Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

BAB III
GAMBARAN UMUM KEGIATAN

3.1 Profil Perusahaan


Adapun profil PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan : PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk
Tahun Berdiri : 1976
Kapasitas Produksi : 600.000 ton/tahun
Luas Areal : ± 2500 Ha
Produk : Pulp, Paper, dan Tisu
Sistem Kerja Karyawan : Shift dan Non shift
Alamat Perusahaan : Jl. Minas, Perawang Km 26, Pinang Sebatang,
Tualang, Kabupaten Siak, Riau

3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Perawang, Riau
PT. Indah Kiat Pulp & Paper (PT. IKPP) adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang industri pulp dan kertas terpadu dengan status Penanaman
Modal Asing (PMA). PT. IKPP pertama kali dipelopori oleh SOETOPOJANNTO
(YAPSUIKEI). Saat itu beliau memimpin BERKAT GROUP. Tahun 1975,
BERKAT GROUP yang memiliki banyak anak perusahaan tersebut mengajak:
1. Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan
2. Yuen Foong Yu Paper Manufacturing, Taiwan
Kemudian mereka melakukan survei pertama untuk studi kelayakan
dengan lokasi pendirian:
a. Pabrik kertas di Serpong, Tangerang, Jawa Barat.
b. Pabrik Pulp di Jawa Tengah, Jambi, Riau serta tujuh daerah lainnya.
Tahun 1976 diurus perizinan pembebasan tanah, pengurusan izin
penanaman modal dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dengan izin
Presiden tanggal 11 April 1976. Pada tanggal 7 Desember 1976 perusahaan PT.
IKPP Perawang kini telah resmi berdiri dengan Notaris Ridwan Soesilo, SH.
Permohonan pendirian pabrik ini dilakukan dengan status PMA dimana tujuannya
yaitu memudahkan mendatangkan tenaga asing, karena tenaga lokal belum
menguasai mengenai pembuatan kertas, di samping memberikan perangsang agar
ESTER MELINDA (1507123727) 24
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

investor asing mau masuk ke Indonesia.


Perancang pabrik dan studi kelayakan dilanjutkan tahun 1977 untuk
menentukan proses teknologi dan kapasitas produksi. Setelah itu dilakukan
pembangunan pabrik kertas budaya (Wood Free Printing & Writing Paper) fase I
dengan memasang 2 line mesin kertas yang masing-masing berkapasitas 50
ton/hari.
Pabrik ini berlokasi di jalan Raya Serpong, Tangerang, Jawa Barat yang
berada di dekat Sungai Cisadane. Setahun kemudian dilakukan produksi
percobaan pada pabrik kertas di Tangerang dengan hasil memuaskan. Tanggal 1
Juni 1979 dilakukan produksi komersil sekaligus diadakan hari peresmian
lahirnya PT. Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP) Corporation Tangerang. Tanggal
itu dipilih karena bertepatan kelahiran Bapak Soetopo, di samping pembuatan
logo dan motto yaitu “Turut membangun Negara, mencerdaskan bangsa, dan
melestarikan lingkungan”. Kemudian tahun berikutnya dilakukan survei ke-2 di
Jambi dan Riau sebanyak sepuluh kali dan untuk menghasilkan pabrik kertas
Tangerang fase II dengan memasang mesin kertas line ke-3 yang berkapasitas 50
ton/hari.
Setelah mempertimbangkan data studi kelayakan lokasi pada tahun 1975,
maka studi dilanjutkan di Desa Pinang Sebatang dan Perawang, Kecamatan
Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura Provinsi Riau. Pada tanggal 5 September
1981 dilakukan pembebasan tanah serta perizinan.
Pada tahun 1982 pembukaan dan perataan hutan. Hak pengusahaan hutan
yang dimiliki PT. IKPP meliputi pemungutan dan penebangan, pemeliharaan dan
penjualan hasil:
1. HPH pembalakan (logging) adalah hak pengusaha hutan dan tujuan
pemanfaatan kayu (log) untuk dijual dengan prinsip dan asas lestari yang
berkesinambungan.
2. HPH Hutan Industri (HTI) adalah hak yang diberikan untuk pengelolaan
hutan yang tidak produktif menjadi hutan yang lebih baik dengan cara
penanaman hutan buatan dari jenis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
3. Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) adalah hak untuk pemanfaatan kayu dari suatu
wilayah hutan yang akan dikonservasikan menjadi lain dalam waktu

ESTER MELINDA (1507123727) 25


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

maksimum satu tahun.


Sementara itu, pengoperasian mesin kertas line 3 di pabrik kertas
Tangerang dilakukan di samping persiapan lokasi pabrik pulp di Desa Perawang
dan Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura,
Provinsi Riau. Setahun kemudian pembangunan fisik pabrik pulp fase I dimulai di
Provinsi Riau. Secara bersamaan dibangun pula fasilitas bongkar muat berupa
pelabuhan khusus yang dapat disandari oleh kapal samudera dengan bobot mati
lebih dari 6.000 ton yang berjarak lebih kurang 1,5 kilometer dari lokasi pabrik
pulp di tepi sungai Siak. Pabrik percobaan pulp dilakukan ditandai dengan
peresmian pabrik oleh Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 24 Mei 1984.
Pada saat itu kapasitas pabrik pulp sulfat yang dikelantang (Bleached Kraft Pulp)
adalah 75.000 ton/ tahun, sehingga kebutuhan pulp pabrik kertas di Tangerang
tidak perlu diimpor lagi, melainkan dipenuhi oleh pasokan pulp dari Provinsi
Riau. Pabrik ini merupakan pabrik sulfat yang di Kelantang berbahan baku kayu
pertama kali di Indonesia. Pada tahun ini dimulai pembangunan Hutan Tanaman
Industri (HTI) berdasarkan kerja sama antara PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Corporation dengan PT. Arara Abadi.
Pada tahun 1985 produksi pulp 25 ton/hari dicapai kemudian dilanjutkan
perencanaan pembangunan Hutan Tanaman Industri tahap kedua. Pada tahun ini,
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation sempat mengalami kerugian
disebabkan oleh pengaruh resesi dunia, produksi kualitas masih belum stabil, di
samping adanya pengganti pengalihan pimpinan dari Bapak Soetopo Jananto ke
putra pertama beliau.
Pada tahun 1986 hak kepemilikan Indah Kiat dibeli oleh Sinar Mas Group
yang dipimpin oleh Bapak Eka Cipta Wijaya, dengan pembagian saham:
a. PT. Satria Perkasa Agung : 67%
b. Chung Hwa Pulp Corporation : 23%
c. Yuen FongYu Manufacturing : 10%

Setahun kemudian merupakan masa transisi dari Bapak Boediono


Jananto kepada Teguh Ganda Wijaya, putra Bapak Eka Wijaya. Pada tahun ini
pula produksi pulp 300 ton/hari tercapai setelah dilakukan modifikasi fasilitas
produksi. Pembangunan fase I pabrik kertas di Perawang dimulai tahun 1988

ESTER MELINDA (1507123727) 26


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

dengan memasang 1 line mesin kertas budaya (Wood Free Printing & Writing
Paper) yang berkapasitas 150 ton/hari. Adanya pabrik ini menjadikan pabrik
Perawang sebagai pabrik pulp dan kertas terpadu.
Pada tahun 1989 dilakukan pembangunan pabrik pulp fase II Perawang
dengan peresmian oleh Presiden RI Bapak Soeharto bertempat di Lokseumawe,
Aceh dengan nama KKA. Kemudian tahun 1990, pembangunan pabrik fase II
di Pinang Sebatang dimulai dengan pemasangan mesin kertas berkapasitas 500
ton/hari yang merupakan salah satu mesin kertas budaya terbesar di Asia.
Produksi percobaan pabrik fase II melakukan penjualan saham kepada
masyarakat serta koperasi-koperasi dengan pembagian saham:
a. PT. Putri Nusa Eka Persada 54,39%
b. Chung Hwa Pulp Corporation 19,99%
c. Yuen Fong Yu Paper Manufacturing 8,69%

Proses persiapan pelaksanaan program Bapak Anak Angkat dilakukan


yaitu merupakan program keterkaitan industri besar dengan industri kecil oleh
Departemen Perindustrian dan Pemda Dati I Riau. Pengukuhan Anak Angkat
dilakukan menyangkut industri kerajinan kulit, industri sepatu kulit, kerajinan
batik, konveksi pakaian, pengecoran logam, tenun tradisional Siak, cat logam
dan lain-lain. Dan juga setahun kemudian dilakukan pengembangan fase III
pabrik pulp dimulai dengan kapasitas 1.300 ton/hari, dimana uji coba produksi
dilakukan pada akhir tahun. Disamping itu, PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Corporation juga turut membantu pemerintah dengan menerima karyawan
magang asal Timor Timur sebanyak 20 orang berdasarkan Program
Departemen Tenaga Kerja.
Tahun 1994 pabrik pulp fase III beroperasi secara komersial dan
bergabung bersama-sama dengan pabrik pulp fase I dan II untuk menghasilkan
pulp yang bermutu tinggi sehingga kapasitasnya dapat ditingkatkan dari 800
ton menjadi 1.300 ton/hari.
Kemudian pembangunan pabrik pulp fase IV dilakukan pada tahun
berikutnya dengan kapasitas 1.600 ton/hari, dimana uji coba operasi
dijadwalkan pada akhir tahun 1996, disamping:
a. Mengangkat dua anak angkat di Perawang yaitu konveksi dan tukang

ESTER MELINDA (1507123727) 27


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

kayu.
b. Membantu pemerintah lagi dengan menerima 24 orang tenaga kerja asal
Tim-Tim.
c. Menerima sertifikat ISO 9002.
d. Menerima penghargaan dari Menteri Urusan Peranan Wanita sebagai
perusahaan Pembina Nakerwan terbaik di Riau.
e. Menerbitkan majalah infokiat.
f. Mendirikan sekolah TK dan SD YPPI.
Tahun 1996 merupakan tahun penghargaan bagi PT. Indah Kiat Pulp &
Paper. Selain mendapat penghargaan Upakarti dari Presiden juga mendapat
penghargaan peringkat biru, lingkungan hidup dan Menteri Kesejahteraan
Lingkungan Hidup menyangkut lingkungan yang sehat. Pada tahun yang sama,
produksi percobaan pabrik pulp IV dan persiapan pembangunan pabrik kertas
III dilakukan.
Tahun 1997 PT. Indah Kiat Pulp & Paper mendapat lagi penghargaan
Zero Accident (nihil kecelakaan kerja) dari Presiden RI, serta mendapat
sertifikat ISO 14001. Saat itu menerima 5 orang naker asal Tim-Tim.
Pada tahun 1998 pembangunan pabrik kertas III dengan kapasitas 1.300
ton/hari dicapai dan dimulai pembangunan gedung training centre dengan
biaya senilai dua milyar (Rp 2 M). PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation
adalah salah satu badan hukum swasta nasional yang dipercaya untuk
mengusahakan hutan dan industri hasil hutan dalam bentuk HPH Group:
a. PT. Arara Abadi luas konsesi ± 265.000 Ha.
b. PT. Wira Karya Sakti luas konsesi ± 220.000 Ha.
c. Mapala Rabda luas konsesi ± 155.000 Ha.
d. PT. Dexter Timber Perkasa Indonesia luas konsesi ± 166.000 Ha.
e. PT. Murini Timber luas konsesi ± 116.000 Ha
Maka produksi PT. Indah Kiat Pulp & Paper secara garis besar yaitu
awalnya pabrik yang berada di Perawang memproduksi bubur kertas, lalu
setelah itu hasilnya dikirim ke pabrik yang berada di Serang untuk diproduksi
ulang menjadi kertas kemasan, setelah itu hasilnya produksi dikirim kembali ke
pabrik yang berada di Tangerang untuk diolah menjadi kertas cetak dan tulis
untuk segera dipasarkan kepada konsumen.
ESTER MELINDA (1507123727) 28
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan


1. Visi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Yang menjadi visi PT. Indah Kiat Pulp & Paper adalah menjadi
perusahaan bubur kertas nomor satu di Indonesia yang berdedikasi
menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang
saham, karyawan dan masyarakat.
2. Misi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Misi PT. Indah Kiat Pulp & Paper adalah mempertahankan posisinya
sebagai produsen pulp dan kertas dengan biaya rendah serta pelaku utama
di pasar Indonesia dan Asia yang tumbuh pesat, dengan mengandalkan
keuntungan pada sumber bahan baku, efisiensi produksi, serta jaringan
distribusi yang luas.
3. Tujuan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Tujuan yang dimiliki oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper adalah
menghasilkan pulp dan produk kertas dengan kualitas sesuai persyaratan
secara konsisten, menghasilkan produk-produk dengan harga yang wajar
dan bersaing, pengiriman dan pelayanan yang tepat waktu.

3.1.3 Lokasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang


PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang Mill’s mempunyai dua lokasi
utama, yaitu lokasi kantor dan lokasi pabrik. Lokasi kantor terletak di Jl. Teuku
Umar No. 51 Pekanbaru, sedangkan lokasi pabrik di Jalan Raya Minas-Perawang
KM 26, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaen Siak, Provinsi
Riau Indonesia. Sebuah kota kecil bernama Tualang Perawang atau lebih dikenal
“Perawang” dengan jumlah penduduk 102.306 jiwa merupakan kota industri di
pinggir sungai Siak.
Kota Perawang terletak antara 0°32’ - 0°51’ Lintang Utara dan 101°28’ -
101°52’ Bujur Timur dipinggir sungai Siak, ketinggian 0,5 – 5 dpl dengan suhu
udara berkisar 22°C sampai 33°C. Wilayah Perawang seperti pada umumnya
wilayah Kabupaten Siak lainnya terdiri dari dataran rendah dengan struktur tanah
pada umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan dan alluvial
serta tanah organosol yang gley humus dalam bentuk tanah rawa-rawa atau tanah
bawah. Bentuk wilayahnya 75% datar sampai berombak dan 25% berombak

ESTER MELINDA (1507123727) 29


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

sampai berbukit.
Wilayah lain yang berbatasan dengan Kota Perawang adalah sebagai
berikut:
o Sebelah Utara : Kecamatan Mandau, Minas
o Sebelah Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan, Pekanbaru
o Sebelah Barat : Kecamatan Minas
o Sebelah Timur : Kecamatan Sei. Mandau, Kecamatan Koto Gasib

Dasar pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah:


1. Lokasi tersebut dekat dengan bahan baku yang tersedia
2. Dekat dengan sumber daya air yaitu air sungai Siak yang memiliki debit
aliran yang tinggi
3. Lokasinya strategis, yaitu sekitar 60 Km dari Ibukota Provinsi Riau, yaitu
Pekanbaru
4. Sistem transportasi mudah, dimana tersedia jalur darat dan jalur sungai
yang lancar, disamping jaraknya yang cukup dekat dengan Singapura
sehingga transit barang (produk dan bahan kimia) menjadi mudah.
PT. Indah Kiat Pulp & Paper merupakan sektor industri yang menjadi
motor penggerak perekonomian yang sangat dominan di Perawang tidak saja bagi
Perawang sendiri tapi juga menjadi sektor andalan Kabupaten Siak, sehingga
tidak berlebihan apabila daerah ini disebut daerah industri.

3.1.4 Struktur Organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Penerapan strategi yang sukses banyak tergantung kepada struktur
organisasi perusahaan, mengkoordinasikan seluruh daya perusahaan untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Suatu organisasi didalam menjalankan segala
aktivitasnya harus mengutamakan kerjasama yang baik antar para anggotanya
agar tujuan perusahaan dapat tercapai, karena melalui kerjasama tersebut akan
memungkinkan pengaturan kerja yang efektif dan efisien.
Cara kerja yang efektif dan efisien dapat membuat organisasi bertindak
secara tepat dalam mencapai tujuan organisasi memiliki kejelasan dalam
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap anggota organisasi.
Perumusan manajemen dan struktur organisasi sangat penting pada suatu

ESTER MELINDA (1507123727) 30


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

perusahaan, dikarenakan adanya kesadaran para ahli tentang pentingnya


manajemen dan struktur organisasi tersebut dalam mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Struktur organisasi banyak jenisnya, tergantung dari keadaan perusahaan.
Struktur organisasi dapat memberikan gambaran mengenai baik buruknya
mekanisme kerja yang ada di suatu perusahaan, karena struktur yang baik dapat
menentukan posisi atau kedudukan dari masing-masing personil, tugas,
wewenang, tanggung jawab, arah komunikasi dan pelaksanaan program kerja.
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang memiliki 2 struktur organisasi
yaitu Indah Kiat Perawang Pulp Mill Organization Structure dan Indah Kiat
Perawang Paper Mill Head-1 and -2 Organization Structure.

ESTER MELINDA (1507123727) 31


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

Gambar 3.1 Indah Kiat Perawang Pulp Mill Organization Structure

ESTER MELINDA (1507123727) 32


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Unit Health & Safety PT. IKPP Perawang Mill
ESTER MELINDA (1507123727) 33
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

3.2 Deskripsi Proses


3.2.1 Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Bahan baku pembuatan pulp PT. Indah Kiat Pulp and Paper bersumber
dari bahan baku kayu. Bahan baku untuk proses produksi pulp sebesar 1.820.000
ton/tahun adalah kayu log yang dipasok seluruhnya dari provinsi Riau sebesar
7.664.00 ton/tahun. Jenis kayu yang digunakan adalah hardwood. Kayu softwood
tidak digunakan, namun serat softwood di impor dari luar negeri untuk keperluan
tertentu. Kayu – kayu hardwood PT IKPP antara lain Acacia mangium, Accacia
crassicarpa dan Eucaliptus urophylia.
Kayu Acacia mangiu, Accacia crassicarpa, dan Eucaliptus urophylia
berasal dari Hutan Tanaman Indonesia (HTI) yang bekerja sama dengan PT Arara
Abadi. Kayu Akasia lebih berkualitas tinggi dibanding dengan kayu MTH. Kayu
Akasia memiliki viskositas lebih tinggi dengan tingkatan kappa lebih tinggi pada
waktu blow up pemasakan. Penampakan secara sifat kimia dapat diketahui acasia
mempunyai serat yang panjang, kadar lignin yang relatif sedikit, zat ekstraktif
sedikit, dan tipe cepat tumbuh (Fast Growing Species). PT. IKPP Perawang
khususnya Pulp Making cenderung menggunakan komposisi bahan baku kayu
antara lain dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Komposisi Bahan Baku Kayu PT. IKPP Perawang Pulp Making
No Jenis kayu

1 Accacia crassicarpa

2 Acacia mangium

3 Eucalyptus urophylia

Komposisi kayu tersebut dihitung di bagian Quality Ansurance


berdasarkan pendekatan surat-surat masuk kayu yang berasal dari bagian tata
kelola kayu. Tata usaha kayu adalah bagian PT. IKPP untuk mengurusi surat-surat
perkayuan yang masuk ke dalam wilayah pabrik. Dari Tata usaha kayu, log bisa
di angkut ke log yard atau langsung ke departemen Wood Preparation. Log yang
disimpan di log yard memiliki masa berlaku 5 bulan, jika penyimpanan lebih dari
5 bulan maka dapat dikatakan kayu tersebut sudah lapuk. Bahan kimia untuk

ESTER MELINDA (1507123727) 34


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

cairan pemasaknya adalah white liquor yang terdiri dari (Edahwati, 2009) :
1. NaOH : 80gr/lt
2. Na2S : 21gr/lt
3. Na2CO2 : 20gr/lt

Ketiga bahan diatas dalam bentuk Na2O sebagai alkali, sedangkan


bahan kimia untuk pemutihan kertas adalah : NaOH, CLO 2, H2O2, O2. Bahan
baku untuk proses pembuatan kertas adalah :

1. Pulp serat pendek atau laubholtzh bleach kraft pulp


2. Pulp serat panjang atau nedelhotzh bleach kraft pulp
3. Bahan penolong
4. Broke (kertas bekas)
Kelebihan LBKP adalah ketahanannya pada daya tarik kertas yang
dihasilkan, sedangkan kelebihan NBKP adalah lebih tahan terhadap daya sobek
dan daya lipat. Bahan penolong yang ditambahkan yang ditambahkan pada
pembuatan kertas adalah:
1. Sizing
a. Meningkatkan daya tahan terhadap rembesan cairan
b. Memperkuat simpul anyaman serat pada kertas
c. Menguatkan lembaran kertas
2. Filling
Berupa aolin clay dan precipitated calcium clay ( PCC ). Fungsinya :
a. Menambahkan berat kertas per satuan luas
b. Meningkatkan brightness (kecerahan) kertas
c. Meningkatkan opasitas (sifat tidak embus cahaya)
d. Mengisi ruang kosong antara serat pada kertas
e. Meningkatkan kehalusan kertas
3. Optical brightening agent
Berupa methyl violet dan fluorescent agent. Fungsinya :
a. Meningkatkan brightness kertas
b. Meningkatkan derajat putih (whitness) kertas

ESTER MELINDA (1507123727) 35


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

4. Antifoam
Berupa silicon fluid, fungsinya untuk menghilangkan gelembung dan busa dari
bubur kertas.
5. Retentionaid
Berupa poly electrolytic synthetic polymer. Fungsinya untuk meningkatkan
kekuatan bahan kimia yang menempel pada serat.

3.2.2 Kandungan Kimia pada Kayu


Berdasarkan kandungan kimia kayu softwood dan hardwood memiliki
perbedaan dari komposisi lignin dan selulosa. Komposisi selulosa lebih tinggi
pada kayu hardwood, dan kandungan lignin lebih tinggi pada kayu softwood.
Namun kelebihan dari kayu softwood adalah sifat anatomi seratnya yang lebih
panjang, serta jenis seratnya yang tunggal karena tersusun atas sel-sel trakeida.
Kayu softwood cenderung memiliki daun jarum oleh karena itu sering juga
disebut kayu daun jarum walaupun beberapa jenis seperti Agathis sp memiliki
daun yang lebar. Begitu juga hardwood cendrung memiliki daun yang lebar, maka
disebut kayu daun lebar, namun beberapa spesies seperti Casuarina sp memiliki
daun seperti jarum (Syamsudin,2006).
Kayu memiliki kandungan kimia yang tersusun oleh komposisi kimia dari
kayu hardwood dan softwood yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Komposisi Kimia pada Kayu


No Komposisi
1 Selulosa
2 Hemiselulosa
3 Lignin
4 Ekstraktif
5 Abu

3.2.3 Proses Pembuatan Pulp


Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan
cara mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan
untuk pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut
dengan Log. Kemudian log dikupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum
disebut Drum barker. Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk

ESTER MELINDA (1507123727) 36


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

silinder berfungsi untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu
log dicuci.
Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan
kecil yang di sebut dengan chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama
untuk memisahkan chip yang bisa dipakai (ukuran standar 25 x 25 x 10 mm)
dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan ditempat penampungan. Dari
tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak
(digester). Steam dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus
(presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel.
Chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan cooking liquor.
Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan
tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak
terhadap lingkungan.
Proses selanjutnya pulp di saring (screening) agar terbebas dari bahan-
bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini
ada dua tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses akhir
dari penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk
memisahkan pasir dari pulp. Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen
(O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di
cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi
pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleaching),
mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp. Bubur kertas ini
kemudian dikelantang (bleaching) dengan bahan di dalam proses bleaching
untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan
atau dikirim ke Paper Machine untuk diolah menjadi kertas.

3.2.4 Proses Pembuatan Bubur Serat (Pulp Making)


a. Kayu chip yang berasal dari chip yard diangkut dengan conveyor yang
dilengkapi metal trapper yaitu untuk memisahkan logam-logam dari chip
kemudian masuk kedalam chip feeder screw.
b. Selanjutnya diumpankan ke dalam Chip bin untuk dipanaskan dengan cara
dikukus (presteamed). Bin activator mengumpankan secara merata
terhadap chip yang sudah dipanaskan (preasteamed chips) ke dalam chip

ESTER MELINDA (1507123727) 37


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

meter yang berfungsi untuk mengukur laju chip yang diumpankan


kedalam low pressure feeder yang memiliki sebuah rotor lima buah
kantong atau pocket.
c. Low pressure feeder mengumpankan chip tadi kedalam bejana horizontal
untuk pemanasan (steaming vessel), dimana bejana ini dilengkapi dengan
conveying screw yang mengantarkan chip bergerak sepanjang vessel
selama 2 menit
d. Chip yang sudah dipanaskan (steamed chips) masuk ke dalam trump
material separator dan diteruskan kedalam chip chute untuk selanjutnya
diumpankan kedalam high pressure feeder (HP- feeder). High pressure
feeder yang dilengkapi dengan sebuah rotor dan 4 buah pockets,
mengumpankan chip dari feeding line, dari sisi tekanan rendah masuk ke
dalam top circulation pada sisi tekanan tinggi, dan chip diumpankan ke
top separator. Chip tersebut diumpankan dengan pelan kearah bawah
digester dan dimasak dibagian atas digester dalam dua tahap, yaitu:
 Tahap pertama adalah tahap dengan arah bahan yang sama
(concurrent) terletak antara bagian atas digester dan extraction
strainers.
 Tahap kedua adalah tahap pemasakan dengan arah berlawanan
(counter current) diantara extraction strainers dan MCC-Circulation
(MCC-Modified continous cooking). Dengan cara demikian profil
konsentrasi yang merata diperoleh selama proses pemasakan.
e. Cairan pemasak diumpankan dari bagian atas digester sesuai dengan
jumlah chip yang ditambahkan dan kappa number yang diinginkan. Jika
perlu black liquor ditambahkan untuk mempertahankan ratio wood/liquor.
Umpan white liquor diatur oleh trim circulation dan ditambahkan di
MCC- Circulation.
f. Dibagian bawah digester, pulp dicuci secara counter current di dalam high
heat zone. Cairan pencuci (back water) yang digunakan dalam tahap high
heat washing di dalam digester adalah filtrate dari sebuah tahap
berikutnya. Jumlah back water yang diumpankan ke dasar digester
ditentukan oleh tingkat produksi oleh factor pengenceran (dilution factor).

ESTER MELINDA (1507123727) 38


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

g. Outlet device mengeluarkan pulp ke aliran pengeluaran (blow line), untuk


seterusnya pulp dikirim ke alat pencucian secara difusi. Pulp yang sudah
dicuci dibagian bawah digester dicuci lagi didalam diffuser washer. Target
kappa number untuk pulp dari blow line digester adalah sebesar 15,5 untuk
akasia. Tujuan pencucian adalah:
 Untk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dari pulp
 Untuk mengurangi beban buangan limbah ke lingkungan
h. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan bahan-bahan pengotor yang
dapat mengurangi kualitas pulp dan dapat juga mengakibatkan
pemborosan chemicals (bahan-bahan kimia) pada proses pengelantangan
(bleaching). Pulp yang sudah di cuci jauh dari diffuser washer ke dalam
diffuser washer blow tank. Proses penyaringan ada dua tahap, yaitu:
 Penyaringan kasar, yang dapat memisahan knot dari pulp di dalam
deknotter, dan
 Penyaringan halus yang memisahkan shieves, debris, dirt, chop di
dalam proses pressure screen.
i. Bubur serat/pulp dari wash filter digunakan kedalam O2 delignification
tower, dimana pulp di campur dengan gas oksigen dan sodium hidroksida
(NaOH) untuk selanjutnya di cuci di dalam washer.
j. Bleach pulp yang dihasilkan dari proses selanjutnya dikirim ke bleach
high density tower menggunakan centri cleaner. Bleach pulp yang sudah
bersih dikumpulkan di chest tank sebelum didistribusikan ke pulp machine
untuk pembuatan lembaran LBKP atau ke paper mill untuk pembuatan
kertas. Sistem pendaur-ulangan bubur serat dipergunakan pada unit ini
untuk mengambil serat yang masih baik yang terdapat di dalam reject
pulp. Keuntungan pendaur-ulangan bubur kertas serat ini adalah
mengurangi kandungan lumpur di air limbah.

3.2.5 Proses Pembuatan Lembaran Pulp (Pulp Machine)


Pulp yang telah diputihkan selanjutnya dikirim ke unit pulp machine
(M/C) yang mengenai masalah penyediaan pulp sheet (lembaran) dengan proses
kerja sebagai berikut:

ESTER MELINDA (1507123727) 39


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

1. Screening, merupakan tahap penyaringan dan membentuk serat yang lebih


homogen tanpa ada pengotor yang halus maupun kasar.
2. Dewatering, merupakan tahap pengurangan kadar air yang terdiri dari dua
tahap yaitu DWP dan HDP.
3. Drying, merupakan tahap pengeringan lembaran pulp dengan menggunakan
steam atau uap panas.
4. Pulp cutting dan Bale Handling merupakan tahap akhir proses pulp machine
disini dilakukan pemotongan dan pengemasan.
a. Tahap penyaringan (Screening)
Screening plant merupakan proses bleaching dan Dewatering machine
yang berfungsi sebagai penyaring kotoran-kotoran yang ada pada bubur
serat (fiber). Stock yang dihasilkan di screening plant disuplai ke
Dewatering machine untuk di proses menjadi lembaran pulp yang
merupakan produk utama dari PT. LPPPI.
Bahan yang melalui proses pemutihan di bleaching di pompakan ke HDT
dengan konsistensi 10%. Selanjutnya bahan tersebut diencerkan dengan air
pengencer dari filtrate chest pada bagian dasar HDT menjadi 5%. Stock
yang ada di HDT dipompakan ke stock chest, setelah diencerkan menjadi
4% kemudian dilakukan penyaringan yang terdiri dari protection screen
atau combitrap. Pressure screen atau fine screen, penyaringan pada centry
cleaner, penyaringan pada satomi dan proses screening ini diakhiri dengan
pengentakan pulp yang bertujuan untuk meningkatkan konsistensi.
b. Tahap pengurangan kadar air (Dewatering)
Dewatering plant adalah proses pengurangan kadar air dari bubur serat
serta proses pembuatan lembaran pulp. Pulp cair diencerkan hingga
konsentrasinya mencapai 1,2-1,8% kemudian disemprotkan menggunakan
headbox. Dari headbox disalurkan dengan tekanan ke foarming board
“DWP” untuk pembentukan foemesi lembaran pulp. Pada DWP (Double
Wire Press) terjadi proses pengurangan kadar air dengan menggunakan dua
lembaran kawat mesh (bottom dan top wire) dengan lebar 7,4 meter yang
saling menekan dan berputar berlawanan arah. Kadar air yang berkurang
pada proses pengeringan ini mencapai 30-35%. Proses selanjutnya

ESTER MELINDA (1507123727) 40


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

berlangsung di Heavy Duty Press (HDP 1 dan 2), dimana pengurangan air
dilakukan dengan cara penekanan dengan Main Press Roll dan artinya
diserap oleh felt pada bagian atas dan bawah HDP 1 sehingga akan terjadi
lagi pengurangan kadar air sampai dengan 20% pada akhir proses HDP 2,
dan formasi lembaran pun semakin sempurna.
c. Tahap pengeringan akhir (Drying)
Proses pengeringan pulp dengan menggunakan udara panas yang di
hembuskan ke permukaan bagian atas dan bawah pulp, dimana Drying
cabinet disini terdiri dari menara kipas (fan section) dan tiap bagian
mempunyai kipas sirkulasi (circulation fan), pipa yang berisi uap pemanas
(steam heated coil) dan blow box, sehingga akan terjadi lagi pengurangan
kadar air sampai dengan 35-40%.
d. Tahap pemotongan (pulp cutting dan bale Handling)
Pulp yang keluar dari dryer kemudian masuk ke bagian cutter layboy untuk
dipotong sesuai dengan ukuran standar yaitu 616 mm x 840 mm, kemudian
ditampung didalam layboy untuk disusun menjadi Bale (pengepakan) di
unit bale handling.
Ada beberapa urutan proses bale handling antara lain:
1. Scale, yaitu alat untuk menimbang pulp dalam 1 bale (250 ADKg)
2. Balling press, yaitu alat untuk mengpres pulp dalam 1 bale dari tinggi
semula 80 cm menjadi 45-50 cm
3. Wrapper, yaitu alat untuk memberikan pembungkus
4. Tying, yaitu pengikat setelah bale pulp dibungkus. Tali pengikatnya
adalah kawat diameter 2 mm
5. Stenciller, yaitu alat untuk membuat merk
6. Folder, yaitu alat untuk membungkus pulp
7. Stacker, yaitu alat untuk menumpuk bale pulp menjadi 4 bale
8. Unityer, yaitu alat untuk mengikat 8 bale pulp dengan kawat diameter 3
mm.
e. Penyimpanan (Warehouse) dan Distribusi
Setelah pulp dijadikan dalam satu unit (8 bale), kemudian diangkat dengan
menggunakan forklift untuk disimpan di gedung produksi (warehouse),

ESTER MELINDA (1507123727) 41


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

untuk siap dipanaskan. Untuk menangani penyimpanan produk baik untuk


pulp, tissue maupun produk Chemical memiliki beberapa gudang baik
gudang terbuka maupun gudang tertutup yang dikelola dengan rapi dan
penanganan yang cepat.

3.2.6 Proses Pendaur-Ulangan Bahan Kimia (Chemical Making)


Untuk memenuhi kebutuhan pabrik akan pengadaan bahan-bahan kimia
penolong dalam proses pembuatan pulp, maka PT. IKPP juga memiliki unit
pembuatan bahan kimia, seperti :
a. Unit oksigen
b. Unit soda (NaOH)
c. Unit Ca-Hypo
d. Unit asam sulfat
e. Serta aluminium sulfat (PAC), dimana pembuatan PAC ini dilakukan pada
unit Chemical Product.
Unit-unit tersebut akan menghasilkan produk yang langsung digunakan di
dalam proses produksi pembuatan pulp maupun unit pengolahan limbah
sedangkan sisa produksinya dipasarkan kebutuhan domestik.

3.2.7 Proses Pembuatan Kertas


Dalam proses pembuatan kertas, benang-benang selulosa dipisahkan
terlebih dahulu hingga menjadi bubur kertas. Berikut ini langkah-langkahnya;
1. Kayu dirajang menjadi serpih sebesar kotak korek api, kemudian dimasukkan
ke dalam tangki raksasa yang disebut pencerna. Di dalam alat ini kayu diberi
tekanan dan panas. Beberapa jam kemudian kayu berubah menjadi bahan
lunak seperti kapas. Inilah yang disebut bubur kertas atau pulp.
2. Setelah keluar dari pencerna, bubur kertas dicampur air. Bubur dengan kadar
air 90% ini kemudian dilewatkan pada mesin yang disebut kotak kepala.
3. Kotak kepala membentangkan bubur kertas yang berair itu diatas sebuah
ayakan bergerak yang disebut kawat. Sewaktu gilingan menekan bubur kertas
ke kawat, sekitar 98% airnya terperas keluar.
4. Serangkaian gilingan lain kemudian mengeluarkan hampir seluruh sisa air dari
kertas yang mengering itu. Kini hanya tinggal sedikit sekali molekul air yang

ESTER MELINDA (1507123727) 42


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

ada.
5. Kertas yang baru saja terbentuk dilewatkan pada silinder tambahan yang
dipanaskan dari dalam. Silinder ini akan mengeluarkan air lagi dari kertas
yang berjalan.
6. Serat selulosa kini telah menjadi jalinan yang saling terkait. Gelendong besar
yang disebut penggulung mengumpulkan kertas menjadi gulungan raksasa.
Gulungan ini kemudian dipotong menjadi gulungan-gulungan kecil atau
lembaran dan dikirim ke luar dari pabrik.

3.2.8 Produk dan Pemasaran


PT. IKPP Perawang menghasilkan :
1. Lembaran pulp serat pendek ( LBKP)
a. Ukuran lembaran pulp 84 x 61 x 0,4 m
b. Moisture lembaran pulp 11-12 %
2. Kertas berupa fine paper dan free uncoated paper
a. Gramatur kertas : 40-180 gr
b. Sebagian besar produk IKPP Perawang dipasarkan keluar negeri
dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Adapun aspek produksi dan pemasaran PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
adalah:
1. Kapasitas produksi produk ± 600.000 ton/tahun dan produksi akan terus
meningkat.
2. Produk yang dihasilkan adalah pulp, paper, dan tisu. Produk ini akan
dikirim ke berbagai negara untuk dipasarkan dan untuk memenuhi
pesanan.
3. Kulit dari kayu yang dijadikan sebagai bahan baku digunakan untuk bahan
bakar boiler.
4. Air limbah diolah kembali sebelum dibuang ke sungai dengan beberapa
proses.

3.3 Fire Bridge and Safety


1. Motto
ESTER MELINDA (1507123727) 43
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

a. Utamakan keselamatan dan kesehatan kerja


b. Datang kerja semangat, pulang kerja semangat
c. Tiada hari tanpa keselamatan dan kesehatan kerja
d. Tiada maaf untuk suatu kecelakaan
e. Tekan angka kecelakaan, tingkatkan keselamatan
f. Mencegah kecelakaan dan kebakaran, lebih baik daripada
menanggulangi
g. Pikirkan keselamatan sebelum bekerja
h. Jadikan 6K sebagai budaya kerja kita
2. Tujuan
Pencapaian hasil produksi yang tinggi dan berkualitas pada
akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat dan bangsa yang lebih maju. Pencegahan kecelakaan adalah
langkah awal yang harus segera dilakukan. Dalam mencapai tujuan
perusahaan, faktor K3 harus diikut sertakan melalui:
a. Mencegah semua jenis kecelakaan maupun penyakit akibat kerja
b. Mencegah kerugian perusahaan akibat kebakaran maupun peledakan
c. Mempergunakan sumber-sumber produksi secara aman dan efisien.

3.4 Sistem Kerja, Sistem Kesejahteraan Karyawan, dan Kebijakan K3


Adapun sistem kerja dan sistem kesejahteraan karyawan di PT. Indah Kiat
Pulp & Paper adalah sebagai berikut:

3.4.1 Sistem Kerja


PT. Indah Kiat memiliki peraturan yang harus ditaati oleh semua
karyawan agar terbentuknya kedisiplinan pada suatu perusahaan. Peraturan PT.
Indah Kiat Pulp & Paper adalah sebagai berikut:
1. Tidak dibenarkan tidur-tiduran pada saat jam kerja
2. Tidak dibenarkan memindah tangankan kartu tanda pengenal (KTP) dan
helm kepada pihak lain
3. Tidak dibenarkan meninggalkan lokasi kerja tanpa izin seksi CD
4. Tidak dibenarkan kebut-kebutan baik di dalam / luar pabrik (kecepatan
maksimal 35 km/jam)

ESTER MELINDA (1507123727) 44


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

5. Tidak dibenarkan mengambilkan foto di lingkungan perusahaan


6. Tidak dibenarkan mengaktifkan HP saat bekerja
7. Tidak dibenarkan merokok di area perusahaan
Perusahan juga memiliki sistem kerja shift dan non shift, dibagian fire
bridge and safety pola kerja shift dibagi menjadi 3 waktu, yaitu pagi pukul 07.00
s/d 15.00, siang 15.00 s/d 23.00, dan malam 23.00 s/d 07.00. Pola kerja non shift
masuk dari hari senin s/d jumat dari pukul 07.00 s/d 17.00 dengan jam istirahat
pukul 11.00 s/d 13.00, sabtu dan minggu libur. Tetapi khusus fire bridge and
safety setiap hari sabtu melakukan kegiatan olahraga mulai pukul 07.00 s/d 09.00.

3.4.2 Sistem Kesejahteraan


Kesejahteraan karyawan merupakan suatu faktor yang sangat penting agar
hasil kerja yang optimal. Fasilitas-fasilitas yang diberikan PT. Indah Kiat Pulp &
Paper, Tbk kepada karyawan antara lain:
1. Menyediakan mess bagi karyawan laki-laki dan perempuan yang dibagi
menjadi 3 kategori, mess sarjana, mess SMK, dan mess asing.
2. Menyediakan klinik yang memberikan pelayanan pertolongan pertama
disekitar lokasi pabrik.
3. Memberikan pelayanan BPJS kepada karyawan dan anggota yang berlaku
sampai karyawan tersebut pensiun.
4. Terdapat tempat ibadah sekitar mess karyawan.
5. Transportasi berupa bus karyawan.
6. Terdapat sarana olahraga yaitu kolam berenang.

3.4.3 Kebijakan K3
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berkomitmen dan bertanggung jawab
untuk mewujudkan nihil kecelakaan, penyakit akibat kerja dan mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku, meningkatkan kompetensi semua
pelaksana penerapan K3 secara berkelanjutan serta menempatkan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama dalam seluruh kegiatan
operasional perusahaan. Langkah-langkah yang harus diterapkan antara lain:
1. Melindungi tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja serta
hak milik perusahaan.

ESTER MELINDA (1507123727) 45


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

2. Menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam


proses produksi dan kegiatan operasional lainnya.
3. Semua karyawan dari jabatan tertinggi hingga terendah harus memahami
dan senantiasa menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja
disetiap kegiatan.
4. Menggunakan alat pelindung diri oleh tenaga kerja sesuai potensi bahaya
kerja dan memasang pelindung untuk peralatan dan wilayah kerja yang
berpotensi menimbulkan bahaya serta mengaktifkan alat-alat pengaman.
5. Monitor dengan seksama kinerja K3, dan perbaikan yang berkelanjutan.
6. Keadaan tanggap dan siap siaga darurat.

3.5 Tugas dan Tanggung Jawab


Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan safety
adalah sebagai berikut:
1. Manager health and safety
Mengkoordinir kegiatan yang terkait dengan pencegahan kecelakaan,
kebakaran, dan mengkoordinir penerapan ISO 9001:2015, 14001:2015,
5000 (EnMS), SMK3, OHSAS, dan MBOS.
2. Techinician Officer Admin
Bertanggung Jawab dalam pelaksanaan serta melaksanakan tugas-tugas
administrasi kantor dan keperluan urgent yang harus segera dikerjakan di
unit AA2.
3. Officer Equipment Safety Management
Bertanggung Jawab External inspection dan pengurusan izin bejana tekan,
pesawat angkat angkut, Boiler dan Bertanggung Jawab Work Permit.
4. Officer Operational Safety
Bertanggung jawab untuk Integrated Production System (IPS), Logisted
PPE & Fire Equipment Electrical & tools inspection.
5. Officer Safety 6K
Bertanggung jawab untuk keselamatan pekerja, mulai peralatan safety
melalui informasi five minute safety, mengontrol kegiatan 6K melalui
manage muda walk, dan planner program keselamatan dan kesehatan kerja
(program SMK3), program identifikasi bahaya dan pengendalian resiko

ESTER MELINDA (1507123727) 46


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

(HIRADC) dan JSA, dan prosedur cara kerja nyaman.


6. Officer Safety Unit CCM
Mengontrol pembuatan dokumen dan peralatan yang berhubungan, SMK3
dan OHSAS Unit CMM.
7. Officer V-Team, Safety SMK3, SAP, Inventory & Admin
Bertanggung jawab dalam memastikan semua dokumen yang berkaitan
dengan program MBOS lengkap, memastikan semua perlengkapan APD
tersedia dilapangan serta memastikan semua pekerjaan di Unit EN sesuai
dengan standar safety, bertanggung jawab dalam manajemen SAP,
melaksanakan preventive dan corrective maintenance serta pengontrolan
kerusakan dan perbaikan equipment di lokasi EN, bertanggung jawab
dalam melakukan tugas-tugas administrasi kantor dan kesekretarisan serta
tugas-tugas terkait ISO dan Payment.
8. Specialis Enviromental
Menangani desain sistem aplikasi, pengembangan, dan implementasi di
bidang enviromental, safety and pulp making application.

3.6 Kebijakan Lingkungan


Seluruh kegiatan operasional harus dipelihara dan ditingkatkan untuk
mencegah polusi yang ditimbulkan yang akan menjadi dampak lingkunan dari
produksi dan kegiatan operasional. Melalui suatu komunikasi yang terbuka dan
efektif kepada masyarakat terkait, perusahaan aakan meningkatkan kinerja
lingkungan secara berkesinambungan dengan memperhitungkan harapan
masyarakat. Perusahaan terus melakukan perbaikan lingkungan secara
berkelanjutan melalui langkah-langkah berikut:
1. Mematuhi peraturan lingkungan dan persyaratan lainnya yang berhubungan
dengan perusahaan.
2. Perbaikan berkelanjutan dalam produksi dan efisiensi energi, daur ulang
sumber-sumber, dan meminimalisai limbah.
3. Secara berkelanjutan menggunakan kayu hutan tropis dengan
menggantikannya kayu tanaman industri dan mengoptimalkan pemakaian
sumber kayu melalui penelitian berkelanjutan dan perbaikan efisiensi
penggunaan kayu.

ESTER MELINDA (1507123727) 47


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

4. Peningkatan pendidikan, pelatihan, dan motivasi karyawan serta memberikan


sumber daya yang memadai untuk mencapai sasaran target perbaikan
lingkungan.
5. Mengkomunikasikan kebijakan lingkungan kepada seluruh karyawan,
kontraktor, pemasok, dan pihak lain yang terkait.

ESTER MELINDA (1507123727) 48

Anda mungkin juga menyukai