Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan lebih dalam tentang evaporator dan
dryer.
2. Agar bisa mengembangkan teknologi dalam alat industri kimia.
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1. Evaporasi
Evaporasi dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu evaporasi yang berarti
proses penguapan yang terjadi secara alami dan evaporasi yang dimaknai proses
penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan.
Evaporasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Arti dari evaporasi adalah:
1. proses yang terjadi apabila jumlah molekul yang keluar dari permukaan
lebih besar daripada jumlah yang kembali ke permukaan air;
2. Istilah kimia proses perubahan molekul zat cair menjadi gas atau uap air;
penguapan.
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan)
dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan
berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi didasarkan
pada proses pendidihan secara intensif, yaitu :
- Pemberian panas ke dalam cairan.
Makin tinggi pressure makin besar panas yang dibutuhkan jadi pressure perlu
diturunkan untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal.
- Pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap.
Peristiwa bubbling yaitu terbentuknya nukleat sebagai awal pembentukan
gelembung.
- Pemisahan uap dari cairan.
dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang merupakan produk yang berharga dan
uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.
2.2. Evaporator
Evaporator merupakan suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengubah
keseluruhan atau sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair menjadi
uap sehingga hanya menyisakan larutan yang lebih padat atau kental, proses yang
terjadi di dalam evaporator disebut dengan evaporasi.Pada dunia industri, manfaat
6
dari alat ini ialah untuk pengentalan awal cairan sebelum diolah lebih lanjut,
pengurangan volume cairan dan untuk menurunkan aktivitas air.Evaporator memiliki
dua prinsip dasar yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap air yang
terlarut dalam cairan.
Pada umumnya evaporator terdiri dari tiga bagian yaitu:
- Tempat penukar panas
- Bagian evaporasi (tempat dimana liquid mendidih lalu menguap)
- Bagian pemisah untuk memisahkan uap dari cairan
Hasil dari evaporator berupa padatan atau larutan yang berkonsentrasi dan
larutan yang telah dievaporasi biasanya terdiri dari beberapa komponen volatil
(mudah menguap).
5. Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya.Semakin
banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya.Biasanya maksimal
terdiri dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi
penghematan energi.Ada dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari
tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan aliran mundur yang merupakan
kebalikan dari aliran maju.Cocok untuk menangani produk yang sensitive
terhadap panas seperti enzim dan protein.
12
6. Horizontal-tabung Evaporator
Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci terbuka,
di mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder vertikal.Dapat dilihat
contoh evaporator tabung horizontal diatas.Evaporator ini memiliki tabung yang
tidak terlalu tinggi, tetapi berbentuk horizontal sehingga mempunyai ukuran yang
lebih lebar dibandingkan dengan evaporator jenis lainnya.Evaporator tabung
horizontal biasanya digunakan untuk kapasitas yang kecil dan untuk
mengevaporasikan larutan yang encer dan larutan ini tidak berbusa dan tidak
meninggalkan deposit padatan pada tabung evaporator.
Kekurangannya
Perpindahan panasnya (rate heat-transfer) rendahsekali,khususnya untuk
liquid yang vicous
Karena sirkulasi yang kecil
Mudah terjadi kerak pada bagian luar tube
Pembersihan sukar dilakukan
7. Vertikal-tabung Evaporator
Evaporator jenis ini memiliki tabung yang panjang dan tidak terlalu
lebar.Tabung dari evaporator sendiri mempunyai panjang sekitar 12 sampai 20
feet dengan diameter 1 sampai 2 inci.Zat cair dan uap mengalir ke atas di dalam
13
tabung sebagai akibat dari peristiwa didih zat cair yang terpisah kembali ke dasar
tabung dengan gravitasi.Diatas pipa terdapat ruang uap yang berfungsi untuk
memisahkan cairan dengan uap. Uap akan menuju lubang pengeluaran diatas,
sedangkan cairan jatuh kebawah melewati saluran ada ditengah bejana, dan
kembali bersirkulasi masuk pipa
Kelebihan dan kekurangan:
1. Waktu pembersihan lebih pendek
2. Cocok untuk fluida yang sangat viskous hingga 1000 cP. (Tabel 4-7 Ulrich,
1984).
3. Efektif untuk memekatkan cairan yang memepunyai kecenderungan untuk
berbusa
4. Efektif untuk menangani material yang sensitif terhadap panas karena
evaporator ini dapat dioperasikan tanpa resirkulasi.
5. Kapasitasnya besar
6. Permukaan panas yang lebih besar daripada evaporator yang lainnya
7. Biaya tinggi
8. Miskin distribusi umpan
9. Umumnya membutuhkan resirkulasi pada evaporator falling film
10. Tidak diperuntukkan untuk garam dan liquid yang dapat menggumpal
11. Heat transfer tidak efektif pada beda temperatur untuk climbing film
evaporator.
14
ini dapat terbawa oleh uap yang keluar dari evaporator dan akibatnya terjadi
kehilangan.Jadi harus diusahakan pencegahannya.
e) Pembentukan Kerak
Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk kerak/endapan. Dengan
terbentuknya kerak ini akan mengutrangi overall heat transfer coefficient, jadi
diusahakan konsentrasi/tekhnik evaporator yang tepat, karena biaya pembersihan
kerak akan memakan waktu dan biaya.
Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah
yang dapat diterima, menggunakan panas. Pada proses pengeringan ini air diuapkan
menggunakan udara tidak jenuh yang dihembuskan pada bahan yang akan
dikeringkan. Air (atau cairan lain) menguap pada suhu yang lebih rendah dari titik
didihnya karena adanya perbedaan kandungan uap air pada bidang antar-muka bahan
padat-gas dengan kandungan uap air pada fasa gas. Gas panas disebut medium
pengering, menyediakan panas yang diperlukan untuk penguapan air dan sekaligus
membawa air keluar. Air juga dapat dipisahkan dari bahan padat, secara mekanik
menggunakan cara pengepresan sehingga air keluar, dengan pemisah sentrifugal,
dengan penguapan termal ataupun dengan metode lainnya. Pemisahan air secara
mekanik biasanya lebih murah biayanya dan lebih hemat energi dibandingkan dengan
pengeringan.
Kandungan zat cair dalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu bahan ke
bahan lain. Ada bahan yang tidak mempunyai kandungan zat cair sama sekali (bone
dry). Pada umumnya zat padat selalu mengandung sedikit fraksi air sebagai air
terikat. Kandungan air dalam suatu bahan dapat dinyatakan atas dasar basah (% berat)
atau dasar kering, yaitu perbandingan jumlah air dengan jumlah bahan kering.
Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan
kandungan uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini,
kandungan uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai kelembaban nisbi yang
17
rendah sehingga terjadi penguapan. Kemampuan udara membawa uap air bertambah
besar jika perbedaan antara kelembaban nisbi udara pengering dengan udara sekitar
bahan semakin besar. Salah satu faktor yang mempercepat proses pengeringan adalah
kecepatan angin atau udara yang mengalir. Udara yang tidak mengalir menyebabkan
kandungan uap air di sekitar bahan yang dikeringkan semakin jenuh sehingga
pengeringan semakin lambat.
Tujuan pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas
perkembangan organisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan
terhambat atau bakteri terhenti sama sekali. Dengan demikian bahan yang
dikeringkan mempunyai waktu simpan lebih lama.
Proses pengeringan diperoleh dengan cara penguapan air. Cara tersebut dilakukan
dengan menurunkan kelembapan nisbi udara dengan mengalirkan udara panas di
sekeliling bahan, sehingga tekanan uap air bahan lebih besar dari tekanan uap air di
udara. Perbedaan tekanan itu menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke
udara.
Di Industri kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting. Proses
pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum dilakukan
pengepakan suatu produk ataupun proses pendahuluan agar proses selanjutnya lebih
mudah, mengurangi biaya pengemasan dan transportasi suatu produk dan dapat
menambah nilai guna dari suatu bahan. Dalam industri makanan, proses pengeringan
ini digunakan untuk pengawetan suatu produk makanan. Mikroorganisme yang dapat
mengakibatkan pembusukan makanan tidak dapat dapat tumbuh pada bahan yang
tidak mengandung air, maka dari itu untuk mempertahankan aroma dan nutrisi dari
makanan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, kandungan air dalam
bahan makanan itu harus dikurangi dengan cara pengeringan (Revitasari, 2010).
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan berarti
kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak tetampung dan
disingkirkan dari bahan pangan. Sebaliknya jika tekanan udara semakin besar maka
udara disekitar pengeringan akan lembab, sehingga kemampuan menampung uap air
terbatas dan menghambat proses atau laju pengeringan.
5. Kelembapan Udara
Semakin lembab udara maka Makin lama kering sedangkan Makin kering udara
maka makin cepat pengeringan. Karena udara kering dapat mengabsobsi dan
menahan uap air Setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi masing-
masing. kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan kehilangan air
(pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air dari atmosfir (Supriyono,
2003).
Rangka bak pengering terbuat dari besi, rangka bak pengerik di bentuk dan
dilas, kemudian dibuat dinding untuk penyekat udara dari bahan plat seng dengan
tebal 0,3mm. Dinding tersebut dilengketkan pada rangka bak pengering dengan cara
di revet serta dilakukan pematrian untuk menghindari kebocoran udara panas.
Kemudian plat seng dicat dengan warna hitam buram,agar dapat menyerap panas
dengan lebih cepat. Pada bak pengering dilengkapi dengan pintu yang berguna untuk
memasukan dan mengeluarkan produk yang dikeringkan. Di pintu tersebut dibuat
kaca yang mamungkinkan kita dapat mengetahui temperature tiap rak, dengan cara
melihat thermometer yang sengaja digantungkan pada setiap rak pengering. Di bagian
atas bak pengering dibuat cerobong udara, bertujuan untuk memperlancar sirkulasi
udara pada proses pengeringan.
Alat pengering tipe bak terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut :
c. Tekanan udara pengering yang rendah dapat melalui lapisan bahan yang
dikeringkan.
suhu pengeringan. Biasanya putaran pengaduk sangat lambat karena hanya berfungsi
untuk menyeragamkan pengeringan.
2. Rotary Dryer
Rotary dryer atau bisa disebut drum dryer merupakan alat pengering
berbentuk sebuah drum yang berputar secara kontinyu yang dipanaskan dengan
tungku atau gasifier. Alat pengering ini dapat bekerja pada aliran udara melalui poros
silinder pada suhu 1200-1800oF tetapi pengering ini lebih seringnya digunakan pada
suhu 400-900oF.
Rotary dryer sudah sangat dikenal luas di kalangan industri karena proses
pengeringannya jarang menghadapi kegagalan baik dari segi output kualitas maupun
kuantitas. Namun sejak terjadinya kelangkaan dan mahalnya bahan bakar minyak dan
gas, maka teknologi rotary dryer mulai dikembangkan untuk berdampingan dengan
teknologi bahan bakar substitusi seperti burner batubara, gas sintesis dan sebagainya.
mantel luar, atau dengan uap yang kondensasi di dalam seperangkat tabung
longitudinal yang dipasangkan pada permukaan dalam selongsong.
Prinsip Kerja Rotary Dryer
tersebut terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif. Pengangkatan
memerlukan desain yang hati-hati untuk mencegah dinding yang asimetri. Selain itu
bahan bergerak dari bagian ujung dryer keluar menuju bagian ujung lainnya akibat
kemiringan drum. Bahan yang telah kering kemudian keluar melalui suatu lubang
yang berada di bagian belakang pengering drum. Sumber panas didapatkan dari gas
yang diubah menjadi uap panas dengan cara pembakaran.
Kontak yang terjadi antara padatan dan gas pada alat pengering rotary
dryerdilengkapi dengan flights, yang diletakkan di sepanjang silinder rotary dryer.
Volume material yang ditransport oleh flights antara 10 sampai 15 % dari total
volume material yang terdapat di dalam rotary dryer. Mekanismenya sebagai berikut,
pada saat silinder pengering berputar, padatan diambil keatas oleh flights, terangkat
pada jarak tertentu kemudian terhamburkan melalui udara. Kebanyakan pengeringan
terjadi pada saat seperti proses ini, dimana padatan berkontak dengan gas. Flights
juga berfungsi untuk mentransfer padatan melalui silinder.
Keuntungan penggunaan rotary/drum dryer sebagai alat pengering adalah :
1. Dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan
2. Penanganan bahan yang baik sehingga menghindari terjadinya atrisi
3. Proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses
pengeringan bahan yang seragam/merata
4. Efisiensi panas tinggi
5. Operasi sinambung
6. Instalasi yang mudah
7. Menggunakan daya listrik yang sedikit
Kekurangan dari penggunaan pengering drum diantaranya adalah :
1. Dapat menyebabkan reduksi kuran karena erosi atau pemecahan
2. Karakteristik produk kering yang inkonsisten
3. Efisiensi energi rendah
4. Perawatan alat yang susah
5. Tidak ada pemisahan debu yang jelas
3. Spray Dryer
25
ukuran droplet juga tidak boleh terlalu kecil karena menyebabkan terjadinya over
heating.
Chamber
Chamber merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet cairan yang
dihasilkan oleh atomizer dengan udara panas untuk pengeringan. Kontak udara panas
dengan droplet akan menghasilkan bahan kering dalam bentuk bubuk. Bubuk yang
terbentuk akan turun ke bagian bawah chamber dan akan dialirkan dalam bak
penampung.
Heater : Heater berfungsi sebagai pemanas udara yang akan digunakan sebagai
pengering. Panas yang diberikan harus diatur sesuai dengan karakteristik bahan,
ukuran droplet yang dihasilkan dan jumlah droplet. Suhu udara pengering yang
digunakan diatur agar tidak terjadi over heating.
Cyclone : Cyclone berfungsi sebagai bak penampung hasil proses pengeringan.
Bubuk yang dihasilkan akan dipompa menuju Cyclone.
Bag Filter ; Bag Filter berfungsi untuk menyaring atau memisahkan udara setelah
digunakan pengeringan dengan bubuk yang terbawa setelah proses.
Mekanisme Kerja Spray Drying
Prinsip dasar Spray drying adalah memperluas permukaan cairan yang akan
dikeringkan dengan cara pembentukan droplet yang selanjutnya dikontakkan dengan
udara pengering yang panas. Udara panas akan memberikan energi untuk proses
penguapan dan menyerap uap air yang keluar dari bahan.
Bahan (cairan) yang akan dikeringkan dilewatkan pada suatu nozzle (saringan
bertekanan) sehingga keluar dalam bentuk butiran (droplet) yang sangat halus.
Butiran ini selanjutnya masuk kedalam ruang pengering yang dilewati oleh aliran
udara panas. Hasil pengeringan berupa bubuk akan berkumpul dibagian bawah ruang
pengering yang selanjutnya dialirkan ke bak penampung.
Secara umum proses pengeringan dengan metode spray drying melalui 5
tahap :
27
b. Atomization : Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray drier harus
dihomogenisasikan terlebih dahulu agar ukuran droplet yang dihasilkan seragam
dan tidak terjadi penyumbatan atomizer. Homogenisasi dilakukan dengan cara
pengadukan. selanjutnya bahan dialirkan kedalam atomizer berupa ring/wheel
dengan lubang-lubang kecil yang berputar. Atomization merupakan proses
pembentukan droplet, dimana bahan cair yang akan dikeringkan dirubah
ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih halus. Tujuan dari atomizer ini
adalah untuk memperluas permukaan sehingga pengeringan dapat terjadi lebih
cepat. Pada Industri makanan, luas permukaan droplet setelah melalui atomizer
adalah mencapai 1-400 mikrometer.
c. Kontak droplet dengan udara pengering : Pada sebagian besar spray dryer,
nozzle (atomizer) tersusun melingkar seperti pada gambar 2. Dan pada tengahnya
disemprotkan udara panas bertekanan tinggi dengan suhu mencapai 300 0C. Udara
panas dan droplet hasil atomisasi disemprotkan ke bawah. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya kontak antara droplet dengan udara panas sehingga
terjadi pengeringan secara simultan.
Fluidized bed dryer adalah sistem pengeringan yang diperutukan bagi bahan
berbobot relatif ringan, misalnya serbuk dan ganular. Prinsipnya bahan yang akan
dikeringkan dialiri dengan udara panas yang terkontrol dengan volume dan tekanan
tertentu, selanjutnya bagi bahan yang telah kering karena bobotnya sudah lebih ringan
akan keluar dari ruang pengeringan menuju siklon untuk ditangkap dan dipisahkan
dari udara, namun bagi bahan/material yang halus akan ditangkap oleh pulsejet bag
filter. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistim fluidized bed dryer adalah
29
pengaturan yang baik antara tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan waktu
pengeringan, sehingga tidak terjadi gesekan bahan saat proses pengeringan
berlangsung. Penentuan dimensi ruang bakar, suhu yang diaplikasikan serta volume
dan tekanan udara sangat menentukan keberhasilan proses pengeringan, sehingga
perlu diketahui data pendukung untuk merancang sistim ini diantaranya kadar air
input, kadar air output, kepadatan dan ukuran bahan, panas maksimum yang diizinkan
serta sifat fisikokimianya. Metode ini cocok digunakan untuk serbuk, butiran,
aglomerat, dan pelet dengan ukuran partikel rata-rata normal antara 50 dan 5.000
mikron. Kelebihan metode ini ialah perpindahan panas dan kontrol terhadap ukuran
partikelnya lebih baik serta pencampuran yang lebih efisien.
Sumber http://www.ventilex.com/fluid-bed-technology/
Kipas (Blower) berfungsi untuk menghasilkan aliran udara, yang akan digunakan
pada proses fluidisasi. Kipas juga berfungsi sebagai penghembus udara panas ke
dalam ruang pengering juga untuk mengangkat bahan agar proses fluidisasi terjadi.
2. Elemen Pemanas (heater)
Elemen Pemanas (heater) berfungsi untuk memanaskan udara sehingga
kelembaban relatif udara pengering turun, dimana kalor yang dihasilkan dibawa oleh
aliran udara yang melewati elemen pemanas sehingga proses penguapan air dari
dalam bahan dapat berlangsung.
3. Plenum
Plenum dalam mesin pengering tipe fluidisasi merupakan saluran pemasukan
udara panas yang dihembuskan kipas ke ruang pengeringan. Bagian saluran udara ini
dapat berpengaruh terhadap kecepatan aliran udara yang dialirkan, dimana arah aliran
udara tersebut dibelokkan menuju ke ruang pengering dengan bantuan sekat-sekat
yang juga berfungsi untuk membagi rata aliran udara tersebut.
4. Ruang Pengering.
Ruang pengering berfungsi sebagai tempat dimana bahan yang akan dikeringkan
ditempatkan. Perpindahan kalor dan massa uap air yang paling optimal terjadi
diruang ini.
5. Hopper.
Hopper berfungsi sebagai tempat memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke
ruang pengering.
Sumber http://www.technoconsultancy.in/fluid-bed-dryer.html
5. Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara
pengering dan bahan sangat tinggi dibandingkan dengan pengering metode
kontak yang lain.
3. Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan
abrasive.
5. Vacuum Dryer
Vakum ialah proses menghilangkan air dari suatu bahan, bersama dengan
penggunaan panas maka vakum dapat menjadi suatu metode pengeringan yang
efektif. Pengeringan dapat dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga lebih
hemat energi. Metode ini cocok untuk mengeringkan bahan yang sensitif terhadap
panas atau bersifat volatil karena waktu pengeringannya yang singkat. Kelebihan
yang lain dari pengeringan menggunakan vakum ialah dapat digunakan untuk
mengeringkan bahan yang tak bisa dikeringkan jika terdapat kehadiran air. Sistem ini
terdiri dari ruang vakum (bisa stationer atau berputar), pompa dengan katup dan
gauge serta sumber panas. Proses pengeringan vakum sering melibatkan beberapa
langkah penerapan panas dan vakum. Mengurangi tekanan pada permukaan cairan
akan membuat cairan tersebut menguap tanpa perlu diikuti kenaikan suhu.
Ada dua tipe pengering vakum, yaitu Double cone Rotary Vacuum Dryer dan
Cylindrical shell rotary vacuum dryer. Pada Double cone Rotary Vacuum Dryer
ruang pengering dipasang pada poros yang berputar. Proses pengeringan melibatkan
pemusingan dari ruang chamber yang memungkinkan gerakan jatuh turun. Pada
Cylindrical shell rotary vacuum dryer, di dalam ruang pengering dipasangi dengan
alat pemusing untuk mencampur dan mengaduk. Tipe ini digunakan biasanya untuk
produksi batch dalam jumlah besar.
33
Sumber http://www.rishikeshexports.in/vacuum-dryers.htm
Sumber http://www.rishikeshexports.in/vacuum-dryers.htm
6. Flash Dryer
Flash Dryer adalah sebuah instalasi alat pengering yang digunakan untuk
mengeringkan adonan basah dengan mendisintregasikan adonan tersebut kedalam
bentuk serbuk dan mengeringkanya dengan mengalirkan udara panas secara
berkelanjutan. Proses pengeringan yang terjadi di Flash dryer berlangsung dengan
sangat cepat. kaan secara instan. Seperti asal katanya “flash” yang berarti kilat. Maka
alat ini mengeringkan bahan yang dikeringkan dengan sangat cepat, dalam hitungan
34
milisekon. Flash Dryer cocok digunakan untuk mengeringkan bahan yang sensitif
terhadap panas.Flash Dryer tidak cocok digunakan untuk material yang dapat
menyebabkan erosi pada alat dan berminyak.
Penerapan :
5. Keramik
6. Industri Makanan
Sumber http://www.furukawa-sanki.co.jp/english/business/Dryer.html
7. Freeze Dryer
35
Pengeringan beku (freeze drying) adalah salah satu metode pengeringan yang
mempunyai keunggulan dalam mempertahankan mutu hasil pengeringan, khususnya
untuk produk-produk yang sensitif terhadap panas.
Spesifikasi alat ini terdiri komponen asesorisnya terdiri dari: vaccum sensor,
vaccum hose, base plate, 3 unheated shelves, drying chamber, rubber valve, vaccum
pump dan exhaust filter. Sedangkan menu display antara lain dari beberapa setting
program antara lain: pengaturan suhu, waktu oprasional, dll.
Pengoprasian alat tersebut sedikit lebih panjang karena banyak menu display
yang harus diseting dahulu dan harus lebih hati-hati karena banyak peralatan/asesoris
terbuat dari gelas. Cara oprasionalnya sebagai berikut: ekstrak cairan atau kental
sebelum dimasukkan kedalam Freeze Dryer telah dibekukan dalam refrigerator
(lemari es) minimal semalam. Setelah membeku kemudian dimasukkan ke dalam alat,
alat disetting sesuai dengan yang diinginkan. Oleh vaccum puma alat tersebut akan
menyedot solvent yang telah beku (freeze) menjadi uap. Prinsip kerja alat ini adalah
merubah fase padat/es/freeze menjadi fase gas (uap).
Kegunaan alat
Sesuai dengan namanya pula Freeze Dryer (pengering beku) dapat digunakan
untuk mengeringkan bahan-bahan cair seperti ekstrak baik cair maupun kental, lebih
ditekankan untuk pengeringan ekstrak dengan penyari/solvent dari air. Pengeringan
ekstrak relatif lama, sebagai ilustrasi kerja alat tersebut sebagai berikut: untuk
mengeringkan ekstrak cair sebanyak 500 ml bisa membutukan waktu lebih dari 20
37
jam. Untuk itu lebih disarankan ekstrak yang dikeringkan dalam Freeze Dryer sudah
dalam ekstrak kentalnya sehingga waktu pengeringan akan lebih cepat sehingga biaya
akan lebih murah. Kapasitas alat tersebut mampu mengeringkan ekstrak sampai 6
liter sekaligus.
Proses pengeringan beku dengan alat freeze dryer ini berlangsung selama 18-
24 jam, karena proses yang panjang inilah membuat produk-produk bahan alam ini
menjadi lebih stabil dibandingkan dengan metode pengeringan yang lain seperti
pengeringan semprot atau yang dikenal dengan spray drying. Pengeringan beku ini
dapat meninggalkan kadar air sampai 1%, sehingga produk bahan alam yang
dikeringkan menjadi stabil dan sangat memenuhi syarat untuk pembuatan sediaan
farmasi dari bahan alam yang kadar airnya harus kurang dari 10%.
Pada prosesnya yang panjang ini sampel akan dibekukan terlebih dahulu, lalu
setelah itu dimasukkan kedalam alat freeze dryer yang akan diset suhu dan
tekanannya dibawah titik triple. dan akan terjadi proses sublimasi yaitu dari padat
menjadi gas. Penggunaan freeze drying ini sendiri juga telah banyak diaplikasikan
dalam pengeringan produk makanan, hasil dari pengeringan ini tidak merubah tekstur
dari produk itu sendiri dan cepat kembali kebentuk awalnya dengan penambahan air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai
rendah yang dapat diterima, menggunakan panas.
39
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Semoga makalah ini juga bisa dikembangkan lebih baik lagi
dikemudian hari. Serta bermanfaat bagi yang akan melakukan tugas pra
perancangan pabrik.
.
40
DAFTAR PUSTAKA