Anda di halaman 1dari 46

Wet End & Surface Chemicals Preparation

Paper Production School

Wet End Chemicals Preparation

1 Tujuan Training

2 Basic Theory

3 Equipment

4 Process Control

5 Troubleshooting

1
Wet End Chemicals Preparation

1 Tujuan Training

2 Basic Theory

3 Equipment

4 Process Control

5 Troubleshooting

Tujuan Training
Wet End Chemicals Preparation

1. Memahami fungsi dari wet end chemicals preparation


(persiapan bahan kimia untuk wet end) dan bagian-
bagiannya

2. Memahami pengaruh operasional wet end chemicals


preparation (persiapan bahan kimia untuk wet end) terhadap
kualitas kertas dan cara mengoptimizenya.

3. Memahami safety ketika bekerja di wet end chemicals


preparation area.

3
Wet End Chemicals Preparation

1 Tujuan Training

2 Basic Theory

3 Equipment

4 Process Control

5 Troubleshooting

NFPA 704M
Label

5
NFPA 704M
Label

Personal Protection Equipment (PPE)

7
Fungsi Wet End Chemicals Preparation

Mempersiapkan bahan-bahan kimia yang akan ditambahkan di


bagian wet end paper masin dengan :
Quantity (jumlah) yang cukup
Quality (kualitas) yang sesuai dengan standar dan stabil

Mengirim bahan-bahan kimia tersebut ke dosing point masing-


masing melalui pompa, dengan :
Flow yang stabil
Tekanan yang stabil
Suhu yang stabil
Bersih

Tujuan Wet End Chemicals

Untuk meningkatkan quality dan kesetabilan kelancaran mesin


(run ablity), seperti :
Kekuatan kertas (strenght)
Internal bonding
Warna dan kecerahan kertas
Porosity
Daya tembus kertas terhadap cahaya (opacity)
Kehalusan permukaan kertas (roughness)
Pembatasan daya serap cairan ke kertas (sizing)
Basis weigh
Pengontrolan kestabilan pengeluaran air di wire

9
Jenis Wet End Chemicals
Filler
Cationic starch
Dyes & OBA
Internal sizing (ASA / AKD)
Retention chemicals
Cationic polymer
Bentonit / Silica
Anionic micro polymer
Biocide
Defoamer

Jenis Surface Chemicals


Surface starch
Surface chemicals (OBA, Surface sizing, Salt)
10

Filler

Filler dalam pembuatan kertas berfungsi untuk menurunkan


daya tembus cahaya pada kertas.

Sehingga ketika seseorang membaca tulisan atau melihat


gambar pada kertas yang diprint bolak balik tidak terganggu.

11
Filler
Dengan adanya filler di dalam kertas, cahaya semakin
sedikit tembus melewati kertas, dimana cahaya lebih
banyak di pantulkan (opacity meningkat).

Semakin kecil ukuran partikel filler maka akan semakin


banyak cahaya yang dipantulkan.

12

Filler
Sehingga bayangan gambar atau tulisan di balik kertas
akan semakin tidak terlihat dengan meningkatnya
kandungan filler di dalam kertas.

13
Filler

Penambahan filler akan mengurangi


kekuatan kertas. Karena semakin
berkurangnya ikatan fiber dengan fiber.

Kekutan kertas merupakan parameter terbesar


untuk menjaga produktivitas masin dengan
kandungan filler tinggi.

Berkurangnya kekuatan kertas ini


tergantung pada :
Ukuran filler
Kandungan filler di dalam kertas
Bentuk filler
14

Filler
Filler pada umumnya berbahan dasar Calsium
Carbonat CaCO3.

Perbedaan ketiga filler dibawah ini adalah bentuk


kristal dan kemurnian CaCO3 nya.

15
Filler
Jenis CaCO3 yang lain adalah PCC (Precipitated
Calcium Carbonate)

Yang merupakan hasil reaksi dari CO2 + Ca(OH)2

Tingkat kemurnianya sangat tinggi dibandingkan


CaCO3 alam.
Bentuk kristalnya
berbeda dengan
kondisi suhu pada
pembentukannya
berbeda.
16

Filler
Filler CaCO3 memiliki berat jenis lebih besar dari air,
sehingga filler mudah mengendap didalam air.

Untuk mencegah pengendapan ini lebih cepat maka


suspensi filler di dalam air ditambahkan surfactant
berupa anionic dispersant (phosphates dan
acrylates).

Sehingga larutan filler menjadi lebih stabil dalam


bentuk colloidal.

17
Surfaktan
Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang
suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka minyak
(lipofilik) sekaligus.

Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja menurunkan


tegangan permukaan cairan, sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda
molekulnya.

Bagian polar molekulnya dapat bermuatan positif, negatif ataupun


netral, bagian polar mempunyai gugus hidroksil semetara bagian
non polar biasanya merupakan rantai alkil yang panjang. Surfaktan
pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi dan limbahnya
dapat mencemarkan lingkungan, karena sifatnya yang sukar
terdegradasi.

18

Peralatan Dalam Sistim Filler

1. Storage tank
2. Agitator
3. Pump
4. Filter & screen
5. Static mixer
6. Valve

19
Peralatan Dalam Sistim Filler
Hal yang perlu diperhatikan setelah
mentransfer GCC dari mobil tangki GCC
adalah menflashing pipa dari suction
pompa ke pipa masuk tangki.

Terlalu banyak air flashing yang masuk ke


GCC tank high solid akan mengencerkan
surfactant yang membuat GCC kurang
stabil dalam larutan sehingga akan
membuat GCC lebih cepat mengendap
sehingga agitator bekerja lebih keras.

20

Peralatan Dalam Sistim Filler


Semua valve (baik yang manual ataupun
yang automatic) yang tidak dipergunakan
selama proses berjalan harus ditutup
dengan sempurna untuk menghindari filler
yang merembes mambantu di dalam
system.

Demikian juga setelah pemakaian perlu


diflashing dengan benar..

21
Cationic Starch
Penambahan filler membuat
kertas makin rapuh.

Cationic starch berfungsi untuk


meningkatkan kekuatan ikatan
serat didalam kertas.
Sehingga kekuatan kertas yaitu; tensile
strength dan internal bonding meingkat.

22

Cationic Starch
Kekuatan kertas merupakan salah satu peranan
penting untuk kelancaran mesin.
Karena selama proses
pengeringan sampai
penggulungan di pope
reeel terjadi tarikan di
kertas antara group
proses.

Tarikan ini membuat kertas meregang. Dimana


panjangnya kertas meregang dari press section ke reel
bisa mencapai 30 50 meter.
23
Cationic Starch
Ketika kostumer menggunakan kertas baik untuk di
machine photo copy maupun cetak kertas mengalami
penekanan di dalam mesin tersebut.

Tingginya nilai internal


bonding ini membuat kertas
tidak terbelah / terpisah
antara kertas bagian atas dan
bawah setelah keluar dari
beberapa sistem penekanan
tersebut.

24

Cationic Starch Cooking System

1. Dusting Filter
2. Hopper & Blower
3. Starch Silo
4. Screw conveyor &
Mixing tank
5. Cooker
6. Storage & Agitator
7. Pump & Filter

25
Cationic Starch Cooking System
1. Dusting Filter

26

Dust Collector Configuration


Filter Exhaust fan
Main Hole

Vibrator

Bila debu starch keluar dari main hole (air in)


berarti tidak ada udara yang tehisap. Check :
Filter tersumbat
Vibrator tidak jalan membuat filter tersumbat
Exhaust fan mati.
Bila debu starch keluar dari exhaust fan. Check :
Filter robek
Pemasangan filter tidak pas.
27
Cationic Starch Cooking System
2. Hopper & Blower

Hopper berfungsi menampung


starch dari jumbo bag.
Hopper ini dilengkapi dengan
vibrator atau beberapa nozzle
udara untuk menurunkan starh
sampai ke dasar. Dimana mereka
aktif dalam waktu tertentu secara
berulang.
Di dasar hopper ada rotari valve
untuk menurunkan starch secara
bertahap dan menghambat udara
dari blower supaya tidak masuk
hopper.
28

Cationic Starch Cooking System


2. Hopper & Blower
Blower akan menghembus starch
yang jatuh dari rotari valve ke
dalam silo.
Pada mesin-mesin moderen starch
ini langsung di transfer dari mobile
tanki starch dengan cara memblow
starch yang ada di dalam mobil
tanki ke silo.
Satu ukuran mobil
tanki starch sebesar
100 1000 m cubic.

29
Cationic Starch Cooking System
3. Starch Silo
Starch merupakan material yang
mudah dan cepat terbakar.
Didalam sebuah tanki bila starch
terbakar akan terjadi ledakan yang
cukup hebat.
Karena itu setiap tanki starch selalu
dilengkapi pada bagian atas tanki
yang disebut dengan hatch
explosion.
Hatch explosion ini di design
sedemikian rupa, sehingga dia akan
rusak terlebih dahulu.
30

Cationic Starch Cooking System


3. Starch Silo
Sehingga kelebihan tekanan udara
akibat ledakan ini ke luar ke hatch
explosion yang rusak ini.
Sehingga kerusakan dan
kecelakaan yang lebih parah bisa
dihindari.

Untuk itu setiap pengelasan


starch silo ini sangat perlu
diperhatikan tidak ada sisa
debu starch di dalam silo ini.

31
Cationic Starch Cooking System
3. Starch Silo

Karena waktu pengisian silo


bertekanan maka silo dilengkapi
dengan dusting filter.
Dimana kelebihan udara akan
dihisap ileh exhaust fan dan debu
yang terbawa tersaring dan
dijatuhkan kembali ke silo
Silo juga dilengkapi dengan
vibrator atau beberapa nozzle
udara untuk menurunkan starh
sampai ke dasar. Dimana mereka
aktif dalam waktu tertentu secara
berulang.
32

Cationic Starch Cooking System


3. Starch Silo

Starch silo juga dilengkapi dengan


level switch untuk level minimum,
level menengah dan level
maximum.
Kebanyakan level switch ini sering
bermasalah, karena kadang starch
jatuh ke dasar hanya yang bagian
tengahnya saja.
Karena ada starch di bagian pinggir
level swith masih menditeksi ada
level.
Umumnya saat sekarang banyak
dipakai transmiter ultrasonic.
33
Cationic Starch Cooking System
4. Screw Conveyor & Mixing Tank
Screw conveyor akan berputar bila
ada sebagian level air didalam
mixing tank dan mixer jalan.
Suasana didalam screw conveyor
tidak boleh lembab karena uap air
dari dalam mixing tank.
Kelembapan ini membuat starch
sulit jatuh ke mixing tank, yang
lama kelamaan membuat starch
didalam screw conveyor memadat
dan akhir motor trip.
Pemaksaan jalan screw conveyor
ini akan bisa mengakibatkan screw
conveyor bengkok. 34

Cationic Starch Cooking System


4. Screw Conveyor & Mixing Tank
Biasanya sistim pemasukan starch
ke mixing tank oleh screw conveyor
bersifat kontinius (berkelanjutan).
Dimana sejumlah air dimasukan
bersamaan degan starch sehingga
konsistensi larutan suspensi starch
konstant sekitar 8%.
Dan mixer akan terus berputar
mengaduk larutan starch tersebut
menjadi seragam dan mencegah
terjadinya gumpalan starch.
Air yang digunakan sebagai
pengencer adalah fresh water yang
bersuhu ruangan 30oC. 35
Cationic Starch Cooking System
5. Cooker
Cooker berfungsi untuk memasak
larutan starch dimana starch
berubah bentuk dari berbentuk
butiran manjadi bentuk cairan.

36

Cationic Starch Cooking System


5. Cooker
Pada sistim lama, pemasakan starch ini dilakukan secara
konvensional.
Dimana larutan suspensi
starch di masak dengan
mencampurkan steam
secara langsung di dalam
tangki yang berukuran
cukup besar.

Sistim ini tidak efisien karena banyak energi yang lepas dari
tangki berupa uap steam.
Terjadinya humering di pipa steam karena terjadinya
perbedaan suhu yang besar antara pipa steam dengan
larutan starch di dalam tanki. 37
Cationic Starch Cooking System
5. Cooker
Karena maintenance cost yang cukup tinggi pada sistem
konvensional ini seperti : Tanki bocor, pipa steam retak,
transmiter rusak.
Maka orang beralih ke sistem injeksi
steam langsung.
Yang dikenal dengan Jet Cooker.
Dimana steam dicampur langsung
dengan larutan starch sedemikan rupa di
dalam hydroheater sehingga suhu
larutan starch naik dengan cepat.
Hal ini membuat tidak terjadi humering,
sehingga kerusakan equipment sangat
minim. 38

Cationic Starch Cooking System


5. Cooker
Selanjutnya, larutan starch yang panas ini melewati pipa
yang berkelok-kelok, sehingga waktu lamanya starch berada
di suhu yang panas akan cukup
lama.
Waktu ini disebut cooking
time. Panjangnya pipa ini
disesuaikan dengan flow starch
yang lewat.
Sehingga cooking timenya tepat.
Keluar dari ujung pipa ini starch sudah berubah menjadi
bentuk cair dan transparant.

39
Cationic Starch Cooking System
6. Storage & Agitator
Starch yang sudah masak ini
kemudian masuk ke flash chamber
sebelum masuk ke storage tank.

Dalam flash chamber ini sisa


steam akan keluar dan starch yang
masak jatuh ke dalam storage tank
sehingga storage tank menjadi
tidak bertekanan.

Di flash chamber juga ditambahkan air untuk menurunkan


konsistensi starch sebelum masuk ke storage tank

40

Cationic Starch Cooking System


6. Storage & Agitator

Agitator dijalankan terus supaya


starch tidak membeku dan menjaga
suhu merata.
Bagian luar storage tank dilapisi
dengan rock wall sebagai penahan
panas, sehingga suhu starch tidak
cepat turun.

41
Cationic Starch Cooking System
7. Pump & Filter
Umumnya pompa yang
digunakan adalah screw pump
karena memiliki kestabilan flow
control dan tekanan.
Pompa ini terdiri dari stator dan
rotor.
Stator terbuat dari rubber
sedangkan rotor terbuat dari besi.

Stator
Rotor

42

Cationic Starch Cooking System


7. Pump & Filter
Bila stator mulai aus maka flow
dan tekanan akan turun.
Gap antara stotor dan rotor begitu
dekat, maka perlu pompa di
flashing setelah penggunaannya.
Agar starch tidak lengket dan
mengering diantara stator dan
rotor yang membuat pompa tidak
bisa berfungsi.

Stator Rotor

43
Cationic Starch Cooking System
7. Pump & Filter
Filter sebelum cooker berfungsi
untuk menyaring supaya :
Serpihan plastik karung starch
Pecahan rubber stator pompa
Gumplalan starch yang tidak
larut

tidak masuk ke jet cooker yang bisa membuat nozzle


hydroheater dan pipa cooker tersumbat.

Filter sebelum dosing point berfungsi untuk menahan


pecahan rubber stator dan starch yang mengejel (agar-agar)
tidak masuk dalam prosess di stock preparation.
44

Modified Cationic Starch


Cationic starch yang dimasukan kedalam silo yang
selanjutnya di larutkan di mixing tank ada yang
berjenis Cationic starch yang sudah di modified.

Artinya starch yang dipakai sudah dimodifikasi dari


pabrik pembuat starch dengan bahan aktif yang
bermuatan positif.

Ada juga jenis starch yang alami yang kita kenal


dengan nama Native starch. Dimana starch ini belum
direaksikan dengan bahan kimia lain yang bermuatan
positif.

45
Modified Cationic Starch
Starch terdiri dari 2 jenis molekul, yaitu:

Rantai pendek dan lurus namanya


Amylosa.
Rantai bercabang dan banyak namanya
Amylopectin

46

Modified Cationic Starch


Starch jarang di pakai
secara langsung.

Umumnya starch
ditambahkan bahan
kimia lain, sehingga
starch menjadi
bermuatan.

Umumnya starch
bermuatan positif
(cationic)
47
Cationization of Starch

Larutan suspensi starch ditambahkan NaOH dan


bahan cationic
NaOH berfungsi untuk mempercepat reaksi starch
dengan bahan cationic. 48

Cationization of Starch

Larutan starch di sirkulasikan selama 16 jam dengan


menjaga suhu dan pH reaksi
H2SO4 berfungsi untuk mengontrol pH selama proses
cationization dan menetralkannya setelah selesai.
49
Dyes & OBA
Dyes merupakan bahan
pembantu untuk meningkatkan
ketajaman warna putih pada
uncoated kertas (fine paper)
atau warna lain pada kertas
berwarna.

Sedangkan OBA digunakan


untuk meningkatkan kecerah
warna kertas.

50

Dyes & OBA


Jadi sangat penting konsentrasi
dyes yang dibuat seakurat
mungkin.
Untuk menjaga kestabilan
warna dan menghindari shade
variasi.

Volume Dye liquid x density


Solid content (%) = ---------------------------------------------- X 100%
Volume Dye liquid + Volume air

Sangat penting untuk mengaduk dye yang ada di


drum hingga dye merata sebelum sejumlah volume
dye diukur
51
Dyes & OBA

Demin water atau


kondensat water
harus dimasukan
sebagian terlebih
dahulu dan agitator
dijalankan sebelum
dye dimasukan ke
mixing tank.

Penggunaan air demin atau kanondesat bertujuan


untuk menghindari reaksi lain yang bisa membuat
endapan atau busa dilarutan dye.
52

Dyes & OBA

Waktu pengadukan
harus cukup lama
untuk memastikan
semua dye larut
dan tercampur
dengan merata.

Minimum waktu
pengadukan 1 jam.
Semakin lama waktu pengadukan di mixing tank akan
semakin baik.
53
Dyes & OBA
Persiapan dye full
automatic dapat di
lakukan dengan
menambahkan
tabung yang ukuran
tertentu sebelum
mixing tank.
Dye konsistensi di
atur dengan penam
bahan air pelarut ke mixing tank.
Untuk mengetahui tabung terisi penuh atau kosong
oleh dye, diperlukan level switch indikasi kosong dan
penuh di tabung tersebut.
54

Dyes & OBA

Karena flow dye


yang digunakan
sangat kecil dan
tidak memungkin-
kan masuk ke stock
dengan konstan,
maka diperlukan
air dilution sebe-
lum mixer untuk
mendorong dye.
Sehingga larutan dye yang masuk ke stock menjadi
stabil, untuk itu flow air pendorong ini juga harus
stabil. 55
Dyes & OBA

OBA dapat langsung digunakan dengan konsentrasi


sebagaimana diterima dari supplier.
Penggunaan ukuran pompa yang tepat akan sengat
mempengaruhi kestabilan OBA yang dibutuhkan. 56

Internal Sizing
Ketika kertas di basahi oleh air atau tinta maka cairan
tersebut akan langsung diserap oleh kertas.

Dalam beberapa product penyerapan cairan ini dibatasi


sesedikit mungkin, dengan tujuan supaya kitika di print
tinta tidak menyebar kemana-mana.

Dalam beberapa product lain bahkan kertas tersebut


anti air.

Dengan penambahan sizing ke dalam kertas


pengontrolan penyerapan air ini dapat dilakukan.

57
Internal Sizing
Internal sizing yang biasa
digunakan adalah ASA atau AKD.
ASA atau AKD ini tidak dapat
dipakai langsung.
Mereka perlu dicampur dengan
wet end starch terlebih dahulu
membentuk emulsi.
Dengan menggunakan alat yang
namanya emulsifire.
Sehingga ASA atau AKD
berbentuk partikel kecil didalam
starch. 58

Internal Sizing
Semakin kecil ukuran partikel-
nya akan semakin baik.
Dimana partikel ASA atau AKD
akan semakin menyebar merata
di permukaan fiber.
Setelah ASA atau AKD bereaksi
dengan fiber di dryer section,
maka ASA atau AKD tersebut
akan melapisi fiber lebih
banyak.
Sehingga nilai HST atau Cobb
menjadi meningkat.
59
Distribusi partikel size rendah
Internal Sizing
Ukuran partikel ASA atau AKD di
dalam emulsi dengan starch
adalah 2 mikron meter.
Dan jumlah ukuran 2 mikron
tersbut harus lebih besar dari
85% dalam volume tertentu. Distribusi partikel size tinggi

Ini dikenal dengan istilah jumlah


partikel size distribusi ASA
atau AKD.
Semakin besar nilai partikel
distribusi akan semakin baik.
60

Internal Sizing

61
Retention Agent
APA ITU WHITE WATER?

Air yang keluar dari wire selama


proses dewatering di forming section,
air itu membawa partikel-partikel
kecil, seperti fiber halus (fine fiber),
filler dan chemicals additive yang
tidak tertahan selama proses
pembuatan kertas.

Air yang keluar tersebut dinamakan


white water

Jumlah material di dalam white water


tergantung pada wire retention. 62

Retention Agent
Ukuran material stock dibandingkan dengan lobang wire

Rata-rata ukuran 1 lobang wire adalah sekitar 70 mm

63
Retention Agent
Ukuran material stock dibandingkan dengan lobang wire

64

Retention Agent
Ukuran material stock dibandingkan dengan lobang wire

65
Retention Agent
Ukuran material stock dibandingkan dengan lobang wire

66

Retention Agent
Karena begitu mudahnya partikel fine
lolos dari penyaringan dewatering di
wire, maka ditambahkanlah retention aid.

Dimana fungsi retention aid ini adalah


untuk mengikat partikel fine ke fiber.

Retention aid yang umumnya digunakan


adalah cationic polymer bermuatan tinggi
(high charged)

Sering juga dikombinasikan dengan


anionic polymer dengan muatan yang
rendah (low charged).
67
Cationic Polymer

1. Hopper & blower


2. Jet wet skid & Mixing tank
3. Storage tank
4. Pump & Filter

68

Cationic Polymer
Hopper berfungsi menam-
pung butiran polymer
kering yang kemudian
turun secara berlahan ke
screw conveyor.
Screw conveyor berputar dengan kecepatan tertentu
dan dalam waktu tertentu sehingga polymer kering
masuk ke cone blower tertentu jumlahnya (kg/min).
Didasar cone blower biasanya di pasang coarse screen
untuk menangkap lump (polymer yang menggumpal)
yang akan menggangu proses di mixing tank nantinya.

69
Cationic Polymer
Dengan bantuan blower
polymer kering di tiup ke
jet wet skid yang berupa
tabung kaca.
Air dilution harus ditembakan terlebih dahulu ke jet
wet ini dengan tekanan tertentu dan mixing tank level
diatas 20% sebelum blower di jalankan.
Tujuan jet wet skid ini adalah untuk membasahi
seluruh polymer kering yang masuk ke mixing tank.
Sehingga pelarutan di mixing tank akan lebih mudah.

70

Cationic Polymer
Pembasahan yang tidak
sempurna pada polymer
yang masuk akan
membuat polymer mudah
menggumpal.
Sehingga semakin sulit untuk larut di dalam air.
Lama kelamaan gumpalan ini membentuk jeli / agar-
agar yang panjang.
Ini akan membuat filter mudah tersumbat dan bila
masuk ke stock akan membuat kertas putus.

71
Cationic Polymer
Pengaturan tekanan ke jet
wet skid ini diutamakan
dibandingkan dengan
kecepatan pengisian level
mixing tank.
Pengaturan dilakukan dengan mengatur valve air yang
ke jet wet skid dan valve air yang masuk ke mixing
tank.
Selama polymer masuk mixer harus jalan terus dan
mixer akan jalan terus setelah polymer stop dan air
dilution stop sampai mixing time habis.

72

Cationic Polymer
Setelah selesai pelarutan
perlu di check solid
content dan viskositas
larutan polymer.

Nilai viskositas yang diharapkan sesuai dengan standar


(misalnya : Min. 190 cPs, Target 250 cPs dan max. 300
cPs).
Kestabilan qualiti ini akan sangat mempengaruhi
kestabilan pengontrolan white water, warna kertas,
basis weigh dan filler content .

73
Cationic Polymer Adalah sangat penting peng-
aturan perpindahan filter
diperhatikan.
Ini untuk menghidari ter-
jadinya fluktuasi white
water konsistensi ketika
flow polymer berkurang
atau hilang sesaat

74

Bentonite
Bentonit berfungsi membantu
pembentukan flock yang lebih kecil.
Semakin banyak flock yang terbentuk
maka semakin cepat dewatering di
wire.
Variasi flow atau konsistensi larutan
bentonite akan sangat berpengaruh
pada formasi kertas dan dewatering
di wire.

75
Surface Sizing di Kertas
Surface sizing yang digunakan di size press adalah partikel
starch.

Surface sizing mempunyai beberapa keuntungan


dibandingkan dengan internal sizing :

1. Lebih spesifik area sizing


2. Tidak sensitif terhadap perubahan operasional wet end.
3. 100% retensi dari chemical additive.
4. Mengurangi deposit di wet end.
5. Meningkatkan felt life time karena deposite berkurang.
6. Meningkatkan kualitas kertas.

76

Surface Sizing

Surface Sizing juga meningkatkan karakteristik permukaan


kertas dan beberapa sifat fisik kertas seperti

1. Surface strength.
2. Internal bonding.
3. Menurunkan debu dari kertas
4. Menurunkan porosity
5. Menurunkan variasi dimensi kertas
6. Meningkatkan ke halusan permukaan kertas

77
Surface Starch
Starch bekerja seperti perekat / lem, yang merekat celah-celah
antara fiber, sehingga ikatan antara fiber semakin rapat dan
kuat.

Hal ini membuat internal bonding kertas juga meningkat.

78

Surface Starch
Kertas semakin kaku, sehingga variasi dime nsi kertas karena
pengaruh suhu menjadi berkurang.

Hal ini membuat kertas semakin stabil dan tidak mudah


melengkung (curling).

Fine dan filler juga semakin


terikat, sehingga debu di kertas
semakin kecil.

Fiber yang ada di permukaan


kertas akan terikat, sehingga
permukaan kertas semakin rata
dan kuat. Surface strength
meningkat
79
Native Starch
Starch terdiri dari 2 jenis molekul, yaitu:

Rantai pendek dan lurus namanya


Amylosa.
Rantai bercabang dan banyak namanya
Amylopectin

80

Native Starch
Native starch merupakan polymer rantai panjang
glukosa.
Karena rantai polymer nya panjang ini membuat
viscositas starch setelah dimasak akan tinggi.
Untuk menurunkan viskositas starch ini agar bisa
dipakai di size press maka rantai polymer yang
panjang ini harus di perpendek dengan bantuan
enzim.

81
Native Starch

82

Native Starch
Ketika larutan starch di
dalam mixing tank
dicampur dengan enzim
belum terjadi reaksi
pemotongan rantai
polymer starch.

Tujuan mixing tank hanya meratakan campuran


starch dengan enzim.

Setelah campuran ini dipanaskan dengan steam


sampai suhu 70 o C, maka enzim mulai aktif
memotong rantai polymer starch di dalam reaktor.
83
Native Starch
Volume reaktor tank di
design sedemikan rupa
sehingga waktu reaksi
enzim dapat tercapai.
Bila waktu reaksi terlalu
lama maka akan banyak
rantai polymer yang terpotong, ini membuat
viskositi starch akan semakin rendah.
Jenis enzim yang dipakai harus tepat juga sehingga
enzim memotong rantai polymer hanya di tempat-
tempat tertentu saja.

84

Native Starch

Bila waktu diperlama lagi maka semua rantai


polymer starch akan terpotong menjadi glukosa.
Jadi untuk mendapatkan viskositi yang tepat perlu
waktu dan suhu yang tepat.
85
Native Starch

Dari reaktor larutan starch di pompakan ke jet


cooker dimana suhu starch menjadi sekitar 100
120 C.
Pada suhu ini semua enzim akan stop bereaksi.
86

Surface Starch

87
Wet End Chemicals Preparation

1 Tujuan Training

2 Basic Theory

3 Equipment

4 Process Control

5 Troubleshooting

88

Wet End Chemicals Preparation

1 Tujuan Training

2 Basic Theory

3 Equipment

4 Process Control

5 Troubleshooting

89
Wet End Chemicals Preparation

1 Tujuan Training

2 Basic Theory

3 Equipment

4 Process Control

5 Troubleshooting

90

Vibrating Screen

91

Anda mungkin juga menyukai