PENDAHULUAN
2. Tujuan Khusus
a. Membangun kesiapan Mahasiswa dalam menghadapi situasi dan
kondisi kerja diperusahaan atau dapat sebagai tahap perkenalan pertama
terhadap situasi kerja, sehingga Mahasiswa dapat melatih komunikasi
dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
b. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan
kedalam lingkungan pekerjaan yang sesungguhnya, sehingga
Mahasiswa bukan hanya mengetahui teori, tetapi juga mengetahui
sebagaimana teori tersebut dapat diterapkaqn kedalam perusahaan,
sehingga dapat diatasi adanya kesenjangan antara kurikulum pendidikan
dengan yang sebenarnya dibutuhkan dilapangan pekerjaan.
c. Melatih Mahasiswa untuk menyelesaikan masalah yang timbul didalam
pekerjaan yang dihadapinya dan beradaptasi dengan lingkungan
masalah tersebut.
d. Salah satu syarat yang diwajibkan bagi setiap Mahasiswa Universitas
untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III.
2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Manfaat Praktek Kerja Lapangan antara lain:
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat menerapkan dan membandingkan secara langsung teori-teori
yang telah diterima dibangku kuliah dengan instansi yang berkaitan dan
menambah pengetahuan yang didapatkan selama pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan.
b. Mendewasakan cara bersikap dan berperilaku serta meningkatkan daya berpikir
dalam melakukan pekerjaan dan menyelesaikan masalah secara terperinci.
c. Sebagai pembelajaran diri pada saat menghadapi dunia kerja nantinya.
3. Bagi Perusahaan
a. Mengajak mahasiswa untuk mengenal bidang operasional perusahaan dalam
perusahaan.
b. Mempromosikan produk-produk dan jasa yang ada pada perusahaan tersebut.
c. Untuk mengetahui kualitas Mahasiswa yang telah dihasilkan oleh suatu
lembaga pendidikan.
4
1.7 Pengertian Magang Industri
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang besar disegala
bidangterutama pada perusahaan-perusahaan modern. Kemajuan inilah yang menjadi
faktor utama para pemilik perusahaan menaikkan skil karyawan mereka agar
perusahaan bisa berkembang lebih baik.
Magang merupakan suatu sarana bagi mahasiswa untuk menambah ilmu
pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dengan cara
menerapkannya secara langsung ke dunia kerja di perusahaan atau instansi yang
menggunakan teknologi komputer. Bagi siswa magang kerja wajib dilaksanakan oleh
mahasiswanya, agar lulusan yang dihasilkan nantinya mempunyai kualitas yang tinggi,
sehingga mampu menerapkan ilmu ke dalam dunia kerja.
Harapan setelah melaksanakan magang mahasiswa dapat memiliki tanggung jawab
yang tinggi terhadap diri sendiri maupun orang lain, mampu menguasai emosi dalam
menjalani kehidupan dengan lingkungan umum dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur
apakah kelak setelah lulus mampu terjun langsung dalam dunia kerja yang nyata.
5
BAB 11
PELAKSANAAN MAGANG INDUSTRI 1
6
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Visi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ialah menjadi salah satu pabrik Pulp Eucalyptus
yang dikelola dengan terbaik, menjadi supplier yang disukai oleh pelanggan
kami dan pemilik perusahaan yang disukai para karyawan.
2. Misi
Adapun misi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. yaitu:
a. Menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan.
b. Prosedur dengan biaya yang efektif.
c. Memaksimalkan keuntungan untuk pemangku kepentingan dan
memberikan kontribusi kepada pengembangan sosial ekonomi masyarakat
sekitar dan regional.
d. Menciptakan nilai melalui teknologi modern, pengetahuan industri dan
sumber daya manusia.
7
2.4 Ruang lingkup bidang usaha
Ruang lingkup bidang usaha yang dijalankan oleh PT. Toba Pulp Lestari adalah
sebagai :
1. PT. Toba Pulp Lestari merupakan industri terintegrasi dibidang produk pulp.
3. PT. Toba Pulp Lestari mengolah Hutan Tanaman Industri terdapat di 5 (lima)
Kabupaten dengan 5 sektor yaitu, sector Tele (Dairi), sektor Aek Raja (Tapanuli
Utara), sector Aek Nauli (Simalungun), sector Habinsaran (Toba Samosir), Padang
Sidempuan.
4. Pabrik hanya memproduksi jenis Toba cell Eucaplyotus pulp yang berbentuk
lembaran – lembaran kertas.
5. PT. Toba pulp Lestari memproduksi bahan – bahan kimia (chemical plant) sendiri,
untuk proses produksinya dan menyediakan supply energi (Power &Liquor Plant)
untuk produksi pulp. Supplay energi digunakan oleh perusahaan ini tidak lain dari
PLN tetapi memproduksi sendiri.
karbon 9C0 4g%, Hidrogen (H) 6%, Oksigen (O) 44% dan sedikit unsure organic.
2. Bahan tambahan
Bahan trambahan adalah bahan dasar yang digunakan dan ditambahkan pada
proses produksi untuk membantu untuk manghasilkan produk namun pada produk
akhir bahan tersebut tidak kelihatan. Bahan tambahan yang dipergunakan dalam
proses produksi pulp adalah:
9
a.) Cairan pemasak yang digunakan yang terdiri dari:
Lindi putih (white liquor) sebagai bahan pemasak kimia utama dengan
komposisi causric soda (NaoH), Natrium Karbonat (Na2co3),
Natrium Sulfur (Na2S).
Lindi hitam (black liquor) yang merupakn cairan bekas pencuci diarea
pencucian yang mengandung lignin dan bahan kimia dari lindi putih.
b.) Uap panas (steam), digunakan sebagai sumber panas pada proses
pemasakan.
c.) Bahan kimia pemutih, untuk meningkatkan derajat keputihan pulp. Bahan
kimia putih yanbg digunakan klorin dioksida (CIO2), Bisulfit (SO2) dan
Amipax.
d.) air yang digunakan sebagai bahan pengencer pada saat produksi dengan sifat
khusus yang ditetapkan perusahaan.
3. Bahan penolong
Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk membantu
menyelesaikan suatu produk dan keberadaan dari bahan penolong ini tidak
mengurangi nilai produk yang dihasilkan.
Adapun bahan penolong yang dipakai adalah :
a. Kertas pembungkus
Kertas pembungkus digunakan unutk membungkus bale pulp ayng dipesan
dan didatangkan khusus dari luar negeri.
b. Kawat Baja
Kawat baja digunakan untuk mengikat setiap unit pulp yang terdiri ball
pulp, unutk per unit pulp hanya memerlukan 6 utas kawat saja. Berat setiap
gulungan kawat adalah 900-950 kg.
c. Kertas Label
Kertas label untuk memberikan keterangan produksi yaitu keterangn jenis
produksi, tanggal diproduksi.
10
2.6 Produk Perusaahan
PT Toba Pulp Lestari Tbk adalah produsen pulp industri atau yang biasa dikenal
dengan pulp. Produksinya dijual di pasar domestik dan luar negeri (ekspor). Kapasitas
lisensi 165 ribu ton / tahun dengan toleransi 30%.
11
Bertugas melakukan penanaman hutan kembali untuk hutan
tanaman industry yang hasilnya telah dimanfaatkan sebelumnya
oleh perusahaan
o Wood Supply Department
Bertugas mempersiapkan penyediaan jumlah bahan baku yang
akan diproses pada pembuatan pulp.
o Planning Department
Bertugas untuk membuat rencana kerja dan perbaikan material
kayu sebagai bahan baku. Dalam departemen inilah dipersiapkan,
diatur, dan direncanakan kegiatan-kegiatan dalam Forestry
Department, dan membahas setiap persoalan departemen dan
merencanakan penangananannya.
o PIR Department
Bertugas untuk membuat rencana kerja dan bekerja sama dengan
masyarakat dalam usaha pembibitan tanaman, pemberian pupuk,
serta tenaga skill yang dibutuhkan.
o Sector Department
Bertugas melakukan koordinasi kepada seluruh sektor tanaman
industri dan bertugas mengetahui beberapa areal tanaman yang
kosong dan beberapa areal tanaman yang telah ditebang.
13
a. Bertugas menyusun budget pendapatan kerja dan belanja perusahaan
sesuai dengan hasil yang diharapkan
b. Bertugas terhadap pengaturan, pencatatan dan pelaporan keuangan
perusahaan.
c. Melaporkan segala jenis pengeluaran biaya-biaya perusahaan dalam
prosesnya.
d.
B. Jam kerja
1. General time
Pada jam kerja ini tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja tidak tetap
diberlakukan jam kerja kantor. Dimana jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB–
17.00 WIB pada hari senin sampai jumat dengan jam istirahat dari jam 12.00
WIB – 13.30 WIB , khusus hari Sabtu jam kerja hanya setengah hari dan setiap
dua minggu sekali karyawan mendapat giliran libur yang disebut “Day Off”.
2. Shift time
Perusahaan menjalan jam kerja shift time untuk menjalankan
kegiatan produksi 24 jam yang dibagi menjadi tiga bagian jam kerja yaitu
shift 1 : pukul 08.00 – 16.00 WIB
shift 2 : pukul 16.00 – 24.00 WIB
shift 3 : pukul 24.00 – 08.00 WIB
Jam kerja diatas telah diatur oleh perusahaan sehingga produksi dapat
berjalan sangat lancar dan sangat baik dalam melaksanakan kegiatan
produksi untuk mencapai tujuan dengan mematuhi tugas dan tanggung
jawab yang telah diberikan pada setiap departemen pabrik.
14
BAB III
PEMBAHASAN
Kayu yang digunakan PT. TPL sebagai bahan dasar saat ini adalah jenis
Ecualyptus Hibrit karena memmberikan keuntungan dibandingkan dengan dua
jenis lain. Hal ini yang menjadi dasar dari perusahaan untuk menanam dan
mengembangkan eucalyptus hibrit melalui tanaman utama.
Kayu Eucalyptus yang saat ini digunakan sebagai bahan baku diperoleh
dari HTI ( Hutan Tanaman Industri ) yang dikelola sendiri oleh PT. Toba Pulp
15
Lestari, Tbk. HTI ditanami dengan bibit kayu yang unggul, baik dari segi benih
yang terseleksi dengan baik dari kebun sendiri, maupun perbanyakan benih
dengan teknik Clone seperti yang telah dimulai pada berbagai sektor. Kayu yang
sudah siap untuk dijadikan bahan baku adalah yang telah berumur 6-8 tahun,
yang berdiameter maksimal 70 cm serta panjang 5,5 m. Kebutuhan bahan baku
serpih Chip setiap tahun adalah 1.100.100 ton chip/tahun atau sekitar 1,5 juta m³
volume kayu tegakan/tahun, sedangkan kapasitas pabrik pulp maksimum adalah
sebesar 240.000 ton/tahun dengan proses kraft dan dapat diganti menjadi 180.000
ton/tahun dengan proses dissolving yang telah dimulai sejak tahun 1997/1998.
16
Gambar 1. Wood Stroge
17
Gambar 2. Proses Pemasukkan Kayu Ke Infeed Chain
18
3.3 Wood Preperation Quality Plant Overview
Line 1
Oversize Chip
Screening
Bark
Crusher
Digester
Boiler
19
3.4. Line 1
Pada line 1, jenis kayu yang diolah adalah jenis kayu yang masih memiliki
kulit. Berikut ini proses pengolahan kayu menjadi chip menggunakan line 1.
a. Infeed chain
Kayu yang berada ditimbunan dimasukkan kedalam chain infeed drum
menggunakan alat berat yang kemudian kayu akan bergerak ke debarking
drum. Chain infeed drum digerakkan oleh motor dengan system hidrolik atau
minyak yang bertekanan tinggi ± 100 bar.
Spesifikasi :
Kapasitas : 250 m³/jam
Panjang : 59,5 m
Lebar bawah/atas : 1,6/2,8 m
Kemiringan awal/akhir : 1ᴼ/18,2ᴼ
Kecepatan maks : 12 m/s
Daya listrik motor pompa hidrolik : 55 kW
Isi tangki minyak : 800 liter
c. Outfeed chain
Alat ini terletak diantara drum pengulit (debarking drum) dengan roller
washing station yang berfungsi untuk mengantar kayu ke washing station,
alat ini digerakkan oleh system hidrolik.
22
Gambar 5. Outfeed Chain
Spesifikasi :
Kecepatan : 1 m/sec
Kapasitas : 250 m³/h
Daya listrik motor : 90 kW
Kecepatan motor : 1480 rpm
d. Washing station
Washing station adalah sebuah alat untuk mencuci kayu yang lewat berurutan
melalui roller – roller, yang terletak sebelum infeed belt chipper. Semua
permukaan kayu disemprot sehingga saat keluar dari washing station sudah
bersih dari kotoran/pasir yang biasanya disebut dengan silica. Alat ini
mempunyai sebuah pompa yang dinamakan spray water pump dengan jenis
pompa Dinamic yang dinamakan sentifugal pump. Pipa – pipa saluran air ini
dilengkapi dengan valve – valve pengatur.
23
Gambar 6. Washing Station
f. Chipper
Chipper adalah sebuah mesin yang digunakan untuk memotong – motong
atau mencincang kayu sehingga menjadi serpihan – serpihan kecil yang
disebut chips. Alat ini biasa disebut dengan pencincang, dengan jumlah mata
pisau 10 buah yang terdapat pada disc chipper.
26
Gambar 10. Chipper
Kayu jatuh dari infeed belt dan meluncur kemulut chipper (feed spout)
dicincang menjadi serpihan – serpihan kecil atau (chip) dengan bantuan
sebuah bantalan atau (anvil). Disc chipper mempunyai blowing yang
berfungsi untuk menghantar atau menghembus chip ke chip duckting dengan
bantuan blower, menghembuskan chip – chip ke equalizing bin (tempat
penampungan sementara chip), chip tersebut jatuh ke screw dan diantarkan ke
chip screen.
Spesifikasi :
Kapasitas : 250 m³/jam
Jumlah pisau : 10 ( P = 1000 mm, L = 152,5 mm)
Kecepatan : 256 rpm
Diameter disc : 3352 mm
Motor power : 2250 kW/ 1000 rpm
Chipper memiliki : 10 blowing , 10 pisau, 10 chip guide, 10 wear
Plate, 10 chip slot, 10 caset.
27
g. Equalizing bin
Equalizing bin merupakan tempat menampung chip dari chipper yang
kemudian masuk ke screw equalizing bin yang digerakkan oleh motor dan
menghantarkan chip ke chip screen.
h. Chip screen
Chips screening system atau chip screen berfungsi untuk memisahkan chip
yang memenuhi ukuran dengan chip – chip yang oversize, Accept Chip, dan
Saw dust.
Chip screen memiliki kapasitas 800 m³/jam dan memiliki 3 plate/decks yakni:
28
Lobang plate pertama berukuran 55 mm
Lobang plate kedua berukuran 19 mm
Lobang plate ketiga berukuran 5,5 mm
Jarak antara plate 60 mm (plate 1 ke 2), 22 mm ( plate ke 3),
6 mm ( plate 3 ke dasar).
Pada bagian ini, potongan – potongan chip disaring yang menggunakan 3
lapisan yaitu :
- Lapisan I : Untuk memisahkan chip yang over size ( ukuran 55 mm)
- Lapisan II : Untuk membagi – bagi chip (accept chip) yang
memenuhi syarat (ukuran 19 mm).
- Lapisan III : Untuk memisahkan abu (dust), (chip yang berukuran
5.5 Mm
Chip yang memiliki ukuran 5.5 mm akan jatuh ke srapper conveyor, yang
selanjutnya akan dibawa pallman melalui conveyor 633. Chip yang berukuran
> 55 mm (over size) tersebut akan dibawa kembali ke chipper untuk dipotong.
Accept chip akan dibawa oleh belt conveyor kebagian penimbuna chip, yang
berukuran 19 mm dengan ketebalan 2 – 5 mm.
Line 2
Screening
Oversize Chip
Logging Rechipper
Truck Chip
Pile
Digester
30
3.6 Line 2
Pada line 2, jenis kayu yang diolah adalah jenis kayu yang sudah dikupas.
Berikut ini proses pengolahan kayu menjadi chip menggunakan line 2.
A. Feeder deck
Peralatan ini adalah alat yang pertama menerima kayu dari alat berat seperti
escavator atau knuckle boom untuk diproses menjadi chip. Alat ini menerima
kayu yang berukuran panjang maks 4,5 m.
31
Gambar 14 Long Log Belt Conveyor
33
Gambar 17. Metal Detector Line 2
E. Chipper
Chipper adalah peralatan yang berfungsi sebagai alat pencincang kayu sehingga
menjadi chip. Kayu yang jatuh dari infeed belt meluncur ke feed spout dimana
pisau – pisau dipasang di disc chipper yang memotong kayu dengan bantuan
anvil.
G. Chip screen
Chip sscreening system atau chip screen berfungsi untuk memisahkan chip
yang memenuhi ukuran dengan chip – chip yang kebesaran atau kekecilan.
Chip screen memiliki lapisa 800 m³/jam dan memiliki 3 plate/decks yakni :
Lubang plate pertama berukuran 55 mm
Lubang plate kedua berukuran 19 mm
Lubang plate ketiga berukuran 5,5 mm
Jarak antara plate 60 mm (plate 1 ke 2), 22 mm (plat ke 3), 6 mm (plat 3 ke
Dasar)
Pada bagian ini, potongan – potongan chip disaring yang menggunakan 3 (tiga)
lapisan yaiti :
- Lapisan I : Untuk memisahkan chip yang oversize (ukuran 55 mm).
- Lapisan II : Untuk membagi – bagi chip (accept chip) yang memenuhi
syarat (ukuran 19 mm).
35
- Lapisan III : Untuk memisahkan abu (dust), (chip yang berukuran
5,5 mm).
Chip yang memiliki ukuran < 5 mm akan jatuh ke scrapper conveyor, yang
selanjutnya akan dibawa bark shredder. Chip yang berukuran > 35 mm
tersebut akan dibawa kembali ke chipper untuk dipotong. Accept chip akan
dibawa oleh belt conveyor kebagian penimbun chip, yang berukuran 5 – 35
mm dengan ketebalan 2 – 5 mm.
H. Rechipper
Rechipper adalah alat yang berfungsi untuk mencacah chip yang oversize atau
yang tidak lolos tersaring di screening, dan hasil dari rechipper akan
dikembalikan lagi ke screening untuk diayak kembali.
36
Gambar 21. Rechipper Line 2
37
I. Accept conveyor
Accept conveyor berfungsi untuk menghantar atau membawa chip dari chip
screen line 2 menuju conveyor 631.
Spesifikasi :
Kapasitas : 700 m³/jam
Panjang : 40 m
Lebar belt : 1200 mm
Daya listrik motor : 12 Kw
Belt speed : 90 m/menit
38
3.7 Conveyor Penghantar Chip
Conveyor yang fungsinya menghantarkan chip dari chip screen ke chip pile
menggunakan conveyor sebagai berikut :
A. Conveyor 631
B. Conveyor 632
C. Conveyor 403
D. Conveyor 405
E. Conveyor 407
F. Conveyor 408
39
Gambar 23. Timbangan Chip
C. Conveyor 403
Spesifikasi :
Kapasitas : 800 m³/jam
Panjang : 185 m
Lebar belt : 1200 m
Daya listrik motor : 45 Kw
Belt speed : 130 m/menit
D. Conveyor 405
Spesifikasi :
Kapasitas : 800 m³/jam
Panjang : 60 m
Lebar belt : 1200 m
Daya listrik motor : 7.5 Kw
Belt speed : 130 m/menit
E. Conveyor 407
Spesifikasi :
Kapasitas : 800 m³/jam
40
Panjang : 145 m
Lebar belt : 1200 m
Daya listrik motor : 22 Kw
F. Conveyor 408
Spesifikasi :
Kapasitas : 800 m³/jam
Panjang : 78 m
Lebar : 1200 m
Daya listrik motor : 7.5 Kw
Belt speed : 133 m/menit
Oversice chip
Screening
Chipping
Chip < 5 mm
Con 633
Con 631
Con 632
Con 403
Con 408
42
3.10 Aliran Kulit
Kulit – kulit kayu yang telah dikupas didalam debarking drum akan jatuh
kedala conveyor 633 dan diantar ke pallman chipper yang nantinya akan
dikumpulkan ke tempat timbunan kulit (bark pile) untuk dijadikan bahan bakar
dimulti power boiler, dibantu dengan menggunakan conveyor. Berikut aliran kulit
dari proses pengolahan kayu dari debarking drum sampai timbunan kulit (bark pile)
:
A. Conveyor 633
Conveyor 633 adalah conveyor penampungan kulit dan kayu – kayu patah
dari debarking drum, dewatering conveyor, dan dari conveyor pengantar saw
dust.
Spesifikasi :
Panjang : 220 m
Lebar belt : 1200 m
Daya motor listrik : 18.5 Kw
Belt speed : 80 m/menit
B. Conveyor 205
Conveyor 205 dalah conveyor penampung kulit yang datang dari conveyor
633 untuk dilanjutkan dibawa ke disc screen.
Spesifikasi :
Kapasitas : 150 m³/jam
Panjang : 110 m
Lebar belt : 1200 m
Daya motor listrik : 11 Kw
Belt speed : 83 m/menit
C. Disc screen
Disc screen adalah sebuah mesin yang terletak sebelum pallman chipper
yang berfungsi untuk memisahkan bagian – bagian besar kulit kayu atau
serpihan – serpihan kulit kayu yang lewat. Kulit kayu yang berukuran < 35 mm
43
jatuh ke conveyor 209 dan > 35 mm jatuh ke infeed belt pallman chipper ( conv
207).
Spesifikasi :
Kapasitas : 150 m³/jam
Panjang : 2345 mm
Lebar belt : 1460 mm
Jumlah shaft : 7 shaft
Daya motor listrik : 5.5 Kw
44
Gambar 26. Infeed Belt Pallman
E. Pallman chipper
Pallman chipper adalah alat yang memotong kulit samapai berukuran
seragam. Dimana kulit ini akan digunakan untuk bahan bakar multi boiler.
Pallman chipper ini digerakkan oleh motor dengan spesifikasi berikut :
Spesifikasi :
Kapasitas :150 m³/jam
45
Daya motor listrik : 650 Kw
Kecepatan motor : 100 rpm
Kecepatan rotor : 1600 mm
Jumlah pisau rotor : 6 pcs
Jumlah clamping : 6 pcs
Jumlah wereplate : 6 pcs
Dibalik rotor pallman terdapat screen yang berfungsi untuk menyaring bark dan
jatuh ke conveyor 209.
F. Conveyor 209
Conveyor 209 berfungsi membawa kulit yang terakhir menuju tempat
timbunan kulit (bark pile), dimana kulit dijadikan bahan bakar boiler. Pada
conveyor 209 terdapat scrapper yang berfungsi untuk menscrap kulit agar jatuh
ke sistem bark.
Spesifikasi :
Kapasitas : 150 m³/jam
Panjang : 110 m
Lebar : 1200 mm
46
Dsaya motor listrik : 11 Kw
Belt speed : 63 m/menit
47
Gambar 31. Bark Pile
48
3.11 Sketsa Gambar Aliran Kulit
Screening
Chipping
Fines
Conveyor
Chip < 5 mm
Con 633
Con 205
Disc Creen
207 Palman
Chipper
Con 209
Hog Pile
49
3.12 Trouble Shooting Di Area Wood Preperation Plant
No Masalah Penyebab Solusi
3. Chip yang terlalu Too knife and anvil Stel pisau dan anvil cleanser
besar dan accept cleanser,
chip terlalu banyak Perbaiki penyaring yang
Penyaring yang terlalu besar terlalu besar
memiliki lubang besar
4. Motor chipper Power supply cut mati Minta pasokan / suplai
berhenti tiba – tiba power
saat operasi
Terlalu banyak Periksa dan bersihkan
saluran chip
Fungsi interlock seperti,
Jangan mengumpankan log
Tekanan udara rendah 60 cmɸ - 90 cmɸ dan 5 m
atau lebih panjang
Temperatur chipper bearing
tinggi Scan OIU dan identifikasi
dan perbaiki penyebab
Pintu chipper terbuka interlock
50
Indikasi kecepatan sensor
rendah
51
8. Chipper infeed Fungsi interlock Scan OIU dan identifikasi
conveyor tiba – tiba penyebabnya. Perbaiki
berhenti Overload terlalu banyak log kesalahan fungsi
Perbaiki belt
10. Drum outfeed chain Fungsi interlock Scan OIU dan identifikasi
tiba – tiba berhenti penyebabnya. Perbaiki
Kerusakan chain swicth kesalahan fungsi
52
Drive belt berhenti Ganti v – belt
13. Drum infeed chain Fungsi interlock, Scan OIU dan identifikasi
tidak dapat berjalan penyebabnya. Perbaiki
Power mati kesalahan fungsi
Hidupkan power
14. Drum infeed chain Fungsi interlock, Scan OIU dan idntifikasi
tiba – tiba berhenti penyebabnya. Perbaiki
Log terjepit dihead pocket kesalahan fungsi
53
volume log dikurangi
17. Disc screen terlalu Disc rusak atau using Ganti disc
banyak log atau kulit
kayu terlalu besar
18. Pallman chipper Screen memiliki lubang Ganti screen dengan lubang
yang terlalu banyak besar standart
ukuran terlalu besar
(oversize)
19. Pallman infeed Roller rusak/usang. Pisau Ganti roller. Ganti pisau
tersumbat kulit kayu tumpul. Tekanan hidrolik
terlalu rendah Sesuaikan tekanan hidrolik
54
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarakan hasil pelaksanaan kerja praktek di PT Toba Pulp Lestari, Tbk maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tujuan utama dari Departemen Wood Yard adalah untuk menghasilkan Chip
atau serpihan – serpihan Kayu.
2. Proses pembuatan chip secara garis besar dilakukan melalui tiga tahapan yaitu ;
pengulitan, pencucian, pencincangan.
3. Bahan baku yang digunakan adalah eucalyptus dari Hutan Tanaman Industri
(HTI).
4. Kulit dari kayu yang diolah dimanfaatkan sebagai bahan bakar Multi Boiler.
5. Chip atau hasil produksi digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan pulp.
4.2 Saran
1. Untuk para pekerja atau karyawan hendaknya lebih disiplin dalam menggunakan
APD (Alat Pelindung Diri) untuk menghindari terjadi kecelakaan kerja.
2. Perusahaan hendaknya memberikan perlengkapan APD yang lengkap di pabrik
bagai mahasiswa PKL (Praktek Kerja Lapangan).
3. Diharapkan kerjasama yang berkesinambungan antar pihak perusahaan dengan
Universita Negeri Medan untuk memperlancar Praktek Kerja Lapangan bagi
Mahasiswa yang melaksanakannya.
4. Prefentive Maintenance lebih ditingkatkan demi optimalnya kerja.
55
DAFTAR PUSTAKA
PT TOBA PULP LESTARI Tbk . 2002 Wood Preperation Training Manual. Porsea :
Training and Development Centre.
Josua Indra dan Putra Marianus Tarigan. 2015. Laporan Hasil Kerja Lapangan Proses
Produksi Pulp. Medan. Training and Development Centre.
PT TOBA PULP LESTARI Tbk. 2001. Manual Training Washing and Screening Plant.
Porsea : Training and Development Centre.
PT TOBA PULP LESTARI Tbk. 2004. Dissolving Pulp. Porsea : Training and
Development Centre.
PT TOBA PULP LESTARI Tbk. 2000. Wood Yard and Fiber Line : Trainining and
Development Centre.
PT TOBA PULP LESTARI Tbk. 2001. Buku Manual Training, Digester Plant. Porsea.
PT TOBA PULP LESTARI, Tbk. Teknologi dan Pengetahuan Serat. Training and
Development Centre.
56