Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TEBT

GEOTHERMAL

Disusun Oleh :
Rizki Hidayat 03031281722047
Pasha Pratama Bahar 03031381722076

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
A. PENGERTIAN PANAS BUMI
Panas bumi atau geothermal merupakan energi panas yang tersimpan di dalam
permukaan bumi. Istilah geothermal diambil dari bahasa Yunani, geo berarti bumi
dan therme berarti panas. Energi panas bumi sendiri dihasilkan dan disimpan di dalam inti
bumi. Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi merupakan sumber energi
bersih dan hanya melepaskan sedikit gas rumah kaca.
Menurut UU No. 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi, sumber daya panas bumi adalah
suber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral
ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu
sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan yang dapat
dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik atau pemanfaatan langsung lainnya.
Salah satu pemanfaatan enegi panas bumi adalah untuk menghasilkan energi listrik.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan
cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi
yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan. Steam
tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan
energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan
menuju condenser sehingga steam tersebut terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya
di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas
(hot water), maka air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam).
Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air
panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.
Sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia terletak di Indonesia. Diperkirakan
memiliki cadangan-cadangan energi panas bumi terbesar di dunia. Cadangan energi panas
bumi yang terbesar terletak di wilayah barat Indonesia dimana ada permintaan energi yang
paling tinggi: Sumatra, Jawa dan Bali. Sulawesi Utara adalah provinsi yang paling maju dalam
penggunaan geotermal untuk energi listrik: sekitar 40% dari pasokan listriknya didapat dari
energi geothermal.

B. SUMBER ENERGI PANAS BUMI


Energi panas-bumi (geothermal energy) adalah energi panas yang berasal dari
kedalaman bumi yang berada di bawah daratan antara 32-40 km dan di bawah lautan antara
10-13 km.
Panas geotermal ini dijumpai dalam 3 kondisi alamiah:
(1) Steam (uap),
(2) Hot water (air panas), dan
(3) Dry rock (batuan panas).
Adapun sumber panas-bumi dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu: hydrothermal,
geopressured, dan petrothermal. Sistem hydrothermal terdiri dari 2 macam yaitu vapor -
dominated system dan liquid-dominated system.
Pergerakan lapisan bumi yang saling bertumbukan menyebabkan terjadinya proses
radioaktif di kedalaman lapisan bumi sehingga menyebabkan terbentuknya magma dengan
temperatur lebih dari 2000 °C. Setiap tahun air hujan serta lelehan salju meresap ke dalam
lapisan bumi, dan tertampung di suatu lapisan batuan yang telah terkena arus panas dan magma.
Lapisan batuan itu disebut dengan geothermal reservoir yang mempunyai kisaran temperatur
antara 200° - 300 °C. Siklus air yang setiap tahun berlangsung menyebabkan lapisan batuan
reservoir sebagai tempat penghasil energi panas bumi yang dapat terus menerus diproduksi
dalam jangka waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya mengapa panas bumi disebut sebagai
energi terbarukan dan sumber energi panas bumi tersebut berasal dari magma.

C. PROSES TERBENTUKNYA PANAS BUMI


Panas bumi atau geothermal terbentuk akibat adanya proses lempeng tektonik yang
terjadi sejak planet ini diciptakan Yang Maha Kuasa. Bumi ini dapat dikatakan terbentuk dari
3 lapisan yakni kerak sebagian lapisan terluar bumi yang sering disebut sebagai kerak bumi
atau kulit bumi, mantel atau selubung bumi, dan core atau inti bumi.
Permukaan bumi itu tak rata, ketidakrataan permukaan bumi ini mengakibatkan
ketebalan kulit bumi sangat bervariasi. Kulit bumi di daratan (continent) biasanya akan lebih
tebal daripada yang di dasar lautan. Tebalnya kulit bumi di daratan sekitar 35 kilometer, untuk
dasar lautan hanya sekitar 5 kilometer. Lapisan kulit bumi ini merupakan batuan yang memiliki
massa jenis (density) sekitar 3 gr/cm3. Selubung bumi memiliki ketebalan sekitar 3000
kilometer, sedangkan inti bumi memiliki ketebalan hingga 3500 kilometer.
Panas bumi terbentuk akibat adanya proses lempeng tektonik. Contoh lempeng
tektonik adalah bumi Indonesia yang memiliki 3 lempeng aktif yakni lempeng Pasific, lempeng
Indo-Australia (India-Australia) dan lempeng Eurasia. Tumbukan antar ketiga lempeng ini
akan mengakibatkan terjadinya energy panas bumi.
Lempeng tektonik bersifat mengalirkan panas dari
bagian inti bumi. Pada area ini banyak terbentuknya gunung-
gunung berapi yang memiliki reservoir panas hingga
mencapai 5400°C lebih. Kenapa inti bumi bisa panas seperti
itu? Inti bumi panas dikarenakan bagian inti mendapatkan
tekanan begitu besar karena gravitasi bumi sehingga bagian
inti menjadi yang paling terdesak.
Bumi mengandung banyak bahan radioaktif semisal
uranium-235, uranium-238, dan thorium 232. Bahan-bahan
radioaktif ini mengalami peluruhan dan menimbulkan panas yang sangat tinggi, dan panas ini
selalu menekan kesegala arah dan berusaha untuk keluar ke area yang tekanannya lebih rendah,
namun demikian tertahan oleh sekeliling mantel bumi. Panas inti bumi ini melelehkan bebatuan
atau magmatisasi yang kemudian memanaskan kandungan air yang ada didalam bumi, air itu
menjadi panas. Air yang panas ini mengalir deras ke permukaan bumi dalam bentuk sumber
air panas atau sumber uap panas.
Magma yang terletak didalam lapisan mantel, memanasi lapisan batu padat. Diatas batu
padat terletak suatu lapisan batu berpori, yaitu batu mempunyai banyak lubang kecil. Bila
lapisan batu berpori ini berisi air, air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas
itu. Maka akan menghasilkan air panas bahkan terbentuk uap. Bila diatas lapisan batu berpori
terdapat satu lapisan batu padat, maka lapisan batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan
juga air panas bertekanan akan berusaha keluar.
Gejala panas bumi pada umumnya tampak dipermukaan bumi berupa mata air panas,
fumarola, geyser dan sulfatora. Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan tekanan
tinggi dapat diambil dari dalam bumi dan dialirkan kegenerator turbo yang selanjutnya
menghasilkan tenaga listrik.

D. KONSEP ENERGI PANAS BUMI


Energi panas bumi dihasilkan dari batuan panas yang terbentuk beberapa kilometer di
bawah permukaan bumi yang memanaskan air di sekitarnya sehingga akan menghasilkan
sumber uap panas atau geiser (Gambar 1.1).

Sumber uap panas ini di bor. Uap panas yang keluar dari pengeboran setelah disaring,
digunakan untuk menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Agar uap panas selalu keluar dengan kecepatan tetap, air dingin harus dipompakan
untuk mendesak uap panas. Semburan uap panas dengan kecepatan tertentu akan
menggerakkan turbin yang dihubungkan ke genertaor sehingga generator menghasilkan energi
listrik.
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Energi panas bumi "uap basah"
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari
perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan turbin
generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia
dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang
harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan turbin.
Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi
yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air.
Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk
memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk
menjaga keseimbangan air dalam tanah. Skema pembangkitan tenaga listrik atas dasar
pemanfaatan energi panas bumi "uap basah" dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Pembangkitan tenaga listrik dari energi panas bumi "uap basah".

2. Energi panas bumi "air panas"


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang
disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini,
maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada
pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis
ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem
primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan
menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin.
Energi panas bumi "uap panas" bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya
lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya. Skema pembangkitan tenaga
listrik panas bumi "air panas" sistem biner dapat dilihat pada Gambar 2.
Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "air panas"
3. Energi panas bumi "batuan panas"
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat
berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri
dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,
kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan
turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk
memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai