Anda di halaman 1dari 3

ROTARY EVAPORATOR

Rotary evaporation adalah suatu proses untuk memisahkan pelarut dari sampel dengan cara
mendistribusikannya melalui kaca film tipis, pada suhu yang dinaikkan dan tekanan yang
diturunkan. Alat yang digunakan dalam proses ini disebut rotary evaporator. Alat ini dapat
mengakomodasi volume sampel hingga tiga liter. Prinsip kerja rotary evaporator adalah pada
perbedaan titik didih komponen dalam sampel. Alat ini dapat digunakan juga dalam proses
distilasi dan ekstraksi.

Rotary evaporator berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Alat ini mempunyai dua prinsip dasar; untuk
menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Pada umumnya, alat
ini terbagi dari tiga bagian; bagian penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan
mendidih lalu menguap), dan bagian pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/untuk proses kondensasi) atau ke
peralatan lainnya. Secara lebih rinci, bagian-bagian dari rotary evaporator terdiri sebagai
berikut:
1. Condenser, berfungsi untuk mempercepat proses perubahan fasa
2. Changing Valve, berfungsi sebagai pintu keluar air
3. Spin Steaming Host, berfungsi untuk mengatur
4. Rotary Flask, berfungsi sebagai wadah air yang digilirkan
5. Receiving Flask, berfungsi untuk wadah bagi penampung pelarut
6. Angle Adjustment Handle, berfungsi untuk mengatur posisi rotary flask
7. Handle used to Lift, berfungsi untuk mengatur tinggi/rendah alat
8. Water Bath, berfungsi sebagai tempat penampung air yang akan diuapkan
9. Engine Base, berfungsi sebagai tempat alat bertumpu
10. Control Panel, berfungsi sebagai penunjuk

Cara pengoperasian alat ini adalah sebagai berikut:


1. Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-masing.
2. Tunggu hingga stabil.
3. Pendingin dihidupkan dengan menekan tombol On/Off.
4. Vakum dihidupkan dengan menekan tombol On/Off.
5. Tunggu beberapa saat hingga temperatur menunjukkan temperatur standar yaitu 25
derjata celcius. Temperatur kemudian diatur dengan cara menekan tombol set
kemudian mengatur suhu sesuai dengan yang diinginkan.
6. Pasang labu sampel pada rotor penggerak dan labu destilat. Untuk memudahkan
dalam melepas labu dioleskan vaselin pada bagian penghubung kedua benda.
7. Gunakan juga klip untuk memperkuat sambungan. Penangas air dinyalakan dengan
menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol set dan Up/Down
untuk mengatur suhunya sesuai dengan yang diinginkan. dinyalakan dengan
menekan tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan dengan
memutar knop pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan.

Cara pemeliharaan rotary evaporator:


1. Perawatan pada pendingin; air yang digunakan adalah air aquabides untuk
mencegah kerusakan pendingin akibat terjadinya perkaratan pada bagian dalam alat.
2. Mengganti aquabides secara berkala, misalnya jika sering digunakan diganti setiap
dua minggu sekali.
3. Perawatan pada alat gelas; disimpan dalam keadaan yang bersih dan kering
disimpan di tempat yang memiliki temperatur ruangan.
4. Penangas air dirawat dengan cara mengganti air secara berkala, misalnya jika sering
digunakan dua kali seminggu.
5. Jika memungkinkan, setiap alat memiliki saklar tersendiri. Contohnya, penangas air
untuk saklar penangas air, pendingin untuk saklar pendingin, begitu juga seterusnya.
6. Rotary evaporator disimpan di laboratorium instrumen.
7. Rotary evaporator disimpan di meja atau tempat datar yang permanen untuk
menghindari adanya guncangan yang dapat merusak alat.
8. Rotary evaporator lebih baik disimpan di tempat yang tidak terlalu panas atau tidak
terlalu lembap.

Troubleshooting pada rotary evaporator:


1. Pelarut dalam rotary evaporator gagal menguap bahkan hingga waktu
pemakaian lebih dari satu menit. Hal ini dapat diselesaikan dengan cara
memanaskan water bath dengan suhu lebih tinggi.
2. Titik titik air terlihat dalam flask bahkan setelah proses evaporasi. Hal ini
dapat diselesaikan dengan cara menggunakan drying agent seperti MgSO4.
Daftar pustaka

https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Organic_Chemistry/Book%3A_Organic_Chemistry_
Lab_Techniques_(Nichols)/5%3A_Distillation/5.6%3A_Rotary_Evaporation/5.6C%3A_Tro
ubleshooting_Rotary_Evaporation
diakses pada 26 april 2019 5:53 pm. Judul : Troubleshooting Rotary Evaporation

http://research.fk.ui.ac.id/sisteminformasi/index.php/laboratorium-sintesis-kimia-
organik/database-alat-laboratorium-sintesis-kimia-organik/item/624-rotary-evaporator
diakses pada 26 april 6:30 pm. Judul: Rotary Evaporator . Penulis: Alex

Dibuat pada 11 Februari 2015.

http://www.chem.ucla.edu/~bacher/Specialtopics/rotavap.html
diakses pada 7:30 pm. Judul: How To Use Rotavapor Dibuat pada: 1 April 2010

Anda mungkin juga menyukai