Oleh
Natasya Imanuela Memah
20202101041
PROPOSAL TESIS
Oleh
Natasya Imanuela Memah
20202101041
ii
iii
DAFTAR ISI
iv
B. Objek Penelitian ............................................................................................. 37
C. Lokasi Penelitian ............................................................................................ 38
D. Informan Penelitian ....................................................................................... 39
E. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 40
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 41
G.Teknik Analisis Data ......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 45
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Peserta Program Prakerja Provinsi Sulawesi Utara 2020 ........... 6
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
belahan dunia merasakan dampak dari Virus Corona (COVID – 19). Berbagai
mata rantai penularan yang mengakibatkan ruang gerak masyarakat menjadi sempit
sehingga meredupnya kinerja ekonomi. Sejak tahun 2020 banyak masyarakat yang
kendala dalam mempertahankan kegiatan, usaha dan bisnis sehingga kebijakan untuk
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa sebanyak
19,10 juta orang atau sekitar 9,30% dari total penduduk usia kerja mengalami dampak
dari COVID – 19 dalam dunia ketenagakerjaan. Sebanyak 1,62 juta orang mengalami
pengangguran karena COVID – 19, sebanyak 0,65 juta orang termasuk Bukan
Angkatan Kerja (BAK) karena COVID – 19, Sebanyak 1,11 juta orang sementara
tidak bekerja karena COVID – 19 dan 15,72 juta orang bekerja dengan pengurangan
jam kerja karena COVID – 19. Dari data tersebut pandemi COVID – 19 membuat
dan semakin meningkatnya skill yang diperlukan oleh Angkatan kerja Indonesia.
bagi Warga Negara Indonesia yang tidak sedang menjalankan pendidikan formal.
Berdasarkan PERPRES No. 76 Tahun 2020 tentang perubahan atas PERPRES NO.
Program Kartu Prakerja yakni adanya penyesuaian Program Kartu Prakerja sebagai
penambahan peserta yang dibolehkan mengikuti program yakni para buruh yang
terkena PHK. Program Kartu Prakerja berawal dari penyampaian gagasan oleh
Presiden Joko Widodo pada tahun 2019. Program prakerja ini merupakan salah satu
program yang berfokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
2
Indonesia. Harapan pemerintah terkait program prakerja ini agar skill gap yang
dialami oleh para pencari kerja dapat diminimalisir. Dikarenakan skill gap adalah
salah satu tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang sedang mencari kerja
ataupun pelaku usaha. Melalui program prakerja ini dapat membantu para pencari
kerja dan pelaku usaha untuk menambah skill yang dimiliki agar semakin berkualitas
dalam bersaing di dunia kerja dan usaha. Selaras dengan program pembangunan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, program kartu prakerja merupakan salah
satu penggerak proses pembangunan SDM Unggul, yakni sebagai fasilitator untuk
meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Program kartu prakerja terbuka bagi seluruh
prakerja mengalami perubahan menjadi semi bantuan sosial yang didapatkan lewat
insentif pasca pelatihan. Keterbatasan yang terjadi akibat pandemi COVID – 19,
pemerintah terkait peresmian program kartu prakerja pada bulan April 2020 bertujuan
Indonesia. Program kartu prakerja hadir untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia
dengan penyediaan sarana pelatihan dan prakerja hadir sebagai semi bantuan sosial
cloud pemrograman terbaik dipilih oleh pemerintah untuk penggunaan program kartu
prakerja yang berbasis digital. Selain itu, pemanfaatan teknologi cloud tidak terbatas
3
ruang dan waktu sehingga pelaksanaan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,
akurat, transparan dan melalui program kartu prakerja berbasis digital, sekaligus
melatih SDM Indonesia untuk mandiri dalam belajar dan membekali literasi digital
yang merupakan suatu kewajiban di era 4.0. Hadirnya program kartu prakerja dimasa
pandemi adalah sebuah harapan untuk membantu masyarakat agar tetap produktif dan
program untuk menambah keterampilan dan program kartu prakerja berupa bantuan
biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja yang terkena pemutusan hubungan
sertifikasi dan juga bagi para pelaku usaha mikro dan kecil. Program kartu prakerja
ini dapat dinikmati oleh seluruh Warga Negara Indonesia dan ramah bagi kaum
program kartu prakerja. Adapun tujuan dari program kartu prakerja yaitu untuk
Indonesia memiliki kualitas yang unggul Ketika terjun dalam dunia kerja serta
berharap bahwa program ini dapat membantu para pencari kerja dan masyarakat
4
terdampak PHK dalam membantu menambah keterampilan dan pengetahuan yang
baru. Dengan berbekal pelatihan dari kartu prakerja, sertifikat pelatihan, dana insentif
Adapun dana insentif yang akan didapat adalah senilai Rp. 3.550.000. Nominal
tersebut terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp. 1.000.000 dan insentif pelatihan
senilai Rp. 600.000 per bulan da akan didapatkan selama 4 bulan masa pelatihan dan
insentif survei sejumlah Rp.150.000 untuk 3 jenis survei. Pendaftaran program kartu
seleksi tes pendaftaran, jika lolos maka peserta secara resmi akan mendapatkan
nomor kartu prakerja dan siap untuk mengikuti pelatihan program kartu prakerja.
Program kartu prakerja ini menjadi tanggung jawab Dinas Tenanga Kerja Daerah
untuk dilakukan sosialiasi agar program dapat diterima dimasyarakat dan berjalan
dengan baik. Provinsi Sulawesi Utara mulai menjanlankan program kartu prakerja
sejak awal diresmikan dengan target peserta Kartu Prakerja Provinsi Sulawesi Utara
sejumlah 50.000 peserta, tetapi dikarenakan antusiasme dari peserta maka jumlah
peserta Program Kartu Prakerja Provinsi Sulawesi Utara tahun 2020 mencapai 83.217
peserta (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Utara, 2021).
Berikut adalah jumlah peserta Program Kartu Prakerja Provinsi Sulawesi Utara tahun
2020.
5
KOTA/KABUPATEN JUMLAH
Kota Manado 20.817 peserta
Kabupaten Minahasa 12.013 peserta
Kota Bitung 8.850 peserta
Kabupaten Minahasa Utara 8.364 peserta
Kabupaten Minahasa Selatan 6.038 peserta
Kota Tomohon 4.855 peserta
Kabupaten Bolaang Mongondow 4.560 peserta
Kabupaten Minahasa Tenggara 4.113 peserta
Kota Kotamobagu 3.994 peserta
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2.172 peserta
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 1.446 peserta
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 1.503 peserta
Kepulauan Sangihe 2.736 peserta
Kepulauan Talaud 933 peserta
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 823 peserta
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Utara (2021)
Tabel 1 Jumlah Peserta Program Kartu Prakerja Provinsi Sulawesi Utara 2020
Untuk mendukung penelitian ini, dilakukan prasurvey kepada 3 narasumber
Indonesia. Akan tetapi, program ini belum dapat membantu menekan pertumbuhan
6
pengangguran di Indonesia. Bagi penerima program kartu prakerja tidak menjamin
bahwa peserta akan mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Program kartru prakerja
dapat dijangkau terutama oleh kalangan milenial karena sangat bergantung dengan
secara online tanpa tatap muka. Terkait insentif yang didapatkaan pasca pelatihan,
sangat membantu peserta dalam masa pandemi untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehingga dapat memberi kontribusi bagi daya beli masyarakat pada masa pandemi ini.
prakerja yang telah menyelesaikan program kartu prakerja dan telah merintis bisnis
florist via online. Dari hasil presurvey narasumber 2, kartu prakerja efektif dalam
online yang telah diterapkan lewat penjualan florist via online. Prakerja dinilai efektif
bagi peserta dimana mendapatkan insentif yang dapat digunakan untuk modal
membangun bisnis online. Maka insentif yang didapatkan dapat digunakan untuk hal
menyelesaikan program prakerja namun belum mendapat pekerjaan. Dari hasil survey
narasumber 3, kartu prakerja sangat membantu para fresh graduate yang baru
memasuki dunia kerja yakni dengan pelatihan – pelatihan yang ada. Dari pelatihan
tersebut dapat menambah pengetahuan bagi para peserta yang sebelumnya tidak
7
didapatkan dari pendidikan formal. Dengan mengikuti pelatihan maka peserta
curicullum vitae (CV) saat melamar kerja dan dapat melampirkan sertifikat pelatihan
prakerja yang menjadi nilai tambah untuk melamar kerja. Tetapi, program kartu
BPS per Agustus 2020 hasil yang didapatkan menunjukan indikasi bahwa program
kartu prakerja salah sasaran, dimana sebanyak 66,47% penerima program merupakan
status pekerja dan status pengangguran hanya 22,42% dan sisanya sebanyak 11,29%
adalah Bukan Angkatan Kerja (BAK). Berdasarkan tujuannya yang menjadi prioritas
peserta program ini adalah para pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK), fresh graduate, dan usia angkatan kerja. Jika dilihat dari tujuannya, hasil
sasarannya cukup memenuhi kualifikasi tetapi tidak tepat untuk situasi dan kondisi
program kartu prakerja ini, dibandingkan para pekerja yang memiliki penghasilan
ditindak lanjut oleh pemerintah terkait pelaksana program yakni mengenai hasil
verifikasi peserta yang masih lemah sehingga dapat menghasilkan salah sasaran
8
penerima program seperti survey yang dilaksanakan oleh BPS. Kelemahan yang perlu
diperhatikan adalah indikator dari kelulusan peserta program kartu prakerja yang
tidak transparan, apakah peserta yang lolos benar – benar memiliki standar kualifikasi
kelulusan atau semata – mata hanya untuk memenuhi kuota dan mencapai target yang
insentif merupakan proses yang harus dijalani menggunakan sistem online yang
belum tentu dapat dijangkau bagi masyarakat yang tinggal di desa yang terhalang
koneksi internet ataupun masyarakat terdampak PHK yang gagap teknologi sehingga
dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang dapat menerima program ini hanya untuk
tidak gagap teknologi. Hal tersebut dibuktikan dengan survey BPS (2020) bahwa latar
pelatihan, ada puluhan ribu jenis pelatihan yang dapat membantu mengembangkan
potensi dari para peserta program kartu prakerja, tetapi tidak membantu peserta untuk
mengarahkan pelatihan yang sesuai dengan minat peserta. Jika program ini berfokus
pada pelatihan yang ditawarkan kepada para peserta, sebenarnya berbagai pelatian
dapat diakses dengan mudah dari situs youtube sehingga tidak terdapat perbedaan
yang signifikan dalam materi pelatihan yang ditawarkan. Dalam pelaksanaanya sejak
2020 hingga saat ini terjadi kenaikan anggaran khusus program kartu prakerja.
9
Berdasarkan informasi dari laman tirto.id (https://tirto.id/f9Mp 03 Agustus 2021)
Anggaran awal yang ditetapkan hanya Rp 10 triliun untuk menjangkau para pencari
kerja dan korban PHK yang membutuhkan pelatihan kemudian anggaran tersebut
dinaikkan menjadi Rp 20 triliun untuk kebutuhan pelatihan dan skema bantuan sosial
dimasa pandemi. Pemanfaatan program kartu prakerja menjadi salah satu bantuan
terdampak PHK dan para pencari kerja untuk menambah keterampilan lewat
Indonesia yang memiliki daya saing yang unggul serta mengatasi permasalahan
Dikarenakan program ini masih baru dan hadir di era pandemi COVID - 19,
menggunakan anggaran yang tidak sedikit dan banyak peminatnya perlu dilakukan
dapat dikatakan efektif Ketika sasaran dan tujuan yang direncanakan dan ditetapkan
telah tercapai dan proses kegiatan telah berjalan serta mendapatkan hasil yang bisa
bahwa Efektivitas merupakan sebuah pencapaian sasaran dari upaya bersama yang
Efektivitas adalah bentuk jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem
10
dengan sumberdaya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa
melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta memberi tekanan yang tidak wajar
2 faktor utama yang berhubungan yaitu (1) faktor yang berfungsi membantu
penyampaian tujuan yang hendak dicapai yaitu faktor eksternal dan fator internal
sudah ditetapkan, (2) faktor yang berkenaan dengan beragam ukuran seberapa jauh
keberhasilan pencapaian tujuan dan faktor ini lazim disebut kriteria efektivitas. Jadi
dapat dilihat dari Program Kartu Prakerja yang dilaksanakan oleh pemerintah dimasa
B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
11
C. Tujuan Penelitian
Efektivitas Program Kartu Prakerja Era Pandemi COVID – 19 di Dinas Tenaga Kerja dan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah bahwa hasil penelitian dapat menjadi
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah bahwa hasil penelitian ini akan menjadi
sumbangan pemikiran pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
menganalisa teori, metode, dan hasil dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan sumber
penelitian terdahulu, menjadi tolak ukur atau dasar penelitian bagi penulis dalam
Pandemi COVID – 19
Tampongangoy (2017)
berwirausaha di Kota Manado. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai instrument dan disesuaikan dengan situasi dalam pengumpulan data yang
dengan cara memfasilitasi pelaku usaha UKM dan fasilitas tersebut dijalankan sesuai
dengan fungsinya. Selanjutnya, efektivitas pelaksanaan program pengembangan
UKM di Dinas Koperasi dan Usaha Mikor Kecil Menengah Kota Manado dinilai
sudah cukup baik tetapi masih terdapat ketidakmerataan sumber daya manusia
Penelitian oleh Dian Anggraeini Putri, Salmin Dengo dan Very Londa (2017)
Kecamatan Sario Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam
mantap, penyusunan program yang tepat, penyediaan sarana dan prasarana, serta
Komunitas didapat tingkat efektivitas dalam pelaksanaan program telah cukup baik.
Penelitian oleh Soleman Lalompo, Masje Pangkey dan Joyce Rares (2019)
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari tahu efektivitas kerja pegawai
pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Teori yang
penelitian kepada beberapa informan, efektivitas kerja pegawai dilihat dari aspek
14
indikator konsisten, sarana dan prasarana dan sumber daya manusia (SDM) maka
diketahui bahwa efektivitas kerja pegawai pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Dilihat dari konsistensi dalam waktu bekerja, sarana dan fasilitas yang kurang
adalah sumber daya manusia (SDM) masih terdapat pegawai yang belum tahu cara
pekerjaan.
menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi dan situasi melalui variable yamg
timbul dimasyarakat. Penelitian ini didasari oleh fenomena yang terjadi akibat wabah
Dikatakan dalam penelitian ini konsep efektivitas merupakan hasil yang menunjukan
keberhasilan dari segi yang memperlihatkan tercapainya atau tidak sasaran yang telah
dijelaskan mengenai efektivitas pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil nilai atau
evaluasi yang dicapai oleh mahasiswa melainkan ada unsur pemahamana yang baik,
ketekunan, kedisiplinan, semangat dan rasa senang saat belajar. Penelitian ini
menggunakan indikator pembelajaran efektif menurut Slavin (2009) yang terdiri dari
15
Mutu pengajaran, tingkat pengajaran yang tepat, insentif dan waktu. Namun dalam
pengajaran dan waktu. Dari hasil yang didapatkan mengatakan bahwa kegiatan
dan mahasiswa, dalam hal insentif dosen sama saja dengan perkuliahan tatap muka
dan yang terakhir adalah jadwal kegiatan perkuliahan efektif karena dapat dilakukan
dimana saja akan tetapi terdapat beberapa hambatan yang timbul dalam proses
(2021)
menurut Riant Nugroho (2012) yang terdiri dari tepat kebijiakan, tepat pelaksanaan,
tepat target, tepat lingkungan dan tepat proses. Hasil penelitian menyatakan
menurut Nugroho (2012) adalah tepat kebijakan mencakup kebijakan dan program
16
tersebut dan pembagian tugas tanggung jawab dalam melaksakan program
infrastruktur yang belum mencapai target, tepat lingkungan yakni interaksi internal
dan eksternal dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur dalam hal ini adalah
hubungan antar masyarakat dan pelaksana kegiatan pembangunan yang tidak terjalin
baik sehingga terjadi kesalahpahaman. Indikator terakhir adalah tepat proses yang
Penelitian oleh Melindah Lasut, William Areros dan Daud Liando (2019)
kinerja bagi tenaga kependidikan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi.
tunjangan kinerja bagi tenaga pendidik Fakultasi Ilmu Budaya Unsrat sudah efektif
kepuasan. Sistem penghargaan dalam hal tunjangan kinerja dpat memberikan rasa
puas bagi tenaga pendidik karena kinerja telah dihargai sehingga kebijakan tunjangan
17
kinerja diharapkan ada kajian lebih lanjut dalam sistem penerimaan karena sering
B. Konsep Efektivitas
Program Kartu Prakerja Era Pandemi COVID – 19 di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sulawesi Utara. Dalam sub bab ini, peneliti memaparkan
menurut para ahli dan penelitian terdahulu untuk mendukung kajian teori pada
penelitian ini.
1. Pengertian Efektivitas
Efektivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata
efektif yang memiliki arti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya dan kesannya);
dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan); mangkus; mulai
adalah suatu pengukuran dalam arti tercapainya sasaran dan tujuan yang telah
Menurut Gibson (1984) yang dikutip dari Putri, Dengo, dan Londa (2017)
18
antar produksi, kualitas, efisien. Fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan
pengembangan.
tingkat kemampuan dari suatu Lembaga atau organisasi yang menajalankan dan
The Liang Gie (1989) dalam Sedarmayanti et al., (2020) berpendapat bahwa
diharapkan.
yang diharapkan, semakin efektivlah mereka. Efektivitas juga dapat dilihat dari
bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh seseorang (Robbins, 1997) dalam
suatu tanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai, semakin besar
efisiensi menitik beratkan pada sebuah pencapaian hasil yang besar dan
19
Berbeda dengan efektif yang lebih terarah pada tujuan yang akan dicapai tanpa
melalui konsep efektivitas. Salah satu faktor konsep efektivitas yakni untuk
efektivitas adalah sebuah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana yang
ada dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan untuk menghasilkan
jumlah atau hasil barang atau jasa dari kegiatan yang telah dijalankan. Sehingga
dan hasil yang didapat bisa dirasakan dan dinikmati karena telah melalui
20
2. Pengukuran Efektivitas
efektivitas, yakni:
dibutuhkan organisasi.
diukur melalui:
21
1) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai
berikut adalah penjabaran dari kriteria efektivitas. Menurut Gibson dkk (1997) dalam
1) Pencapaian Tujuan
sebagai suatu proses. Maka dari itu, agar pentahapan pencapaian bagian –
22
bagiannya maupun pentahapan dalam arti peridisasinya. Pencapaian tujuan
terdiri dari beberapa faktor yaitu: kurun waktu dan sasaran yang merupakan
target kongkrit.
2) Integrasi
proses sosialisasi.
3) Adaptasi
tenaga kerja.
efektivitas secara umum dapat dilihat melalui bentuk kejelasan tujuan, proses
pelaksanaan hingga hasil yang dirasakan dalam menjalankan program atau kegiatan
yang berlangsung.
Terdapat tiga dimensi utama dari model proses efektivitas yang dikemukakan
1) Optimisasi Tujuan
23
Penggunaan ancangan optimisasi tujuan terhadap efektivitas organisasi
mengejar tujuan yang berbeda juga. Maka nilai keberhasilan atau kegagalan
2) Perspektif sistem
kegagalan organisasi.
Dimensi terakhir adalah tekanan pada perilaku, yang dimaskud engan tekanan
4. Efektivitas Program
dilakukan untuk menemukan informasi tentang sejauh mana manfaat dan dampak
yang ditimbulkan oleh program kepada penerima manfaat program. Hal ini juga
Maka pelaksanaan program yang efektif ditandai oleh beberapa hal yang
24
1) Ketepatan waktu
program)
3) Terpusat pada masalah atau titik yang sifatnya strategis, dilihat dari
penyelenggaraan proyek/program
5) Kegiatan pengendalian tidak lebih yang diperlukan, yakni biaya yang dipakai
untuk kegiatan pengendalian tidak boleh melampaui faedah dan hasil dari
kegiatan tersebut
25
Dalam mengukur efektivitas suatu program, Sutrisno (2007) mengungkapkan
2) Tepat sasaran, yaitu dilihat dari peserta atau pengguna program berdasarkan
3) Tepat waktu, yakni dilihat dari proses pelaksanaan program yang dijalani
4) Tercapainya tujuan, yaitu diukur dari tujuan pelaksanaan program yang telah
disepakati
5) Perubahan nyata, diukur dari sejauh mana program dapat diterima dan
Pada sub bab ini, peneliti menjelaskan tentang Program Kartu Prakerja
26
Putri, Dengo dan Londa (2017) berpendapat bahwa Program adalah unsur
pertama yang harus ada, demi tercapainya suatu kegiatan yang telah
5) Strategi pelaksanaan
jelas terkait skema program, dan pengendalian tentang program yang sementara
dijalankan dan dilakukan evaluasi secara berkala untuk memitigasi resiko yang
pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan atau pekerja/buruh
biaya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan bukan untuk menggaji
27
tetapi bisa untuk masyarakat yang sudah bekerja yang ingin menambah keterampilan,
dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah memiliki kesempatan untuk terdaftar
sebagai penerima manfaat Program Kartu Prakerja dengan memenuhi berbagai syarat
Program Kartu Prakerja resmi diluncurkan pada 11 April 2020 yang awalnya
ini kemudian ditambahkan dengan skema bantuan sosial (bansos) untuk mencegah
belum dapat dijangkau dalam skema bantuan sosial regular (Bachtiar, et al., 2020).
pengembangan kepada para peserta Kartu Prakerja yakni masyarakat Indonesia yang
telah memasuki usia Angkatan kerja dan menjangkau masyarakat terdampak pandemi
Sejak diresmikan pada bulan April 2020, program prakerja telah membuka 17
gelombang pendaftaran hingga bulan Juni 2021. Berdasarkan data dari Laporan
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja 2020, jumlah penerima kartu prakerja
sebanyak 5.509.055 dari peserta gelombang 1 – 10. Sepanjang tahun 2020, program
ramah dengan teknologi digital agar mampu bersaing di era 4.0. Maka, penggunaan
platform digital sebagai media pembelajaran dari program kartu prakerja dianggap
28
mampu menjadi sarana edukasi kepada peserta kartu prakerja agar terbiasa dalam
Tokopedia, Bukalapak, dll. Program kartu prakerja memiliki lebih dari 100 lembaga
pelatihan yang siap menyajikan materi pelatihan untuk para peserta termasuk lebih
dari 1000 jenis pelatihan. Pemerintah melibatkan institusi pendidikan dalam hal ini
job portal untuk memberikan pemberitahuan lowongan pekerjaan bagi para peserta.
Mitra pembayaran untuk insentif kartu prakerja melibatkan Bank BNI dan beberapa
e-wallet yakni Gopay, Dana, Linkaja, dan OVO. Berdasarkan data dari Laporan
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja tahun 2020, jumlah peserta program
peserta. Program kartu prakerja ditujukan kepada seluruh Warga Negara Indonesia
berusia diatas 18 tahun, tidak sedang menjalankan pendidikan formal, dan bagi
tujuan dari Program Kartu Prakerja, mengacu pada Peraturan Presiden nomor 76
29
3) Mengembangka kewirausahaan
5) Jenis pelatihan daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Khusus
(dalam jaringan).
Dalam Program Kartu Prakerja, telah dibuat beberapa syarat dan ketentuan oleh
pelaksana program, untuk para calon peserta program kartu prakerja. Adapun syarat
yang harus dipenuhi untuk calon penerima Program Kartu Prakerja yaitu:
30
Berikut adalah ketentuan yang tidak bisa terdaftar sebagai peserta Program Kartu
Prakerja, yakni:
a) Pejabat negara
g) Direksi, Komisaris dan Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara
kartu prakerja dikhususkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI), berusia minimal
18 tahun dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari syarat
untuk penerima kartu prakerja tekah difokuskan bagi masyarakat yang memasuki
31
Manusia di Indonesia agar memiliki daya saing dan siap berkontribusi dalam
dalam pelayanan publik dimasa pandemi COVID – 19. Dikutip dari Laporan
1) Optimalisasi Teknologi
a. Cloud Technology
Efisien, cepat dan mampu memberikan data yang real time dan
situs resmi.
kehilangam kartu
bank
32
2) Kolaboratif
masyarakat
terbaik
33
• Mengevaluasi dari kacamata penerima manfaat Program Kartu
Prakerja
telepon terlayani
• Live chat yang mencapai 24.000 per hari dan sebanyak 11%
terlayani
Sejak diresmikan pada bulan April 2020, Program Kartu Prakerja telah
34
Gelombang 2 20 April – 23 April 2020
Gelombang 3 27 April – 30 April 2020
Gelombang 4 08 Agustus – 12 Agustus 2020
Gelombang 5 15 Agustus – 19 Agustus 2020
Gelombang 6 27 Agustus – 31 Agustus 2020
Gelombang 7 03 September – 07 September 2020
Gelombang 8 10 September – 14 September 2020
Gelombang 9 17 September – 21 September 2020
Gelombang 10 26 September – 28 September 2020
Gelombang 11 02 November – 04 November 2020
Gelombang 12 23 Februari – 26 Februari 2021
Gelombang 13 04 Maret – 07 Maret 2021
Gelombang 14 11 Maret – 14 Maret 2021
Gelombang 15 18 Maret – 21 Maret 2021
Gelombang 16 25 Maret – 28 Maret 2021
Gelombang 17 5 Juni – 7 Juni 2021
Sumber: Instagram prakerja.go.id (2021)
tahun 2021 dan telah berlangsung 6 gelombang dan akan bertambah hingga akhir
tahun 2021.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
fenomena yang terjadi karena berbagai faktor yang mendukung terjadinya suatu
fenomena sosial. Jenis metode penelitian merupakan bagian penting untuk menjaga
reliabilitas dan validitas suatu hasil penelitian. Berdasarkan pengalaman empiris dan
kebutuhan terhadap setiap penelitian kualitatif, maka terdapat tiga format desain
penelitian kualitatif yaitu desain penelitian kualitatif yang digunakan saat ini yaitu
desain deskriptif, desain verifikatif, dan desain grounded research (Bungin, 2019).
dasar masalah yang akan diteliti yakni untuk mengetahui Efektivitas Program Kartu
Prakerja Era Pandemi COVID – 19. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian
variable yang hadir dimasayarakat dan menjadi sebuah permasalahan kemudian dapat
menarik ke permukaan sebagai suatu ciri ataupun gambaran tentang sebuah kondisi,
diungkapkan dalam bentuk kata – kata ataupun uraian kalimat. Menurut Herdiansyah
(2010) penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk
36
memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan
penelitian untuk mengukur efektivitas Program Kartu Prakerja yang menuai pro
kontra di masyarakat akan kehadirannya yang dianggap sebagai bentuk bantuan sosial
B. Objek Penelitian
jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumberdaya dan sarana
tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber
daya itu serta memberi tekanan yang tidak wajar terhadap proses pelaksanaannya.
Adapun indikator untuk mengukur efektivitias menurut Steers (1985) terdiri dari
1. Pencapaian tujuan
dan sasaran yang merupakan target konkrit yang telah ditetapkan sebelum
37
berlangsungnya suatu program. Pencapaian tujuan program kartu prakerja
2. Integrasi
diterima oleh masyarakat akan memberikan dampak yang baik dan respon
3. Adaptasi
pengisian tenaga kerja, dalam hal ini vendor – vendor terkait dalam
C. Lokasi Penelitian
38
penelitian ini adalah di Instansi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sulawesi Utara.
D. Informan Penelitian
sebanyak – banyaknya data dan informasi yang diperlukan dan bermanfaat bagi
bahan analisis (Bungin, 2019). Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini
diambil dari unsur – unsur terkait dalam penelitian program kartu prakerja
khsususnya di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini melibatkan informan yang ikut
serta dalam pelaksanaan Program Kartu Prakerja, dalam hal ini adalah instansi
pemerintah yakni Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Utara
yang bertanggung jawab dalam proses sosialisasi dan pendataan Program Kartu
telah berwirausaha
39
Peneliti memfokuskan informan tersebut untuk mengetahui pemahaman dari
bagian yang mengelola pelaksanaan Program Kartu Prakerja dan mengetahui hasil
yang didapatkan oleh penerima Program Kartu Prakerja yang sesuai dengan target
Menurut Lofland sumber utama data dalam penelitian kualitatif adalah kata –
kata dan tindakan, selebihnya merupakan data tambahan sebagai bukti berupa
penelitian ini dibagi menjadi dua data, yaitu data primer dan data sekunder.
1) Data primer
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer adalah
data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Data primer
dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan atau informasi dari hasil
Sulawesi Utara yang bertanggung jawab dalam Program Kartu Prakerja dan
peserta Program Kartu Prakerja yang adalah informan dalam penelitian ini.
2) Data sekunder
Data sekunder menurut Sugiyono (2013) adalah sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
40
atau melalui dokumen, dimana penelitian ini yang menjadi data sekunder
adalah dokumen jurnal penelitian terlebih dahulu yang dibuat oleh peneliti
sebelumnya. Data sekunder tidak perlu diolah lagi karena data tersebut telah
Tampongangoy, 2020)
jumlah yang besar atau banyak. Akan tetapi tidak semua sasaran penelitian harus
diteliti melainkan hanya diperlukan sampel atau contoh sebagai bentuk representasi
objek penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan Langkah yang paling strategis
dalam penelitian dikarenakan tujuan utama penelitian yaitu untuk mendapatkan data
Sugiyono (2013).
1. Observasi
penelitian untuk melihat kegiatan secara langsung. Dalam hal ini peneliti
Sulawesi Utara yang menjadi tanggung jawab Dinas Tenaga Kerja dan
41
2. Wawancara
3. Dokumentasi
42
G. Teknik Analisis Data
mengatakan, Teknik anlisis data yang digunakan menjelaskan secara rinci tahapan –
tahapan dari hasil observasi yang telah dilakukan. Analisis data menjadi kegiatan
penelitian.
metode analisis data yang terdiri dari 4 bagian yang merupakan tahapan yang
1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
tujuan akhir.
43
3. Penyajian data
4. Penarikan kesimpulan
44
DAFTAR PUSTAKA
8.
Online Suatu Studi di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Jurusan Ilmu
kartu-prakerja-masih-bermasalah-kok-anggarannya-dinaikkan-f9Mp.
45
https://www.bps.go.id. (2021, 06 01). Retrieved from Keadaan Ketenagakerjaan di
https://www.merdeka.com/uang/menaker-178-perusahaan-phk-karyawan-
selama-pandemi-covid-19.html.
Prakerja: https://www.prakerja.go.id/tanya-jawab/tentang-kartu-prakerja
reporting/Laporan_Manajemen_Pelaksana_Program_Kartu_Prakerja_Tahun_
2020_bahasa.pdf
46
Melindah Lasut, W. A. (2019). Efektivitas Tunjangan Kinerja Bagi Tenaga
46, 1-11.
19: Asesmen Cepat dari Sudut Pandang Peserta Program. Catatan Penelitian
Smeru No 3 , 1-8.
47
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
Yasserina Rawie, P. L. (2020). Analisis Cost and Effectivity Program Kartu Prakerja
139.
48