Anda di halaman 1dari 60

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang
ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-
perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan tersebut.
Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini,
menyadari sumber daya manusia merupakan model utama dalam suatu usaha,
maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Jadi perusahaan
atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa/i untuk
lebih mengenal dunia kerja denga cara menerima mahasiswa/i yang ingin
mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan.
Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa/i pada
dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan
dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya
dengan kurikulum pendidikan.
Sesuai dengan tujuan pendidikan Politeknik Teknologi Kimia Industri
(PTKI) Medan yaitu mengembangkan sumber daya manusia yang profesional
untuk pembentukan kompetisi dalam menangani segala pekerjaan dalam
bidangnya dapat menjawab tantangan ini, sehingga diharapkan bahwa para
tamatan Politeknik dapat bekerja seperti yang diharapkan yakni mampu
menagani segala tugas yang diemban dengan siap pakai dibidang
keteknikan. Maka pihak Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan
pada Program Diploma Tiga (D3) mengusahakan agar para mahasiswa
mempunyai keterampilan dan persiapan untuk memasuki dunia kerja.
Untuk memperkenalkan dunia kerja ini kepada mahasiswa, maka
sangat diperlukan adanya Praktik Kerja Lapangan. Mahasiswa langsung
dihadapkan dengan masalah yang sebenarnya di dalam dunia kerja.Politeknik
Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan khususnya pada Program Teknik
Kimia mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk melaksanakan Praktik Kerja

1
Lapangan. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di sebuah
perusahaan, maka pihak perusahaan atau akan memberikan bimbingan dan
penjelasan kepada mahasiswa mengenai kegiatan atau pekerjaan yang ada
dalam perusahaan tersebut.
Pada kesempatan ini mahasiswa/mahasiswi dapat membandingkan
antara teori yang di bangku perkuliaan dengan praktik yang ada di
perusahaan. Mahasiswa diharapkan untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh pada waktu kuliah dengan maksud untuk meningkatkan keahlian
dan pengalaman serta mendapat gambaran tentang dunia kerja yang
sebelumnya didapat oleh mahasiswa.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Adapun tujuan PKL yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Politeknik
Teknologi Kimia Industri - Medan, adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengenalkan mahasiswa/mahasiswi pada dunia kerja yang
sesungguhnya.
b. Meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kerja
dilingkungan di mana mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
c. Membandingkan antara ilmu yang di peroleh di perkuliahan dengan yang
diperoleh di lapangan.
d. Mahasiswa mampu menguasai, mengevaluasi dan mengkoreksi terhadap
kemampaun sendiri.
e. Mengetahui dan mengenal peralatan yang digunakan untuk melakukan
Proses di perusahaan tersebut.

2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
I.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Mengenal dan mengetahui secara langsung metode tentang proses
penelitian yang akan dilakukan dilapangan.
b. Dapat mengenal secara langsung pengaplikasian dari teori dan
Praktek yang diperoleh dibangku kuliah.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam praktek kerja
lapanganyang sesungguhnya.
d. Menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana bekerjasama
antara team untuk menyelesaikan masalah.

1.3.2 Bagi Kampus


a. Meningkatkan mutu lulusan bagi keseimbangan teori dan praktek.
b. Mempererat Kerjasama dan hubungan baik antara Politeknik
Teknologi Kimia Industri dengan PT Soci Mas, sehingga
memungkinkan kerjasama ketenagakerjaan dan kerja sama lainnya.
c. Mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga sesuai
dengan perkembangan dunia industri.

1.4 Batasan Masalah Praktek Kerja Lapangan


Ruang lingkup dari pelaksanaan PKL atau sasaran yang akan dicapai
oleh mahasiswa adalah untuk mendapatkan mengalaman belajar diluar
perkuliahan melalui pengamatan, mengingat pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan yang cukup singkat untuk mengoptimalkan kegiatan penulisan
laporan Praktek Kerja Lapangan ini, Maka penulis melakukan pembatasan
masalah hanya pada beberapa hal saja antara lain :
1. Mempelajari secara singkat mengenai Proses pembuatan fatty acid dan
glycerine.
2. Proses kerja Equipment di Department Process sebagai sarana penunjang
pada proses produksi di PT. Soci Mas.

3
1.5 Jadwal Pelaksanaan Praktek Praktek Kerja Lapangan
Adapun pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini dimulai pada 06 Juli –
31 Juli 2018.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah PT. SOCI MAS


Sejarah dan Perkembangan PT. SOCI MAS
Berdirinya perusahaan ini tidak terlepas dari besarnya peluang dalam
mengembangkan industri turunan kelapa sawit seperti industri oleokimia di
Indonesia. Minyak kelapa sawit sangat berlimpah. Indonesia sendiri dikenal
sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit
telah menjadi komoditi yang paling diandalkan oleh pertanian Indonesia
karena kelapa sawit memiliki masa tumbuh yang terbilang cepat serta
memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Industri oleokimia
sendiri merupakan industri turunan pengolahan kelapa sawit yang mampu
menaikkan nilai tambah dari hasil produksi yang dihasilkannya.

2.2. Perkembangan Perusahaan


Berdasarkan data Apolin (Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia)
yang dikutip dari Majalah Kina tahun 2012, total kapasitas produksi industry
oleochemical nasional pada tahun 2011 mencapai 1.458.700 ton per tahun
yang terdiri dari 996.000 ton fatty acid, 320.000 ton fatty alohol dan 142.700
ton glycerin. Dengan dilakukannya ekspansi oleh sejumlah perusahaan dalam
beberapa waktu terakhir ini, maka pada tahun 2012 total kapasitas produksi
industri oleochemical nasional sudah mengalami kenaikan menjadi 1.934.800
ton yang terdiri dari 1.027.000 ton fatty acid, 700.000 ton fatty alcohol,dan
207.800 ton glycerin. Namun, meski kapasitas produksi yang dihasilkan
industri oleokimia tergolong besar dan terus mengalami pertumbuhan,
sebagian besar masih diekspor ke luar negeri. Bila dipersentasekan, ada
sekitar 80% hasil produksi dikirim ke luar negeri, sementara sisanya yakni
20% diserap oleh industri lokal. Hal ini menunjukkan permintaan industri
pengguna bahan oleokimia di dalam negeri masih relatif kecil. Padahal, bila

5
bahan oleokimia tersebut bisa diolah maka akan menciptakan produk yang
lebih memiliki nilai tambah.
Dalam perkembanganya tersebut, seperti dikutip dalam wawancara
Majalah Kina (edisi 1,2012) dengan Stevanus Goei King An yang merupakan
Ketua Apolin sekaligus COO PT. SOCI MAS, PT. SOCI MAS maupun
perusahaan industri oleokimia lain nya juga menghadapi beberapa hambatan.
Hambatan tersebut salah satunya adalah dikenakannya tarif anti dumping
terhadap produk oleokimia Indonesia di negara-negara Uni Eropa.Hambatan
lainnya adalah krisis ekonomi yang melanda kawasan Eropa dan Amerika
Serikat yang bisa berdampak pada penurunan permintaan dari kedua kawasan
tersebut terhadap produk-produk oleokimia Indonesia.Praktis, saat ini pasar
China dan India menjadi pasar utama untuk memasarkan produk-produk
oleokimia dari Indonesia.Sangat tidak diharapkan tentunya, kedua negara
tersebut mengalami kondisi yang serupa dengan kawasan Eropa dan Amerika
Serikat.Meski demikian prospek untuk mengembangkan industri oleokimia
masih sangat menjanjikan.

2.3. Struktur Organisasi Perusahaan


PT Soci Mas sebagai sebuah perusahaan yang besar pasti juga akan
memiliki jumlah tenaga kerja atau personil yang banyak pula. Tentu dengan
hal tersebut perusahaan akan membentuk sebuah struktur organisasi yang
baik. Struktur organisasi itu sendiri merupakan pola formal kegiatan dan
hubungan di antara berbagai sub-unit dalam sebuah organisasi.
Masing-masing sub unit tersebut memiliki fungsi yang berbeda dengan
sub unit yang lainnya namun, tetap berkaitan satu sama lainnya sebagai satu
ke satuan sebagai organisasi. Selain itu, struktur organisasi juga akan
membantu setiap anggota atau karyawan dalam mengidentifikasi dirinya di
dalam organisasi. Struktur organisasi PT SOCI MAS Medan ditampilkan
pada gambar dibawah ini :

6
Struktur Organisasi Produksi PT. SOCI MAS

VP Operation

Plant Manager Reability & Engineering ManagerImprovement


Project & Process Executive to VP Operation SCM QA QC
EHFS
Manager Manager Manager Manager

Gambar 1. Struktur Organisasi Produksi

1
2.4. Pembagian Tugas
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Soci Mas
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Director
Tugas-tugas:
a) Memimpin dan mengurus kegiatan perusahaan sesuai dengan tujuan
perusahaan dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi
perusahaan
b) Membawahi langsung Administration, Finance and Accounting Manager,
Factory Manager dan Logistic Manager.
c) Menentukan manajemen yang akan diterapkan oleh perusahaan.
d) Mengadakan perubahan struktur organisasi perusahaan.
e) Mengadakan persetujuan ataupun penolakan terhadap kebijaksanaan
bawahan.
Tanggung Jawab :
Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan
dan jalannya perusahaan termasuk laporan keuangan, baik laporan tahunan
ataupun laporan berkala lainnya kepada pemegang saham.
2. Administration Department Assistant
Manager Tugas-tugas :
a) Mengatur penyediaan jasa-jasa administrasi yang berhubungan
dengan Human Resources Department, Purchasing dan arsip
personil.
b) Mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan serta mengatur pelaksanaannya dalam perusahaan dan
lembaga pendidikan yang sesuai.

2
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Administration , Finance and Accounting
Manager
3. Finance and Accounting Department Assistant Manager
Tugas-tugas :
a) Mengatur penerimaan dan penyimpanan serta pengeluaran uang
perusahaan sesuai dengan sasaran dan kebijaksanaan perusahaan.
b) Menyusun neraca dan perhitungan rugi laba setiap bulan.
c) Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja tahunan.
d) Mengoordinir penagihan atas piutang yang timbul akibat penjualan hasil
produksi serta piutang lainnya.
e) Menghitung gaji karyawan.
Tanggung jawab :
a) Bertanggung jawab atas pengeluaran uang untuk pembiayaan usaha dan
pembayaran kepada pihak lain.
b) Bertanggung jawab kepada keuangan perusahaan.
c) Bertanggung jawab kepada General Manager Administration, Finance and
Accounting.
d) Maintenance and Engineering Department Assistant Manager.
4. Production Department Assistant Manager.
Tugas-tugas :
a) Merencanakan dan mengawasi produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan
standar mutu yang telah ditetapkan.
b) Mengawasi dan mengevakuasi kegiatan produksi untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Tanggung jawab :
a) Bertanggung jawab kepada Factory Manager.
b) Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan produksi.

3
5. Quality Assurance Department Assistant Manager.
Tugas-tugas :
a) Meneliti, memeriksa dan menganalisa mutu produk sejak dari bahan baku
sampai produk jadi agar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
b) Mengadakan roving(peninjauan langsung) dan menganalisa.
Tanggung jawab :
a) Bertanggung jawab kepada Factory Manager.
b) Bertanggung jawab penuh terhadap mutu produk.
c) Bertanggung jawab atas pelaksanaan karakteristik ISO 9002.
6. Logistic Department Assistant Manager.
Tugas-tugas :
a) Mengkoordinir penerimaan bahan sesuai dengan order dari perusahaan.
b) Membuat laporan bahan masuk.
c) Mengatur dan menyimpan hasil produksi yang telah siap dipasarkan.
d) Melaksanakan penerimaan bahan hasil produksi sesuai dengan permintaan
dari pembeli yang dilaksanakan perusahaan.
Tanggung jawab :
a) Bertanggung jawab kepada Logistic and Sales Manager.
b) Bertanggung jawab atas pengawasan terhadap keamanan bahan baik
terhadap kuantitas maupun kualitas.
7. Sales Department Assistant Manager.
Tugas-tugas :
a) Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan pengadaan bahan-
bahan dan transaksi penjualan produk.
b) Berusaha semaksimal mungkin untuk memperluas pangsa pasar produk
perusahaan.
c) Memonitor harga penjualandi pasar untuk mengambil kebijakan penentuan
harga jual produk.

4
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab terhadap Logistic and Sales Manager.
Fungsi, Kewenangan dan Tanggung Jawab Manajer Berdasarkan standar
operasional prosedur (SOP) yang berlaku di PT. SOCI MAS, maka fungsi
dan peran masing-masing manajer adalah sebagai berikut:
1. Manajer Administrasi
Manajer administrasi menjalankan fungsinya untuk menentukan prosedur
dan formulasi kebijakan administrasi serta mengelola deskripsi tugas, skala
keahlian, pelatihan keteraampilan dan pelatihan terkait lainnya.Manajer
administrasi juga menjalankan fungsinya untuk mengawasi para karyawan,
urusan umum administrasi, aktifitas-aktifitas jaringan bisnis dan
permasalahan perizinan perusahaan.Fungsi terakhir dari manajer
administrasi adalah berfungsi untuk mengawasi dan mengendalikan dewan
dan seksi kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Manajer Produksi
Manajer produksi tentu sudah memiliki fungsi yang jelas di dalam
perusahaan yakni berfungsi untuk mengelola, mengendalikan serta
mengawasi segala aktifitas yang berlangsung di pabrik dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan bagian produksi.
3. Manajer Logistik
Manajer logistik PT. SOCI MAS juga memiliki fungsi yang jelas namun
sederhana di dalam perusahaan yakni berfungsi untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengendalikan dan mengawasi seluruh aktifitas di
dalam bagian logistik, pergudangan, aktifitas bongkar muat barang hasil
produksi, serta proses pengepakan. Para manajer yang bekerja di PT. SOCI
MAS juga diberikan kewenangan berdasarkan posisi dan tugas yang
diembannya masing-masing. Kewenngan yang diberikan tersebut diatur
dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan yang akan
dijelaskan di bawah ini.

5
1. Manajer Administrasi Kewenangan yang dimiliki manajer
administrasi dalam kegiatan perusahaan antara lain adalah untuk
melaksanakan perbaikan dan memberikan saran dalam suatu kasus
yang terjadi karena berlawanan dengan regulasi pemerintah atau
kebijakan perusahaan sendiri. Selain itu, manajer administrasi
memiliki wewenang untuk melaksanakan segala
tindakanpencegahan apabila suatu hal tidak sesuai dengan regulasi
atau kebijakan perusahaan. Wewenang terakhir yang dimiliki oleh
manajer administrasi adalah untuk memelihara situasi kondusif
terhadap lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal perusahaan.
2. Kewenangan Manajer Produksi Kewenangan yang dimiliki oleh
manajer produksi tentunya berkaitan dengan proses produksi yang
berlangsung di perusahaan. Kewenangan manajer produksi adalah
berwenang untuk mengatur dan mengelola departemen produksi.
Selain itu manajer produksi berwenang untuk meninjau kembali dan
memutuskan pedoman operasional proses produksi dan
pengepakan. Terakhir, manajer produksi berwenang untuk
melakukan evaluasi terhadap kinerja yang dihasilkan oleh seluruh
karyawan bagian produksi.
3. Kewenangan Manajer Logistik Manajer logistik memiliki rutinitas
untuk memenuhi kebutuhan dalam proses produksi perusahaan.
Oleh karena itu manajer logistik berwenang untuk membuat
keputusan yang terkait dengan seluruh bahan-bahan yang
berhubungan dengan material dan tahapan produksi, pergudangan,
pemuatan barang-barang ke dalam kontainer dan pengepakan hasil
produksi ke dalam kemasan yang telah ditentukan. Tanggung jawab
yang dimiliki masing-masing manajer PT. SOCI MAS per bagian
atau departemen adalah:

6
a) Manajer Administrasi
Dalam berlangsungnya aktifitas-aktifitas perusahaan, manajer
administrsi memiliki tanggung jawab dalam menyusun prosedur-prosedur
pekerjaan. Kemudian, manajer administrasi bertanggung jawab dalam
merekrut karyawan-karyawan baru dan melakukan evaluasi terhadap para
karyawan. Tanggung jawab lain yang dimiliki oleh manajer administrasi
adalah mampu mengawasi distribusi pembayaran gaji para karyawan dan
pemberian kompensasi terhadap para karyawan. Tanggung jawab terakhir
manajer administrasi adalah mampu menjaga dan memelihara situasi dan
kondisi yang baik di lingkungan perusahaan baik lingkungan internal dan
lingkungan eksternal perusahaan.
b) Manajer Produksi
Sebagai manajer yang mengelola bagian produksi perusahaan maka manajer
produksi bertanggung jawab untuk menyiapkan beberapa bentuk dokumen
yang berkaitan dengan produksi kepada manajemen. Manajer Produksi juga
bertanggung jawab untuk selalu mengawasi seluruh aktifitas yang
berlangsung di bagian produksi.Manajer produksi juga bertanggung jawab
dalam meninjau dan menyetujui semua dokumen yang berhubungan dengan
produksi. Tanggung jawab terakhir manajer produksi adalah harus
mengawasi penggunaan anggaran dalam proses produksi.
c) Manajer Logistik
Bila dilihat dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan, manajer
logistik memiliki tanggung jawab yang paling banyak. Manajer logistik
bertangggung jawab untuk mengawasi seluruh aktifitas yang berlangsung di
dalam bagian logistik, gudang, pemuatan dan pengepakan hasil produksi.
Manajer logistik juga bertanggung jawab untuk menghadiri Weekly Sales
Meeting (Rapat Penjualan Mingguan) untuk memperkirakan rencana-
rencana kedepan. Selain itu, manajer logistik harus memastikan tersedianya
bahan-bahan utama, bahan-bahan tambahan dan bahan-bahan pengepakan

7
untuk proses produksi. Manajer logistik juga bertanggung jawab untuk
memastikan setiap bahan dan hasil produksi dikelola dengan baik dan tidak
rusak serta memastikan barang hasil produksi tersimpan dengan baik dalam
tangki penyimpanan dan tidak rusak. Tanggung jawab yang dimiliki
masing-masing manajer PT. SOCI MAS bagian atau departemen adalah:
1. Manajer Administrasi
Dalam berlangsungnya aktifitas-aktifitas perusahaan, manajer
administrsi memiliki tanggung jawab dalam menyusun prosedur-prosedur
pekerjaan. Kemudian, manajer administrasi bertanggung jawab dalam
merekrut karyawan-karyawan baru dan melakukan evaluasi terhadap para
karyawan. Tanggung jawab lain yang dimiliki oleh manajer admiinistrasi
adalah mampu mengawasi distribusi pembayaran gaji para karyawan dan
pemberian kompensasi terhadap para karyawan. Tanggung jawab terakhir
manajer administrasi adalah mampu menjaga dan memelihara situasi dan
kondisi yang baik dilingkungan perusahaan baik lingkungan internal dan
lingkungan eksternal perusahaan.
2. Manajer Produksi
Sebagai manajer yang mengelola bagian produksi perusahaan maka
manajer produksi bertanggung jawab untuk menyiapkan beberapa bentuk
dokumen yang berkaitan dengan produksi kepada manajemen. Manajer
Produksi juga bertanggung jawab untuk selalu mengawasi seluruh aktifitas
yang berlangsung di bagian produksi. Manajer produksi juga bertanggung
jawab dalam meninjau dan menyetujui semua dokumen yang berhubungan
dengan produksi. Tanggung jawab terakhir manajer produksi adalah harus
mengawasi penggunaan anggaran dalam proses produksi.
3. Manajer Logistik
Bila dilihat dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan,
manajer logistik memiliki tanggung jawab yang paling banyak. Manajer
logistik bertangggung jawab untuk mengawasi seluruh aktifitas yang

8
berlangsung di dalam bagian logistik, gudang, pemuatan dan pengepakan hasil
produksi. Manajer logistik juga bertanggung jawab untuk menghadiri Weekly
Sales Meeting (Rapat Penjualan Mingguan) untuk memperkirakan rencana-
rencana kedepan. Selain itu, manajer logistik harus memastikan tersedianya
bahan-bahan utama, bahan-bahan tambahan dan bahan-bahan pengepakan
untuk proses produksi. Manajer logistik juga bertanggung-jawab untuk
memastikan setiap bahan dan hasil produksi dikelola dengan baik dan tidak
rusak serta memastikan barang hasil produksi tersimpan dengan baik dalam
tangki penyimpanan dan tidak rusak.
2.5. Tenaga Kerja

Jumlah Tenaga Kerja yang ada di PT. SOCI Mas Medan sebanyak 689 orang.

2.6. Lokasi Perusahaan

PT. SOCI MAS dengan alamat Jln. Pulau Irian NO 2 KIM I Mabar.

9
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Definisi Fatty Acid


Fatty Acid (Asam lemak) adalah asam karboksilat yang memiliki rantai
hidrokarbon yang cukup panjang. Panjang rantai hidrokarbon dapat bervariasi
dari 6-30 karbon (yang paling umum adalah 12-18). Fatty Acid juga terdiri dari
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) serta diakhiri dengan
gugus karboksil (-COOH) pada salah satu ujungnya. Karena banyaknya rantai
carbon dari fatty acid makan fatty acid juga banyak memiliki nama seperti lauric,
palmitic, stearic, untuk lebih jelasnya anda bisa lihat tabel di bawah ini.
Tabel 1. Penggolongan Fatty Acid

1
Pengolahan Fatty Acid sebenarnya adalah pengembangan lanjutan dari
teknologi sebelumnya yakni hasil olahan yang berasal dari pabrik kelapa sawit,
atau juga pabrik refinery. Bahan Baku yang akan dijadikan sebagai feed untuk
Fatty Acid Plant adalah CPO atau juga CPKO. Pertama sekali yang dilakukan
adalah memisahkan kandungan Trigliserida yang ada pada CPO atau CPKO.
Pemisahan Trigliserida ini menggunakan temperatur dan tekanan yang cukup
tinggi, yakni 50 - 55 bar dan 250 - 255 derajat celcius yang juga di reaksikan
dengan air.
Destilasi
Destilasi adalah proses dimana crude acid dipanaskan hingga titik didih
crude acid atau hingga crud acid menguap, uap tersebut akan dialirkan ke dalam
alat pendingin (kondensor) dan mengumpulkan hasil pengembunan tersebut
sebagai cairan yang berbeda dari yang sebelumnya.
Fraksinasi
Fraksinasi adalah proses pemisahan Crude acid yang dibagi dalam beberapa
jumlah kecil (fraksi) komposisi perubahan menurut bobot dari tiap fraksinya
seperti lauric atau juga stearic dll. Pembagian atau pemisahan ini didasarkan pada
bobot dari tiap fraksi, fraksi yang lebih berat akan berada paling dasar sedang
fraksi yang lebih ringan akan berada diatas.

3.2. Reaksi Fatty Acid

1
Hasil dari reaksi di atas akan menghasilkan Fatty Acid (biasa disebut Crude
Acid) dan Glycerine. Reaksi ini terjadi di dalam reaktor yang diberi nama Spliting
(Pemisah) yang memiliki ketinggian hampir ratusan meter.Di dalam Spliting maka
trigliserida akan bereaksi dengan air dan menghasilkan Crude Fatty Acid yang akan
keluar dari Top Spliting dan Glycerine akan keluar dari Bottom/Inside
Spliting. Setelah crude acid keluar dari top spliting maka crude acid akan dikirim ke
Tank penyimpanan untuk selanjutnya akan dikirim ke section selanjutnya, yakni
section destilation or fractination. Pada section inilah crude acid akan dipisahkan
menjadi beberapa jenis tergantung dari ikatan carbon yang melekat padanya seperti
tabel di atas.

1
BAB IV
DESKRIPSI PROSES

4.1. Proses Pengolahan Fatty Acid (Asam Lemak) di PT. SOCIMAS


A. Proses Hidrolisa (Splitting 2#100)
Proses Hidrolisa (Splitting) adalah pemisahan Fatty Acid (asam lemak) dan
gliserin dari minyak (trigliserida) yang direaksikan dengan air dan akan
memperoleh hasil samping berupa Free Fatty Acid, Gliserin Mono dan
Digliserida yang dapat dihilangkan melalui proses destilasi.
Perbedaan minyak dengan lemak :
Lemak
Lemak adalah suatu gliserida dan merupakan suatu ester. Apabila ester ini
bereaksi dengan basa maka akan terjadi saponifikasi yaitu proses terbentuknya
sabun dengan residu gliserol. Sabun dalam air akan bersifat basa. Lemak pada
suhu kamar berbentuk padat (density 0.8 gr/cm3), jumlah asam lemak jenuh
lebih besar dari asam lemak tak jenuh dan memiliki ikatan rangkap
sedikit.Gliserida dari hewan berupa lemak (lemak hewani).
Minyak
Minyak pada suhu kamar berbentuk cair (density 0.91-0.94 gr/cm3), jumlah
asam lemak jenuh lebih sedikit dari asam lemak tak jenuh dan memiliki ikatan
rangkap lebih banyak. Gliserida dari tumbuhan berupa minyak (minyak
nabati). 3 molekul trigliserida mengandung 3 molekul asam lemak.
B. Proses Hidrogenasi (Hydrogenation 2#200)

Hidrogenasi adalah proses kimia pengolahan minyak atau lemak dengan


jalan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak (Fatty
Acid), sehingga akan meningkatkan tingkat kejenuhan minyak atau lemak itu
sendiri. Penggunaan katalis diperlukan agar reaksi yang berjalan efisien

1
(mempercepat proses Hidrogenasi) pada temperatur tertentu (178 – 220 oC).
Di PT SOCIMAS media katalis yang digunakan adalah Nikel (Ni). Proses
Hidrogenasi sering juga disebut sebagai proses melepaskan energi.
Hidrogenasi adalah istilah yang merujuk pada reaksi kimia yang
menghasilkan adisi hidrogen (H2). Proses ini umumnya terdiri dari adisi
sepasang atom hidrogen ke sebuah molekul. Penggunaan katalis diperlukan
agar reaksi yang berjalan efisien dan dapat digunakan; hidrogenasi non-
katalitik hanya berjalan dengan kondisi temperatur yang sangat tinggi.
Hidrogen beradisi ke ikatan rangkap dua dan tiga hidrokarbon. Oleh karena
pentingnya hidrogen, banyak reaksi-reaksi terkait yang telah dikembangkan
untuk kegunaannya. Kebanyakan hidrogenasi menggunakan gas hidrogen
(H2), namun ada pula beberapa yang menggunakan sumber hidrogen
alternatif; proses ini disebut hidrogenasi transfer. Reaksi balik atau pelepasan
hidrogen dari sebuah molekul disebut dehidrogenasi. Reaksi di mana ikatan
diputuskan ketika hidrogen diadisi dikenal sebagai hidrogenolisis.
Hidrogenasi berbeda dengan protonasi atau adisi hidrida pada hidrogenasi,
produk yang dihasilkan mempunyai muatan yang sama dengan reaktan.
Contoh reaksi hidrogenasi adalah adisi hidrogen ke asam maleat,
menghasilkan asam suksinat seperti gambar di bawah.

Reaksi Kimia Hidrogenasi

H H H H H H H
| | | | | | |
H – C – C = C- C- H + H2  H – C – C – C – C – C – H
| | | | | | |
H H H H H H H

PSOFA Hidrogen

1
C. Proses Destilasi (Distillation 2#300)
Destilasi adalah proses pemurnian Fatty Acid berdasarkan titik didih pada
temperatur tertentu yang berguna untuk memperbaiki warna Fatty Acid,
menghilangkan bau tengik dan mengurangi kadar air yang terkandung pada
Fatty Acid tersebut.Zat warna dalam Fatty acid terdiri dari dua golongan yaitu:
1. Zat warna alamiah
Zat warna alamiah terdiri dari α dan β karoten, xantofil, klorofil dan
antosianin. Zat warna ini menyebabkan fatty acid berwarna kuning, kuning
kecoklatan, kehijau- hijauan dan kemerah- merahan.
2. Warna akibat oksidasi dan degradasi komponen kimia yang terdapat dalam
fatty acid. Warna gelap pada fatty acid disebabkan oleh proses oksidasi
terhadap tokoferol. Warna cokelat pada fatty acid dapat disebabkan karena
reaksi molekul karbohidrat dengan gugus pereduksi seperti aldehid serta
gugus amin dari molekul protein yang disebabkan karena aktivitas enzim-
enzim seperti fenol oksidasi, polifenol oksidasi dan sebagainya
(KETAREN, 1986). Untuk keperluan industri dan pemakaian secara umum
pengukuran warna pada fatty acid dilakukan dengan menggunakan alat
lovibond tintometer. Warna pada fatty acid dapat diketahui dengan
membandingkan warna contoh denganwarna standar.Media pemanas yang
digunakan pada proses Destilasi (#300) di PT SOCIMAS adalah Thermal
Oil dengan temperatur mencapai 290 oC. Pada #300 ini terdapat 2 jenis
Tray yaitu Tray jenis Structure Packing pada kolom C-301 dan Trayjenis
Pall Ring pada kolom C-302.

D. Proses Fraksinasi (Fractination 2#500).


Fraksinasi adalah suatu proses yang mengubah Fatty Acid menjadi
kombinasi tunggal, dalam hal ini proses berdasarkan ketentuan persen
berat. Proses pengolahan yang terjadi pada unit fraksinasi yang bertujuan
untuk memisahkan berdasarkan fraksi-fraksi berdasarkan titik didih. Media

1
pemanas yang digunakan pada proses fraksinasi (2#500) di PT. SOCI MAS
adalah Thermal Oil dengan temperature mencapai 290°C.

4.2. Proses Pengolahan Glycerine (Gliserin) di PT.SOCIMAS


A. Proses Gliserin Pretreatment (Glycerine Pretreatment 2#710)

Proses ini bertujuan untuk mengikat FA atau kotoran lain yang mungkin
masih terkandung di SW. Pada proses ini dilakukan penambahan Ca(OH)2.
Penambahan berfungsi sebagai Ca(OH)2 sebagai koagulasi.

B. Proses Gliserin Evaporasi (Glycerine Evaporation 2#720)

Proses ini bertujuan untuk menguapkan air yang masih terkandung di SW


hasil proses 2#710 sehingga diperoleh kadar Gliserin hingga 88%.Pada
proses ini menggunakan 3 buah evaporator(E-721, E-722, E-723, E-724)
yang merupakan Multi Effect Evaporator dengan cara Feed masuk tipe
Forward Feed (umpan maju). Steam yang digunakan adalah Steam 6 bar.

C. Proses Gliserin Destilasi (Glycerine Distillation#750)


Proses ini bertujuan untuk memurnikan lagi SW dari proses sebelumnya
hingga mencapai konsentrasi 99,7%. Didalam kolom C-752 terdapat 2
Reboiler.Tekanan untuk Vacuum System pada kolom ini adalah 1-5 Torr
dengan temperatur Reboiler TIE-752 A&B mencapai 157-160 oC. Steam
yang digunakan adalah steam 19 dan steam 8 sebagai Live steam.
Karoten

β-Carotene pada proses refinery sengaja dihilangkan untuk memperolah


minyak goreng yang jernih juga menghindari terjadinya degradasi β-
carotene oleh panas, padahal β-carotene merupakan pro-vitamin A dan juga
sebagai antioksidan alami. Spesifikasi > 500 ppm.
D.Proses Bleaching (Glycerine Bleaching 2#760)

Proses ini bertujuan untuk memperbaiki warna RG yang dihasilkan


melalui proses Ion Exchanger 2#770 sehingga mencapai APHA (The

1
American Public Health Association ) 5 maks dengan menggunakan karbon
aktif. Adapun pemakaian kolom pada proses #760 ini adalah 2 kolom
running dan 1 standby. Banyaknya karbon aktif mencapai 2,4 ton sehingga
akan diperoleh gliserin dengan konsentrasi mencapai 99,9%.
4.3. Produk dan Pemasaran
Dari data Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen
Pertanian (2005), Industri hilir kelapa sawit memiliki dua kategori produk yang
dihasilkan. Pertama, kategori produk pangan yang umumnya diusahakan di Indonesia
adalah minyak goreng. Kedua, kategori produk bukan pangan yang meliputi fatty
acid,fatty alcohol, glycerin, dan metallic soap. Beberapa daerah kini telah menjadi
sentra industri oleokimia yang pada umumnya memiliki fasilitas pelabuhan di
daerahnya masing-masing seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, jakarta,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya. Sebagai salah satu perusahaan industri
oleokimia, PT. Soci Mas memproduksi beberapa produk yang memiliki berbagai
aplikasi yang baik untuk keperluan industri maupun komersial seperti Fatty Acid dan
Gliserin.
Fatty acid dan gliserin adalah bahan kimia nabati berbasis minyak kelapa
sawit yang merupakan produk turunan dari pengolahan minyak kelapa sawit yang
juga bisa disebut sebagai industri oleokimia. Kegunaan umum dari fatty acid dan
gliserin tersebut dapat dijelaskan di bawah ini :
Kegunaan Fatty Acid(Asam Lemak)
a. Fatty acid adalah sebuah bagian integaral dari perekat, semen, polish, wax dan
tinta cetak. Poin penting kegunaan dari fatty acidmeliputi:
b. Plastik dan Karet Adanya permintaan yang luar biasa dari konsumen PT. Soci Mas
terhadap produknya yang dijadikan sebagai bahan pembuatplastik. Hal ini dipicu
oleh pertumbuhan penggunaan plastik di seluruh dunia.
c. Pernis dan Cat

1
d. Fatty acid juga digunakan sebagai bahan pembuat cat dan pernis.Keunggulan dari
produk ini adalah harga yang mampu bersaing, dapat menciptakan kestabilan
warna serta keseragaman produk.
Kegunaan Gliserin
Penggunaan gliserin sebagai bahan utama diantaranya untuk:
a. Farmasi dan Sabun
Gliserin yang diproduksi oleh PT Soci Mas tidak berbau dan memiliki standar
keselamatan yang baik sehingga sangat cocok untuk dijadikan bahan baku
pembuatan sabun dan obat-obatan.
b. Bahan emulsi untuk makanan
Dengan kemurnian dan stabilitas keunggulan dari produk tersebut
memungkinkannya memiliki berbagai kegunaan sebagai bahan pengemulsi
makanan.
4.4. Pemasaran
Daerah pemasaran yang dipilih oleh PT. Soci Mas dalam memasarkan
produk-produknya adalah berdasarkan pada produk yang dihasilkan yaitu fatty acid
dan glycerin. Produk tersebut tentu merupakan bahan yang dapat diolah menjadi
produk lain yang mempunyai nilai tambah yang lebih baik.Oleh karena itu, konsumen
yang menjadi target perusahaan adalah perusahaan-perusahaan industri yang
menggunakan fatty aciddan glycerine sebagai bahan baku untuk deterjen, minyak
wangi, sabun, kosmetik, campuran obat-obatan dan lain-lain. Dalam membagi
wilayah tujuan pemasaran produk mereka PT. Soci Mas membaginya ke dalam dua
wilayah yakni pasar luar negeri dan pasar dalam negeri.Pemasaranproduk ke luar
negeri mendapat porsi sebanyak 90% sementara sisanya sebesar 10% ditujukan untuk
pasar dalam negeri. Negara-negara yang menjadi tujuan penjualan produk untuk pasar
luar negeri adalah Jepang, Cina, Korea, Taiwan, Amerika Serikat, Eropa, Timur
Tengah dan lain-lain. Besarnya porsi yang diberikan untuk pasar luar negeri
dibanding dengan pasar dalam negeri dikarenakan oleh pasar yang lebih luas dan
besarnya permintaan perusahaan- perusahaan dari luar negeri tersebut akan fatty acid

1
dan glycerin. Selain membagi wilayah pemasaran produknya agar mencapai target
penjualannya, PT Soci Mas juga selalu berusaha untuk mempererat kerja sama
dengan para konsumennya dengan menjaga hubungan baik serta berusaha untuk
selalu memberikan pelayan terbaik serta menjaga kepuasan konsumen. Perusahaan
juga selalu berusaha untuk memastikan setiap permintaan konsumen dikirim tepat
waktu.
1. Crude Gliserin
Spesifikasi :
Tabel 2. Spesifikasi Crude Glycerin

No. Parameter Specification


1 Glycerol, % wt 80 min
2 Water, % wt 15 max
3 Ash, % wt 10 max
4 Salt, % wt 10 max
5 Methanol, % wt 0.5 max
6 MONG, % wt 2.5 max
7 Ph Report

2. Fatty Acid
Spesifikasi :
Tabel 3. Spesifikasi Fatty Acid

1
No. Parameter Specification

1 Acid Value, mg KOH/ g 80 min

2 Saponification Value, mg KOH/ g 195 min

3 Water content, % wt 2 max


4 Methanol, ppm 1000 max
5 Iodine Value, % I2 30 min

4.5. Sistem Utility


Sistem utilitas merupakan salah satu bagian penting dari suatu pabrik yang
mendukung terselenggaranya proses. Sistem utilitas di pabrik PT Soci Mas
terdiri dari thermal oil heater (TOH) system, steam system, sistem compressed
air, dan nitrogen generator.

1. Thermal Oil Heater System


PT Soci Mas memiliki unit thermal oil heater yang dilengkapi dengan
tiga boiler moving grade (2 oil boiler dan 1 steam boiler). Kapasitas Daya oil
boiler adalah 10 MW dan yang terpakai 6,5 MW/hari serta kapasitas steam
boiler sebesar 600 ton/hari. Fluida proses dan bahan bakar yang digunakan
adalah oil dan batubara (40 ton/hari). Oli panas yang dihasilkan digunakan
pada methyl ester distillation plant (plant 6) sebagai media pemanas. Tekanan
pada pompa sekitar 4-6 bar dan temperatur maksimal pemanasan oil mencapai
300°C. Berikut adalah diagram alir proses unit thermal oil heater pada
Gambar 7.1.
Pada boiler 9,5 MW terdapat dust collector, sementara pada boiler
12,0 MW terdapat electrostatic precipitator. Keduanya memiliki fungsi yang
sama yaitu mengangkap abu/debu dalam gas buang. Prinsip kerja dust

2
collector adalah gas buang dibawa agar berkontak dengan air (spray) secara
berlawanan sehingga debu akan terbawa oleh air untuk diendapkan.
Kemudian, prinsip kerja electrostatic precipitator adalah elektrostatis. Gas
buang dilewati medan listrik yang terbentuk antara discharge electrode dan
collector plate. Partikel debu mengalami ionisasi sehingga bermuatan negatif
dan menempel pada collector plate.

Gambar 2. Diagram alir proses thermal oil heater


Berdasarkan Diagram dapat dijelaskan bahwa header berfungsi sebagai
tempat penukar panas antara hot oil dan cool oil.Pembakaran dalam boiler
membutuhkan udara agar terjadi pembakaran sempurna, udara dari sekitar
dihisap masuk oleh fan. Gas buang hasil pembakaran dialirkan ke air
preheater, panas gas buang dapat dipakai untuk memanaskan udara yang
masuk ke boiler dan dalam HRSG (Heat Recovery Steam Generator) terjadi
pemanasan air sehingga menghasilkan steam. Saat ini, unit thermal oil heater
tidak memproduksi steam dari HRSG.Kemudian, gas buang dialirkan ke ESP
atau gas collector dan akhirnya dibuang ke lingkungan.
2. Steam System
Steam yang digunakan pada pabrik di PT PT Soci Mas ini dipasok dari
boiler house (Takakuma) milik PT PT Soci Mas yang merupakan salah satu
perusahaan di bawah Sinarmas Group dengan tekanan sebesar 13 barg dan 15
barg serta berjenis saturated steam. Sebenarnya, steam yang dihasilkan terdiri

2
dari dua jenis, yaitu superheated steam dan saturated steam. Berikut adalah
data kedua jenis steam tersebut yang ditampilkan pada Tabel 2.Kemudian,
jumlah boiler di PT Soci Mas adalah 4 buah.
Bahan bakusteam berupa raw water yang berasal dari unit water
treatment plant milik PT Soci Mas Kemudian, raw water diolah menjadi
reverse osmosis water. RO water dicampur dengan beberapa chemical dari PT
Nalco Indonesia berupa N-2811 (25 kg/pail), N-3278 (5 kg/pail), dan N-
22310 (25 kg/pail). Kemudian, bahan baku pembakaran dalam furnace adalah
cangkang dan sabut kelapa sawit dengan jumlah 300 ton/hari untuk setiap
boiler. Berikut adalah diagram alir proses steam pada Gambar 7.2.

Gambar 3. Diagram alir proses steam


Berdasarkan diagram, dapat dijelaskan bahwa RO water dicampur
dengan chemical dan dimasukkan ke dalam hot tank untuk dipanaskan pada
temperatur 80-90°C menggunakan steam dari boiler atau kondensat dari
plant.Kemudian, dialirkan menuju dearator untuk menghilangkan oksigen
terlarut dengan menaikkan temperatur menjadi 102°C. Lalu, dipanaskan
dalam economizer pada temperatur 120-140°C menggunakan flue
gas.Kemudian, dalam furnace terjadi pembakaran cangkang dan sabut kelapa
sawit pada temperatur 390-400°C.Steam yang dihasilkan didistribusi ke plant.

2
Pada BD-2 digunakan satu pressure reducing valve station baik untuk
steam bertekanan 3 barg maupun 9 barg yang terletak di BD-1, sedangkan
BD-3 dan BD-4 memiliki pressure reducing valve station masing-masing.

Gambar 4..Steam Line BD-2

3. Air
Air yang digunakan PT SOCI MAS dipasok oleh PT Kawasan Industri
Medan. Air sungai diolah di raw water plant (RWTP) dimana air dipompa dari
sungai kemudian ditambahan bahan kimia seperti tawas dan polimer untuk proses
klarifikasi (koagulasi dan flokulasi) suspended solid (padatan terendapkan) pada air
sungai yang nantinya dipisahkan melalui siklon dengan memanfaatkan sifat gravitasi.
Untuk menyingkirkan dissolved solid (padatan terlarut), kemudian air diolah di sand

2
filter sehingga diperoleh raw water sesuai dengan karakterisik yang diinginkan.
Berikut proses pengolahan air sungai menjadi raw water ditampilkanpada Gambar.

Gambar 5. Proses pengolahan air sungai di RWTP


Untuk memperolah air dengan kemurnian yang lebih baik seperti air
demineralisasi yang digunakan untuk umpan boiler maka raw water diolah di reverse
osmosis water plant (ROWTP).
Air di pabrik PT Soci Mas digunakan untuk keperluan washing (proses), hydrant
(safety), cooling water, dan pembersihan. Untuk keperluan proses, cooling water, dan
pembersihan, air ditampung pada water tank dengan kapasitas penyimpanan 1500
m3. Setiap plant di PT Soci Mas memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda,
berdasarkan karakteristik prosesnya.
Pada penggunaan air sebagai cooling water, ditambahkan bahan-bahan kimia yaitu
sebagai berikut.
a. Chlorine atau hipoklorin yang digunakan sebagai desinfektan untuk mengurangi
permasalahan biofouling dengan menghambat pertumbuhan lumut dan
mikoorganisme. Biofouling ini mampu memicu terjadinya korosi dan
menghambat perpindahan panas.
b. Asam klorida yang digunakan untuk menurunkan pH untuk mencegah timbulnya
kerak dan korosi akibat alkalinitas yang terlalu tinggi sehingga dapat terjadi
kerapuhan kaustik (caustic embrittlement).
c. Soda kaustik ditambahkan untuk menaikan pH (yang diinginkan pH 7,2-8,5).

2
d. Fosfat untuk mencegah kerusakan pada pipa akibat scaling dan fouling
(konsentrasi fosfat) yang dikehendaki adalah 17 ppm).
Bahan-bahan kimia yang ditambahkan pada cooling water ini disediakan oleh PT
Nalco Indonesia.
4. Power Plant
Terdapat Satu power plant yang dimiliki PT Soci Mas dengan hasil daya
sebesar 10 MW dan Jumlah daya yang digunakan 6,5 MW/hari. Fliuda proses yang
digunakan berupa RO water dengan penambahan chemical agar pH air menjadi
10,5-11,5. Kemudian, bahan bakar yang digunakan adalah batubara.
5. Air Compressor & PSA N2 Generator
Penggunaan udara bertekanan (compressed air) di pabrik PT Soci Mas ini
adalah udara-utilitas, udara-instrumen, dan juga sebagai bahan baku produksi gas
nitrogen. Udara-utilitas digunakan untuk flushing dan pigging. Flushing
merupakan proses pembersihan pipa (blowing line) atau tangki dari sisa-sisa
bahan/material dangan cara mengalirkan udara bertekanan sehingga sisa-sisa
bahan/material sebelumnya dapat terbawa. Hal ini dilakukan sebelum pemasukan
atau pengilaran bahan/material baru ke dalam tangki atau pipa.Pigging proses
pembersihan pipa dengan mengalirkan udara bertekanan sehingga pig dapat
terdorong dan membersihkan sisa bahan/material sebelumnya. Pigging dilakukan
biasanya sebelum proses pengapalan produk (shipping). Udara-instrumen
digunakan dalam proses kerja pneumatic valve dalam sistem pengendalian proses.
Kebutuhan udara-instrumen ini cukup kecil namun udara harus dalam keadaan
kering.
Compressed air diproduksi dengan kompresor dan dryer sehingga dihasilkan
udara bertekanan dan kering. Kompresor akan menghisap udara atmosfer sekitar 1
atm kemudian dikompresi sehingga keluar pada bagian discharge sebesar 10 barg.
Kemudian udara bertekanan dikeringkan menggunakan empat buah refigerant
dryer dan satu buah desiccant dryer sehingga diperoleh udara bertekanan yang
kering.Refrigerant dryer menghilangkan kandungan air dalam udara dengan cara

2
mendinginkannya melalui dua buah heat exchanger karena uap air akan
mengembun ketika pada suhu rendah (dew point). Refrigeran yang digunakan
adalah tipe R-134 dan R-410. Untuk desiccant dryer memanfaatkan prinsip
adsorpsi dengan menggunakan silica gel yang akan menyerap uap air sehingga
kandungan air dalam udara berkurang. Desiccant dryer lebih efektif dalam
pengurangan kandungan air di udara
Setelah dikompresi dan dikeringkan udara disimpan dalam compressed air tank.
Kemudian sebagai contoh, pada plant BD-2 terdapat satu compressed air tank
dengan kapasitas 5 m3 dengan tekanan 8 bar.
Dari compressed air, kemudian diproduksi nitrogen melalui pressure swing
adsorbtion (PSA) nitrogen generator untuk media pendukung pengadukan pada
sperator dan untuk keperluan blanketing alat proses seperti tangki metanol maupun
kolom reaktor untuk menekan penguapan metanol dan mengnyingkirkan oksigen
yang terdapat dalam tangki yang dapat memicu terjadinya kebakaran (safety),
selain itu nitrogen juga tidak beraksi dengan bahan/material (inert). Pada PSA
nitrogen generator ini memanfaatkan prinsip absorsi dengan menggunakan carbon
molecular sieves (CMS) yang terdapat dua vesel adsorpsi. Vesel tersebut akan
beroperasi secara bergantian, dimana pada tekanan yang tinggi (pressurized),
oksigen dan komponen tapak lainnya akan teradsorpsi sedangkan pada tekanan
rendah (depressurized) terjadi regenerasi oksigen yang telah terabsorpsi. PSA
nitrogen generator mampu menghasilkan nitrogen dengan kemurnian diatas 99,9%.
Namun, untuk kebutuhan proses di plant PT Soci Mas ini kemurnian nitrogen
diatas 98% sudah cukup. Pada proses produksi nitrogen di PT Soci Mas digunakan
lima buah PSA nitrogen generator.
Kemudian nitrogen ditampung dalam nitrogen storage tank, dengan contoh
spesifikasi tangki ditunjukan pada Tabel 9 sebagai berikut. Sebagai contoh, pada
plant BD-2 terdapat dua nitrogen air tank dengan kapasitas 5 m3 dengan tekanan 8
bar.
Berikut adalah diagram alir proses kompresi udara dan Nitrogen :

2
Gambar 6. Diagram Alir Kompressor Udara

BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Perhitungan Splitting


5.1.1. Data Pengamatan Splitting

2
Tabel 5.1.1. Komposisi Bahan Baku danProduk
No RBDPS (Kg/h) PW (Kg/h) Steam (Kg/h)
.
1. 19.500 12.000 1.700

Tabel 5.1.2. Komposisi dari PSOFA

No Komponen Mr Kadar Mr Molekul Rata-rata


(Kg/Kmol) (%) (Kg/Kmol)
1 As.Laurat (C12) 200 0,2 0,4
2 As.Miristat (C14) 228 1,2 2,736
3 As.Palmitat (C16) 256 60,0 153,6
4 As.Stearat (C18) 284 5,2 14,768
5 As.Oleat(C18:1) 282 27,4 77,268
6 As.Linoleat (C18:2) 280 5,6 15,68

7 As.Linolenat (C18:3) 278 0,1 0,278

8 As.Arakidat (C20) 312 0,3 0,936

Total = 100 265,666

5.1.2 Analisa Data Kolom


Spilting 2#100
FA ?

PW 12.000 Kg/h

2
Steam 1.700 Kg/h

RBDPS 19.500 Kg/h SW 14.000 Kg/h

 Menghitung DOS

Diketahui : AV = 209,82 mg KOH/g

SV = 211,24 mg KOH/g

Ditanya : DOS = ...?

Jawab : DOS = (AV/SV) x 100%

= 209,82 mg KOH/g x 100%

211,24 mg KOH/g

= 99,3%

 Menghitung Mr Total RBDPS

Mr total RBDPS = (3 x Mr PSOFA) + (1 x Mr Gliserol) - (3 x Mr Air)

= (3 x 265,666 kg/kmol) + (1 x 92 kg/kmol) –

(3 x 18 kg/kmol)

2
Mr total RBDPS = 834,998 kg/kmol

1. RBDPS
a. Massa dan Mol RBDPS Mula-mula

Massa RBDPS = 19.500 kg/h

Mr total RBDPS = 834,998 kg/kmol

Mol awal RBDPS = Massa RBDPS/Mr total RBDPS

= 19.500 kg/h

834,998 kg/kmol

Mol awal RBDPS = 23,35334935 kmol/h

b. Massa dan Mol RBDPS yang Bereaksi

Mol RBDPS yang Bereaksi = Mol awal x DOS

= 23,35334935 kmol/h x 0,993

Mol RBDPS yang Bereaksi = 23,1898759 kmol/h

Massa RBDPS yang Bereaksi = Mol RBDPS yang bereaksi x Mr RBDPS

= 23,1898759 kmol/h x 834,998 kg/kmol

Massa RBDPS yang Bereaksi = 19.365,5 kg/h

 Massa dan Mol RBDPS yang Tidak Bereaksi

Mol RBDPS yang tidak bereaksi = Mol Awal – Mol Bereaksi

= 23,35334935 kmol/h - 23,1898759 kmol/h

Mol RBDPS yang tidak bereaksi = 0,16347345 kmol/h

3
Massa RBDPS yang tidak bereaksi = Massa Awal - Massa Bereaksi

= 19.500 kg/h - 19.365,5 kg/h

Massa RBDPS yang tidak bereaksi = 136,5 kg/h

2. Air
 Massa dan Mol Air Awal

Massa Air = Massa PW + Steam

= ( 12.000 + 1.700 ) kg/h

= 13.700 kg/h

Mr Air = 18 kg/kmol

Mol Awal Air = Massa Air/Mr Air

= (13.700 Kg/h) : (18 kg/kmol)

Mol Awal Air = 761,1111111 kmol/h

 Massa dan Mol Air Bereaksi

Mol Air yang Bereaksi = (Koef.Air/Koef.RBDPS) x Mol RBDPS bereaksi

= (3/1) x 23,1898759 kmol/h

Mol Air yang Bereaksi = 69,5696277 kmol/h

Massa Air yang Bereaksi = Mol Air yang bereaksi x Mr Air

= 69,5696277 kmol/h x 18 kg/kmol

Massa Air yang Bereaksi = 1252,253299 Kg/h

 Massa dan Mol Air Tidak Bereaksi

3
Mol air yang tidak bereaksi = Mol Awal – Mol Bereaksi

= 761,1111111 kmol/h - 69,5696277 kmol/h

Mol air yang tidak bereaksi = 691,5414834 kmol/h

Massa air yang Tidak Bereaksi = Massa Awal- Massa Bereaksi

= 13.700 Kg/h – 1252,253299 kg/h

Massa air yang Tidak Bereaksi = 12.447,7467 kg/h

 Massa dan Mol PSOFA yang Terbentuk

Mol PSOFA yang Terbentuk = (Koef. FA/Koef. RBDPS) x Mol RBDPS bereaksi

= (3/1) x 23,1898759 Kmol/h

= 69,5696277 kmol/h

Massa PSOFA = Mol FA x BM FA

= 69,5696277 kmol/h x 265,666 kg/Kmol

= 18482,28471 kg/h

 Massa dan Mol Sweet Water yang Tebentuk

Mol SW = (Koef.SW/Koef RBDPS) x Mol RBDPS bereaksi

= (1/1) x 23,1898759 kmol/h

= 23,1898759 kmol/h

3
Massa SW = Mol SW x Mr SW

= 23,1898759 kmol/h x 92 kg/kmol

= 2133,468583 kg/h

 Menghitung Laju Fatty Acid

Laju FA = Massa FA yang terbentuk + Massa sisa RBDPS

= (18.482,28471 + 136,5) kg/h

= 18.618,7847 kg/h

 Menghitung Laju Sweet Water

Laju SW = Massa Sweet Water yang terbentuk + Massa sisa Air

= (2.133,468583 + 12.447,7467) kg/h

= 14.581,2153 kg/h

Laju In = Laju Out

Laju PW + Laju Steam + Laju RBDPS = Laju FA + Laju SW

(12.200+1700+19500)kg/h = (18.618,7847 + 14581,2153) kg/h

33.200 kg/h = 33.199,99969 kg/h

3
Komponen Masuk Keluar

Massa Mol Massa Mol Mol

(kg/h) (kmol/h) (kg/h) (kmol/h)


RBDPS 19.500 23,35334935 136,5 0,16347345

H2O 13.700 761,111111 12.447,7467 691,5414834

FA - - 18.482,28471 69,569677

SW - - 2.133,468583 23,1898759

TOTAL 33.200 784,4644605 33.199,99969 784,4645098

TABEL MASS BALANCE

34
5.2. Perhitungan Fraksinasi
5.2.1. Data Pengamatan Fraksinasi
2C502 2C503
Asam Light
Feed 2E521 2E520 Feed 2E522
Lemak End
Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%)
C6 0,2 85 0 0 0 0
C8 3,7 15 52,7 0 0 0
C10 3,5 0 47,3 0,23 30,38 0,1
C12 47,5 0 0 51,17 69,92 99,7
C14 15,8 0 0 17,0 0 0,2
C16 8,6 0 0 9,3 0 0
C18 2,2 0 0 2,4 0 0
C18:F1 15,4 0 0 16,6 0 0
C18:F2 2,5 0 0 2,7 0 0
C18:F3 0,3 0 0 0,3 0 0
C20 0,2 0 0 0,2 0 0
Unk 0,1 0 0 0,1 0 0

2C504 2C505
Asam Light Light
Feed 2E523 Feed 2E524
Lemak End End
Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%)
C6 0 0 0 0 0 0
C8 0 0 0 0 0 0
C10 0 0 0 0 0 0
C12 1,5 93,66 0,1 0 0 0
C14 34,4 6,34 99,7 1,9 86,3 0,3
C16 18,8 0 0,2 28,7 13,7 21,0
C18 4,8 0 0 7,4 0 9,0
C18:F1 33,7 0 0 51,6 0 60,0
C18:F2 5,5 0 0 8,4 0 8,7
C18:F3 0,7 0 0 1,0 0 0,5
C20 0,4 0 0 0,7 0 0,4
Unk 0,2 0 0 0,3 0 0,1

Asam 2C506
Feed
Lemak Wt (%)
C6 0
C8 0
C10 0

8
C12 0
C14 0
C16 65,5
C18 0,8
C18:F1 19,1
C18:F2 7,8
C18:F3 3,4
C20 2,0
Unk 1,4

5.2.2. Pengolahan Data

TOP FRAKSI (2E521)


2
2 9-
F2 = 17
C 5 0
119-120 ºC
31 m b kCg/
DOS = 99,0 %
2
a rA 6ja=m85 %
PKOFA
F¹ = 7128 kg/jam + 72 kg/jam C8 = 15 % (2E520)
= 7200 kg/jam SIDE FRAKSI

F3 = 495 kg/jam
C6 = 0,2 % C18 = 2,2 % C8 = 52,7 %
C8 = 3,7 % C18:1 = 15,4 C10 = 47,3 %
%C10 = 3,5 % C18:2 = 2,5 %50 - 51 mbarA
210 - 212 ºC
C12 = 47,5 % C18:3 = 0,3 %
C14 = 15,8 % C20 = 0,2 %
C16 = 8,6 % Unk = 0,1 F4 C=1?0 = C18:1 =
% C12 = C18:2 =
9
C14 = C18:3 =
C 1 6C 1=8 = C20
=
Perhitungan Neraca Massa Kolom Fraksinasi I (2C502)
Keterangan :
F1 = Laju Alir Pada Feed (kg/jam)
F2 = Laju Alir Untuk Top Fraksi (kg/jam)
F3 = Laju Alir Untuk Side Fraksi (kg/jam)
F4 = Laju Alir Untuk Bottom Produk (kg/jam)
Diketahui : Degree Of Splitting (DOS) PKO = 99,0 %
100 % - 99,0 % = 1 %
Feed = 7200 kg/jam x 1 %
= 72 kg/jam
Residu = 72 kg/jam
Feed = 7200 kg/jam – 72 kg/jam
= 7128 kg/jam
1. Perhitungan Laju alir pada Kolom Fraksinasi I
Keterangan:
W11 = Atom Karbon C6 pada aliran 1 (%berat)
W21 = Atom Karbon C8 pada aliran 1 (%berat)
W31 = Atom Karbon C10 pada aliran 1 (%berat)
W41 = Atom Karbon C12 pada aliran 1 (%berat)
W51 = Atom Karbon C14 pada aliran 1 (%berat)
W61 = Atom Karbon C16 pada aliran 1 (%berat)
W71 = Atom Karbon C18 pada aliran 1 (%berat)
W81 = Atom Karbon C18:1 pada aliran 1 (%berat)
W91 = Atom Karbon C18:2 pada aliran 1 (%berat)
W101 = Atom Karbon C18:3 pada aliran 1 (%berat)

1
W 1
11
= Atom Karbon C 20pada aliran 1 (%berat)
W 1
1
= Jumlah unknown pada aliran 1 (%berat)
Neraca Massa Total Kolom I:
F1 + Residu= F2 + F3 + F4
Diketahui:
F1 = 7128 kg/jam
F2 = 17 kg/jam
F3 = 495 kg/jam
Residu = 72 kg/jam
F4 = ?
Penyelesaian :

7128 kg/jam + 72 kg/jam = 17 kg/jam + 495 kg/jam + F4

7128 kg/jam + 72 kg/jam = 512 kg/jam + F4

F4 = 7200 kg/jam - 512 kg/jam

F4 = 6616 + 72 kg/jam

2. Perhitungan laju % Berat Massa pada masing-masing fraksi

a. Asam Kaprat (C10H20O2)

F1 . W 13 = F 3. W 33 + F 4. W 4

7128 . 0,035 = 495 . 0,473 + 6616.W 43

249,48 = 234,008 + 6616 . W 43

15,472
W34 = 6616

W 43 = 0,23 %

b. Asam Laurat (C12H24O2)

F1 . W41 = F4 . W44

1
7128 . 0,475 = 6616 . W 43

3385,8 = 6616 . W 43

3385.8
W44 = 6616

W 44 = 51,17 %

c. Asam Miristat (C14H28O2)


F1 . W 15 = F 4. W 4

7128 . 0,158 = 6616 . W 45

1126,224
W54 = 6616

W 45 = 17,0 %

d. Asam Palmitat (C16H32O2)

F1 . W 16 = F 4. W 4

7128 . 0,086 = 6616 . W 46

613,008
W64 = 6616

W 46 = 9,3 %

e. Asam Stearat (C18H36O2)

F1 . W 17 = F 4. W 4

7128 . 0,022 = 6616 . W 47

156,816
W74 = 6616

W74 = 2,4 %

1
f. Asam Oleat (C18H34O2)

F1 . W 18 = F 4. W 4

7128 . 0,154 = 6616 . W 48

1097,712
W84 = 6616

W 48 = 16,6 %

g. Asam Linoleat (C18H32O2)

F1 . W 19 = F 4. W 4

7128 . 0,025 = 6616 . W 49

178,2
W94 = 6616

W 49 = 2,7 %

h. Asam Linolenat (C18H30O2)

F1 . W 1
10
= F 4. W 4
10

7128 . 0,003 = 6616 . W 1


4

21,384
W104 = 6616

W 1
4
= 0,3 %

i. Asam Arakidat (C20H40O2)

F1 . W 1
11
= F 4. W 4
11

7128 . 0,002 = 6616 . W 1


4

14,256
W114 = 6616

1
W 1
4
= 0,2 %

j. Unknown

F1 . W 1
12
= F 4. W 4
12

7128 . 0,001 = 6616 . W 1


4

7,128
W124 = 6616

W 1
4
= 0,1 %

1. TABEL MASS BALANCE

Tabel Komposisi (% Berat) Bahan pada Kolom Fraksinasi (2C502)


MASUK KELUAR
ASAM FEED TOP FRAKSI SIDE FRAKSI 2C503
LEMAK Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%)
C6 0,2 85 0 0
C8 3,7 15 52,7 0
C10 3,5 0 47,3 0,23
C12 47,5 0 0 51,17
C14 15,8 0 0 17,0
C16 8,6 0 0 9,3
C18 2,2 0 0 2,4

1
C18:1 15,4 0 0 16,6
C18:2 2,5 0 0 2,7
C18:3 0,3 0 0 0,3
C20 0,2 0 0 0,2
Unk 0,1 0 0 0,1
Total 100 100 100 100

Tabel Laju Alir Bahan Pada Kolom Fraksinasi (2C502)


MASUK KELUAR
ASAM FEED TOP FRAKSI SIDE FRAKSI 2C503
LEMAK (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam)
C6 14,256 14,256 0 0
C8 263,736 2,744 260,992 0
C10 249,48 0 234,008 15,472
C12 3385,8 0 0 3385,8
C14 1126,224 0 0 1126,224
C16 613,008 0 0 613,008
C18 156,816 0 0 156,816
C18:1 1097,712 0 0 1097,712
C18:2 178,2 0 0 178,2
C18:3 21,384 0 0 21,384
C20 14,256 0 0 14,256
Unk 7,128 0 0 7,128
Residu 72 0 0 72
Total 7200 17 495 6688

LIGHT END
2C503
20-21 mbarA
5
175-176 ºC F = 40
kCg/1j0am=
30,38 % C12 =
69,62 %

F4 = 6616 kg/jam+ 72 kg/jam FA (2E522)


= 6688 kg/jam 1299

F6 = 3320
C6 = 0 % C18 = 2,4 kg/jam C10 =
% C8 = 0 %C18:1 35-36 mbarA 0,1 % C12 =
225-227 ºC
= 16,6 99,7 %
%C10 = 0,23 % C18:2 = 2,7 1 C14 = 0,2 %
C142 = 1571,017%% C 1280:3 = 0,23
%
%
F7 = ?

C12 =
C18:1=
C14 = C18:2 =
C16 = C18:3 =
C18 = C20 =
Unk =

2. TABEL MASS BALANCE

Tabel Komposisi (% Berat) Bahan pada Kolom Fraksinasi I (2C503)


MASUK KELUAR
ASAM FEED LIGHT END FA1299 2C504
LEMAK Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%)
C6 0 0 0 0
C8 0 0 0 0
C10 0,23 30,38 0,1 0
C12 51,17 69,62 99,7 1,5
C14 17,0 0 0,2 34,4
C16 9,3 0 0 18,8
C18 2,4 0 0 4,8
C18:1 16,6 0 0 33,7
C18:2 2,7 0 0 5,5
C18:3 0,3 0 0 0,7
C20 0,2 0 0 0,4
Unk 0,1 0 0 0,2
Total 100 100 100 100

Tabel Laju Alir Bahan Pada Kolom Fraksinasi (2C503)


MASUK KELUAR
ASAM FEED LIGHT END FA1299 2C504
LEMAK (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam)

16
C6 0 0 0 0
C8 0 0 0 0
C10 15,472 12,152 3,32 0
C12 3385,8 27,848 3310,04 47,912
C14 1126,224 0 6,64 1119,584
C16 613,008 0 0 613,008
C18 156,816 0 0 156,816
C18:1 1097,712 0 0 1097,712
C18:2 178,2 0 0 178,2
C18:3 21,384 0 0 21,384
C20 14,256 0 0 14,256
Unk 7,128 0 0 7,128
Residu 72 0 0 72
Total 6688 40 3320 3328

2 C135m0b4arALIGHT
1 2-
8
END

190-192 ºC F = 50 kg/jam
C12 = 93,66 %
C14 = 6,34 %

F7 = 3256 kg/jam + 72 kg/jam FA 1499


= 3328 kg/jam
F9 = 1080 kg/jam
C6 = 0 % C18 = 4,8 % C12 = 0,1 %
C14 = 99,7 %
1 C16 = 0,2 %
C8 = 0 % C18:1 = 33,7
%C10 = 0 % C18:2 = 5,5 31-32 mbarA
235-237 ºC
% C12 = 1,5 % C18:3 = 0,7
% C14 = 34,4 % C20 = 0,4
F10 = ?
% C16 = 18,8 % Unk = 0,2
% C14 = C18:3 =
C16 = C20 =
C18 = Unk =
C18:1 =
C18:2 =

3. TABEL MASS BALANCE

Tabel Komposisi (% Berat) Bahan pada Kolom Fraksinasi I (2C504)


MASUK KELUAR
ASAM FEED LIGHT END FA1499 2C505
LEMAK Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%)
C6 0 0 0 0
C8 0 0 0 0
C10 0 0 0 0
C12 1,5 93,66 0,1 0
C14 34,4 6,34 99,7 1,9
C16 18,8 0 0,2 28,7
C18 4,8 0 0 7,4
C18:1 33,7 0 0 51,6
C18:2 5,5 0 0 8,4
C18:3 0,7 0 0 1,0
C20 0,4 0 0 0,7
Unk 0,2 0 0 0,3
Total 100 100 100 100

Tabel Laju Alir Bahan Pada Kolom Fraksinasi (2C504)


MASUK KELUAR
ASAM FEED LIGHT END FA1499 2C505
LEMAK (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam)

18
C6 0 0 0 0
C8 0 0 0 0
C10 0 0 0 0
C12 47,912 46,832 1,08 0
C14 1119,584 3,168 1076,76 39,656
C16 613,008 0 2,16 610,848
C18 156,816 0 0 156,816
C18:1 1097,712 0 0 1097,712
C18:2 178,2 0 0 178,2
C18:3 21,834 0 0 21,384
C20 14,256 0 0 14,256
Unk 7,128 0 0 7,128
Residu 72 0 0 72
Total 3328 50 1080 2198

2C4-55m0b5arA LIGHT END


184-186 ºC F11 = 40 kg/jam
C14 = 86,3 %
C16 = 13,7 %
DESTILATE (2E524)
(D168)
F10 = 2126 kg/jam + 72 kg/jam
= 2198 kg/jam
F12 = 1710
C6 = 0 % C18 = 7,4 Ckg/ja=m0,3
1
%C8 = 0 % C18:1 % C16 = 21,0
= 51,6 8-9 mbarA %
234-238 ºC
%C C
=0% 18:2 = 8,4
10
C1 8 = 9,0 %
%C = 0 % 1
C = 1,0
C14
12= 1,9 % C20 = 0,7
%C = 28,7 % Unk = 0,3 %
%1
6
C18:1 = 60,0 %

F13 = ?
C16 = C18:3 =
C18 = C20 =
C18:1 = Unk =
C18:2 =

4. TABEL MASS BALANCE

Tabel Komposisi (% Berat) Bahan pada Kolom Fraksinasi I (2C505)


MASUK KELUAR
ASAM FEED LIGHT END DESTILAT 2C506
LEMAK Wt (%) Wt (%) Wt (%) Wt (%)
C6 0 0 0 0
C8 0 0 0 0
C10 0 0 0 0
C12 0 0 0 0
C14 1,9 86,3 0,3 0
C16 28,7 13,7 21,0 65,5
C18 7,4 0 9,0 0,8
C18:1 51,6 0 60,s0 19,1
C18:2 8,4 0 8,7 7,8
C18:3 1,0 0 0,5 3,4
C20 0,7 0 0,4 2,0
Unk 0,3 0 0,1 1,4
Total 100 100 100 100

Tabel Laju Alir Bahan Pada Kolom Fraksinasi (2C504)


MASUK KELUAR
ASAM FEED LIGHT END FA1499 2C505
LEMAK (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam)
C6 0 0 0 0
C8 0 0 0 0
C10 0 0 0 0

2
C12 47,912 46,832 1,08 0
C14 1119,584 3,1S68 1076,76 39,656
C16 613,008 0 2,16 610,848
C18 156,816 0 0 156,816
C18:1 1097,712 0 0 1097,712
C18:2 178,2 0 0 178,2
C18:3 21,834 0 0 21,384
C20 14,256 0 0 14,256
Unk 7,128 0 0 7,128
Residu 72 0 0 72
Total 3328 50 1080 2198

5. TABEL MASS BALANCE

Tabel Komposisi (% Berat) Bahan pada Kolom Fraksinasi I (2C506)


MASUK KELUAR
ASAM FEED HEAVY END RESIDU
LEMAK Wt (%) Wt (%)
C6 0 0
C8 0 0
C10 0 0
C12 0 0
C14 0 0
C16 65,5 65,5
C18 0,8 0,8
C18:1 19,1 19,1
C18:2 7,8 7,8
C18:3 3,4 3,4
C20 2,0 2,0
Unk 1,4 1,4
Total 100 100

Tabel Laju Alir Bahan Pada Kolom Fraksinasi (2C506)


MASUK KELUAR
ASAM FEED HEAVY END RESIDU
LEMAK Wt (%) Wt (%)
C6 0 0 72

2
C8 0 0
C10 0 0
C12 0 0
C14 0 0
C16 246,274 246,274
C18 2,916 2,916
C18:1 71,712 71,712
C18:2 29,43 29,43
C18:3 12,834 12,834
C20 7,416 7,416
Unk 5,418 5,418
Residu 72 0
Total 448 376 72

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT Soci Mas dapat
ditarik sebuah ringkasan dan mencakup keseluruhan pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan sebagai berikut :
1. Fatty acid dan gliserin adalah bahan kimia nabati berbasis minyak kelapa
sawit yang merupakan produk turunan dari pengolahan minyak kelapa
sawit yang juga bisa disebut sebagai industri oleokimia.

2
2. Fatty acid digunakan sebagai bahan pembuat cat dan pernis. Keunggulan
dari produk ini adalah harga yang mampu bersaing, dapat menciptakan
kestabilan warna serta keseragaman produk
3. Gliserin yang diproduksi oleh PT Soci Mas tidak berbau dan memiliki
tingkat kemurnian yang baik sehingga sangat cocok untuk dijadikan bahan
baku pembuatan sabun dan obat-obatan.

DAFTAR PUSTAKA

Manual Training CAN GAS Generator PSA Nitrogen, PT. Petrotec Air Power.

Nagi, J.; Ahmed S. K.; Nagi F. 2008. Palm Biodiesel an Alternative Green.

Original Intruction Manual, 2012, GEA Westfalia Separator.

Pandey, A. 2009.Handbook of plant-based biofuels. Boca Raton: Taylor and


Francis Group.

Production Technology.National Renewable Energy Laboratory.Vol. SR- 510-3.

2
Renewable Energy for Energy Demands of Future.ICCBT. Vol. F(07): 79-94.

http://enda-wahyu.blogspot.co.id/p/prinsip-kerja-screw-air-compressor.html

http://serviceairdryer.blogspot.co.id/2012/07/ringkasan-tentang-air-dryer.html

https://www.google.com/search?q=GAMBAR+STRUKTUR+PT+SOCI+
MAS+MEDAN.

https://www.scribd.com/doc/95250644/Proses-Pengolahan-Fatty-Acid-SOCIMAS

Anda mungkin juga menyukai