Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH EVAPORATOR

Walter BUCHI mengambil gagasan C.C. Draig dan ME Volk bersama-sama


dengan industri kimia Basel dan mengembangkan pembuatan rotavapor yang pertama kali.
Instrumen paten pertama dijual tahun 1957 di Basel dan diperkenalkan ke publik internasional
untuk pertama kalinya di ACHEMA di Frankfurt pada tahun 1958. Itu adalah sukses besar!
Rotavapor® Model 1957 menampilkan operasi motor induksi bebas percikan api dan
kondensor kaca yang kuat dengan koil pendingin . Untuk pertama kalinya
memungkinkan untuk dapat mengatur kecepatan putaran motor terus menerus antara 0-240
rpm dengan potensiometer yang telah diatur. Kondensor itu diletakkan pada unit pengendali
dengan menggunakan sambungan standar. Setelah varian pertama tahun 1957 memungkinkan
sebuah pemasukan terus menerus dari cairan selama distilasi dengan tabung pengumpan dan
cock. Sebuah pompa air jet digunakan sebagai sumber vakum dan wadah air, dimana flask bisa
berputar dan sebagian terbenam untuk dipanaskan. Selama lebih dari 20 tahun Rotavapor ®
Model 1957 ini populer di laboratorium yang tak terhitung jumlahnya. Pada ACHEMA tahun
1961 berbagai perusahaan telah memamerkan rotary evaporator yang jelas menyalin model
BUCHI tetapi tidak pernah bisa mengatasinya. Baca lebih lanjut tentang kemajuan dan
keberhasilan Rotavapor BUCHI ® dalam artikel berikutnya pada halaman ini.
Selama tahun tujuh puluhan ketika televisi tidak mewah lagi di Swiss, jumlah
penonton mencapai lebih dari satu juta rumah tangga dan Amerika Serikat
menghadapi penemuan floppy disk, BUCHI sekali lagi menggemparkan dunia internasional
dengan trendsetter alat laboratorium . Instrumen penguapan dalam desain baru yang
terintegrasi dengan wadah air dan minyak yang menawarkan kejutan yang menyenangkan.
Tidak ada yang ditinggalkan: Sebuah kondensor diagonal disajikan untuk distilasi standar pada
ketinggian langit-langit yang terbatas, kondensor reflow yang hemat tempat diberikan untuk
pelarut berbusa dan kondensor es kering memungkinkan penguapan dari pelarut dengan titik
didih rendah.
Meskipun instrumen tetap sangat compact, keamanan operasional meningkat dengan
platform yang lebih besar. Motto di tahun 1971 adalah untuk mendukung berbagai variasi dan
peningkatan keselamatan. Jadi, hampir semua kebutuhan pelanggan dan setiap bidang aplikasi
bisa terpenuhi. Keberhasilan adalah bila tidak gagal untuk tampil, Rotavapor-R
menjadi trendseter laboratorium pada tahun tujuh puluhan.
PERTIMBANGAN PEMILIHAN EVAPORATOR
1. Kontak panas harus tetap menjaga produk yang harus diuapkan
2. Ukuran disesuaikan dengan kapsitas produksinya
3. Pemeriksaan permukaan cukup mudah dengan membukan rak evaporator
4. Ekonomis dibuat bertingkat atau rekompressi termal/mekanis
5. Mudah dioperasikan, suara tidak gaduh
6. Mudah pembersihan dan perawatannya
7. Bahan pembuatannya cukup baik

KAPASITAS EVAPORATOR
Untuk evaporator jenis tabung dengan pemanasan uap, maka performa evaporator diukur
berdasarkan atas kapasitas evaporator tersebut. Kapasitas didefinisikan sebagai banyaknya pon
air yang diuapkan per jam. Agar dapat memindahkan energi panas sesuai dengan keinginan,
maka permukaan perpindahan panas evaporator harus mempunyai kapasitas perpindahan panas
yang cukup, agar semua refrigeran yang akan diuapkan di dalam evaporator dapat berlangsung
dengan optimal dan menghasilkan pendinginan yang maksimum pula. Pemindahan panas yang
berlangsung di evaporator daoat terjadi dalam du cara yaitu konveksi dan konduksi. Besarnya
kapasitas perpindahan panas pada evaporator tergantung pada lima variabel, yaitu luas area
permukaan, beda suhu, faktor konduktivitas panas, ketebalan material yang digunakan, serta
waktu.
Contohnya evaporator vakum. Evaporator jenis ini biasanya terbuat dari bahan stainles stell
312 dan 308.dengan kapasitas dari 20 liter sampai dengan 120 liter.

KOMPONEN ALAT EVAPORATOR


a. Komponen evaporator

1. Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa, dari
fasa gas ke fasa cair.
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang berisi
“sampel”
3. Refrigerator berfungsi sebagai pendingin air yang berjalan dari refrigerator kekondensor
dan kembali lagi kerifrigerator.
4. Pompa vakum berfungsi untuk menurunkan tekanan pada labu alas bulat sehingga pelarut
menguap dibawah titik didihnya.
5. Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.
6. Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung.
7. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang
diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut).
8. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
9. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya disedot
oleh pompa vakum.
10. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES EVAPORATOR


1. Konsentrasi dalam cairan
Untuk liquida msuk evaporator dalam keadaan encer, juga semakin pekat larutan, semakin
tinggi pula titik didih larutan dan untuk ini harus diperhatikan adanya kenaikan titik didih
(KTD).
2. Kelarutan solute dalam larutan
a. Dengan demikian pekatnya larutan, maka konsentrasi solute makin tinggi pula, sehingga btas
hasil kali kelarutan dapat terlampaui yang akibatnya terbentuk Kristal solute. Jika dengan
adanya hal ini, dalam evaporasi harus diperhatikan batas konsentrasi solute yang maksimal
yang dapat dihasilkan oleh proses evaporasi.
b. Pada umumnya, kelarutan suatu granul/solid makin besar dengan makin tingginya suhu,
sehingga pada waktu “drainage” dalam keadaan dingin dapat terbentuk Kristal yang dalam hal
ini dapat merusak evaporator. Jadi harus diperhatikan suhu drainage.
c. Sensitifitas materi terhadap suhu dan lama pemanasan
Beberapa zat materi yang dipanskan dalam evaporasi tidak tahan terhadap suhu tinggi atau
terhadap pemanasan yang terlalu alam. Misalnya bahan-bahan biologis seperti susu, jus, bahan-
bahan farmasi dan sebagainya. Jadi untuk zat-zat semacam ini diperlukan suatu cara tertentu
untuk mengurangi waktu pemanasan dan suhu operasi.
d. Pembuataan buih dan percikan
Kadang-kadang beberapa zat, seperti larutan NaOH, “skim milk” dan beberapa asam lemak
akan menimbulkan buih, busa yang cukup banyak selama penguapan disertai dengan percikan-
percikan liquida yang tinggi. Buih/percikan ini dapat terbawa oleh uap yang keluar dari
evaporator dan akibatnya terjadi kehilangan. Jadi harus diusahakan pencegahannya.
e. Pembentukan kerak
Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk kerak/endapan. Dengan terbentuknya kerak
ini akan mengurangi overall heat transfer coefficient, jadi diusahakan
konsentrasi/teknikevaporator yang tepat karena biaya pembersihan kerak atau memakan waktu
atau biaya.

CARA PENYIMPANAN DAN PERAWATANNYA


1. Cara Penyimpanan
Rotary evaporator biasanya disimpan di laboratorium instrumen. Sebaiknya rotary evaporator
disimpan di meja atau tempat yang permanen untuk menghindari adanya guncangan yang dapat
merusak alat. Selain itu, rotary evaporator lebih baik disimpan di tempat yang tidak terlalu
panas atau tidak terlalu lembap.
2. Cara Perawatan
Perawatan rotary evaporator terdapat bermacam-macam. Perawatan pada pendingin
yaitu air yg digunakan air aquabides untuk mencegah kerusakan pendingin akibat terjadinya
perkaratan pada bagian dalam alat. Aquabides tersebut juga harus diganti secara berkala,
misalnya jika sering digunakan diganti setiap 2 minggu sekali. Perawatan pada alat gelas sama
seperti peralatan gelas yang lain, yaitu disimpan dalam keadaan yang bersih dan kering
disimpan di tempat yang memiliki temperatur ruangan. Penangas air dirawat dengan cara
mengganti air secara berkala, misalnya jika sering digunakan dua kali dlam seminggu. Selain
itu, ada baiknya setiap alat yang memiliki saklar tersendiri. Penangas air untuk saklar penangas
air, pendingin untuk saklar pendingin, begitu juga seterusnya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Segalanya yang terdapat di dunia ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing –
masing. Begitu pula dengan alat – alat yang sering digunakan dalam perindustrian. Terdapat
beberapa kelebihan serta kekurangan dari evaporator yang sering digunakan. Contohnya dalam
evaporator tabung-horizontal sirkulasi alam, kelebihannya evaporator jenis ini terus beroperasi,
relatif lebih murah, dan baik untuk cairan non-viskos yang mentransfer panas tinggi.
Kekurangannya evaporator jenis ini tidak cocok untuk cairan viskos atau kental karena akan
memperburuk sirkulasi cairan.

APLIKASI DARI EVAPORASI DALAM INDUSTRI


Evaporator merupakan salah satu alat yang biasa digunakan dalam industri – industri di
berbagai sektor. Salah satu industri yang menggunakan evaporator dalam prosesnya adalah
dalam industri gula. Dalam pembuatan gula putih, terjadi beberapa tahapan pengolahan, yaitu
pemerahan nira, pemurnian, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal, dan pengeringan.
Evaporator sendiri berguna dalam tahap penguapan.
Untuk menghilangkan kadar uap air yang terdapat di dalam nira dilakukanlah proses
penguapan atau evaporasi. Di pabrik gula, penguapan dilakukan dengan menggunakan
beberapa evaporator dengan sistem multiple effect yang disusun secara dapat ditukar agar dapat
dibersihkan bergantian.
Digunakan evaporator efek-ganda agar proses evaporasi berjalan lebih efektif dan efisien.
Evaporasi dimulai dengan memasukkan nira yang akan di evaporasi ke dalam evaporator
pertama. Nira ini akan dievaporasi sehingga terbentuk nira yang lebih pekat, serta uap dan
kondensat. Uap hasil penguapan tadi digunakan lagi dalam evaporator kedua, dan umpan yang
dimasukkan adalah nira yang lebih pekat tadi. Dan berlanjut terus untuk evaporator ketiga dan
seterusnya, hingga didapat nira kental yang berwarna gelap dengan kepekatan kurang lebih 60
brik. Sedangkan uap yang dihasilkan dibuang ke kondensor sentral dengan perantara pompa
vakum.Gambar dibawah merupakan salah satu evaporator dalam pembuatan nira, tetapi dalam
pembuatannya digunakan beberapa evaporator jenis ini yang disusun sedemikian rupa hingga
bekerja dengan baik.
Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara
menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan utama dari evaporator
adalah menguapkan air pada larutan sehingga larutan memiliki konsentrasi tertentu.

Pada industri makanan dan minuman, agar memiliki mutu yang sama pada jangka
waktu yang lama, dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah pembuatan susu
kental manis.

Anda mungkin juga menyukai