Anda di halaman 1dari 30

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PADA PT. SARANA JABAR VENTURA DALAM MENDUKUNG


KINERJA KARYAWAN

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS 2020/2021
Mata Kuliah: Manajemen Organisasi Publik

Pembimbing:
Ir. Achmad Muzaki, M.Sc

Oleh:
Wahyudin
NPM: 10118076

Bandung Business School

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISNIS BANDUNG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S1)

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA PT.
SARANA JABAR VENTURA DALAM MENDUKUNG KINERJA
KARYAWAN”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UAS 2020/2021 Mata
Kuliah Manajemen Organisasi Publik.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. …….
2. …….

Bandung, Juni 2021

Wahyudin

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
Latar Belakang....................................................................................................................1
Maksud dan Tujuan.............................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI..............................................................................................................5
2.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi...........................................................................5
2.2 Ruang Lingkup Teknologi Informasi dan Komunikasi.................................................7
2.3 Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi.............................................................8
2.4 Tujuan dan Fungsi Teknologi Informasi.....................................................................10
2.5 Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi..............................................................12
BAB III.................................................................................................................................13
KASUS PERMASALAHAN................................................................................................13
3.1 Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada PT. Sarana Jabar Ventura
Bandung............................................................................................................................13
3.2 Kendala dalam Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada PT. Sarana
Jabar Ventura Bandung.....................................................................................................13
3.3 Solusi yang dilakukan PT. Sarana Jabar Ventura dalam menangani kendala penerapan
teknologi informasi dan komunikasi.................................................................................13
BAB IV.................................................................................................................................14
PEMBAHASAN MASALAH...............................................................................................14
4.1 Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada PT. Sarana Jabar Ventura
Bandung............................................................................................................................14
4.2 Kendala dalam Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada PT. Sarana
Jabar Ventura Bandung.....................................................................................................17
4.3 Solusi yang dilakukan PT. Sarana Jabar Ventura dalam menangani kendala penerapan
teknologi informasi dan komunikasi.................................................................................21
BAB V..................................................................................................................................22

ii
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI........................................................22
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................22
5.2 Implikasi.....................................................................................................................23
5.3 Rekomendasi...............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................26

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yangterkait
dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi
antar media.Adapun menurut Munir (2010: 1) bahwa teknologi informasi dan
komunikasi meliputi berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik
pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta
penggunaanya, komputer dan hubungan mesin (komputer) dan manusia, dan hal
yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas
manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi
fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan, dimana memberikan andil
besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan
manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh
karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM)
TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian,
perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di
lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan
LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik
bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung berbagai kebutuhan
dan perkembangan organisasi, individu dan perusahaan tentu akan mendatangkan
sesuatu yang positif. Namun perlu diketahui bahwa TI dapat membuat kita menjadi

1
insan yang lebih berarti dengan memanfaatkannya untuk hal yang positif. Manfaat
Teknologi Informasi (TI) untuk hal yang positif tentu akan mendapat banyak
dukungan dari berbagai kalangan. Perkembangan teknologi informasi berbasis
komputer memudahkan organisasi melakukan aktivitas dan mengakses informasi
dimana saja, dalam hubungannya dengan aktivitas yang terjadi setiap hari pada
perusahaan, terutama aktivitas yang ditujukan untuk menghasilkan produk dan jasa
yang sangat kompetitif sehingga menciptakan daya saing yang kuat, hal ini semakin
membuat teknologi informasi memiliki peranan penting dalam aktivitas perusahaan.
Teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja perusahaan, karyawan/pegawai,
meningkatkan kualitas, efesiensi, inovasi dan daya responsive terhadap costumer.
Dengan adanya sistem pengolahan data dalam teknologi informasi tersebut
seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan/organisasi
sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas karyawan dan diharapkan
dengan pemakaian sistem tersebut menghasilkan output yang semakin baik dan
kinerja yang akan meningkat.
Penerapan teknologi dalam sistem informasi perusahaan maupun dalam instansi-
instansi hendaknya mempertimbangkan pemakaian sistem, sehingga teknologi yang
diterapkan dapat bermanfaat sesuai dengan tugas dan keahlian pemakai. Tidak jarang
ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak
tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai sistem sehingga
penerapan sistem informasi kurang memberikan manfaat atau bahkan tidak
memberikan manfaat sama sekali dalam peningkatan kinerja karyawan. Oleh karena
itu sistem teknologi informasi bukan hanya menjadi salah satu faktor peningkatan
kinerja, tetapi bukti akan pentingnya suatu keahlian yang dimiliki karyawan akan
juga berpengaruh dalam peningkatan kinerja.
Kepercayaan terhadap sistem teknologi informasi dalam mengevaluasi kinerja
individu diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bawah sistem yang berbasis
komputer dapat digunakan untuk peningkatan kinerja. Keberhasilan sistem informasi

2
teknologi bagi individu tergantung dari bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan
sistem teknologi bagi para pemakainya dan pemaanfaatan sistem teknologi yang
digunakan. Tidak jarang bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi
sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai
sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam
meningkatkan kinerja individual (Jumaili, 2005).
Hasil observasi peneliti di PT. Sarana Jabar Ventura hambatan yang muncul
dalam pelaksanaan sistem informasi manajemen berbasis TIK adalah keterbatasan
keterampilan sumber daya manusia yang menyebabkan pencapaian pelaksanaan dan
fungsi dalam pelayanan masyarakat. Selain itu, berdampak pada pelimpahan beban
kerja dari pegawai satu ke pegawai yang lebih terampil. Oleh karena itu, penerapan
teknologi informasi dan komunikasi seharusnya diimbangi dengan keterampilan
sumber daya manusia yang mumpuni.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan teknologi
informasi dan komunikasi di PT. Sarana Jabar Ventura sudah digunakan akan tetapi
masih ada banyak keterbatasan. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengetahui
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada karyawan di PT. Sarana Jabar
Ventura dan kendala yang dihadapi. Dari uraian tersebut, penulis bermaksud
melakukan penelitian berjudul “Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
pada PT. Sarana Jabar Ventura dalam Mendukung Kinerja Karyawan”.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas UAS 2020-
2021 mata kuliah Manajemen Organisasi Publik. Adapun penelitian ini bertujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh PT.
Sarana Jabar Ventura dalam mendukung kinerja karyawan.

3
2. Untuk mengetahui kendala dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi pada PT. Sarana Jabar Ventura.
3. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan PT. Sarana Jabar Ventura dalam
menangani kendala penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi


Menurut Thabratas T (Lantip Diat Prasojo dan Riyanto, 2011: 4) teknologi
informasi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang perkembanganya semakin
pesat dari tahun ke tahun. Teknologi informasi merupakan ilmu pengetahuan yang
mencakup berbagai hal seperti: sistem komputer hardware dan software, LAN (local
area network), MAN (metropolitan area network), MAN (Metropolitan area
network), WAN (Wide are network), sistem informasi manajemen (SIM), sistem
telekomunikasi dan lain-lain. Menurut Hariningsih (2005: 4-10) teknologi informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Menurut Information Technology
Association of America (ITAA) (Sutarman, 2009: 13) teknologi informasi adalah
suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen
sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat keras dan
perangkat lunak. Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektrik dan
perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses,
mentransmisi dan memperoleh informasi secara aman.
Teknologi dapat diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Semula
teknologi informasi digunakan hanya sebatas pada pemrosesan data. Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada
pemrosesan data. Dengan semakin berkembanganya teknologi informasi tersebut,
hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan
otomatisasi teknologi informasi. Pengertian tentang teknologi informasi dapat
beraneka ragam walaupun masing-masing definisi memiliki inti yang sama. Banyak
ahli mencoba mendefinisikan teknologi informasi, beberapa diantaranya adalah:

5
Definisi teknologiinformasi menurut Sutabri (2014: 3) adalah sebagai
berikut: “Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis
untuk pengambilan keputusan”. Pengertian tenologi informasi menurut Mulyadi
(2014: 21) adalah sebagai berikut Lebih spesifik teknologi informasi menurut
Darmawan (2012: 17) mendefinisikan bahwa: “Teknologi informasi adalah hasil
rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima
sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama penyimpannya”.
Definisi teknologi informasi menurut Richardus Eko Indrajit (2011: 2) adalah
sebagai berikut: “Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang berhubungan
dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/ informasi
tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu”. Dari definisi diatas dapat diketahui
bahwa, Teknologi informasi (TI) mencakup semua alat yang menangkap,
menyimpan, mengolah, pertukaran, dan menggunakan informasi. Bidang IT
termasuk perangkat keras komputer, seperti komputer mainframe, server, laptop, dan
PDA; software, seperti sistem operasi dan aplikasi untuk melakukan berbagai fungsi;
jaringan dan peralatan terkait, seperti modem, router, dan switch; dan database untuk
menyimpan data penting.

6
2.2 Ruang Lingkup Teknologi Informasi dan Komunikasi
Menurut Abdul Kadir (2003: 14) secara garis besar teknologi informasi dapat
dikelompokan menjadi dua bagian: perangkat lunak (sofware) dan perangkat keras
(hardware). Perangkat keras mencakup pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik,
seperti memori, printer, dan keyboard. Adapun perangkat lunak terkait dengan
instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan
instruksi-instruksi tersebut. Menurut Abdul Kadir (2003:14) membagi teknologi
informasi menjadi 6 kelompok yaitu sebagai berikut: 1) Teknologi Masukan (Input
Teknology) 2) Teknologi Keluaran (Output Teknology) 3) Teknologi Perangkat
Lunak (Software Technology) 4) Teknologi Penyimpanan (Storage Technology) 5)
Teknologi Komunikasi (Telecommunication Technology) 6) Mesin Pemroses
(Processing Machines) atau CPU Teknologi masukan adalah segala perangkat yang
digunakan untuk menangkap data/informasi dari sumber asalnya, Contohnya barcode
scanner dan keyboard.
Agar informasi dapat diterima oleh pemakai yang membutuhkan informasi
perlu disajikan dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini teknologi keluaran mempunyai
andil yang cukup besar. Pada umumnya informasi disajikan dalam monitor, namun
kadang juga pemakai menginginkan informasi yang terletak dalam kertas (hard
copy). Sedangkan untuk menciptakan informasi diperlukan perangkat lunak atau
sering kali disebut program. Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan
untuk mengendalikan perangkat keras komputer. Pengolahan kata (word processor)
merupakan contoh program yang banyak digunakan oleh pemakai komputer untuk
membuat dokumen. Teknologi penyimpanan menyangkut segala peralatan yang
digunakan untuk menyimpan data, tape, hard disk, disket dan zipdisk merupakan
media untuk menyimpan data. Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang
memungkinkan hubungan jarak jauh. Sebagai contoh internet dan ATM. Sedangkan
mesin pemroses adalah bagian penting dalam teknologi informasi yang berfungsi
untuk mengingat data/program (berupa komponen memori) dan mengeksekusi

7
program (berupa komponen CPU). Menurut Supriyanto (2005: 54) konfigurasi
komputer merupakan komponen-komponen perangkat (device) penyusun
terbentuknya sebuah komputer. Secara garis besar komputer disusun atas perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware merupakan perangkat
yang secara fisik ada, dapat dilihat dan dipegang. Sedangkan perangkat lunak adalah
perangkat yang sifatnya abstrak yaitu berupa program atau data untuk
membangkitkan hardware komputer. Tanpa software komputer, komputer tidak
dapat digunakan sebagaimana mestinya, jadi komputer adalah susunan atas hardware
dan software yang saling bekerja sama. Hardware komputer secara fungsional
dibedakan menjadi empat macam perangkat yaitu:
1) Perangkat masukan (input device) adalah perangkat yang dapat digunakan
untuk menerima data yang akan diolah kedalam komputer. Perangkat
input dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu perangkat input
langsung dan perangkat input tidak langsung.
2) Perangkat input langsung. Perangkat input langsung yaitu input yang
dimasukan langsung diproses oleh CPU, tanpa melalui media lain.
Contohnya adalah keyboard, mouse, joystick, scanner, card reader, touch
screen, light.

2.3 Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Peranan teknologi informasi bagi perusahaan sangatlah penting. Teknologi
informasi berperan penting untuk meningkatkan kualitas informasi dan juga sebagai
alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data
dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya
saing untuk menghadapi kompetisi. Selain itu teknologi informasi juga berperan
penting bagi perusahaan untuk mengefisiensi waktu dan biaya yang secara jangka
panjang akan memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi.

8
Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya
memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah
untuk mendukung kepentingan usahanya. Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan
persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi sehingga penerapan TI bukan
hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools, dimana fungsi dan
perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait pada visi, misi dan tujuan
perusahaan. Peran teknologi informasi bagi suatu perusahaan dapat dilihat dengan
menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh Fauziah (2008, 6-7), ada 5 peranan
mendasar teknologi informasi di suatu perusahaan, yaitu:
1. Fungsi operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih
ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena
sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit
terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan
fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi
dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
2. Fungsi monitoring and control mengandung arti bahwa keberadaan
teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer,
sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki
span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya
interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
3. Fungsi planning and decision mengangkat teknologi informasi ke tataran
peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari
rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator
bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk
mengambil sejumlah keputusan penting sehariharinya. Tidak jarang
perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi

9
informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau
pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
4. Fungsi communication secara prinsip termasuk ke dalam firm
infrastructure dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi
ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan
dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
5. Fungsi interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik
karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk
melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah
perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis
teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain
Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan
melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur
organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui
perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau
outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi
informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa suatu teknologi informasi dapat
berperan di dalam berberapa fungsi yaitu fungsi operasional, fungsi monitoring dan
kontrol, fungsi planning and decision, fungsi communication dan fungsi
interorganisational.

2.4 Tujuan dan Fungsi Teknologi Informasi


Menurut Sutarman (2009: 17), tujuan dari teknologi informasi adalah:
1. Untuk memecahkan masalah,
2. Untuk membuka kreativitas, dan
3. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan
pekerjaan.

10
Sutarman (2009: 18) juga mengemukakan 6 (enam) fungsi dari teknologi
informasi adalah sebagai berikut:

1. Menangkap (Capture) yaitu merupakan suatu proses penangkapan data


yang akan menjadi data masukan.
2. Mengolah (Processing) a. Mengkomplikasikan catatan rinci dan aktivitas,
misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan sebagainya. b.
Mengolah/memproses data masukan yang diterima untuk menjadi
informasi. Pengolahan/pemrosesan data dapat berupa konversi
(pengubahan data ke bentuk lain), analisis (analisis kondisi), perhitungan
(kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala data dan informasi. Data
processing, memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi
Information processing, suatu aktivitas komputer yang memproses dan
mengolah suatu tipe/bentuk dari informasi dan mengubahnya menjadi
tipe/bentuk yang lain dari informasi. Multimedia system, suatu sistem
komputer yang dapat memproses berbagai tipe/bentuk dari informasi
secara bersamaan (simultan).
3. Menghasilkan (Generating) Menghasilkan atau mengorganisasikan
informasi ke dalam bentuk yang berguna. Misalnya laporan, tabel, grafik,
dan sebagainya.
4. Menyimpan (Storage) Merekam atau menyimpan data dan informasi
dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya.
5. Mencari kembali (Retrival) Menelusuri, mendapatkan kembali informasi
atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan.
6. Transmisi (Transmission) Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi
ke lokasi lain melaui jaringan komputer.

11
2.5 Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi
Keuntungan dari penerapan teknologi informasi menurut Sutarman (2009:
19) adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan (Speed)
Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam
hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan
oleh manusia.
2. Konsistensi (Consistency)
Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-berubah karena
formatnya (bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan berulang kali,
sedangkan manusia sulit menghasilkan yang persis sama.
3. Ketepatan (Precision)
Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat (presisi).
Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang
tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat
melakukan perhitungan yang sulit.
4. Keandalan (Reliability)
Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan
dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil
kemungkinannya jika menggunakan komputer.

12
BAB III

KASUS PERMASALAHAN

3.1 Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada PT. Sarana Jabar
Ventura Bandung.
Penerapan teknologi informasi untuk menunjang kinerja karyawan
merupakan suatu cara melaksanakan kegiatan-kegiatan pemrosesan informasi dengan
menggunakan seperangkat alat teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan
kerja karyawan yang melaksanakan pekerjaan.

3.2 Kendala dalam Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada PT.
Sarana Jabar Ventura Bandung
Tidak bisa dipungkiri pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di
dalam pekerjaan memiliki beberapa kendala. Ketidakmerataan keterampilan
teknologi informasi dan komunikasi pada sumber daya manusia menjadi salah satu
hambatan pencapaian pelaksanaan pekerjaan yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.

3.3 Solusi yang dilakukan PT. Sarana Jabar Ventura dalam menangani kendala
penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam mengatasi hambatan dalam penerapan teknologi indormasi dan
komunikasi diperlukan langkah-langkah penyelesaian atau solusi yang sekaligus
berfungsi sebagai prasyaratan keberhasilan penerapan TIK dalam pekerjaan.

13
BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

4.1 Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada PT. Sarana Jabar
Ventura Bandung
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan sebuah sarana penunjang
dalam kegiatan layanan pendidikan. Pemanfaatan teknologi infromasi dan
komunikasi dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam memberikan
layanan pendidikan kepada masyarakat dan membantu menyelesaikan tugas-tugas
pegawai. Dalam hal ini perangkat yang digunakan adalah perangkat komputer yang
terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
a) Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras adalah semua peralatan yang digunakan untuk
mengoprasikan suatu sistem komputer. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yang mnggunakan perangkat komputer memerlukan perangkat keras
yang memadai untuk memasukan data, pengolahan data dan menyajikan data.
perangkat masukan yang digunakan antara lain keyboard, mouse, laptop,
komputer, cpu, printer kondisi dari perangkat masukan tidak terjadi masalah”.
Sedangkan perangkat pengolahan pusat (CPU) yang digunakan meliputi
procesor, RAM, dan Hardisk sebagai perangkat penyimpan primer dan
flashdisksebagai perangkat penyimpanan tambahan, untuk perangkat keluaran
yang digunakan meliputi monitor, printer, projector, network card, tv tuner.
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi di PT. Sarana Jabar Ventur Bandung telah menggunakan perangkat
komputer. Dalam pelaksanaanya komputer yang digunakan di PT. Sarana Jabar
Ventur Bandung khususnya di Sub bagian Umum ada 3, di bidang kepegawaian
ada 7. Perangkat keras komputer yang digunakan adalah processor Intel i3,
Random Acces (RAM) 2GB dan Harddisk 500 GB. Sedangkan sistem operasi

14
yang digunakan adalah Windows 8, dan program aplikasi yang digunakan adalah
Microsof Office dan SIMBADA. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi di PT. Sarana Jabar Ventur Bandung dimaksudkan untuk
meningkatkan kinerja yang berkualitas dan sumber daya manusia yang
profesional.
b) Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak (software) merupakan sebuah program untuk menjalankan
perangkat keras computer. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan
sebuah sarana penunjang untuk membantu pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan, baik dalam bidang perkantoran maupun tugas-tugas lain yang
berkaitan dengan pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di PT. Sarana Jabar Ventur
Bandung digunakan oleh semua bidang. Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi pada PT. Sarana Jabar Ventura Bandung menggunakan perangkat
komputer sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja karyawan. Secara garis
besar komputer disusun atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software). Hardware merupakan perangkat secara fisik ada, dapat dilihat dan
dipegang. Sedangkan perangkat lunak adalah perangkat yang sifatnya abstrak
yaitu berupa program atau data untuk menjalankan hardware komputer. Hal ini
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Supriyanto (2005: 54) mengenai
komponen-komponen perangkat (device) penyusun terbentuknya komputer.
Hardware komputer secara fungsional dibedakan menjadi empat macam
perangkat yaitu: 1) Perangkat masukan (input device) 2) Perangkat proses
(process device) 3) Perangkat keluaran (output device) 4) Perangkat penyimpan
(memory/storage memory)
Sedangkan perangkat lunak (software) sesuai dengan apa yang dikemukakan
Supriyanto (2005: 84) memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Melakukan aktivitas
bersama-sama dengan hardware 2) Menyediakan segala sumber daya bisa

15
digunakanpada sebuah komputer. 3) Bertindak sebagai perantara antara pengguna
(user) dengan perangkat keras (hardware) untuk melakukan aktivitas dengan
perintah yang harus dilakukan dalam software komputer.
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi di PT. Sarana Jabar Ventura pada bagian sub bag umum digunakan
untuk mengolah data barang masuk dan keluar, inventarisasi pengadaan barang.
Sedangkan aplikasi khusus dari pemerintah untuk mengolah data inventarisasi adalah
aplikasi SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian). Perangkat komputer yang
digunakan untuk mengolah SIMPEG yaitu berjumlah 3 sedangkan personil yang
mengurus ada 7 orang. Dalam pelaksanaanya untuk bagian umum belum
menggunakan surat elektronik dikarenakan jaringan internet belum mencakup semua
ruangan dan untuk kesiapan menggunakan surat elektronik juga harus diiringi
dengan jaringan internet dan saat ini belum ada jaringan internet.
Pemanfaatan TIK di bagian kepegawaian digunakan untuk mengolah data
administrasi kepegawaian dan juga untuk mengolah data konsumen yang digunakan
untuk mendata seluruh karyawan PT. Sarana Jabar Ventura. Menurut Sutarman
(2009: 18) teknologi informasi memiliki enam fungsi sebagai berikut:
1) Menangkap (Capture)
2) Mengolah (Processing)
Mengolah (Processing) adalah mengkomplikasikan catatan rinci dari
aktivitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic dll.
Mengolah/memroses data masukan yang diterima untuk menjadi informasi.
Pengolahan/pemrosesan data dapat beruapa konversi (pengubahan data ke
bentuk lain), perhitungan (kalkulasi) sintesis (penggabungan) segala bentuk
data dari informasi.
3) Data processing adalah memroses data atau mengolah data menjadi suatu
informasi.

16
4) Informasi processing adalah suatu komputer yang memroses data mengolah
suatu tipe/bentuk dari informasi dan mengubahnya menjadi suatu tipe/bentuk
yang lain dari informasi.
5) Multimedia system adalah suatu sistem komputer yang dapat memroses
berbagai tipe/bentuk informasi secara bersamaan (simultan).
6) Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan (generating) adalah mengorganisasikan informasi ke dalam
bentuk yang berguna. Misalnya laporan, tabel, grafik dn sebagainya.
7) Menyimpan (Storage)
Menyimpan (storage) adalah merekam atau menyimpan data informasi suatu
media yang dapat digunakan untuk keperluan lainya. Misalnya harddisk,
tape, disket, compact disc (CD).
8) Mencari kembali (Retrival)
Mencari kembali (retrival) menelusuri atau mendapatkan kembali informasi
atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan.
9) Transmisi (Transmission)
Transmisi (Transmission) adalah mengirim data atau informasi dari suatu
lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer.

4.2 Kendala dalam Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada PT.
Sarana Jabar Ventura Bandung.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di PT. Sarana Jabar Ventura
Bandung dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan segala urusan dalam perusahaan. Dalam pelaksanaanya masih terdapat
kendala-kendala yang ditemui, antara lain:
a) Software Sistem Informasi Manajemen tidak diiringi dengan pelatihan
secara menyeluruh untuk karyawan.

17
b) Pelimpahan beban kerja dari karyawan satu ke karyawan yang lebih
terampil.
c) Adanya pelatihan pengenalan software baru hanya bersifat formalitas
tanpa memperhatikan hasil ketercapaian peserta.
Berikut ini berbagai kendala riil dan potensial yang dihadapi dalam
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di institusi tersebut, yaitu:
a. Masalah Kebisaaan dan Kurang Memahami Basis Data
Ini dapat dipahami karena Word dari asalnya adalah program aplikasi
pengolah kata dan Excel adalah program pengolah angka atau spread sheet.
Memang kedua program aplikasi tersebut bisa untuk mencatat dan
menyimpan file tentang identitas pelanggan dan ada fasilitas untuk sort dan
find, tetapi tetap saja bukan program pengolah data. Ini adalah fakta yang
harus dipahami secara bijak dan banyak juga dari mereka akan menjadi
bingung kalau, sederhanya, tampilan Windows sedikit diubah. Hal yang
sederhana saja sudah membuat mereka bekerja tidak maksimal. Pada saat
proses rekrutmen karyawan, memang disyaratkan yang bisa Word dan Excel
saja. Jadi dalam hal ini, karyawan tidak salah, manajer personalia atau
pemilik-lah yang salah dalam mencantumkan syarat menjadi karyawan.
b. Prosedur yang Tidak Baku
Dalam proses pencatatan prosedur yang dilakukan satu departemen,
tidak dilakukan uji secara initernal di departemen itu sendiri maupun uji antar
departemen. Memang untuk mencatat alur prosedur itu tampaknya mudah,
tetapi kalau belum diuji dan sudah akan digunakan oleh departemen sistem
informasi untuk dijadikan pedoman dalam pembuatan program, maka
merusak. Misalnya prosedur pelayanan pelanggan baru. Di dalam buku
prosedur dijelaskan bahwa pelanggan baru adalah mereka yang sama sekali
belum pernah menikmati jasa institusi secara langsung dan belum pernah
terdaftar sebagai pelanggan institusi. Di lapangan yang terjadi lain. Yang

18
dimaksud pelanggan baru, bisa jadi mereka yang lupa membawa kartu
member dan kemudian karena ingin segera menikmati layanan institusi, maka
dibuatlah atau dia dianggap sebagai pelanggan baru. Masalah pelanggan yang
bisa terdaftar dua kali karena karyawan bisanya hanya Word dan Excel,
bukan dengan Access yang didisain khusus untuk database. Kalau karyawan
tersebut bisa dengan Access, maka identitas pelanggan yang sama tidak akan
terjadi lagi. Permasalahan lain berupa keterbatasan departemen sistem
informasi yang hanya terdiri dari 4 orang dan 1 pimpinan untuk memahami
setiap prosedur yang ada di 60 departemen. Meskipun bisa di baca dari buku
prosedur, tetapi kedalaman dan pemahaman departemen ini akan sangat
dipertanyakan. Bagaimanapun juga, departemen sistem informasi ini adalah
‘outsource’ meskipun masih berada dalam satu institusi.
d) Penunjukan Prioritas Otoritas
Di dalam praktik keseharian, prioritas otoritas ini kurang diperhatikan, tetapi
di sisi konsumen, malah diuntungkan. Misalnya, seorang konsumen telah
menikmati layanan jasa, dan ia diminta untuk membayar di loket kas, tetapi
ternyata di loket tersebut terjadi antrian, si konsumen tersebut bisa
menitipkan pembayarannya ke karyawan lain. Karyawan yang dititipi tinggal
membubuhkan paraf dan meminjam cap lunas. Uang diambil karyawan
sekaligus dengan tembusan nota, selesai, tetapi di dalam buku prosedur,
praktik ‘potong jalan’ semacam itu tidak boleh lagi dilakukan meski, dirasa
membuat praktis dan melayani konsumen. Contoh lain misalnya: “Kalau
atasan tertinggi sudah tanda tangan, maka segera bisa dijalankan, tidak usah
lagi minta tanda tangan dari yang lain.” Ini sering terjadi, dan anehnya,
karyawan yang ‘dilompati’ tenang-tenang saja dan percaya bahwa kalau
atasan sudah tanda tangan, berarti semua sudah beres. Meminta konfirmasi
melalui intercom atau aiphone juga sering dilakukan. Meski tidak ada cap

19
otorisasi, tetapi kalau sudah dijelaskan melalui intercom bahwa konsumen
tersebut sudah berstatus ‘beres’, maka bagian lain bisa meneruskan proses.
e) Mengkomunikasikan Rencana Pengembangan Sistem Informasi ke Karyawan
Operator Sering kali berbagai penolakan muncul karena tidak ada
komunikasi, meski yang ditolak itu bertujuan baik. Demikian juga di dalam
institusi ini, tapaknya komunikasi yang intensif terjadi hanya antara
departemen sistem informasi dengan berbagai pimpinan departemen, tetapi
antara departemen komuniasi dan pimpinan departemen ke karyawan yang
nantinya akan berfungsi sebagai operator, tidak dilakukan. Mereka
menganggap bahwa operator itu hal yang kecil dan remeh-temeh, nantinya
kalau diberi pelatihan, maka semuanya akan beres. Ternyata potensi
konfliknya akan besar jika sistem informasi harus berhadapan dengan
mereka. Operator ini, meskipun disepelehkan, adalah pengguna sistem
informasi dan sekaligus ujung tombak institusi dengan para konsumen.
f) Keinginan Pemilik yang Tidak Jelas Sering sekali, pemilik yang telah melihat
sistem informasi di tempat lain, ‘tergoda’ juga untuk memilikinya. Kalau
hanya tergoda untuk memilikinya tetapi tidak diikuti pemahaman tentang
sistem informasi dan visi yang kuat, maka permintaan akan adanya sistem
informasi di institusi akan menjadi bumerang. Secara teknis, permintaan
pemilik institusi cukup sederhana, agar dia bisa mengawasi transaksi setiap
harinya, tetapi bagian sistem informasi akan ‘menjebol’ sistem yang sudah
ada dengan suatu sistem yang baru dan ini berpotensi akan menimbulkan
konflik. Pernah terjadi di institusi lain, pemilik atau pengambil keputusan
sama sekali tidak tahu tentang komputer dan sistem informasi, tetapi berani
memutuskan untuk menggunakan sistem informasi yang paling canggih.
Hasilnya Hancur, karena dia menganggap bahwa sistem informasi hanyalah
masalah teknis: menyediakan komputer, perangkat lunak, dan jaringan,

20
selesai. Masalah visi-misi perusahaan, budaya, kebisaaan, dan bagaimana
tanggapan manusia terhadap munculnya sistem informasi, tidak dia pahami.

4.3 Solusi yang dilakukan PT. Sarana Jabar Ventura dalam menangani kendala
penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
Solusi yang dilakukan PT. Sarana Jabar Ventura dalam menangani kendala
penerapan teknologi informasi dan komunikasi:
a. Pelatihan software baru semestinya diperkenalkan secara menyeluruh
kepada pegawai sesuai tupoksi masing-masing.
b. Peningkatan kesadaran pegawai untuk bisa menyelesaikan tugas yang
diberikan melalui pemberian reward.
c. Pemberian pelatihan software seharusnya sebagai salah satu acuan
peningkatan golongan jabatan.

21
BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan teknologi
informasi dan komunikasi oleh karyawan di PT. Sarana Jabar Ventura Bandung.
Maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh PT. Sarana
Jabar Ventura pada sub bagian umum dan kepegawaian adalah program
pokok lebih rutin digunakan oleh pegawai dibandingkan program
pengembangan, dikarenakan progrom pokok hanya sebatas mengunakan
software sederhana. Adapun pada sub bagian administrasi data pelaporan
para pegawai lebih rutin menggunakan program pengembangan dibandingkan
dengan program pokok. Hal ini dikarenakan fungsi dan tugas sub bagian
administrasi data pelaporan lebih dititik beratkan pada software yang rumit,
dan rata-rata pegawai sub bagian administrasi data pelaporan memiliki
kualifikasi pendidikan dengan keahlian teknologi informasi dan komunikasi
yang lebih dominan.
2. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di PT. Sarana Jabar Ventura
memiliki kendala yakni: Software Sistem Informasi Manajemen tidak diiringi
dengan pelatihan secara menyeluruh untuk karyawan, pelimpahan beban
kerja dari karyawan satu ke karyawan yang lebih terampil dan adanya
pelatihan pengenalan software baru hanya bersifat formalitas tanpa
memperhatikan hasil ketercapaian peserta.

22
3. Adapaun solusi dari kendala-kendala tersebut adalah diadakannya pelatihan
software secara menyeluruh kepada karyawan sesuai tupoksi masing-masing,
pelatihan software seharusnya menjadi acuan peningkatan promosi jabatan,
dan adanya reward bagi pegawai yang menyelesaikan tugasnya.

5.2 Implikasi
Dunia pekerjaan saat ini semakin kompleks. Dengan perkembangan teknologi
yang pesat dalam menunjang seluruh tugas perusahaan, kemampuan dalam
menggunakan teknologi dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kinerja
karyawan. Hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam membantu memperoleh
pemahaman yang lebih komprehensif tentang keterkaitan antara kesesuaian tugas
teknologi dan kinerja yang menunjukkan bagaimana teknologi informasi
memberikan nilai tambah pada kinerja karyawan.
Implikasi yang praktis untuk meningkatkan kinerja karyawan, salah satunya
dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesesuaian tugas-teknologi pada
karyawan. Keterlibatan pemakai sistem akan mempengaruhi terhadap keberhasilan
implemantasi sistem melalui sikap pemakai dan komitmen pemakai untuk
memanfaatkan teknologi sistem informasi. Hasil penelitian ini juga mempunyai
implikasi untuk memperlihatkan dari hubungan kesesuaian tugas teknologi terhadap
peningkatan kinerja karyawan. Apabila pengetahuan mendalam yang dimiliki
karyawan mengenai tugas bisnis juga dilibatkan dalam perancangan sistem, ada
kemungkinan besar bahwa sistem yang dihasilkan akan cocok sesuai dengan tuntutan
yang diminta tugas.
Berdasarkan hasil pembahasan implikasi makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi PT. Sarana Jabar Ventura dapat memaksimalkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi yang dapat menunjang karyawan dalam bekerja.
2. Bagi karyawan dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan secara
efektif dan efisien.

23
3. Menumbuhkan pengetahuan karyawan PT. Sarana Jabar Ventura mengenai
peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

5.3 Rekomendasi
Berikut adalah rekomendasi yang dapat diberikan pada PT. Sarana Jabar
Ventura guna meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan:

1. Bagi PT. Sarana Jabar Ventura agar lebih meningkatkan kualitas dan pemerataan
peletikan TIK bagi karyawan.
2. Bagi karyawan agar lebih sering mengimplementasikan hasil pelatihan TIK
dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
3. PT. Sarana Jabar Ventura sebaiknya selalu menyempurnakan sistem teknologi
yang digunakan perusahaan serta memberikan pelatihan dalam menggunakan
sistem yang berbasis computer dengan kegiatan yang dapat meningkatkan
kesesuaian tugas dan teknologi.

24
25
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, D. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung.


PT Remaja Rosdakarya
Fauziah. 2008. Pengantar Teknologi Informasi dan KomunikasiSMP. Cetakan ke 1.
Jakarta: Media Pusindo (Grup Puspa Swara).
Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Indrajit, Richardus Eko. 2011. Peranan Teknologi Informasi dan
Internet.Yogyakarta: Andi Offest
Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru
Dalam Evaluasi Kinerja Individual. Kumpulan Materi Simposium Nasional
Akutansi VIII. Solo 15-16 September.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Munir. 2010. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Alfabeta
Prasojo, Lantip Diat dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan.
Yogyakarta: Gava Media.
Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Edisi Pertama. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta.
Sutabri, Tata. 2014. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Sutarman. 2009. Pengantar teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

26

Anda mungkin juga menyukai