Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Program Studi D3 Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, merupakan salah satu perguruan tinggi
negeri yang memiliki sasaran pengembangan dan penggunaan proses industri, unit
operasi dan perancangan dalam skala besar, di mana bahan baku akan mengalami
perubahan fisik dan kimia tertentu. Mahasiswa Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-
ITS, sebagai bagian dari sumber daya manusia Indonesia, secara khusus disiapkan
untuk menjadi design engineer, project engineer, process engineer, peneliti dan
pendidik. Demi menunjang hal tersebut, maka mahasiswa Program Studi D3 Teknik
Kimia FTI-ITS diwajibkan untuk melaksanakan kerja praktek sebagai kelengkapan
teori, khususnya dalam bidang keahlian yang dipelajari di dalam perkuliahan.
Kerja praktek ditujukan agar mahasiswa mendapat pengetahuan yang lebih
luas, sehingga menjadi bekal dalam menyusun tugas-tugas berikutnya, di mana untuk
titik fokus kerja praktek mahasiswa Teknik Kimia adalah pada proses produksi.
Dengan mengetahui proses produksi dalam suatu industri, mahasiswa diharapkan
mampu membandingkan proses produksi yang ada dengan teori dalam perkuliahan.
Perbedaan yang ada dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menganalisa proses
produksi tersebut. Pemilihan tempat kerja praktek di PG Madukismo Yogyakarta ini
berdasarkan berbagai macam pertimbangan, antara lain:
1. Pada PG Madukismo Yogyakarta sering dijumpai proses industri kimia, yang
merupakan fokus utama kegiatan kerja praktek ini.
2. Adanya shutdown yang terjadi pada alat-alat produksi sehingga
memungkinkan melihat secara langsung bagian dalam suatu alat.
3. Aliran fluida cair yang terbuka, sehingga memungkinkan untuk melihat
secara langsung sifat fisik dan sifat fluida.

I.2 TUJUAN KERJA PRAKTEK


Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek di PG Madukismo Yogyakarta ini
adalah sebagai berikut:

I-1
I-2
Pendahuluan

1. Mahasiswa dapat melihat langsung tentang keadaan dan dimensi serta


implementasi proses dalam skala pabrik.
2. Memberikan wawasan dan pengalaman kerja bagi mahasiswa.
3. Mengaplikasikan ilmu yang selama ini diperoleh di bangku perkuliahan
secara langsung.
4. Mendapat pengalaman praktek di bidang industri yang sesuai dengan teori
dasar yang di peroleh selama perkuliahan.
5. Mengetahui perkembangan teknologi dalam bidang keteknik-kimiaan yang
modern, terutama yang diterapkan di Pabrik Gula Madukismo.
6. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS.

I.3 MANFAAT KERJA PRAKTEK


Dalam kerja praktek ini, penulis mendapat manfaat berupa :
1. Mengetahui identifikasi bahan baku yang digunakan dalam proses.
2. Mengetahui identifikasi seluruh peralatan yang digunakan selama proses
produksi.
3. Mengetahui proses produksi yang terjadi dari bahan mentah menjadi produk
yang siap dipasarkan.
4. Mengetahui identifikasi utilitas yang dibutuhkan oleh pabrik.
5. Mengetahui pengolahan limbah yang ada di PG Madukismo.

I.4 PROFIL PERUSAHAAN


I.4.1 Sejarah Perusahaan
PG Madukismo Yogyakarta merupakan salah satu Unit Usaha dari PT Madu
Baru Yogyakarta yang bergerak di bidang usaha mengelola bahan baku tebu menjadi
produksi utama gula pasir dengan hasil samping ampas yang difungsikan untuk
bahan bakar boiler, blotong sebagai pupuk dan tetes yang digunakan sebagai bahan
baku spiritus/alkohol.
PG Madukismo Yogyakarta berlokasi di Desa Padokan, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, didirikan pada tanggal 14 Juni 1955
atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan diresmikan oleh presiden RI

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-3
Pendahuluan

pertama, Ir. Soekarno. PT Madu Baru Yogyakarta dibangun di atas lokasi bangunan
Pabrik Gula Padokan, di mana pabrik tersebut merupakan salah satu di antara 17
pabrik gula di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan
Belanda, namun kemudian dibumihanguskan pada masa penjajahan Jepang.
Perusahaan ini berstatus Perseroan Terbatas, di mana pada mulanya diberi nama
Pabrik-Pabrik Gula Madu Baru PT (P2G Madu Baru PT) dan memiliki dua pabrik,
yaitu Pabrik Gula (PG) Madukismo dan Pabrik Alkohol/Spiritus (PS) Madukismo
PG Madukismo menjadi perusahaan negara pada tahun 1962, setelah
berlakunya peraturan Perkebunan Negara, dinaungi oleh Badan Pimpinan Umum-
Perusahaan Negara (BPU-PPN) dalam Direksi Aneka Gula. Pada tahun 1967, mulai
berlaku Inpres No. 7 tahun 1967 tentang pengesahan pengelolaan Perusahaan
Negara, sehingga pada tahun 1969 BPU-PPN dibubarkan. Pabrik-pabrik gula di
Indonesia diperbolehkan memilih tetap sebagai Perusahaan Negara atau keluar
menjadi perusahaan swasta. PT Madu Baru Yogyakarta memillih menjadi perusahaan
swasta sejak tahun 1969 hingga 1984, dengan susunan Direksi yang dipimpin oleh
Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Presiden Direktur.
Pada tanggal 4 Maret hingga 24 Februari 2004, PT Madu Baru Yogyakarta
mengadakan kontrak manajemen dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia, yang
merupakan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) milik Departemen
Keuangan RI. Sejak saat itu, PT Madu Baru Yogyakarta menjadi perusahaan mandiri
yang dikelola secara profesional dan independen.
Sejak awal pendirian pabrik, 75% saham merupakan milik Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dan 25% sisanya merupakan milik Pemerintah RI. Namun,
pada saat ini telah diubah menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono X dan
35% milik Pemerintah, yang dikuasakan kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia
(RNI), yang merupakan salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI.
I.4.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari PT Madu Baru Yogyakarta adalah menjadikan PT Madu Baru (PG/PS
Madukismo) perusahaan agroindustri yang unggul di Indonesia dengan petani
sebagai mitra sejati. Misi yang dibawa oleh PT Madu Baru adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan
masyarakat dan industri di Indonesia.

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-4
Pendahuluan

2. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah


lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif, memberikan pelayanan
yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani.
3. Mengembangkan produk/bisnis baru yang mendukung bisnis inti.
4. Menempatkan karyawan dan stake holder lainnya sebagai bagian terpenting
dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian share holder
values.
I.4.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Segala kegiatan organisasi dan produksi pabrik dipimpin oleh seorang direktur,
dibantu kepala bidang (kabid) yang membawahi kepala bagian (kabag), masing-
masing bertanggung jawab terhadap unit yang dikepalainya. Kabag membawahi staf
bagian yang jumlahnya bervariasi, bergantung pada banyaknya tugas yang harus
diselesaikan.

Dewan Komisaris Penasehat

Sekretaris
Dewan
Komisaris

Direktur

Kepala
SPI

Kabag Staf Khusus Kabag Kabag Kepala


Tanaman TLD Instalasi Pabrikasi Pabrik Spiritus

Kabag Kabag Kabag


Akuntansi dan SDM dan Pemasaran
Keuangan Umum

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Madu Baru

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-5
Pendahuluan

Fungsi dan wewenang masing-masing bagan adalah sebagai berikut:


1. Direktur
Fungsi: mengelola perusahaan secara menyeluruh untuk melaksanakan
kebijakan Rapat Umum Pemegang Saham.
Tugas:
a) Merumuskan tujuan perusahaan.
b) Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.
c) Menyusun rencana jangka panjang perusahaan.
d) Menetapkan kebijakan dan pedoman-pedoman penyusunan anggaran
tahunan.
2. Satuan Pengawasan SPI
Tugas dan wewenang:
a) Melakukan pengawasan melalui kegiatan audit, konsultasi, dan
pembinaan terhadap semua kegiatan dan fungsi organisasi.
b) Melakukan pengawasan atas pihak-pihak yang terkait dengan
perusahaan atas persetujuan direktur.
c) Melakukan audit investigasi terhadap aspek yang dapat menimbulkan
kerugian bagi perusahaan.
d) Memiliki aspek penuh dan bebas ke seluruh fungsi, catatan, dokumen,
aset, dan karyawan, dalam rangka penugasan.
e) Mengalokasikan sumber daya dan menentukan lingkup kerja serta
menetapkan teknik-teknik audit.
f) Memperoleh bantuan kerjasama dari personel di unit-unit perusahaan
pada saat melakukan pengawasan, juga jasa-jasa khusus lainnya dari
dalam atau luar perusahaan.
g) Menjadi counterpart bagi auditor eksternal dalam pelaksanaan
tugasnya.
3. Kepala Bagian Tanaman
Tugas:

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-6
Pendahuluan

a) Membantu administrator dalam melaksanakan kebijakan direksi


dalam penetapan rencana dan pelaksanaan bibit tebu dan produktivitas
tebu giling.
b) Membantu administrator dalam pelaksanaan pencapaian target
penanaman bibit tebu dan tebu giling.
c) Memimpin atau mengkoordinasikan seksi-seksi yang ada dalam
bagiannya.
d) Membantu administrator dalam penetapan jadwal penanaman, tebang,
dan angkutan tebu.
e) Melakukan pengawasan dan pembinaan sinder-sinder dalam
membimbing petani tebu.
f) Membina hubungan baik dengan instansi-instansi yang berkaitan
dengan Program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI).
g) Menegakkan disiplin kerja bagi karyawan bagiannya.
h) Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh administrator.
4. Staf khusus TLD
5. Kepala Bagian Instalasi
Fungsi dan tugas:
a) Membantu administrator dalam melaksanakan kebijakan direksi
dalam pengoperasian, pemeliharaan, dan reparasi mesin dan
equipment pabrik, lori, dan tool kendaraan, traktor, pompa,
pemeliharaan dan reparasi bangunan, serta penyediaan tenaga listrik.
b) Membuat rencana anggaran bagian.
c) Memimpin seksi-seksi yang berada dalam bagiannya untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
6. Kepala Bagian Pabrikasi
Fungsi: membantu administrator dalam melaksanakan kebijakan direksi
dan ketentuan General Manager dalam pengolahan gula dan memimpin
seksi-seksi yang berada di bawah wewenangnya untuk mencapai tujuan
dan sasaran yang ditetapkan.
Tugas:
a) Melaksanakan rencana produksi gula.

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-7
Pendahuluan

b) Mengawasi mutu, penimbangan, dan pengemasan gula.


c) Mengendalikan proses produksi gula untuk memenuhi target produksi
gula.
d) Membantu pengadaan bahan-bahan penunjang produksi gula.
e) Menjaga kelancaran proses produksi gula.
f) Menghitung akurasi angka-angka rendemen dan daftar bagi hasil gula
petani.
g) Membantu bagian instalasi pabrik dalam perawatan dan pemeliharaan
mesin-mesin di luar masa giling.
h) Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan gula
kepada instansi pemerintah yang terkait (BP3P).
i) Memuat rancangan anggaran bagiannya.
j) Membantu administrator dalam menilai karyawannya.
k) Menegakkan disiplin kerja bagi karyawan bagiannya.
l) Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh administrator.
7. Kepala Pabrik Spiritus
Fungsi dan tugas: mengolah alkohol dan spiritus serta memimpin seksinya
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
8. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan
Fungsi: melaksanakan kebijakan direksi dan ketentuan General Manager
dalam bidang keuangan, anggaran, dan memimpin divisi akuntansi dan
keuangan untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
Tugas: menjalankan kebijakan direksi dan ketentuan General Manager di
bidang keuangan, pengolahan data, dan akuntansi perusahaan.
9. Kepala Bagian SDM dan Umum
Tugas dan wewenang:
a) Membantu administrator dalam melaksanakan kebijakan direksi dan
ketentuan administrator dalam pencarian karyawan baru sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh perusahaan.
b) Melaksanakan recruiting/perekrutan calon karyawan pabrik.
c) Melaksanakan ketentuan-ketentuan mengenai pendidikan latihan dan
pengembangan karyawan.

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-8
Pendahuluan

d) Melaksanakan kebijakan direksi dan ketentuan administrator


mengenaiupah dan gaji karyawan, pelayanan kesehatan, dan
keselamatan kerja karyawan.
e) Mencatat dan menginformasikan hak cuti karyawan.
f) Memelihara hubungan baik dengan organisasi karyawan, seperti
KORPRI, Yayasan Dana Pensiun P2G Madu Baru, dan koperasi
karyawan P2G Madu Baru dan dengan instansi pemerintah yang
menangani masalah perburuhan.
g) Memuat rancangan anggaran bagiannya untuk diajukan kepada kepala
bagiannya.

10. Kepala Bagian Pemasaran


Fungsi: melaksanakan kebijakan direksi dan ketentuan General Manager
dalam bidang pemasaran, serta memimpin divisi pemasaran untuk
mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
Tugas:
a) Menyusun strategi pemasaran.
b) Mengusahakan pengembangan pasar untuk produk-produk PT Madu
Baru.
c) Merencanakan dan mengawasi pengiriman barang-barang dan peroses
penagihan.
d) Mengadakan perbaikan sistem pemasaran.
e) Menilai prestasi kerja staf pemasaran.
I.4.4 Lokasi PG Madukismo
Pemilihan lokasi merupakan salah satu rencana strategis yang harus
direncanakan dengan baik dan benar. Pemilihan lokasi mengacu pada ketersediaan
sumber bahan baku, kedekatan pasar, dan faktor penunjang lainnya.
PG Madukismo terletak di Desa Padokan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kode pos perusahaan adalah 55181 dengan
nomor telepon atau fax (0274) 377 049 dan (0274) 377 916.

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-9
Pendahuluan

Lokasi pabrik ini menguntungkan, sebab:


Daerah sekitar pabrik sangat baik dan tepat bagi tanaman tebu karena merupakan
tanah persawahan, sehingga bahan baku mudah didapat.
Berdekatan dengan sungai Winongo, di mana merupakan sumber air tambahan
untuk stasiun ketel pabrik.
Masyarakat di sekitar pabrik telah berpengalaman dalam menanam tebu
sehingga pabrik tidak perlu memberi pengarahan khusus mengenai penanaman
tebu.
Tenaga kerja mudah didapat, mengingat lokasi pabrik dekat dengan pemukiman
penduduk dan perkotaan.
Pemasaran juga mudah dilakukan karena lokasi pabrik yang dekat dengan
daerah perkotaan.
Daerah pabrik bukan merupakan daerah perindustrian, sehingga pajak yang
dipungut lebih rendah jika dibandingkan dengan daerah perindustrian.
I.4.5 Penggolongan Karyawan PG Madukismo
Penggolongan karyawan PG Madukismo Yogyakrta dilakukan berdasarkan
sistem pengupahan, dan terbagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Karyawan tetap
Karyawan pimpinan
Merupakan tenaga kerja yang pengangkatanya melalui direksi di
Yogyakarta, di mana tugas pokoknya sebagai pengatur yang bertanggung
jawab atas kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan tugas dan
pelaksanaanya dibantu oleh karyawan pelaksana.
Karyawan pelaksana
Merupakan tenaga kerja yang melaksanakan kerja dan wewenang serta
instruksi dari pemimpin.
Sistem pengupahan diatur tersendiri dalam Perjanjian Kerja Bersama antara
Serikat Pekerja PT Madu Baru (SPPT Madu Baru) dengan Direksi.
2. Karyawan tidak tetap
Karyawan kerja waktu tertentu
Karyawan yang hanya bekerja pada masa produksi
Karyawan borong
Karyawan yang hanya bekerja bila ada pekerjaan borong.
Sistem pengupahan mengacu pada upah minimum Provinsi yang berlaku.
Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan
Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-10
Pendahuluan

I.4.6 Kegiatan Produksi Pabrik


Kegiatan proses produksi yang dilaksanakan di PT Madu Baru Yogyakarta
terbagi atas dua tahap, yaitu:
Kegiatan masa giling
Masa giling tebu berlangsung selama 45 bulan, yaitu antara Mei hingga
Oktober. Pada musim giling, semua peralatan pabrik seperti ketel uap, turbin
uap, generator, dan motor-motor bekerja selama 24 jam non-stop setiap
harinya.
Waktu kerja bagi karyawan yang terkait shift/ploeg adalah selama 8
(delapan) jam setiap hari. Jam kerja karyawan dibagi menjadi:
a) Shift pagi, pukul 06.00 14.00 WIB
b) Shift siang, pukul 14.00 22.00 WIB
c) Shift malam, pukul 22.00 06.00 WIB
Kegiatan pada masa tidak giling
Kegiatan ini dilaksanakan setelah musim giling selesai. Fungsi dan tugas
karyawan, terutama bagian instalasi, adalah melakukan perawatan dan
perbaikan (maintenance) pada peralatan proses produksi, yang dilakukan
secara rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada
pelaratan-peralatan tersebut.
Pengaturan jam kerja bagi karyawan pada masa tidak giling:
a) Hari Senin sampai Jumat
Pukul 06.30 11.30 WIB
Pukul 11.30 12.30 WIB (istirahat)
Pukul 12.30 15.00 WIB
b) Hari Sabtu
Pukul 06.30 11.30 WIB
Untuk kegiatan laboratorium analisa, bertugas untuk meningkatkan efisiensi
produksi pabrik berdasarkan jenis air tebu/nira yang dihasilkan. Selain itu juga
menganalisa adanya kandungan gula dalam air kondensat, serta analisa air pengisi
dan air ketel yang harus memenuhi syarat sebelum digunakan. Peningkatan efisiensi
produksi pabrik yaitu dengan meminimalisir kadar gula yang terkandung dalam
blotong dan tetes hingga sekecil mungkin.

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-11
Pendahuluan

Kegiatan bagian administrasi selalu dilakukan dan tidak bergantung pada masa
giling, yang meliputi kegiatan pembelanjaan bahan baku atau komponen mesin
pabrik, serta penjualan dan pemasaran gula dari pabrik ke konsumen.
I.4.7 Fasilitas
Demi menjamin hak karyawan perusahaan, PG Madukismo memberikan
fasilitas-fasilitas berupa :
1. Program JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) untuk seluruh
karyawan
2. Hak Pensiun bagi karyawan tetap
3. Program Taskat (Tabungan Asuransi Kesejahteraan Hari Tua) untuk karyawan
kampanye
4. Koperasi karyawan dan pensiunan PT Madu Baru (Kopkar Bina Usaha)
5. Perumahan dinas untuk karyawan tetap
6. Poliklinik dan klinik KB perusahaan untuk seluruh karyawan dan keluarga
7. Biaya pengobatan
8. Pakaian dinas bagia karyawan tetap, kampanye, dan musiman
9. Rekreasi karyawan dan keluarga
10. Gedung Serba Guna (Madu Chandya)
11. Sekolah Taman Kanak-Kanak untuk karyawan dan umum
12. Sarana ibadah (berupa masjid) untuk karyawan dan umum
13. Sarana olah raga dan kesenian untuk karyawan dan umum
I.4.8 Produk yang Dihasilkan
Produk utama PG Madukismo adalah gula kristal. Selain itu dihasilkan produk
samping berupa ampas, tetes, dan blotong. Limbah yang dihasilkan berupa limbah
padat, cair dan gas.
1. Produk Utama
PG Madukismo menghasilkan gula kristal putih jenis SHS I sebagai
produk utama. Analisa kualitas gula dilakukan secara berkala dalam
laboratorium pabrik, meliputi analisa polarisasi, kadar air, kadar abu
kandungan SO2, berat jenis butir, dan sebagainya. Produk samping yang
diperoleh berupa ampas tebu, blotong dan tetes. Ampas tebu yang dihasilkan
digunakan sebagai bahan bakar stasiun ketel, sebanyak 3% dari tebu yang
digiling per hari. Sedangkan blotong, dihasilkan sebanyak 44,5% dari tebu
yang digiling setiap harinya, dimanfaatkan sebagai pupuk untuk lahan tebu
yang dikelola oleh para petani PG Madukismo. Tetes yang dihasilkan dari
stasiun kristalisasi digunakan sebagai bahan baku dalam Pabrik Spiritus
Madukismo.
Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan
Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta
I-12
Pendahuluan

2. Produk Limbah
Limbah yang dihasilkan PG Madukismo dapat dibagi menjadi tiga
golongan yaitu:
1) Limbah Padat
Blotong
Abu
2) Limbah Cair
Limbah cair nonpolutan (berasal dari kondensor, air pendingin tobong
belerang, air pendingin pompa vakum, air pending sublimator, air
injeksi).
Limbah polutan (berasal stasiun gilingan, stasiun pemurnian dan air
semprotan dari dust collector).
3) Limbah Gas
Gas SO2
Gas hasil pembakaran ketel
I.4.9 Pemasaran
Gula yang dihasilkan oleh PG Madukismo dipasarkan secara bebas, dengan
sistem yang diterapkan oleh perusahaan adalah DO (Delivery Order). Sistem ini
diberlakukan dengan menyalurkan langsung ke retail atau distributor penampung
yang telah memesan dengan kemasan yang dibedakan. Kemasan karung sebesar 50
kg (netto) untuk distributor curah dan kemasan 1 kg untuk retail. Pemasaran
dilakukan oleh RNI melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang
perdagangan, yaitu PT. Rajawali Nusindo. Gula milik petani diserahkan dan dijual
kembali oleh petani, dengan sistem bagi hasil gula yaitu 65% untuk petani dan 35%
untuk pabrik.

Program Studi D3 Teknik Kimia Laporan


Kerja Praktek
FTI-ITS PG Madukismo
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai