A 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan Prkatek Kerja Lapangan pada industri
pembuatan kaleng di PT. NAFO antara lain :
1. Mamberikan gambaran nyata pada mahasiswa tentang dunia kerja
yang sesungguhnya dan sebagai bahan evaluasi diri pada mahasiswa
layak atau tidak diserap dalam dunia industri dengan bekal ilmu yang
dimiliki.
2. Mahasiswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga karena
mahasiswa dapat melihat secara langsung proses permesinan dan
kendalanya didalam sebuah perusahaan atau industri.
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan belajar tentang
manajemen suatu perusahaan atau industri.
4. Setelah melihat proses-proses tersebut maka mahasiswa diharapkan
berfikir dan mampu mengembangkan ilmunya untuk menciptakan
produk dan hal-hal lain yang sangat berdaya guna.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang membangun kami
untuk penulisan yang lebih baik lagi kedepanya.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Namun karena diatas tidak dapat mengatasi kesulitan yang dialami, oleh
karena adanya peraturan pemerintah daerah tingkat II Banyuwangi tentang
pendaratan ikan harus dipusatkan di Muncar, maka induk perusahaan mengambil
kebijakan mendirikan pabrik pengalengan ikan laut di Muncar yang diberi nama
PT. BLAMBANGAN RAYA.
Sejak tahun 1972 usaha pengalengan ikan laut PT. NAFO Banyuwangi
dipindahkan ke PT. BLAMBANGAN RAYA yang bertempat di Muncar.
Demikian juga halnya dengan usaha pengalengan daging sapi yang bahan
bakunya didatangkan dari Bali mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan oleh
adanya peraturan pemerintah daerah tingkat I Bali menyatakan sapi Bali tidak
diperbolehkan dibawa keluar Bali, kecuali dalam bentuk daging mentah untuk
konsumsi rumah tangga alokasi pusat atau jakarta.
Mengingat prospek peternakan sapi Bali yang cukup cerah sehingga
dapat digunakan sebagai sumber bahan baku yang potensial, maka pada tahun
1975 usaha pengalengan daging sapi dipindahkan ke Denpasar Bali yang dikelola
oleh PT. BALI RAYA. Sejak awal tahun 1975 PT. NAFO Banyuwangi
mengalihkan bidang usahanya dari pengalengan makanan menjadi perusahaan
pembuat kaleng untuk industry makanan dalam kaleng dengan pimpinan
perusahaan dipegang oleh bapak Hardy Atmatjaja, BSc. ME. Bidang usaha ini
berlanjut terus sampai sekarang.
e. Bagian keuangan
Bagian keuangan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan
perusahaan. Bagian ini bertanggung jawab atas keluar masuknya dana
dalam perusahaan (cost control) serta alokasi dana untuk keperluan
opersional perusahaan. Bagian keuangan membawahi sub bagian
administrasi dan keuangan serta sub bagian pemegan kas.
1. Sub bagian administrasi dan keuangan.
Sub bagian ini bertugas mengadakan pencatatan pembukuan
tentang segala transaksi yang terjadi yang telah dijalankan oleh
perusahaan, serta menangani masalah administrasi perusahaan
secara keseluruhan (penerimaan, pengeluaran, dan laporan
pembukuan.
2. Sub bagian pemegang kas.
Sub bagian ini memegang uang kas perusahaan yang akan
digunakan untuk membiayai transaksi pada perusahaan, baik yang
bersifat internal seperti pembayaran gaji karyawan, maupun yang
bersifat eksternal seperti pembayaran atas pembelian bahan baku
dan sebagainya.
f. Bagian teknik
Bagian teknik ini bertugas membantu kelancaran proses
produksi serta membantu operasional bagian penjualan bertanggung
jawab langsung pada pimpinan perusahaan dan membawahi beberapa
sub bagian sebagai berikut :
1. Sub bagian bengkel
Bertugas menangani perbaikan mesin dan kendaraan bila
mengalami kerusakan serta membuat rancangan mesin, juga
membuat suku cadang mesin bila suku cadang tersebut tidak
ada.
2. Sub bagian pemeliharaan mesin
Bertugas menangani pemeliharaan mesin-mesin pabrik dan
kendaraan yang ada pada perusahaan.
BAB III
HASIL KERJA PRAKTEK
PROSES PRODUKSI
8. Sikat (brushing)
Adalah alat untuk membersihkan kaleng yang sudah disolder dari
kotoran-kotoran.
9. Blower
Adalah alat pendingin yang memanfaatkan udara dingin yang
digunakan untuk mendinginkan setelah proses penyolderan.
Head
1
Head
2
magazine
Gambar 3.8 mesin seamer
Mesin ini berfungsi untuk membuat tutup (lid) pada kaleng rectangular baik
kaleng rectangular 198 gram maupun 340 gram.
Cara kerja mesin stamping :
ketika motor listrik dihidupkan, roda gila yang dihubungkan
menggunakan belt akan berputar sehingga poros engkol ikut berputa. Berputarnya
poros engkol juga menggerakkan bagian penting lainya. Saat poros engkol
berputar maka punch bergerak kebawah menuju dies maka terbentuklah tutup
kaleng. Kapasitas produksi mesin ini mencapai 100 lid per menit. Mesin ini
berjalan secara otomastis (operator hanya tinggal mengisi bahan baku blanksheet).
Mesin Curling
Alat yang digerakkan oleh motor listrik yang bekerja dengan cara
mengepress atau menekan tutup (lid ) kaleng yang bertujuan menyempurnakan
hasil dari mesin stamping.
Gambar 3.15 hasil Gambar 3.15 hasil Gambar 3.16 hasil Gamba 3.16 hasil
notching tampak sisi notching tampak sisi edging tampak sisi edging tampak sisi
kiri kanan kanan kiri
Gambar 3.17 pembentukan bodi Gambar 3.18 hasil dari mesin rampe
pada rampe
Setelah blank size terbentuk menjadi kaleng segi empat, long pinger
membawa bodi kaleng ke alat angkut lainnya yaitu dogging (semacam
rantai (chain) berbentuk gigi anjing) menuju ke solder station untuk proses
penyolderan dimana dibutuhkan panas yang cukup tinggi yaitu antar
390oC 400oC yang sebelumnya sisi kaleng yang akan disolder diberi
cairan asam kembali. Waktu penyolderan berkisar 3 detik per kaleng.
Untuk menghilangkan terak akibat penyolderan makan dibersihkan
menggunakan sikat. Panas yang ditimbulkan dari penyolderan
memerlukan pendinginan. Pendinginan disini berupa fluida udara dengan
menggunakan blower.
Gambar 3.23 a. proses seaming pada Gambar 3.23 b. proses seaming pada
head 1 head 2
Untuk mengetahui apakah kaleng tersebut kualitasnya bagus apa tidak maka
dilakukan tes pengujian kaleng yang dilakukan oleh Departement Quality
Control. Pengujian kualitas kaleng ini difokuskan pada hasil pengujian dan
mengevaluasi double seam, caranya adalah sebagai berikut :
Terlebih dahulu kaleng dimasukkan kedalam media air, kemudian kaleng
diberikan tekanan sebesar 1,5 atmosfir oleh sebuah alat dimana dalam alat
tersebut terdapat vakum (klep) yang berfungsi sebagai pengait dan penutup bodi
kaleng dan alat penyemprot fluida udara, dimana fluida ini sebagai pemberi
tekanan. Sebagai penyuplai udara atau tekanan digunakan mesin kompressor.
Pengetesan ini dilakukan 1 menit untuk mengetahui kualitas sambungan kaleng.
Fungsi pemberian media air ini sebagai penahan tekanan yang diberikan dan
apabila kaleng tersebut mengalami kebocoran maka akan terlihat kebocoran
tersebut dengan mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah mengetahui proses pembuatan kaleng Rectangular 198 gram
dapat disimpulkan langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Menyiapkan bahan baku kaleng (tinplate) pada meja bantu.
2. Pemotongan lembaran-lembaran tinplate (slitting) pada mesin slitter.
3. Proses pembentukan kaleng (body making) pada mesin body maker.
4. Proses pembuatan bibir kaleng (flanging) pada mesin flanger.
5. Proses pembuatan tutup kaleng (stamping).
6. Proses pemberian cairan latex (coumpound) pada tutup kaleng pada mesin
latex.
7. Proses penggabungan bodi kaleng dengan tutup (seaming) pada mesin
seamer.
8. Proses pengepakan dan pengiriman.
4.2 Saran
sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan, mahasiswa telah
dibekali teori. Dalam kenyataan dilapangan cukup banyak teori yang didapat
dibangku kuliah yang diaplikasikan secara langsung seperti mata kuliah
pemotongan logam atau pembentukan logam dimana salah satunya
mempelajari tentang sifat dari logam yang nantinya sangat berpengaruh dalam
proses pembuatan kaleng rectangular. Namun ada beberapa aplikasi IPTEK
yang diterapkan berdasarkan pengalaman. Tetapi kecakapan akademis kadang
lebih diperlukan dalam suatu penyelesai masalah terutama dalam hal analisa
rancang dan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA