Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Evaporator dan Drying


A. Evaporator
Evaporator merupakan suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengubah
keseluruhan atau sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair
menjadi uap sehingga hanya menyisakan larutan yang lebih padat atau kental,
proses yang terjadi di dalam evaporator disebut dengan evaporasi. Pada dunia
industri, manfaat dari alat ini ialah untuk pengentalan awal cairan sebelum
diolah lebih lanjut, pengurangan volume cairan dan untuk menurunkan
aktivitas air. Evaporator memiliki dua prinsip dasar yaitu untuk menukar
panas dan untuk memisahkan uap air yang terlarut dalam cairan. Pada
umumnya evaporator terdiri dari tiga bagian yaitu:

Tempat penukar panas

Bagian evaporasi (tempat dimana liquid mendidih lalu menguap)

Bagian pemisah untuk memisahkan uap dari cairan

Hasil dari evaporator berupa padatan atau larutan yang berkonsentrasi dan
larutan yang telah dievaporasi biasanya terdiri dari beberapa komponen volatil
(mudah menguap).
Proses evaporasi memiliki ketentuan, yaitu:
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
2. Titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn
tergantung tekanan dan kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan
titik didih (boiling range).
B. Drying
Drying merupakan salah satu proses pengambilan sejumlah cairan yang
terkandung didalam suatu bahan (padatan) dengan menggunakan medium
berupa gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan tersebut sehingga
kandungan cairan menjadi berkurang karena menguap (Badger,1955).

Drying banyak digunakan dalam berbagai macam industri, baik industri


besar maupun kecil. Tujuan dari proses pengeringan ini berbeda antara lain
adalah untuk mengawetkan suatu bahan, menghilangkan uap beracun,
mengurangi biaya pengangkutan, membuat bahan dengan kandungan air
tertentu, membunuh mikroorganisme dalam bahan dan memperingan bahan.
Sebagian besar industri yang menghasilkan produk padatan menggunakan
proses drying, antara lain : Industri pigmen, kertas, polymer, ceramik, kulit,
kayu, dan makanan (McKetta,1983). Pada proses pengeringan terjadi transfer
panas dan transfer masa secara simultan. Pada proses transfer masa terjadi
perpindahan massa air dari dalam menuju ke permukaan bahan kemudian
terjadi transfer massa antar fase dimana air akan mendifusi ke udara kering.
Sedangkan pada proses transfer panas terjadi secara konduksi didalam bahan
dan transfer panas antar fase secara konveksi dan radiasi pada permukaan
bahan yang dikeringkan.

2. Tujuan Evaporator dan Drying


Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan larutan yang mengandung zat
yang sulit menguap (non-volatile solute) dan pelarut yang mudah menguap
(volatile solvent) dengan cara menguapkan sebagian pelarutnya. Pelarut yang
ditemui dalam sebagian besar sistem larutan adalah air. Umumnya, dalam
evaporasi, larutan pekat merupakan produk yang diinginkan, sedangkan
uapnya diembunkan dan dibuang. Sebagai contoh adalah pemekatan larutan
susu, sebelum dibuat menjadi susu bubuk. Beberapa sistem evaporasi
bertujuan untuk mengambil air pelarutnya, misalnya dalam unit desalinasi air
laut untuk mengambil air tawarnya. Evaporasi tidak sama dengan
pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang kala zat
cair yang sangat viskos dan bukan zat padat. Evaporasi juga berbeda dengan
distilasi, dalam hal uap yang dihasilkan biasanya merupakan komponen
tunggal; bahkan jika uapnya adalah multikomponen, tidak ada usaha untuk
memurnikan uapnya menjadi fraksi-fraksi komponen penyusunnya.
Tujuan dilakukannya drying adalah misalkan dalam bahan pangan, Bahan
pangan dikeringkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga
memperlambat pembusukan. Tingkat pengawetan makanan dari proses
pengeringan sangat bergantung pada jenis produk; meski kadar air sudah tidak
ada, namun keberadaan lemak dan protein masih mampu menghidupi bakteri.
Produk seperti susu bubuk harus dikeringkan hingga ke kadar air yang sangat
rendah untuk mencegah susu bubuk menjadi lengket dalam penanganannya,
dan kadar air ini jauh lebih rendah dari kebutuhan dalam mencegah
pertumbuhan bakteri. Bahan lain, seperti biskuit dikeringkan hingga mencapai
tingkat kerenyahan yang disukai oleh konsumen. Kayu dikeringkan untuk

mencegah pelapukan, memperingan, dan memperkuat kayu. Tujuan lain dari


drying yaitu mengurangi aktivitas mikroorganisme, mengurangi berat dan
volume dan produk lebih konvenien (lebih mudah digunakan).

Anda mungkin juga menyukai