Anda di halaman 1dari 7

Secara umum sentrifugasi adalah proses pemisahan dengan menggunakan gaya

sentrifugal sebagai driving force. Pemisahan dapat dilakukan terhadap fasa


padat cair tersuspensi maupun campuran berfasa cair-cair. Salah satu contohnya

adalah mesin pengayak vibro finisher yang digunakan oleh PT ISM Bogasari.Mesin ini
digunakan dalam proses pengayakan tepung setelah proses pemfilteran yang merupakan
produk sticky. Penggunaan mesin ini pada tahapan pemfilteran sangat berguna untuk
memisahkan produk dengan sifat-sifat tertentu. Misalnya seperti tepung yang bersifat
sticky/liat tadi.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PROSES RO
Beberapa keunggulan yang didapat berdasarkan kajian ekonomi dan hasil yang dicapai, untuk
proses pengolahan air dengan metode reverse osmosis adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.

Mengurangi kebutuhan laboratorium,


Dapat mencapai pada tekanan tinggi,
Dapat mengurangi kandungan garam, karbonat, total hardness, sulfat, dan nitrat
dari air umpan. Zat-zat yang tidak terlarut dalam air juga dipisahkan seperti koloid
dan bakteri,
4. Untuk umpan padatan total terlarut di bawah 400 ppm, osmosis balik merupakan
perlakuan yang murah,
5. Untuk umpan padatan total terlarut di atas 400 ppm, dengan penuruanan padatan
total terlarut 10% semula, osmosis balik sangat menguntungkan dibanding dengan
deionisasi,
6. Untuk umpan berapapun konsentrasi padatan total terlarut, disertai kandungan
organic lebih daripada 15 g/liter, osmosis balik sangat baik untuk praperlakuan
deionisasi,
7. Osmosis balik sedikit berhubungan dengan bahan kimia, sehingga lebih praktis.
Kelemahan yang sering didapat pada pengolahan air menggunakan metode reverse osmosis
adalah sering terjadinya penyumbatan (fouling/clogging) karena bahan bahan tertentu pada
permukaan membran seperti membran berkerak karena pengendapan garam terlarut dalam air
karena konsentrasi air cukup pekat dan batas kelarutan terlampaui. Kerak dapat berupa kalsium
karbonat atau sulfat, silika, dan kalsium klorida, dan perawatannya lebih mahal dibandingkan
dengan pengolahan secara konvensional. Selain itu air umpan harus diolah terlebih dahulu untuk
menghilangkan partikulat-partikulat, Operasi RO membutuhkan material dan alat dengan kualitas
standar yang tinggi, serta terdapat kemungkinan terjadi pertumbuhan bakteri pada membran itu
sendiri.

1.1. Definisi Alat serta Fungsi dan Kegunaannya


Evaporator merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam
proses perindustrian. Evaporator adalah alat yang digunakan untuk
mengevaporasi larutan. Evaporasi sendiri artinya adalah menghilangkan
air dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam tabung evaporator.
Evaporasi bertujuan untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat
terlarut yang tidak mudah menguap dengan pelarut yang mudah
menguap.
penguapan.

Atau

bisa

Evaporator

dikatakan
berfungsi

bahwa

evaporasi

untuk

mengubah

adalah
sebagian

keseluruhan pelarut dari suatu larutan dari betuk cair menjadi uap.

proses
atau

Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan untuk melakukan


penguapan, yaitu sebuah tabung penguapan, sebuah alat pindah panas,
sebuah kondensor dan sebuah metode untuk menjaga tekanan vakum.
Keempat komponen ini harus diperhatikan dalam merencanakan suatu
evaporator. Sistem tekanan vakumnya harus dapat mengalirkan gas yang
tidak terkondensasi agar bisa menjaga tekanan vakum yang diinginkan di
dalam tabung penguapan. Panas yang cukup harus dialirkan atau
diberikan ke produk untuk penguapan sejumlah air yang diinginkan, serta
sebuah

kondensor

yang

berguna

untuk

mengembangkan

dan

memindahkan uap air yang diprosuksi melalui penguapan.


Evaporator mempunyai berbagai macam jenis. Jika kita melihat dari
penggunaan evaporator itu sendiri, terdapat tiga metode yang biasa
digunakan. Yang pertama bila kita hanya menggunakan satu evaporator
saja, uap dari zat cair yang mendidih dikondensasikan dan dibuang.
Metode

ini

disebut

dengan

evaporasi

efek-tunggal

(single-effect

evaporation). Walaupun metode ini sederhana, namun proses ini tidak


efektif Dalam penggunaan uap. Untuk menguapkan llb air dari larutan,
diperlukan 1 1.3 lb uap.
Yang kedua, jika uap dari satu evaporator dimasukkan ke dalam
rongga uap (steam chest) evaporator kedua, dan uap dari evaporator
kedua dimasukkan ke dalam kondenser, maka metode ini akan menjadi
efek dua kali atau biasa disebut eveporasi efek-dua (double-effect
evaporation). Yang ketiga, ketika evaporator yang digunakan dalam suatu
metode lebih dari satu, seperti misalnya uap dari evaporator kedua
dimasukkan ke dalam rongga uap evaporator ketiga, dan berlanjut sampai
beberapa evaporasi, maka metode ini disebut evaporasi efek-ganda
(multiple-effect evaporation).
Selain itu, terdapat klasifikasi jenis evaporator lainnya yang biasa
digunakan. Jenis jenis utama evaporator tabung dengan pemasukan uap
yang lazim dipakai adalah evaporator tabung horizontal, dan evaporator
vertikal tabung panjang. Terdapat jenis jenis lainnya yang biasa
digunakan dalam industri, tetapi akan lebih difokuskan terhadap dua jenis
evaporator ini.

1.1.1. Evaporator tabung horizontal

Gambar 1.1 Evaporator Tabung Horizontal


Sumber : http://www.scribd.com/doc/15812827/Evaporators
Dapat dilihat contoh evaporator tabung horizontal diatas. Evaporator ini
memiliki tabung yang tidak terlalu tinggi, tetapi berbentuk horizontal
sehingga mempunyai ukuran yang lebih lebar dibandingkan dengan
evaporator jenis lainnya.Evaporator tabung horizontal biasanya digunakan
untuk kapasitas yang kecil dan untuk mengevaporasikan larutan yang
encer dan larutan ini tidak berbusa dan tidak meninggalkan deposit
padatan pada tabung evaporator.
1.1.2. Evaporator vertikal tabung panjang
Evaporator jenis ini memiliki tabung yang panjang dan tidak terlalu lebar.
Tabung dari evaporator sendiri mempunyai panjang sekitar 12 sampai 20
feet dengan diameter 1 sampai 2 inci. Zat cair dan uap mengalir ke atas
di dalam tabung sebagai akibat dari peristiwa didih zat cair yang terpisah
kembali ke dasar tabung dengan gravitasi.

Gambar 1.2 Evaporator Vertikal Tabung Panjang


Sumber : http://www.scribd.com/doc/15812827/Evaporators
1.2. Aplikasi dalam Industri
Evaporator merupakan salah satu alat yang biasa digunakan dalam
industri

industri

di

berbagai

sektor.

Salah

satu

industri

yang

menggunakan evaporator dalam prosesnya adalah dalam industri gula.


Dalam pembuatan gula putih, terjadi beberapa tahapan pengolahan, yaitu
pemerahan nira, pemurnian, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal,
dan pengeringan. Evaporator sendiri berguna dalam tahap penguapan.
Untuk menghilangkan kadar uap air yang terdapat di dalam nira
dilakukanlah proses penguapan atau evaporasi. Di pabrik gula, penguapan
dilakukan dengan menggunakan beberapa evaporator dengan sistem
multiple effect yang disusun secara dapat ditukar agar dapat dibersihkan
bergantian.
Digunakan evaporator efek-ganda agar proses evaporasi berjalan
lebih efektif dan efisien. Evaporasi dimulai dengan memasukkan nira yang
akan di evaporasi ke dalam evaporator pertama. Nira ini akan dievaporasi
sehingga terbentuk nira yang lebih pekat, serta uap dan kondensat. Uap
hasil penguapan tadi digunakan lagi dalam evaporator kedua, dan umpan
yang dimasukkan adalah nira yang lebih pekat tadi. Dan berlanjut terus

untuk evaporator ketiga dan seterusnya, hingga didapat nira kental yang
berwarna gelap dengan kepekatan kurang lebih 60 brik. Sedangkan uap
yang dihasilkan dibuang ke kondensor sentral dengan perantara pompa
vakum.Gambar

dibawah

merupakan

salah

satu

pembuatan nira, tetapi dalam pembuatannya

evaporator

dalam

digunakan beberapa

evaporator jenis ini yang disusun sedemikian rupa hingga bekerja dengan
baik.

1.3. Kapasitas Alat


Untuk evaporator jenis tabung dengan pemanasan uap, maka
performa evaporator diukur berdasarkan atas kapasitas evaporator
tersebut. Kapasitas didefinisikan sebagai banyaknya pon air yang
diuapkan per jam. Agar dapat memindahkan energi panas sesuai dengan
keinginan,

maka

permukaan

perpindahan

panas

evaporator

harus

mempunyai kapasitas perpindahan panas yang cukup, agar semua


refrigeran yang akan diuapkan di dalam evaporator dapat berlangsung
dengan optimal dan menghasilkan pendinginan yang maksimum pula.
Pemindahan panas yang berlangsung di evaporator daoat terjadi dalam
du cara yaitu konveksi dan konduksi. Besarnya kapasitas perpindahan
panas pada evaporator tergantung pada lima variabel, yaitu luas area
permukaan, beda suhu, faktor konduktivitas panas, ketebalan material
yang digunakan, serta waktu.

Contohnya evaporator vakum. Evaporator jenis ini biasanya terbuat


dari bahan stainles stell 312 dan 308.dengan kapasitas dari 20 liter
sampai dengan 120 liter.

1.4. Prinsip Kerja


Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga
prinsip kerjanya merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu
sendiri. Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik
didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga
dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi.
1.5. Kelebihan dan Kekurangan
Segalanya yang terdapat di dunia ini mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing masing. Begitu pula dengan alat alat yang
sering digunakan dalam perindustrian. Terdapat beberapa kelebihan serta
kekurangan dari evaporator yang sering digunakan. Contohnya dalam
evaporator tabung-horizontal sirkulasi alam, kelebihannya evaporator
jenis ini terus beroperasi, relatif lebih murah, dan baik untuk cairan nonviskos yang mentransfer panas tinggi. Kekurangannya evaporator jenis ini
tidak cocok untuk cairan viskos atau kental karena akan memperburuk
sirkulasi cairan.

Anda mungkin juga menyukai