Anda di halaman 1dari 49

ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP PRODUKTIVITAS EKSPOR

IMPOR

( STUDI KASUS DI PT MAYORA INDAH Tbk. JAKARTA BARAT )

PROPOSAL SKIRPSI

Disusun oleh :

FINA MAWADDAH AULIA

NPM CB117111066

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

INSTITUT STIAMI DAN MANAJEMEN STIAMI

JAKARTA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya serta ditambah dengan semangat dan kerja keras sehingga penulis

dapat menyelesaikan proposal skripsi ini yang berjudul “Analisis Dampak Pandemi

Covid 19 terhadap Produktivitas Ekspor Impor ( studi kasus di PT Mayor Indah Tbk.

Jakarta )”.

Penulisan proposal skripsi dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh gelar kesarjanaan Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis dari Institut Ilmu

Sosial dan Manajemen STIAMI.

Penulis menyadari, bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi

kesempurnaan substansi proposal skripsi ini.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

memerlukan, khususnya bagi peneliti yang bermaksud untuk melakukan penelitian

lanjutan.

Jakarta, 20 Februari 2021

Penulis,

Fina Mawaddah Aulia

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................1
B. Ruang Lingkup Penelitian...............................................................6
C. Pertanyaan Penelitian.....................................................................6
D. Tujuan Penelitian.............................................................................6
E. Manfaat Penelitian...........................................................................7
BAB II KAJIAN LITERATUR
A. Penelitian Terdahulu.......................................................................8
B. Kajian Pustaka...............................................................................16
C. Kerangka Konseptual....................................................................37
D. Model Konseptual.........................................................................38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................39
B. Operasionalisasi Konsep...............................................................39
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................40
D. Teknik Analisis Data......................................................................41
E. Lokasi dan Jadwal Penelitian........................................................43

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................44

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dampak pandemi covid 19 yang melanda Indonesia ini merupakan mimpi

buruk yang hampir dua tahun belakangan kita sama- sama merasakan. Pandemi

COVID-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit koronavirus

2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini

disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2).

Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret

2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang.

[3][4] Pada tanggal 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI

Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar SARS-

CoV-2 di Indonesia.

Sampai tanggal 28 Juni 2021, Indonesia telah melaporkan 2.135.998

kasus positif menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara. Dalam

hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia

dengan 57.561 kematian.[5] Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih

tinggi dari data yang dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus kematian

dengan gejala COVID-19 akut yang belum dikonfirmasi atau dites.[6][7]

Sementara itu, diumumkan 1.859.961 orang telah sembuh, menyisakan 218.476

kasus yang sedang dirawat.[1] Pemerintah Indonesia telah menguji 13.122.594

1
orang dari total 269 juta penduduk, yang berarti hanya sekitar 48.674 orang per

satu juta penduduk.[8]

Dampak negative yang masyarakat Indonesia rasakan selain

ketakutan terhadap ancaman kesehatan fisik dan mental mereka, adalah

terhadap mata pencaharian mereka. sebab itu, Kerugian akibat menurunnya

transaksi ekonomi juga bisa dirasakan dari berbagai elemen kehidupan.

perekonimian Indonesia seakan lumpuh dari berbagai aspek. mulai dari taraf

pemerintahan, perusahaan besar, perusahaan kecil, bahkan hingga pedagang

kaki lima merasakan pengurangan pendapatan pada masa pandemic ini.

berbagai upaya penanggulangan dilakukan pemerintah untuk meredam dampak

dari pandemi Covid-19 di berbagai sektor. Hampir seluruh sektor terdampak, tak

hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat

pandemi virus corona. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada

aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian. Laporan Badan

Pusat Statistik (BPS) Agustus ini menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi

Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Sebelumnya, pada kuartal I

2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh

sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada

periode yang sama 2019 lalu. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email

kamu. Daftarkan email Kinerja ekonomi yang melemah ini turut pula berdampak

pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia. SMERU Research Institute, lembaga

independen yang melakukan penelitian dan kajian publik, pada Agustus 2020

2
merilis catatan kebijakan mereka yang berjudul "Mengantisipasi Potensi Dampak

Krisis Akibat Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Ketenagakerjaan". Dalam

catatan itu, tim riset SMERU menggarisbawahi setidaknya ada dua implikasi

krisis ekonomi yang dialami Indonesia pada sektor ketenagakerjaan. Pertama,

peningkatan jumlah pengangguran, dan kedua, perubahan lanskap pasar tenaga

kerja pasca-krisis. Baca juga: Jokowi di Tengah Jepitan Pandemi dan Ancaman

Resesi Pengangguran meningkat Terhambatnya aktivitas perekonomian secara

otomatis membuat pelaku usaha melakukan efisiensi untuk menekan kerugian,

Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK).

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per 7 April 2020,

akibat pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 39.977 perusahaan di sektor formal

yang memilih merumahkan, dan melakukan PHK terhadap pekerjanya. Total ada

1.010.579 orang pekerja yang terkena dampak ini. Rinciannya, 873.090 pekerja

dari 17.224 perusahaan dirumahkan, sedangkan 137.489 pekerja di-PHK dari

22.753 perusahaan. Sementara itu, jumlah perusahaan dan tenaga kerja

terdampak di sektor informal adalah sebanyak 34.453 perusahaan dan 189.452

orang pekerja. Namun, dalam catatan kebijakannya, tim riset SMERU menyebut

bahwa angka ini belum menggambarkan tingkat pengangguran secara

keseluruhan karena belum memasukkan pengangguran dari sektor informal dan

angkatan kerja baru yang masih menganggur. Tim riset SMERU kemudian

melakukan simulasi penghitungan peningkatan pengangguran secara total dan

menghitung jumlah pengurangan penyerapan tenaga kerja dari masing-masing

sektor usaha akibat terjadinya kontraksi ekonomi sampai akhir Maret 2020.

3
Mengutip catatan kebijakan SMERU, hasil simulasi menunjukkan bahwa TPT

(Tingkat Pengangguran Terbuka) meningkat dari 4,99 persen pada Februari

2020 (data BPS) menjadi sekitar 6,17 persen–6,65 persen pada Maret 2020.

Persentase ini setara dengan peningkatan jumlah pengurangan penyerapan

tenaga kerja yang mencapai sekitar 1,6 juta hingga 2,3 juta orang. Dilihat dari

sebaran sektornya, perdagangan adalah sektor yang paling banyak mengalami

pengurangan penyerapan tenaga kerja. Hasil estimasi menunjukkan bahwa

penyerapan tenaga kerja di sektor ini berkurang sekitar 677.100–953.200 orang.

Namun, jika dilihat dari proporsinya, konstruksi adalah sektor yang paling banyak

mengurangi penyerapan tenaga kerja dengan proporsi sebesar 3,2 persen–4,5

persen dari jumlah pekerja di sektor tersebut pada Februari 2020. Meski

demikian, ada sektor-sektor yang diperkirakan masih menyerap tenaga kerja,

seperti jasa pendidikan, informasi dan komunikasi, jasa kesehatan dan kegiatan

sosial, serta jasa keuangan dan asuransi. Hal ini kemungkinan terjadi karena

pada kuartal I 2020, produk domestik bruto (PDB) sektor ini mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.(9)

Perkembangan ekspor-impor Indonesia terus mengalami pemburukan di

tengah pandemi Corona atau COVID-19. Kepala BPS Suhariyanto menyatakan

capaian ekspor pada Mei 2020 ini adalah yang terendah sejak 2016, sementara

posisi impor terburuk sejak tahun 2009. Ekspor pada Mei 2020 tercatat

melanjutkan penurunannya dengan kisaran 13,40% month to month (mtom) dan

28,95% year on year (yoy). Sementara impor turun lagi lebih dalam dengan

kisaran 32,65% mtom dan 42,20% yoy. Ekspor Januari 2020 tercatat 13,63 miliar

4
dolar AS. Sempat naik pada Februari-Maret 2020 menjadi 14 miliar dolar AS, lalu

turun lagi di April menjadi 12,16 miliar dolar AS dan terus memburuk pada Mei

2020 menjadi 10,53 miliar dolar AS. Sementara impor Januari 2020 tercatat

14,27 miliar dolar AS. Angka ini turun tipis pada Maret 2020 menjadi 13,35 miliar

dolar AS. Pada April 2020 angkanya terus menurun menjadi 12,54 miliar dolar

AS dan 8,44 miliar dolar AS pada Mei 2020. Gara-gara capaian ini, surplus 2,09

miliar dolar AS pada Mei 2020 bukan kabar menggembirakan. Bahkan

Suhariyanto mengingatkan agar berhati-hati menyikapinya lantaran menjadi

pertanda buruk bagi pertumbuhan ekonomi kuartal II (Q2) dan kinerja industri

Indonesia. Baca juga: Indonesia Ekspor Sayuran tapi Masih Impor Bawang Putih

dan Kentang Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef)

Abdul Manap menjelaskan tren ini menunjukkan ekspor-impor melambat. Meski

sebagian negara sudah membuka aktivitasnya, tapi permintaan tak terkerek.(10)

Hal ini juga di rasakan oleh Pt. mayora indah tbk Jakarta. Selama

pandemic perusahaan tersebut mengalami penurunan profit akibat berkurangnya

permintaan konsumen dalam dan luar negeri. Bahkan melakukan efisiensi

terhadap SDM dan pengeluaran untuk bertahan di masa pandemic ini. Penelitian

ini di buat untuk mengetahui presentasi penurunan income akibat berkurangnya

transaksi ekspor impor yang terjadi di PT. MAYORA TBK JAKARTA.

Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk mempelajari,

memahami, dan meneliti secara lebih mendalam, dan menyusunnya dalam suatu

penulisan skripsi yang berjudul : “ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID 19

5
TERHADAP PRODUKTIVITAS EKSPOR IMPOR ( studi kasus di PT MAYORA

INDAH Tbk. JAKARTA BARAT )”.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka pada pembahasan ini

terfokus pada :

1. Produktivitas ekspor impor di PT MAYORA INDAH Tbk sebelum dan

dalam masa Pandemi Covid-19

2. Dampak pandemi Covid 19 terhadap penurunan daya jual perusahaan

3. Langkah untuk meningkatkan produktivitas eksport import di PT MAYORA

INDAH Tbk

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana Produktivitas Eksport Import di PT MAYORA INDAH Tbk. ?

2. Apa Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Produktivitas Eksport Import di PT

MAYORA INDAH Tbk. ?

3. Langkah apa yang dilakukan untuk meningkatkan Produktivitas Eksport

Import di PT. MAYORA INDAH Tbk. ?

4. Berapakah persentase kerugian PT MAYORA INDAH Tbk. sejak awal

pandemi di Indonesia ?

5. Apa Dampak yg di rasakan oleh para pekerja PT. MAYORA INDAH Tbk.

selama pandemi ?

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

6
1. Untuk mengetahui peningkatan produktivitas eksport import di PT MAYORA

INDAH Tbk.

2. Untuk mengetahui dampak covid 19 terhadap produktivitas eksport import di

PT MAYORA INDAH Tbk.

3. Untuk menganalisis dampak pandemi covid 19 terhadap produktivitas eksport

import di PT MAYORA INDAH Tbk.

E. Manfaat Penelitian

Terdapat tiga manfaat setelah penelitian ini dilakukan, yaitu :

1. Bagi Penulis

 Sebagai syarat menyelesaikan studi S1.

 Sebagai bentuk pengabdian mahasiswa tingkat akhir dan menguji kualitas diri

mereka.

 Sebagai dokumentasi atas apa yang telah diteliti dan sebaga sarana

pengucapan terima kasih kepada semua pihak yang memiliki peran tersendiri

dalam menyelesaikan perkuliahan

2. Bagi Pembaca

 Sebagai motivasi untuk dapat menyelesaikan tugas seberat apapun bentuknya.

 Memberi referensi kepada adik tingkat yang akan sampai pada tahap

penyusunan skripsi diahun yang akan datang.

 Sebagai wacana yang menambah wawasan dan pengetahuan di bidang

ekspor-impor, serta dapat dijadikan referensi dalm melakukan penelitian.

3. Dari segi Akademik

7
 Menambah wawasan dan pengetahuan memahami dampak covid 19 terhadap

produktivitas ekspor impor di PT MAYORA INDAH Tbk.

 Menambah literatur perpustakaan khususnya dalam bidang Bisnis Internasional

 Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penulis sendiri.

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu adalah penelusuran terhadap penelitian karya-karya

ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang di bahas sebelumnya dan

dijadikan sebagai bahan kajian karya ilmiah selanjutnya dengan memiliki

permasalahan yang sama atau hampir sama dengan peneitian yang akan

dilakukan.

Tabel II. 1

Penelitian Terdahulu

NO Nama Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian


. Penelitian Penelitian
1. Haryanti, N., ANALISIS DAMPAK Kualitatif
Sa’diyah, D. F., PANDEMI COVID-19 Hasil penelitian
& Ismaya, D. TERHADAP
PEREKONOMIAN menunjukkan bahwa
Jurnal DALAM TINJAUAN
SEKTOR pertumbuhan
Dinamika
Ekonomi PERDAGANGAN DAN
PARIWISATA ekonomi masyarakat
Syariah
KABUPATEN
NGANJUK. Kabupaten Nganjuk
Volume 8,

8
Nomor 1,
Tahun 2021 sebelum wabah

Covid-19 dirasakan

stabil, hal ini terlihat

dari pendapatan

pedagang yang

cenderung

meningkat. Selama

masa pandemi

Covid-19,

masyarakat

merasakan dampak

ekonomi yang cukup

signifikan, hal ini

dirasakan banyak

pedagang yang

mengalami

penurunan omzet

sekitar 75%. Dan

berdasarkan Badan

Pusat Statistik,

jumlah

pengangguran pada

tahun 2019

9
bertambah 3 ribu

orang. Untuk

menyikapi dampak

dari pandemi Covid-

19.

2. SILALAHI, ANALISIS BELANJA analisis hasil pertama


AGUS DAERAH SEKTOR deskriptif dan menunjukkan bahwa
PARDOMUAN PENDIDIKAN, kuantitatif besarnya pengaruh
LAMBOK. KESEHATAN DAN langsung Belanja
INFRASTRUKTUR Sektor Pendidikan
Jurnal Panca TERHADAP INDEKS Daerah (X1) sebesar
Budi PEMBANGUNAN -0,135 lebih kecil
MANUSIA DAN dari nilai pengaruh
PRODUKTIVITAS tidak langsung
Volume 2, TENAGA KERJA DI sebesar -0,384,
Nomor 02, KOTA MEDAN artinya Sektor
Tahun 2020 PROVINSI SUMATERA Pendidikan
UTARA. berpengaruh
signifikan terhadap
Produktivitas Tenaga
Kerja dan Indeks
Pembangunan
Manusia di Kota
Medan. Hasil
analisis kedua
menunjukkan bahwa
pengaruh langsung
Pengeluaran Sektor
Kesehatan Daerah
(X2) sebesar 0,341
lebih kecil dari nilai
pengaruh tidak
langsung sebesar
0,606, artinya Sektor
Kesehatan
berpengaruh
signifikan terhadap
Produktivitas Tenaga
Kerja dan Indeks
Pembangunan

10
Manusia di Kota
Medan Kota. Hasil
ketiga menunjukkan
bahwa pengaruh
langsung Belanja
Infrastruktur Daerah
(X3) sebesar 0,125
lebih besar dari nilai
pengaruh tidak
langsung sebesar
-0,056, artinya
Sektor Infrastruktur
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Produktivitas Tenaga
Kerja dan Indeks
Pembangunan
Manusia seperti di
Kota Medan .
3. Atmaja , Bayu ANALISIS PENGARUH Kuantitatif Penelitian ini
Tri TIMBAL BALIK EKSPOR bertujuan untuk
Hidayat , IMPOR MINYAK DAN menganalisa
Suhadak R. GAS TERHADAP pengaruh timbal
Rustam PERTUMBUHAN balik ekspor impor
EKONOMI INDONESIA minyak dan gas
(STUDI PADA BANK terhadap
Jurnal
INDONESIA PERIODE pertumbuhan
Universitas
2006-2014) ekonomi Indonesia.
Brawijaya
Penelitian
menggunakan
Volume 31, Generalized
Nomor 1, Structured
Tahun 2016 Component Analysis
sebagai teknik
analisis data dengan
enam indikator, yaitu
ekspor minyak,
impor minyak,
ekspor gas, impor
gas, produk
domestik bruto, dan
pendapatan
perkapita. Tiap
indikator terdiri atas
36 sampel
triwulanan yang

11
diperoleh dari
laporan neraca
perdagangan
Indonesia yang
diterbitkan oleh Bank
Indonesia tahun
2006-2014. Hasil
menunjukkan bahwa
impor minyak dan
gas berpengaruh
signifikan terhadap
pertumbuhan
ekonomi,
pertumbuhan
ekonomi juga
berpengaruh
signifikan terhadap
kedua variabel
ekspor dan impor
migas. Namun,
ditemukan pengaruh
signifikan negatif
pada ekspor minyak
dan gas terhadap
pertumbuhan
ekonomi,
mengindikasikan
adanya penurunan
pada volume ekspor.
4. Malian , A. FAKTOR-FAKTOR Kualitatif Hasil penelitian ini
Husni YANG menunjukkan bahwa
MEMPENGARUHI peubah kebijakan
Jurnal Agro EKSPOR PRODUK yang mempengaruhi
Ekonomi PERTANIAN DAN secara dominan
PRODUK INDUSTRI ekspor produk
PERTANIAN pertanian adalah
Volume 21, INDONESIA : nilai tukar riil dan
Nomor 2, PENDEKATAN investasi pemerintah
Tahun 2003 MACROECONOMETRIC di sektor pertanian,
MODELS DENGAN sementara yang
PATH ANALYSIS mempengaruhi
ekspor produk
industri pertanian
adalah nilai tukar riil.
Untuk meningkatkan
nilai ekspor produk

12
pertanian dan
produk industri
pertanian, maka
pemerintah perlu
mempertahankan
nilai tukar riil pada
suatu tingkat yang
dapat mendorong
ekspor. Disamping
itu, pemerintah juga
perlu meningkatkan
investasi pemerintah
di sektor pertanian,
khususnya terhadap
berbagai komoditas
yang memiliki
orientasi dan potensi
ekspor.
5. Ernawati , Lilis ANALISIS FAKTOR Kualitatif Gula juga
Suryani , Erma PRODUKTIVITAS GULA merupakan salah
NASIONAL DAN satu komoditas
Jurnal Teknik PENGARUHNYA strategis yang
Pomits TERHADAP berpengaruh pada
HARGA GULA kondisi
DOMESTIK DAN perekonomian
Volume 1 ,
PERMINTAAN GULA Indonesia.
Nomor 1 ,
IMPOR DENGAN Permasalahan pada
Tahun 2013 ,
MENGGUNAKAN stabilitas pasokan,
hal. 1-7
SISTEM DINAMIK permintaan, dan
harga gula menjadi
ancaman pada
kemandirian industri
pergulaan
nasional.Kondisi
persediaan
gula nasional yang
tidak kondusif dapat
menyebabkan
terjadinya distorsi
pasokan yang
berdampak pada
volatilitas
harga.Peningkatan
permintaan yang
tidak diikuti dengan

13
produksi yang
memadai
mendorong
terjadinya
peningkatan
harga dipasar
domestik. Hal ini
kemudian
menyebabkan
dikeluarkannya
kebijakan impor gula
oleh Kementerian
Perdagangan RI
sebagai solusi
tersendatnya
pasokan dan
tingginya harga di
pasar domestik.
Padahal salah satu
indikator masalah
industri gula
Indonesia adalah
kecenderungan
volume impor yang
terus meningkat.
Dalam Tugas Akhir
ini faktor-faktor
penentu
produktivitas gula
nasional dimodelkan
dengan
menggunakan
pendekatan sistem
dinamik.Berdasarkan
data historis yang
diperoleh, dilakukan
penentuan variabel-
variabel yang secara
signifikan
berpengaruh pada
produktivitas, harga,
serta
impor gula di
Indonesia.
Berdasarkan hasil
14
simulasi dari 5
skenario yang
dilakukan, faktor-
faktor yang secara
signifikan
berpengaruh pada
produktivitas gula
dalam negeri adalah
besarnya rendemen,
dan kapasitas
produksi (giling).
Berdasarkan hasil
skenario 5,
peningkatan
rendemen dan
kapasitas produksi
mampu meningkatan
produksi gula hingga
5% dan mengurangi
ketergantungan
terhadap impor
hingga
17%. Dengan
melakukan
perbaikan dari kedua
aspek ini,
yakni peningkatan
dari segi on farm
melalui rendemen
dan
perbaikan dari segi
off-farm melalui
perbaikan utilisasi
dan
penambahan
kapasitas giling
maka produksi
menjadi lebih
efisien dan tidak
banyak tebu yang
mengalami
penundaan
penggilingan.
6. Makwana , Kirti Work From Home: Qualitative The results

15
Dave , Dr. Experiences and Future generated from the
Govin Challenges - Indian research can be
Perspectives from useful to provide
Pandemic Coronavirus inputs to the
and Consequent organizations, HR
Journal
Lockdown managers, and
Gurukul
strategic thinkers to
Business
take decisions about
Review (GBR)
implementation,
continuation and
challenges of WFH
Vol. 16, (Winter arrangements as a
2020), pp. 76- long-term HR
91 strategy in the
coming future (in
selected
sectors/industries).

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah kegiatan pengumpulan teori-teori yang relevan dengan

permasalahan yang akan diteliti. Tujuan dari kajian pustaka ini adalah untuk

mengkaji landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan

1. Pengertian Administrasi

Menurut Leonard D white (1955), “Administrasi adalah suatu

proses yang biasanya terdapat pada semua usaha kelompok baik usaha

pemerintah, ataupun swasta, sipil atau militer baik secara besar-besaran

ataupun kecil-kecilan”

Pengertian administrasi menurut Prajudi Atmosudirdjo (Ayub, 2007:

30), adalah “Tata usaha atau office work yang meliputi kegiatan catat-

mencatat, tulis-menulis, mengetik, korespodensi, kearsipan, dan

sebagainya”.

16
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

administrasi adalah proses yang terdapat didalam organisasi baik

pemerintah maupun swasta yang didalamnya meliputi proses pencatatan,

mengetik, korespondensi, kearsipan dan sebagainya.

2. Pengertian Bisnis

Menurut Hughes dan Kapoor, definisi bisnis adalah suatu kegiatan

individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan

jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Menurut Brown dan Pretello, pengertian bisnis adalah lembaga

yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat

serta semua hal yang mencakup berbagai usaha yang dilakukan

pemerintah maupun swasta tidak peduli mengejar laba ataupun tidak.

3. Pengertian Administrasi Bisnis

Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi admosudidjo, Administrasi Bisnis

adalah suatu organisasi niaga secara keseluruhan dan mengejar

tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat bisnis objektif, dan Administrasi

Niaga tersebut dijalankan oleh setiap manager dalam suatu organisasi

niaga.

Sedangkan Menurut Sukarno dan Ibrahim Lubis, Administrasi

Bisnis/Niaga adalah kegiatan dibidang produksi, transportasi, asuransi

perbankan, dan lain-lain, di bidang perusahaan swasta.

4. Pengertian Analisis

17
Menurut Komaruddin (2001: h.53), “Analisis adalah kegiatan berfikir

untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat

mengenal tanda-tanda komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi

masing-masing dalam satu keseluruhan terpadu”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI (2002: h.43),

“Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan

penelaahan atas bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk

memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.

Analisis SWOT menurut Siagian (2000: 172), “Merupakan salah

satu instrumen analisi yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah

diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-

kata strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), opportunities (peluang),

dan threats (ancaman)”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka disimpulkan bahwa analisis

adalah kegiatan menguraikan suatu pokok masalah dengan tujuan

memperoleh pemahaman keseluruhan dari beberapa komponen yang

berkaitan secara rinci dalam pencapaian tujuan dan menguraikan

masalah

5. Pengertian Covid 19

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus

2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa

menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-

18
paru yang berat, hingga kematian.Severe acute respiratory syndrome

coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus

Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.

Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut),

orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu

menyusui.

6. Pengertian Produktivitas

Menurut Eddy Herjanto mengatakan bahwa arti produktivitas

adalah suatu nilai yang menyatakan bagaimana sebaiknya suatu sumber

daya diatur dan juga digunakan guna mencapai sesuatu secara maksimal.

Sedangkan , menurut Chen, Lin, dan Blocher berpendapat bahwa

arti produktivitas adalah suatu hubungan yang terjalin antara jumlah

output yang dihasilkan dan sejumlah output yang diperlukan untuk

membuat output tersebut.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.

1. Faktor Teknis

Beberapa poin yang harus diperhatikan dalam faktor teknis adalah penentuan

lokasi, ukuran pabrik, tata letak, mesin produksi, cara menggunakan mesin dan

beberapa peralatan lain, pengembangan, dan juga penerapan komputerisasi.

Faktor teknis ini sangat mempengaruhi tingkat produksi suatu perusahaan.

Tingkat produktivitas suatu perusahaan akan semakin baik jika mampu

menggunakan teknologi terbaru dengan cara yang tepat.

2. Faktor Produksi

19
Beberapa poin yang masuk dalam faktor produksi antara lain adalah koordinasi,

perencanaan, kualitas bahan baku, pengendalian produksi, dan standarisasi

proses produksi.

3. Faktor Organisasi

Terdapat lima poin yang masuk dalam faktor organisasi, antara lain adalah jenis

organisasi yang diterapkan, otoritas dan tanggung jawab individu atau

departemen, keahlian pekerjaan, serta pembagian atau alokasi pekerjaan, dan

pendefinisian organisasi.

4. Faktor Personal

Enam poin yang termasuk dalam faktor personal adalah penempatan posisi,

kualitas SDM, pelatihan serta pengembangan SDM, kesempatan berkarir,

kesempatan dalam memberikan saran atau pendapatan, dan kondisi lingkungan

kerja.

5. Faktor Finansial

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa seluruh bisnis akan bisa dijalankan

dengan baik jika memiliki kondisi finansial yang baik. Untuk itu, pengelolaan

keuangan atau pengendalian keuangan serta modal kerja harus dilakukan

dengan penuh perhitungan. Tingkat produktivitas perusahaan atau organisasi

akan lebih baik jika mampu menjalankan manajemen keuangan yang baik pula.

6. Faktor Manajemen

Manajemen perusahaan harus mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber

daya yang tersedia agar mampu menghasilkan sesuatu dengan biaya yang

cukup rendah. Adanya pemanfaatan teknologi terbaru dalam suatu produksi,

20
lingkungan kerja yang baik, dan motivasi yang tinggi terhadap karyawan, juga

secara signifikan mampu meningkatkan kegiatan produktivitas perusahaan.

7. Faktor Lokasi

Tingkat produktivitas suatu perusahaan juga bisa dipengaruhi dengan lokasi.

Beberapa poin yang tergolong dalam faktor lokasi antara lain adalah jarak lokasi

dengan sumber bahan baku, jarak dengan pasar, fasilitas infrastruktur, keahlian

SDM, dll.

8. Faktor Pemerintah

Berbagai peraturan dan kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah juga

mampu mempengaruhi tingkat produktivitas suatu organisasi, seperti

peraturan ketenagakerjaan, dan kebijakan fiskal.

 Indikator Produktivitas

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang

ada di perusahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan

akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat

diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur

produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator sebagai berikut (Edy Sutrisno,

2017:104) :

1. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.

21
2. Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati

hasil pekerjaan tersebut. Jasi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja

bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

3. Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat

dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian

dibandingak dengan hari sebelumnya.

4. Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dari harapan

dengan apa yang akan dihadapi. Sebab semakin kuat tantangannya,

pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya untuk meningkatkan kemampuan.

5. Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telaah lalu.

Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja

seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil

yang terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan

dirinya sendiri.

7. Pengertian Ekspor

22
Marolop Tanjung (2011:63), ekspor adalah pengeluaran barang

dari daerah pabeanan Indonesia untuk dikirim ke luar negeri dengan

mengikuti ketentuan yang berlaku terutama mengenai peraturan

kepabeanan.

Pengertian Ekspor Menurut bea cukai, ekspor adalah kegiatan

mengeluarkan barang dari daerah pabean. Daerah Pabean adalah

wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan

ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi

Ekslusif dan Landas Kontinen yang didalamnya berlaku UndangUndang

Kepabeanan.

Ekspor adalah pengiriman barang ke luar daerah Pabean

Indonesia. ( Kobi, Daud S.T, 2016:2 ) Ekspor adalah kegiatan

pengeluaran barang dari daerah pabean. ( Susilo, Andi, 2013:21 ) Ekspor

adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke

luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang

berlaku. ( Feriyanto, Andri, 2016:75 ) Ekspor adalah pengiriman barang ke

luar daerah dari wilayah Negera Indonesia. ( Yahya, Marzuki, 2016:29 )

Ekspor adalah pengiriman barang ke luar daerah Pabean

Indonesia. ( Kobi, Daud S.T, 2016:2 ) Ekspor adalah kegiatan

pengeluaran barang dari daerah pabean. ( Susilo, Andi, 2013:21 ) Ekspor

adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke

luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang

23
berlaku. ( Feriyanto, Andri, 2016:75 ) Ekspor adalah pengiriman barang ke

luar daerah dari wilayah Negera Indonesia. ( Yahya, Marzuki, 2016:29 )

a. Peranan Sektor Ekspor

Ekspor salah satu sektor perekonomian yang memegang

peranan penting dalam melalui perluasan pasar sektor industri

akan mendorong sektor industri lainnya dan perekonomian

(Meier, 1996:313). Kesimpulannya ekspor sangat

berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang mengakibatkan

kurs rupiah melemah

maupun menguat. Peranan sektor ekspor antara lain:

1) Mempeluas pasar diseberang lautan bagi barang-barang

tertentu, seperti yang

ditekankan oleh para ahli ekonomi klasik, suatu industri dapat

tumbuh dengan

cepat jika industry itu dapat menjual hasilnya diseberang lautan

daripada hanya

dalam pasar negeri yang sempit.

2) Ekspor menciptakan permintaan efektif yang baru. Akibatnya

barang-barang

dipasar dalam negeri mencari inovasi yang ditujukan untuk

menaikkan

produktivitas.

24
3) Perluasan kegiatan ekspor mempermudah pembangunan,

karena industry tertentu

tumbuh tanpa membutuhkan investasi dalam capital social

sebanyak yang

dibutuhkan seandainya barang-barang tersebut akan dijual

didalam negeri,

misalnya karena sempitnya pasar dalam negeri akibat tingkat

pendapatan rill yang

rendah atau hubungan transportasi yang memadai.

b. Prosedur Ekspor

Prosedur ekspor adalah langkah-langkah atau persyaratan-

persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan kegiatan

ekspor barang. Dalam hal ini prosedur ekspor termasuk

pengurusan dokumen-dokumen ekspor, persiapan barang

ekspor, dan hal pembiayaan. Berikut adalah langkah-langkah

untuk melengkapi prosedur ekspor2:

1) Korespondensi, yaitu eksportir melakukan korespondensi

dengan importir di luar

negeri untuk menawarkan komoditas yang mau dijual.

2) Pembuatan Kontrak Dagang, setelah importir setuju dengan

semua kondisi yang

ditawarkan oleh eksportir, kontrak dagang segera dibuat.

25
3) Penerbitan Letter of Credit (L/C), importir membuka L/C

melalui bank

koresponden di negaranya dan mengirimkan L/C tersebut ke

bank devisa yang

ditunjuk eksportir di Indonesia. L/C ekspor syariah

c. Dokumen Ekspor

Ada beberapa jenis dokumen yang diperlukan dalam melakukan

ekspor antara lain:

1) Invoice

Invoice adalah dokumen nota/ faktur penjualan barang

ekpor/impor. Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/ pengirim

barang. Di dalam invoice ini wajib mencantumkan: nomer dan

tanggal dokumen invoice, Nama pembeli/ importir/penerima

barang/ consignee/ applicant, Nama barang, harga per unit

(dijual berdasarkan, pcs/ kgm/ cbm/ dozen/ lainnya), harga total

seluruh barang, cara penyerahan barang (FOB, CNF, CIF /

lainnya). Hal-hal diatas perlu ditulis didalam invoice, adapun

informasi lain dapat disertakan seperti: nama kapal/pesawat, no

container, tempat muat dan bongkar dan sebagainya. Invoice ini

juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung pajak /

pungutan negara.

2) Packing List

26
Packing list adalah merupakan dokumen packing / kemasan

yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang

ekspor/impor. Juga merupakan penjelasan dari uraian barang

yang disebut di dalam commercial invoice.Diterbitkan oleh

penjual/ eksportir/ pengirim barang. Di dalam Packing List ini

wajib mencantumkan: nomer dan tanggal dokumen packing list,

nama pembeli / importir / penerima barang / consignee /

applicant, nama barang, jumlah dan jenis pengemas, berat

bersih dan kotor dari barang barang tercantum. Hal-hal diatas

perlu ditulis, adapun informasi lain dapat disertakan seperti:

nama kapal/ pesawat, no. container, tempat muat dan bongkar

dan sebagainya. Packing list ini juga digunakan sebagai dasar

pemeriksaan barang oleh pihak-pihak terkait.

3) COO/ SKA

COO (Certificate of origin) atau dalam bahasa Indonesia disebut

dengan Surat Keterangan Asal (SKA) merupakan suatu

dokumen yang berdasarkan kesepakatan dalam suatu

perjanjian antar negara baik perjanjian bilateral, regional

maupun multilateral. Dokumen tersebut fungsinya sebagai

“surat keterangan” yang menyatakan bahwa barang yang

diekspor (atau diimpor) berasal dari suatu negara yang telah

membuat suatu kesepakatan (agreement) dengan negara

27
tersebut. Biasanya aggreement tersebut berkaitan dengan

skema Free Trade Area dalam perdagangan internasional.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa

Certificate Of Origin (COO) atau Surat Keterangan Asal (SKA)

merupakan dokumen yang dibuat oleh eksportir (seller) dan

disertakan pada saat mengirim /mengekspor barang ke suatu

negara tertentu dimana negara penerima barang tersebut telah

menyepakati suatu perjanjian untuk memberikan suatu

kemudahan bagi barang dari negara asal (origin) untuk

memasuki negara tujuan tersebut, sebagai contoh kemudahan

berupa keringanan bea masuk atau dengan kata lain fasilitas 19

preferensi berupa pembebasan sebagian atau keseluruhan bea

masuk impor yang diberikan oleh negara tertentu. Selain itu

SKA juga berfungsi sebagai dokumen yang menerangkan

bahwa barang ekspor tersebut benar-benar berasal, dihasilkan

atau diolah di negara asal yang disebutkan di dalamnya.

4) L/C

Letter of credit (L/C) adalah surat dari bank ditujukan kepada

eksportir yang menyatakan atas nama nasabah mereka

(importir) akan membayar atau mengaksep draft yang

diterbitkan oleh eksportir, dengan ketentuan semua syarat yang

ditentukan dalam L/C telah dipenuhi. L/C pada umumnya

cenderung ditujukan untuk kepentingan eksportir dan sebagai

28
akibatnya eksportir akan mendesak importir agar menerbitkan

L/C guna kepentingannya sebelum pengapalan barang terjadi.

L/C dapat dikeluarkan oleh pedagang importir sendiri

(merchant’s L/C) tetapi mengingatresikonya maka sering

dikehendaki L/C yang dikeluarkan oleh bank (banker’s L/C).

Dari sudut pandangan importir, L/C yang ia minta untuk

diterbitkan oleh sebuah bank tertentu adalah import credit

(outward credit) dan biasanya L/C tersebut dinamakan demikian

oleh importir dan bank penerbit L/C (opening/ issuing bank).

Sebaliknya dari sudut pandangan advising bank yang

meneruskan L/C tersebut kepada eksportir atau melakukan

pembayaran bertindak sebagai negotiating bank, L/C tersebut

dinamakan export credit (inward credit).

5) B/L

Bill of lading (B/L) adalah dokumen perjalanan atau pemuatan.

B/L dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik pelayaran,

penerbangan atau lainnya atau agennya yang menunjukkan

bahwa pengirim mengirimkan barangnya dengan kesepakatan

yang tertulis di dalam B/L tersebut. B/L ini jika oleh pelayaran

lazim disebut Bill Of Lading (B/L) namun untuk maskapai

penerbangan disebut Airwaybill, atau bahkan ada sebutan lain

Ocean B/L, Marine B/L, Sea waybill. Apapun sebutan itu pada

dasarnya sama adalah dokumen pengangkut, dan semua itu

29
adalah dalam kategori B/L. Pendeknya B/L adalah bukti

penyerahan / pengiriman barang dari pengirim kepada

pelayaran untuk mengirimkan barangnya sampai ke tempat

tujuan yang ditunjuk oleh si pengirim. Jadi B/L dapat berfungsi

sebagai: Dokumen penyerahan barang dari eksportir kepada

pihak ekspedisi, Dokumen kontrak perjalanan antara eksportir

dengan perusahaan ekspedisi, Dokumen kepemilikan barang

yang tertera dalam dokumen B/L. Dalam B/L wajib disebutkan:

nomer dan tanggal B/L dan ditandatangani yang mengeluarkan,

nama pengirim, penerima barang, pelabuhan muat, bongkar,

nama sarana pengangkut, nama kapal atau pesawat dan nomor

perjalanannya, nama, jumlah dan jenis barangnya, berat bersih

atau kotor barang, model penyerahan barang, ongkos

perjalanan dibayar dimuka atau dibelakang.

6) Sales Contract Sales contract adalah dokumen/surat

persetujuan antara penjual dan pembeli yang merupakan follow-

up dari purchase order yang diminta importer. Isinya mengenai

syarat-syarat pembayaran barang yang akan dijual, seperti

harga, mutu, jumlah, cara pengangkutan, pembayaran asuransi

dan sebagainya. Kontrak ini merupakan dasar bagi pembeli

untuk mengisi aplikasi pembukaan L/C kepada Bank.

8. Pengertian Impor

30
Marolop Tandjung (2011:379), pengertian impor adalah kegiatan

perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam

daerah pabean Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Astuti Purnamawati (2013:13), pengertian impor adalah tindakan

membeli barang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan

pemerintah, yang dibayar dengan menggunakan valuta asing.

Susilo Utomo (2008:101), arti impor adalah suatu kegiatan

memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean di dalam

negeri yang dilakukan oleh perwakilan dari kedua negara, baik

perorangan maupun perusahaan.

a. Prosedur Impor

Menurut PT Mitra Kargo Indonesia prosedur impor barang

adalah sebagai berikut:

1) Importir dalam negeri dan supplier dari luar negeri

mengadakan korespondensi dan tawar-menawar harga yang

akan di impor.

2) Jika sudah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak,

maka dibuat perjanjian jual-beli (sales contract).

3) Importir membuka LC ke Bank Devisa dalam negeri.

4) Bank Devisa dalam Negeri memberitahukan kepada Bank

Korespondensi Luar Negeri tentang pembukaan LC nya.

31
5) Bank Koresponden Luar Negeri menghubungi Eksportir Luar

Negeri.

6) Eksportir Luar Negeri pesan tempat (ruangan) ke agen-agen

pelayaran, dengan maksud agar dapat dimuat-dikirim.

7) Eksportir menyerahkan Invoice, Packing List lembar asli

kepada Bank Luar Negeri dan menarik weselnya sedangkan

duplikat dokumen-dokumen di atas dikirim langsung kepada

importir.

8) Bank Luar Negeri mengirim dokumen kepada Bank Devisa

dalam negeri.

9) Bank Devisa dalam negeri menyerahkan dokumen-dokumen

asli kepada importir.

10) Importir menyerahkan dokumen-dokumen surat kuasa ke

EMKL

11) EMKL menukar konosemen asli dengan DO kepada agen

perkapalan dan membuat PPUD berdasarkan dokumen, serta

membayar bea masuk PPN importir dll.

12) Barang keluar ke peredaran bebas/diserahkan kepada

importir.

b. Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor

Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

pengawasan atau lalu lintas barang yang masuk atau keluar

daerah pabean dan pemungutan bea masuk (UU.No.10/95).

32
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan,

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2006 Kep. Menkeu No. 453/KMK 04/2002 tentang

Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor, sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Kep. Menkeu No.112/KMK

04/2003. Kep. DJBC No. KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor yang telah

beberapa kali di ubah terakhir dengan peraturan DJBC No.112/mk

04/2003.

1) Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang

meliputi wilayah daratan, perairan, dan ruang udara di atasnya

serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan

landasan kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang

No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

2) Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu

di pelabuhan laut, bandar udara atau tempat lain yang ditetapkan

untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah

pengawasan Direktorat Jendral Bea dan Cukai.

3) Impor untuk dipakai

(a) Memasukkan barang ke dalam daerah pabean dengan tujuan

untuk dipakai oleh orang yang berdomisili di Indonesia.

(b) Memasukan barang ke dalam daerah pabean untuk dimiliki

atau dikuasai oleh orang yang berdomisili di Indonesia.

33
4) Pengeluaran barang impor untuk dipakai setelah :

(a) Diserahkan pemberitahuan pabean dan dilunasi bea masuk

dan PDRI.

(b) Diserahkan pemberitahuan pabean dan jaminan.

(c) Diserahkan dokumen pelengkap pabean dan jaminan

5) Penjaluran dan Kriteria Penjaluran

Barang impor yang telah diajukan PIB dilakukan pemeriksaan

pabean secara selektif, dalam rangka pemeriksaan pabean secara

selektif inilah ditetapkan jalur pengeluaran barang, yaitu :

(a) Jalur merah

Jalur merah adalah proses pelayanan dan pengawasan

pengeluaran barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik,

dan dilakukan penelitian dokumen sebelum diterbitkannya Surat

Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB). Berikut adalah kriteria

jalur merah:

(1) Importir baru adalah orang atau perusahaan yang memasukkan

barang-barang dari luar negeri atau mengimpor barang untuk

pertama kalinya.

(2) Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi adalah

importir yang tingkat pelanggarannya tinggi atau importir yang telah

banyak melakukan pelanggaran ketentuan pabean.

(3) Barang impor sementara adalah barang yang di impor untuk

sementara waktu yang selanjutnya akan diekspor kembali.

34
(4) Barang re-impor adalah barang ekspor yang karena sebab

tertentu diimpor kembali. Sebab-sebab barang re-impor adalah

sebagai berikut:

- Terkena pemeriksaan acak.

- Barang impor tertentu yang ditetapkan pemerintah.

- Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi

dan/atau berasal

dari negara yang berisiko tinggi.

(5) Pemberitahuan pabean

- Pemberitahuan Impor Barang (PIB), dibuat dengan modul

importir/PPJK

- Dokumen pelengkap pabean antara lain:

 PIB adalah pemberitahuan pabean untuk pengeluaran barang

yang diimpor untuk dipakai.

 Invoice adalah daftar barang kiriman yang dilengkapi dengan

nama, jumlah dan harga yang harus dibayar oleh pembeli.

 Packing List adalah dokumen yang menerangkan tentang jenis,

jumlah, berat dan volume barang/komoditi dalam perdagangan

internasional.

Bill of Lading adalah dokumen perjalanan barang melalui

laut/dokumen pengapalan yang menyatakan bukti penerimaan

barang bukti kepemilikan barang dan bukti adanya

kontrak/perjanjian pengangkutan.

35
 Polis Asuransi adalah suatu perjanjian asuransi ataupun

pertanggungan untuk melindungi barang dari berbagai macam

resiko.

 Surat Setoran Pabean Cukai Pajak (SSPCP) adalah formulir

yang

digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan penyetoran pungutan

serta pajak-pajak dalam rangka impor seperti cukai, bea masuk,

PPN/PPn-BM, PPh pasal22impor.

 Surat Kuasa adalah sebuah surat yang menyatakan pemberian

wewenang untuk melakukan sebuah kegiatan dari pemberi kuasa

kepada penerima kuasa yang keduanya menyertakan bukti sah

dengan pernyataan disetai materai atau tanda tangan sebagai

bukti.10

(b) Jalur hijau

Jalur hijau adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran

barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi

dilakukan penelitian dokumen setelah diterbitkannya Surat

Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB). Jalur hijau memiliki

kriteria sebagai berikut:

- Importir yang berisiko menengah yang mengimpor komoditi

beresiko rendah. Importir yang beresiko rendah yang mengimpor

komoditi beresiko rendah atau menengah.

(c) Jalur kuning

36
Jalur kuning adalah proses pelayanan dan pengawasan

pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan

fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum diterbitkannya

Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB). Kriteria jalur

kuning adalah sebagai berikut:

- Importir yang beresiko tinggi yang mengimpor komoditi beresiko

rendah, artinya importir tersebut belum terlalu dikenal kejujurannya

oleh aparat Bea dan Cukai. Lazimnya, mereka adalah importir

pemula atau importir yang pernah melakukan illegal activities dan

masuk dalam daftar hitam.

- Importir yang beresiko menengah yang mengimpor komoditi

beresiko menengah.

(d) Jalur prioritas

Jalur Prioritas adalah proses pelayanan dan pengawasan

pengeluaran barang impor yang tidak dilakukan pemeriksaan fisik

dan penelitian dokumen, setelah ada penetapan dari Pemerintah

terhadap importir jalur prioritas tersebut. Berikut adalah kriteria jalur

prioritas:

- Importir yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai importir jalur

prioritas.

- Barang impor yang terkena pemeriksaan acak.

C. Kerangka Konseptual

37
Kerangka konsep dari penelitian ini adalah melihat besarnya dampak

Covid-19 di sektor perekonomian Nasional maupun Internasional dari segi

produktivitas industri usaha khususnya di PT Mayora pada aktivitas ekspor dan

impor, di tinjau dari masa karantina wilayah hingga new normal. Kemudian

menganalisis bagaimana cara mendongkrak kembali produktivitas ekspor impor

PT Mayora di tengah pandemi Covid-19.

D. Model Konseptual

PERENCANAAN

DELIVERY EKSPOR & IMPOR PRODUKTIVITAS

KEUNTUNGAN

38
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif menurut

Moleong (2011, hlm. 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomenafenomena tentang

berbagai persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata maupun bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah. Dengan kata lain metode kualitatif lebih mengutamakan kemampuan

peneliti untuk mendalami fokus permasalahan yang diteliti.

39
Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, bertujuan untuk

menuturkan dan mendeskriptifkan pemecahan masalah yang akan diteliti.

Metode deskriptif digunakan untuk mencari makna di balik data dan untuk

menemukan kebenaran. Tujuannya adalah untuk mendeskriptifkan yang

sistematis, fakta dan akurat.

B. Operasionalisasi Konsep

Operasionalisasi konsep yaitu penjabaran konsep ke dalam bagian-

bagian yang lebih rinci dan menggambarkan variabel-variabel penelitian dan

hal-hal yang dianggap penting. Penjelasan dari definisi operasinal dari

variabel-variabel penelitian ini sebagai berikut:

1. Covid 19 , indikator :

 Regulasi

 Pembatasan

2. Produktivitas , indikator :

 Kebutuhan

 Daya jual

 Daya beli

3. Ekspor , indikator :

 Eksportir

 Pengiriman

4. Impor , indikator :

 Importir

 Pasokan

40
C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data

– data dari sumber data penelitian. Teknik pengumpulan data yang

digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

wawancara yang mendalam. Proses wawancara dilakukan dengan bertatap

muka, kemudia mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti

menggali lebih dalam informasi yang diberikan oleh informan.

2. Observasi

Seperti penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif observasi juga

menggunakan indera peneliti. Informasi yang diperoleh saat observasi

adalahtempat, pelaku, waktu, dan peristiwa.

3. Studi Dokumen

Dokumen merupakan salah satu sumber data untuk melengkapi penelitian.

Dokumen dapat berupa sumber tertulis, film, dan gambar.

D. Teknik Analisis Data

Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.

41
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat

dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain sebagainya.

Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu,

apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu

yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang

harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,

sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk

penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan),

matriks, grafik, jaringan dan bagan.

Menurut Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif.

Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami

apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang

telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan Huberman disarankan

42
agar dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga

dapat berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan chart.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data

kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan

untuk mengambil tindakan.

Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles

dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami

perubahan apabila tidak ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak. Mengapa bisa demikian? Karena seperti telah dikemukakan di

atas bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di

lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

43
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau bahkan

gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa

hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori.

E. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau objek untuk diadakan suatu Penelitian.

Pada sub bab ini, penulis akan menyampaikan lokasi penelitian yaitu :

1. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilaksanakan di PT MAYORA

INDAH Tbk..

Alamat : Gedung Mayora , Jl. Tomang Raya Kav21-23 , Jakarta Barat

2. Jadwal Penelitian

Dilakukan pada :

DAFTAR PUSTAKA

Internet :

1.  a b c d e f g h "Peta Sebaran". Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan


Ekonomi Nasional. 28 Juni 2021.
2. ^ a b c d e f g "Indonesia COVID-19 Dashboard". ArcGIS. Komite Penanganan
COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. 28 Juni 2021.
3. ^ Ratcliffe, Rebecca (2 Maret 2020). "First coronavirus cases confirmed in
Indonesia amid fears nation is ill-prepared for an outbreak". The
Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-02.
Diakses tanggal 2 Maret 2020.
4. ^ "Indonesia confirms first cases of coronavirus". Bangkok Post (dalam bahasa
Inggris). Reuters. 2 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-29.
Diakses tanggal 2 Maret 2020.
5. ^ "Coronavirus Update Worldwide" (dalam bahasa Inggris).
Worldometer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-19. Diakses tanggal 28
Juni 2021.
6. ^ Allard, Tom; Lamb, Kate (28 April 2020). "Exclusive: More than 2,200
Indonesians have died with coronavirus symptoms, data shows" (dalam bahasa

44
Inggris). Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-28. Diakses
tanggal 28 April 2020.
7. ^ "Kematian Akibat Covid-19 Bisa Jauh Lebih Tinggi". Kompas.id. 30 April
2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-07. Diakses tanggal 25
Mei 2020.
8. ^ "Peta Sebaran". Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional. 28 Juni 2021.
9. (9)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pandemi Covid-19, Apa
Saja Dampak pada Sektor Ketenagakerjaan Indonesia?", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-
19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all.
Penulis: Jawahir Gustav Rizal
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
10. Baca selengkapnya di artikel "Babak Belur Ekspor & Impor Indonesia di Tengah
Pandemi COVID-19", https://tirto.id/fHME

Jurnal:

1. Haryanti, N., Sa’diyah, D. F., & Ismaya, D. (2021). DAMPAK PANDEMI COVID-
19 TERHADAP PEREKONOMIAN DALAM TINJAUAN SEKTOR
PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN NGANJUK (DESKRIPTIF
ANALISIS SEKTOR PERDAGANGAN). Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah, 8(1),
1-14. Vol 8, No 1 (2021): Januari 2021 . https://doi.org/10.53429/jdes.v8i1.139
2. SILALAHI, AGUS PARDOMUAN LAMBOK. ANALISIS BELANJA DAERAH
SEKTOR PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN INFRASTRUKTUR TERHADAP
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA. Kumpulan Karya Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Sosial Sains, [S.l.], v. 2, n. 02, june 2020.
http://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/jurnalfasosa/article/view/2852
3. Atmaja , Bayu Tri , Hidayat , Suhadak R. Rustam. ANALISIS PENGARUH
TIMBAL BALIK EKSPOR IMPOR MINYAK DAN GAS TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (STUDI PADA BANK INDONESIA
PERIODE 2006-2014)

45
Jurnal Universitas Brawijaya . Volume 31, Nomor 1, Tahun 2016
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1227
4. Malian , A. Husni . FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR
PRODUK PERTANIAN DAN PRODUK INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA :
PENDEKATAN MACROECONOMETRIC MODELS DENGAN PATH ANALYSIS
Jurnal Agro Ekonomi . Volume 21, Nomor 2, Tahun 2003
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4816
5. Ernawati , Lilis , Suryani , Erma . ANALISIS FAKTOR PRODUKTIVITAS GULA
NASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK DAN
PERMINTAAN GULA IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK
Jurnal Teknik Pomits . Volume 1 , Nomor 1 , Tahun 2013 , hal. 1-7
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/32658930/ITS-paper-28604-5209100085-
Paper-with-cover-page-v2.pdf?Expires=1626034659&Signature=VJhB-
bsPT9Vg1nvtObh-
n~OF8leYQ9eYpSFJvwenlEXtTRoCFREQmQpGW~Y7V870gAsT9gFpPWUSR3
hP~s9YNJHPmJHSRl~bOcvM2C2LW8M5gpBgBsrXdfHCiMaIhKpTeTuH9P1Uf5
0nF1QTATFMF616vjJz3JE049BRifs8Z0-
afqezFJ78zkUivztpP9Vc64lNUHlnkFr3Rh7Zh9IhE2m75UMqv84pG-
m8TLShoWx1Ww9n9gwXkSAIbk8PXkzkDOnhaMzypEaS-
w~RB0Nuv2gmMEqWMi6uFvurzBkMQWuWpSuUk8BAbVdSzbtsG3XYvnTYwv9
vP8d91JauPzwmLg__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
6. Makwana, Kirti and Dave, Dr. Govind, Work From Home: Experiences and
Future Challenges - Indian Perspectives from Pandemic Coronavirus and
Consequent Lockdown (September 13, 2020). Gurukul Business Review (GBR),
Vol. 16, (Winter 2020), pp. 76-91, Available at SSRN:
https://ssrn.com/abstract=3759474

46

Anda mungkin juga menyukai