/ guru dengan jumlah murid akan mempengaruhi keefektifan
penyampaian dan penerimaan bahan ajar.
Berdasarkan data dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai skor Indeks
Pembangunan Manusia di Kabupaten Minahasa Selatan menempati urutan ke- 7
dari 15 kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Utara. Pada data tersebut, dapat
memunculkan berbagai pemikiran tentang kualitas sumber daya manusia di
Kabupaten Minahasa Selatan.Meskipun IPM Kabupaten Minahasa Selatan
menempati urutan ke–7 dengan skor yang 71.68 dimana tergolong diatas rata-
rata dari batas skor 70.00 (standar yang ditetapkan oleh BPS).
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Maka dari itu peran pemerintah sangatlah penting dalam meningkatkan Indeks
Pertumbuhan Manusia.Pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan dengan
kebutuhan masyarakat dianggap sebagai rencana strategis dalam penyerapan
kemiskinan.Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah kabupaten dan desa
hendaknya memperhatikan budaya menjaga kesehatan, menekan angka putus sekolah,
penguatan pola asuh orangtua, dan keterampilan dalam pengolahan sumber daya hingga
strategi pemasaran suatu produk masyarakat atau UMKM.Upaya-upaya strategis
tersebut hendaknya dapat menjadi langkah nyata dalam persaingan pertumbuhan
manusia pada Kabupaten Minahasa Selatan agar dapat bersaing dalam Provinsi Sulawesi
Utara maupun nasional.
DAFTAR PUSTAKA
https://minselkab.bps.go.id/
https://minselkab.bps.go.id/galery.html
https://www.transparansiindonesia.co.id/2017/12/31/i-am-amurang-ikon-baru-
minahasa-selatan
https://beritamanado.com/desa-munte-bangun-jalan-kebun-tingkatkan-kesejahteraan-
petani/