BAB III
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Perawang, Riau
PT. Indah Kiat Pulp & Paper (PT. IKPP) adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang industri pulp dan kertas terpadu dengan status Penanaman
Modal Asing (PMA). PT. IKPP pertama kali dipelopori oleh SOETOPOJANNTO
(YAPSUIKEI). Saat itu beliau memimpin BERKAT GROUP. Tahun 1975,
BERKAT GROUP yang memiliki banyak anak perusahaan tersebut mengajak:
1. Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan
2. Yuen Foong Yu Paper Manufacturing, Taiwan
Kemudian mereka melakukan survei pertama untuk studi kelayakan
dengan lokasi pendirian:
a. Pabrik kertas di Serpong, Tangerang, Jawa Barat.
b. Pabrik Pulp di Jawa Tengah, Jambi, Riau serta tujuh daerah lainnya.
Tahun 1976 diurus perizinan pembebasan tanah, pengurusan izin
penanaman modal dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dengan izin
Presiden tanggal 11 April 1976. Pada tanggal 7 Desember 1976 perusahaan PT.
IKPP Perawang kini telah resmi berdiri dengan Notaris Ridwan Soesilo, SH.
Permohonan pendirian pabrik ini dilakukan dengan status PMA dimana tujuannya
yaitu memudahkan mendatangkan tenaga asing, karena tenaga lokal belum
menguasai mengenai pembuatan kertas, di samping memberikan perangsang agar
ESTER MELINDA (1507123727) 24
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER
dengan memasang 1 line mesin kertas budaya (Wood Free Printing & Writing
Paper) yang berkapasitas 150 ton/hari. Adanya pabrik ini menjadikan pabrik
Perawang sebagai pabrik pulp dan kertas terpadu.
Pada tahun 1989 dilakukan pembangunan pabrik pulp fase II Perawang
dengan peresmian oleh Presiden RI Bapak Soeharto bertempat di Lokseumawe,
Aceh dengan nama KKA. Kemudian tahun 1990, pembangunan pabrik fase II
di Pinang Sebatang dimulai dengan pemasangan mesin kertas berkapasitas 500
ton/hari yang merupakan salah satu mesin kertas budaya terbesar di Asia.
Produksi percobaan pabrik fase II melakukan penjualan saham kepada
masyarakat serta koperasi-koperasi dengan pembagian saham:
a. PT. Putri Nusa Eka Persada 54,39%
b. Chung Hwa Pulp Corporation 19,99%
c. Yuen Fong Yu Paper Manufacturing 8,69%
kayu.
b. Membantu pemerintah lagi dengan menerima 24 orang tenaga kerja asal
Tim-Tim.
c. Menerima sertifikat ISO 9002.
d. Menerima penghargaan dari Menteri Urusan Peranan Wanita sebagai
perusahaan Pembina Nakerwan terbaik di Riau.
e. Menerbitkan majalah infokiat.
f. Mendirikan sekolah TK dan SD YPPI.
Tahun 1996 merupakan tahun penghargaan bagi PT. Indah Kiat Pulp &
Paper. Selain mendapat penghargaan Upakarti dari Presiden juga mendapat
penghargaan peringkat biru, lingkungan hidup dan Menteri Kesejahteraan
Lingkungan Hidup menyangkut lingkungan yang sehat. Pada tahun yang sama,
produksi percobaan pabrik pulp IV dan persiapan pembangunan pabrik kertas
III dilakukan.
Tahun 1997 PT. Indah Kiat Pulp & Paper mendapat lagi penghargaan
Zero Accident (nihil kecelakaan kerja) dari Presiden RI, serta mendapat
sertifikat ISO 14001. Saat itu menerima 5 orang naker asal Tim-Tim.
Pada tahun 1998 pembangunan pabrik kertas III dengan kapasitas 1.300
ton/hari dicapai dan dimulai pembangunan gedung training centre dengan
biaya senilai dua milyar (Rp 2 M). PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation
adalah salah satu badan hukum swasta nasional yang dipercaya untuk
mengusahakan hutan dan industri hasil hutan dalam bentuk HPH Group:
a. PT. Arara Abadi luas konsesi ± 265.000 Ha.
b. PT. Wira Karya Sakti luas konsesi ± 220.000 Ha.
c. Mapala Rabda luas konsesi ± 155.000 Ha.
d. PT. Dexter Timber Perkasa Indonesia luas konsesi ± 166.000 Ha.
e. PT. Murini Timber luas konsesi ± 116.000 Ha
Maka produksi PT. Indah Kiat Pulp & Paper secara garis besar yaitu
awalnya pabrik yang berada di Perawang memproduksi bubur kertas, lalu
setelah itu hasilnya dikirim ke pabrik yang berada di Serang untuk diproduksi
ulang menjadi kertas kemasan, setelah itu hasilnya produksi dikirim kembali ke
pabrik yang berada di Tangerang untuk diolah menjadi kertas cetak dan tulis
untuk segera dipasarkan kepada konsumen.
ESTER MELINDA (1507123727) 28
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER
sampai berbukit.
Wilayah lain yang berbatasan dengan Kota Perawang adalah sebagai
berikut:
o Sebelah Utara : Kecamatan Mandau, Minas
o Sebelah Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan, Pekanbaru
o Sebelah Barat : Kecamatan Minas
o Sebelah Timur : Kecamatan Sei. Mandau, Kecamatan Koto Gasib
3.1.4 Struktur Organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang
Penerapan strategi yang sukses banyak tergantung kepada struktur
organisasi perusahaan, mengkoordinasikan seluruh daya perusahaan untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Suatu organisasi didalam menjalankan segala
aktivitasnya harus mengutamakan kerjasama yang baik antar para anggotanya
agar tujuan perusahaan dapat tercapai, karena melalui kerjasama tersebut akan
memungkinkan pengaturan kerja yang efektif dan efisien.
Cara kerja yang efektif dan efisien dapat membuat organisasi bertindak
secara tepat dalam mencapai tujuan organisasi memiliki kejelasan dalam
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap anggota organisasi.
Perumusan manajemen dan struktur organisasi sangat penting pada suatu
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Unit Health & Safety PT. IKPP Perawang Mill
ESTER MELINDA (1507123727) 33
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER
Tabel 3.1 Komposisi Bahan Baku Kayu PT. IKPP Perawang Pulp Making
No Jenis kayu
1 Accacia crassicarpa
2 Acacia mangium
3 Eucalyptus urophylia
cairan pemasaknya adalah white liquor yang terdiri dari (Edahwati, 2009) :
1. NaOH : 80gr/lt
2. Na2S : 21gr/lt
3. Na2CO2 : 20gr/lt
4. Antifoam
Berupa silicon fluid, fungsinya untuk menghilangkan gelembung dan busa dari
bubur kertas.
5. Retentionaid
Berupa poly electrolytic synthetic polymer. Fungsinya untuk meningkatkan
kekuatan bahan kimia yang menempel pada serat.
silinder berfungsi untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu
log dicuci.
Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan
kecil yang di sebut dengan chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama
untuk memisahkan chip yang bisa dipakai (ukuran standar 25 x 25 x 10 mm)
dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan ditempat penampungan. Dari
tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak
(digester). Steam dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus
(presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel.
Chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan cooking liquor.
Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan
tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak
terhadap lingkungan.
Proses selanjutnya pulp di saring (screening) agar terbebas dari bahan-
bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini
ada dua tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses akhir
dari penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk
memisahkan pasir dari pulp. Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen
(O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di
cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi
pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleaching),
mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp. Bubur kertas ini
kemudian dikelantang (bleaching) dengan bahan di dalam proses bleaching
untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan
atau dikirim ke Paper Machine untuk diolah menjadi kertas.
berlangsung di Heavy Duty Press (HDP 1 dan 2), dimana pengurangan air
dilakukan dengan cara penekanan dengan Main Press Roll dan artinya
diserap oleh felt pada bagian atas dan bawah HDP 1 sehingga akan terjadi
lagi pengurangan kadar air sampai dengan 20% pada akhir proses HDP 2,
dan formasi lembaran pun semakin sempurna.
c. Tahap pengeringan akhir (Drying)
Proses pengeringan pulp dengan menggunakan udara panas yang di
hembuskan ke permukaan bagian atas dan bawah pulp, dimana Drying
cabinet disini terdiri dari menara kipas (fan section) dan tiap bagian
mempunyai kipas sirkulasi (circulation fan), pipa yang berisi uap pemanas
(steam heated coil) dan blow box, sehingga akan terjadi lagi pengurangan
kadar air sampai dengan 35-40%.
d. Tahap pemotongan (pulp cutting dan bale Handling)
Pulp yang keluar dari dryer kemudian masuk ke bagian cutter layboy untuk
dipotong sesuai dengan ukuran standar yaitu 616 mm x 840 mm, kemudian
ditampung didalam layboy untuk disusun menjadi Bale (pengepakan) di
unit bale handling.
Ada beberapa urutan proses bale handling antara lain:
1. Scale, yaitu alat untuk menimbang pulp dalam 1 bale (250 ADKg)
2. Balling press, yaitu alat untuk mengpres pulp dalam 1 bale dari tinggi
semula 80 cm menjadi 45-50 cm
3. Wrapper, yaitu alat untuk memberikan pembungkus
4. Tying, yaitu pengikat setelah bale pulp dibungkus. Tali pengikatnya
adalah kawat diameter 2 mm
5. Stenciller, yaitu alat untuk membuat merk
6. Folder, yaitu alat untuk membungkus pulp
7. Stacker, yaitu alat untuk menumpuk bale pulp menjadi 4 bale
8. Unityer, yaitu alat untuk mengikat 8 bale pulp dengan kawat diameter 3
mm.
e. Penyimpanan (Warehouse) dan Distribusi
Setelah pulp dijadikan dalam satu unit (8 bale), kemudian diangkat dengan
menggunakan forklift untuk disimpan di gedung produksi (warehouse),
ada.
5. Kertas yang baru saja terbentuk dilewatkan pada silinder tambahan yang
dipanaskan dari dalam. Silinder ini akan mengeluarkan air lagi dari kertas
yang berjalan.
6. Serat selulosa kini telah menjadi jalinan yang saling terkait. Gelendong besar
yang disebut penggulung mengumpulkan kertas menjadi gulungan raksasa.
Gulungan ini kemudian dipotong menjadi gulungan-gulungan kecil atau
lembaran dan dikirim ke luar dari pabrik.
3.4.3 Kebijakan K3
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berkomitmen dan bertanggung jawab
untuk mewujudkan nihil kecelakaan, penyakit akibat kerja dan mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku, meningkatkan kompetensi semua
pelaksana penerapan K3 secara berkelanjutan serta menempatkan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama dalam seluruh kegiatan
operasional perusahaan. Langkah-langkah yang harus diterapkan antara lain:
1. Melindungi tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja serta
hak milik perusahaan.