EVAPORASI
LABORATORIUM TEKNIK SEPARASI DAN PURIFIKASI
DISUSUN OLEH:
1.2. Tujuan
1) Mengetahui metode operasi pada evaporasi.
2) Mengetahui prinsip dari evaporator dan cara kerja soxhlet extraction.
3) Mengetahui perpindahan panas di evaporator.
4) Mengetahui jenis-jenis evaporator.
5) Mengetahui aplikasi evaporator dalam industri.
1.3. Manfaat
1) Menambah ilmu pengetahuan tentang proses evaporasi di kehidupan sehari-
hari.
2) Dapat mengetahui prinsip dan cara kerja dari evaporator.
3) Dapat mengetahui pengaplikasian evaporator pada bidang industri.
4) Menambah pengetahuan tentang jenis-jenis evaporator.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Evaporator efek tunggal digunakan ketika troughput rendah, ketika suplai uap
yang tersedia hanya sedikit, kontruksi material mahal tetapi harus digunakan karena
alasan korosif. Evaporator efek tunggal jjuga digunakan ketika uap telah
terkontaminasi sehingga tidak dapat digunkan kembali (Coulson dan Richardson,
2002). Menurut Toledo (1991) evaporator efek tunggal merupakan salah satu jenis alat
evaporator dimana di dalam prosesnya hanya dilakukan satu kali proses evaporasi.
Evaporator efek tunggal terdiri beberapa komponen, yaitu:
2.4.1. Ruang Penguapan
Ruang penguapan atau vapor chamber umumnya merupakan bagian yang
paling besar dan paling terlihat dari sebuah alat evaporator. Ruang ini air yang
merupakan pelarut dari larutan diuapkan. Ruang penguapan ini juga berfungsi sebagai
sebuah reservoir bagi produk. Bahan yang masuk ke dalam ruangan ini pertama kali
akan mendapatkan energi panas dari pemanas untuk menaikkan suhunya sampai pada
titik didihnya, lalu energi panas digunakan untuk menguapkan pelarutnya
(Heldman,1992).
2.4.2. Kondensor
Kondenser merupakan bagian dari alat evaporator yang berfungsi untuk
menangkap uap panas hasil evaporasi di ruang penguapan. Uap panas di dalam
kondenser akan berubah bentuk menjadi fase cair setelah melewati titik embunnya.
Menurut Toledo (1991), ada dua jenis kondenser yang umum digunakan. Tipe pertama,
kondenser yang permukaan kondensernya digunakan ketika uap menginginkan untuk
digunakan kembali. Tipe kondenser ini sebenarnya merupakan heat exchanger dingin
dari sebuah refrigeran atau pendingin air. Tipe yang kedua adalah kondenser dimana
pendingin airnya dihubungkan secara langsung dengan kondensat. Kondenser tipe ini
merupakan sebuah kondenser bertekanan dimana uap memasuki sebuah penguapan
dalam bentuk lapisan air di bagian atas kondenser.
2.4.3. Heat Exchanger
Heat exchanger merupakan unit penyedia panas bagi proses evaporasi. Alat ini
merupakan suatu peralatan dimana terjadi pepindahan panas dari suatu fluida yang
tempeturnya lebih tinggi kepada terhadap fluida lain yang temperaturnya lebih rendah.
Proses perpindahan panas tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun tidak.
Proses perpindahan panas secara langsung terjadi ketika fluida yang panas bercampur
secara langsung dengan fluida yang lebih rendah temperaturnya tanpa adanya pemisah
dalam sebuah bejana atau ruangan seperti pada jet condensor, pesawat desuperheater
pada ketel dan pesawat deaerator (yaitu antara air dan ketel dengan uap yang
diinjeksikan. Proses perpindahan panas tidak langsung terjadi ketika fluida panas tidak
berhubungan secara langsung dengan fluida dingin. Proses perpindahan panasnya
mempunyai media perantara, seperti pipa, plat atau perantara yang lainnya (Sitompul,
1993).
Rangkaian alat
sesuai gambar
Amri, M. N., Bambang Susilo dan Yusuf Hendrawan. 2015. Pengaruh Pengendalian
Suhu Berbasis Logika Fuzzy dan Kecapatan Pengadukan Pada Evaporator
Vakum Double Jacket Terhadap Karakteristik Fisik Permen Susu. Jurnal
Bioproses Komoditas Tropis. Vol 3(2)
Carrier, Odile., dkk. 2016. Evaporation of Water: Evaporation Rate and Collective
Effects. Journal Fluid Mech. Vol 798 774-786
Coulson, J. M., dan Richardson, J. F. 2002. Chemical Engineering Fifth Edition. New
York: Pergamon Internasional Library.
Haspari, F., dan Sujati, N.M. 2019. Efsiensi Kinerja Evaporator pada Pengolahan
Limbah Radioaktif Cair Pusat Teknologi Limbah radioaktif Batam. Jurnal Ilmiah
Indonesia. Vol.4(4): 48-58
Heldman, Dennis R. 1992. Handbook of Food Engineering. Marcel Dekker, Inc., New
York.
Holman, J. P. 1981. Heat Transfer Five Edition. McGraw-Hill, Ltd. New York.
McCabe, W.L., and Smith, J. C., Harriot, P. 1993. Unit Operation of Chemical
engineering Fifth Edition. Singapore: McGraw Hill
Sitompul, T. 1993. Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger). PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sunardi. 2010. Penyiapan Larutan Uranil Untuk Proses Konversi Kimia Melalui
Evaporasi. Vol 3(5): 14-22