Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah PT. Java Match Factory yang berada di

wilayang Kabupaten Bandung Barat, tepatnya berada di daerah Padalarang.

3.1.1 Sejarah PT. Java Match Factory

PT. Java Match Factory adalah perusahaan yang bergerak dalam industri

korek api, yang didirikan pada tahun 1949 oleh Bapak S K Wong. Perusahaan ini

berlokasi di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 3, Jakarta Utara dengan luas 6.5

hektar. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perkorekapian di Indonesia

dan meningkatnya permintaan, maka PT. Java Match membuka cabang di Jalan

Negara Bandung No 301, Padalarang, Bandung dengan luas 14 hektar.

PT. Java Match Factory adalah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas

yang ditetapkan melalui Berita Negara Republik Indonesia Serikat No 17 tanggal

28 Maret 1950, kemudian dengan tambahan Berita Negara tanggal 18 Oktober

1960 No. 48 selanjutnya dalam tambahan Berita Negara tanggal 22 Maret 1977

No. 652. Hasil Produksi korek api PT. Java Match Factory ini juga telah diakui

pemerintah dengan adanya pemberian SII 2579 – 89.

PT. Java Match Factory merupakan perusahaan industri korek api tertua di

Indonesia dengan pimpinannya saat ini adalah Bapak. Frans Wirawan. Untuk

menjalankan produksinya PT. Java Match Factory membeli mesin dari Swedia

1
2

yang merupakan pelopor industri korek api dunia. Namun saat ini, beberapa mesin

sudah dibuat sendiri.

Pada tahun 1987 PT. Java Match mencoba membuka produksi baru yang

bahannya menggunakan kayu pinus yakni Chopsticks (sumpit), namun pada bulan

Februari 2002 berhubung ada kebijakan pemerintah “Jeda Balak“ (moratorium

logging) terhadap hutan khususnya hutan di Jawa barat, akhirnya produksi

chopsticks tidak bisa dipertahankan karena ketiadaan bahan baku, yang biasanya

selalu disediakan oleh PT. Perhutani. Sementara korek api masih bisa

dipertahankan karena masih bisa mempergunakan bahan lain, seperti kayu albasia,

gamelina, damar atau ganitri yang tidak terkena dengan program moratorium

logging diatas.

Pada saat awal berdiri PT. Java Match Factory hanya mempekerjakan 40

orang karyawan, namun saat ini tenaga kerja yang tercatat pada 31 Agustus 2016

di Jakarta berjumlah ± 500 orang, sementara di Padalarang, Bandung berjumlah ±

900 orang.

3.1.2 Struktur Organisasi dan Manajemen PT. Java Match Factory

Struktur organisasi PT. Java Match Factory termasuk jenis struktur

organisasi garis, karena organisasi dibagi kedalam divisi-divisi berdasarkan area

fungsionalnya terhadap organisasi itu sendiri. Tiap area fungsional mengerjakan

pekerjaan-pekerjaan yang dikelompokkan dan disebut departemen. Dengan

struktur organisasi seperti ini, perusahaan mempunyai keuntungan karena

pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sementara kerugiannya

adalah tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi karyawan,
3

sehingga kurang efisien.

PT. Java Match Factory dipimpin oleh seorang Direktur Utama, yang

membawahi 4 departemen, dimana setiap departemen dipimpin oleh seorang

manager. Struktur organisasi PT. Java Match Factory dapat dilihat pada gambar

berikut.

Direktur Utama

Manajer Manajer Manajer Manajer


Manajer
Produksi
Personalia Pemasaran Keuangan &Teknik
Logistik

Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian


Personalia Penjualan Keuangan Quality Gudang
Bagian Bagian Bagian Control Bagian
Umum Pembelian Pembukuan Bagian Transportasi
Maintenance
Bagian PPIC

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Java Match Factory


Sumber : PT.Jaya Match Factory, 2018

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan adalah sebagai

berikut:

a. Direktur Utama

Perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur yagn sekaligus adalah pemilik

perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:

1) Memimpin seluruh jalannya aktivitas perusahaan dan bertanggung

jawab penuh terhadapseluruh kegiatan yang berlangsung dan maju

mundurnya perusahaan.
4

2) Membuat suatu keputusan.

3) Merencanakan, menentukan, mengawasi dan mengevaluasi

kebijaksanaan perusahaan.

4) Memerikas laporan-laporan dari para manager.

b. Manager Personalia

Tugas, tanggung jawab serta wewenangnya adalah sebagai berikut:

1) Mengatur pelaksanaan tata usaha personalia atau kepegawaian dan

pembayaran gaji dan bonus.

2) Merekrut tenaga kerja baru bila ada permintaan dari departemen lain.

3) Bertanggung jawab atas penerimaan dan penempatan tenaga kerja baru

4) Mengusulkan dan memberikan promosi, mutasi, sanksi atau pemutusan

hubungan kerja dengan karyawan.

5) Bekerja sama dengan departemen lain yang bersangkutan dalam

merencanakan dan mengatur program pelatihan untuk tenaga kerja

baru.

6) Menyosialisasikan segala peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan ketenaga kerjaan.

Manager Personalia membawahi bagian personalia dan umum. Bagian

personalia meliputi masalah administrasi, rekrutmen dan pelatihan

karyawan baru. Sementara bagian umum meliputi karyawan umum seperti

satpam, bagian kebersihan, dan supir.

c. Manager Pemasaran

Tugas, tanggung jawab serta wewenangnya adalah sebagai berikut:


5

1) Mencari informasi pasar bersama bawahannya.

2) Bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran hasil produksi.

3) Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku, bahan pembantu dan

bahan lain baik yang berhubungan dengan produksi maupun tidak.

Dalam melaksanakan tugasnya manager pemasaran membawahi bagian

penjualan, dan pembelian.

d. Manager Keuangan

Manager Keuangan mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang

sebagai berikut:

1) Menganalisa dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

2) Menyusun anggaran pembelian barang-barang keperluan produksi dan

lainnya dan mengkalkulasi harga pokok produksi.

3) Mengatur keuangan perusahaan, baik pemasukkan maupun

pengeluaran.

4) Memeriksa dan menganalisa laporan keuangan yang dibuat oleh

bawahannya.

Manager keuangan disini membawahi bagian pembukuan dan keuangan

perusahaan.

e. Manager Produksi dan Teknik

Manager Produksi dan Teknik mempunyai tugas, tanggung jawab dan

wewenang sebagai berikut:

1) Menyusun anggaran produksi.

2) Bertanggung jawab terhadap kelancaran mesin-mesin dan bekerjasama


6

dengan bagian SDM untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang

diperlukan.

3) Mencari solusi-solusi lain terhadap perkembangan teknologi.

4) Mengawasi pelaksanaan kegiatan produksi.

5) Mengusulkan penambahan fasilitas-fasilitas produksi.

Manager Produksi dan Teknik membawahi bagian Quality Control, PPIC,

dan bagian Maintenance.

f. Manager Logistik

Manager Logistik mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang

sebagai berikut:

1) Bertanggung jawab atas penyimpanan barang di gedung dan

pengiriman barang jadi ke agen.

2) Bertanggung jawab terhadap administrasi gudang dan transportasi

3) Menentukan tempat penyimpanan bahan-bahan dan barang hasil

produksi.

4) Mengirim/mengambil barang pesanan berdasarkan order dari agen

Manager Logistik membawahi bagian gudang dan bagian transportasi.

3.1.3 Karyawan Perusahaan

Perusahaan menerapkan dua tipe karyawan, yaitu karyawan tetap

(bulanan) dan karyawan harian. Karyawan tetap meliputi karyawan kantor, dan

sebagian staf administrasi di bagian lantai produksi. Sementara karyawan harian

meliputi kepala pabrik, mandor, teknisi, operator, dan buruh karyawan.


7

Jumlah tenaga kerja di PT. Java Match di Jakarta saat ini ± 500 orang,

dengan perincian sebagai berikut:

Karyawan tetap = ± 100 orang

Karyawan harian = ± 400 orang

Sedangkan di Padalarang, Bandung jumlah tenga kerja yang ada saat ini ±

900 orang, dengan perincian sebagai berikut:

Karyawan tetap = ± 150 orang

Karyawan harian = ± 750 orang

3.1.4 Bahan Baku untuk keperluan Proses Produksi

Bahan baku utamanya adalah kayu dan zat-zat kimia. Untuk zat kimia

yang digunakan oleh perusahaan ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

untuk Head Composition dan Side Coating.

1. Kayu Pinus
2. Head Composition = zat-zat yang digunakan untuk membuat ujung korek api.
a) Gelatine
b) Powdered Glass
c) Mangan dioxide
d) Potassium chlorate
e) Potassium bichromat
f) Zine oxide
g) Iron oxide
h) Sulfur powder
i) Parafine, untuk Splint.

3. Side Coating = zat-zat yang digunakan untuk membuat lapisan (tempat


gesekan) pada bagian samping dus korek api.
a) Red phosphorus
8

b) Ore concentrade
c) Polysol
d) Mangan dioxide.

3.1.5 Proses Produksi

Berikut ini adalah alur proses produksi dari PT. Java Match Factory:

Bahan Mentah dari Kayu Pinus

(Splint Process)
Pembuatan Batang Korek

(Match Process)
Pembuatan Korek Api

Delivery

Gambar 3.2 FlowChart Proses Produksi di PT. Java Match Factory


Sumber : PT.Java Match Factory, 2018

Dari FlowChart diatas dapat dilihat secara lebih detail mengenai masing-

masing alur proses produksi. Untuk pembuatan Splint Process, alur prosesnya

sebagai berikut:

Bahan mentah dari kayu pinus

CROSS CUT / CCT


Memotong kayu agar sesuai dengan panjang mesin peeling

AUTO CLAVE
Perebusan dengan uap pada tekanan 2.5 Kg/cm2 selama ± 2 jam
PEELING MACHINE / CBK-2
Mesin pembuat lembaran kayu (Veneer) dengan ketebalan 2 mm
9

CHOPPING MACHINE / DAL


Mesin pemotong/perajang veneer sesuai dengan ukuran batang korek

IMPRAGNITING / DYS
Pencucian dan pemnerian Amonium Fosfat ke batang korek

DRYING OVEN / SF
Pengeringan batang korek

IMPRAGNITING / FZDS
Pelicinan dan pemberian Paraffin/ lilin pada batang korek

SELECTING TABLE / GFM2


Penyeleksian batang korek yang pendek untuk dibuang

SELECTING / FIV
Penyeleksian batang korek yang ukurannya besar/lebar untuk dibuang

Area stok batang korek yang akan di ambil bagian match production

Gambar 3.3 FlowChart Proses Produksi pada Splint Process


Sumber : PT.Java Match Factory, 2018

3.2 Teknik Pengumpulan Data


10

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh hasil

penelitian yang baik, sehingga analisis tidak menyimpang dari tujuan yang telah

ditentukan, adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian

secara langsung dan mendalam dengan cara berkomunikasi (berbicara dan

tatap muka) dengan pihak yang dianggap kompeten dan mengetahui

permasalahan penelitian yang terjadi pada objek penelitian. Wawancara

dilakukan kepada general manager, manajer produksi dan supervisor

produksi mengenai kegiatan pengendalian kualitas.

b. Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan

diteliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan

pencatatan mengenai kegiatan proses produksi.

c. Dokumentasi

Cara memperoleh data dengan mencari dan mempelajari data yang berasal

dari catatan dan dokumen yang dimiliki perusahaan yang dianggap penting

dan menunjang penelitian. Dokumen tersebut berupa data peroduksi,

jumlah produk yang dihasilkan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian merupakan data-data yang diperlukan untuk


11

membahas suatu masalah penelitian, baik diperoleh secara langsung maupun tidak

langsung. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari PT. Java

Match Factory meliputi pengamatan langsung dan wawancara general

manager, manajer produksi dan supervisor produksi sebagai sumber

penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumbernya langsung. Data

sekunder tersebut berasal dari literatur, kepustakaan, penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan kegiatan pengendalian kualitas.

3.4 Konsep

Pengendalian kualitas adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin

agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang

direncanakan dan apabila terjadi penyimpangan maka penyimpangan tersebut

dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.

Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki

proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances)

sekaligus mengurangi cacat (produk atau jasa yang diluar spesifikasi) dengan

menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif.


12

3.5 Algoritma

Mulai

Melakukan Observasi Wawancara Dokumentasi

Karyawan setuju-setuju Setuju

Karyawan Perusahaan
Membuat pertanyaan untuk mengetahui Membuat pertanyaan untuk mengetahui
Pengendalian Kualitas Produk Pada PT. bagaimana cara Pengendalian Kualitas
Java Match Factory Produk Pada PT. Java Match Factory

Melaksanakan wawancara baik kepada karyawan maupun perwakilan perusahaan

Mengumpulkan Data dari karyawan dan perusahaan

Melakukan analisis data dari karyawan Melakukan analisis data dari


Perusahaan

Melakukan rangkuman hasil dari kegiatan Melakukan langkah-langkah kualitas


wawancara kepada karyawan produk dari perusahaan

Mencari proses kualitas produksi berdasarkan presepsi karyawan dan langkah


melakukan produksi dari perusahaan

Mencari proses kualitas produksi dengan six sigma dengan metode DMAIC (Define-Measure-
Analyze-improve-Control) untuk meminimumkan jumlah barang cacat (reject)
Penentuan nilai sigma dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Selesai

13

3.6 Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data adalah proses mengelompokkan, membuat suatu urutan,

memanipulasi data serta meningkatkan data sehingga mudah untuk dibaca.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif

dan analisis kuantitatif. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2010.

Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui nilai sigma PT. Java

Match Factory melalui perhitungan berikut ini (Syukron dan Kholil, 2013).

a. Analisis Defect per Unit (DPU)

DPU adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur proporsi variasi

produk (defect) atas jumlah total peluang dalam sebuah kelompok.

Jumlah Cacat yang Ditemukan


DPU =
Jumlah Unit yang Diproduksi

b. Analisis Defect per Million opportunity (DPMO)

Ukuran-ukuran yang digunakan dalam menerjemahkan defect yaitu dengan

format DPMO, yang menunjukkan berapa banyak defect yang akan terjadi

dalam satu juta peluang/proses.

Jumlah Cacat yang Ditemukan


DPMO= x 1.000 .000
Jumlah Kemungkinan Kesalahan

c. Ukuran sigma

Ukuran sigma menunjukkan tingkat penyimpangan yang terjadi. Ukuran


14

sigma merupakan suatu indikator dari tingkat variasi dalam seperangkat

pengukuran atau proses dengan mengonversi nilai dari DPMO kedalam

tabel sigma. Ukuran sigma dapat menunjukkan posisi perusahaan berada.

d. Diagram Pareto

Diagram pareto digunakan untuk menstratifikasi data ke dalam kelompok-

kelompok dari yang paling besar sampai yang paling kecil dan berbentuk

diagram batang. Diagram pareto membantu perushaan mengindetifikasi

kejadian-kejadian atau penyebab masalah secara umum.

e. Control Chart

Pembuatan control chart secara manual menggunakan form yang

dilengkapi dengan petunjk pemakaian dan cara perhitungan dengan jelas

sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh pemakai.

Anda mungkin juga menyukai