Anda di halaman 1dari 2

ABCDE PENCEGAHAN HIV/AIDS

Oleh : Wafiq Febri Erlianti Safitri dan Rizki Hidayat

Universitas Sriwijaya

Hampir Tiga Puluh Tujuh juta masyarakat berbagai negara hidup bersama
HIV dan AIDS pada 2017 menurut data UNAIDS. Dari total penderita tersebut,
1,8 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Sisanya adalah
orang dewasa, sejumlah 35,1 juta penderita. Masih bersumber dari data tersebut,
penderita HIV/AIDS lebih banyak diderita oleh kaum wanita, yakni sebanyak
18,2 juta penderita. Sementara laki-laki sebanyak 16,9 juta penderita. Mirisnya,
25 persen di antaranya, sekitar 9,9 juta penderita, tidak mengetahui bahwa mereka
terserang HIV atau bahkan mengidap AIDS. Berdasarkan data Kementerian
Kesehatan RI, selama tahun 2016 terdapat lebih dari 40 ribu kasus infeksi HIV di
Indonesia. Dari jumlah tersebut, HIV paling sering terjadi pada heteroseksual,
diikuti lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik (penasun). Di tahun
yang sama, lebih dari 7000 orang menderita AIDS, dengan jumlah kematian lebih
dari 800 orang. Data terakhir Kemenkes RI menunjukkan, pada rentang Januari
hingga Maret 2017 saja sudah tercatat lebih dari 10.000 laporan infeksi HIV, dan
tidak kurang dari 650 kasus AIDS di Indonesia.Infeksi HIV yang tidak segera
ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus
HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan
tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat
meningkatkan harapan hidup penderita yaitu “Pencegahan”. Hal inilah yang
mendorong kami untuk membuat poster ini, sebagai media edukasi HIV/AIDS
agar semakin tersebarnya informasi mengenai pencegahan HIV/AIDS sehingga
dapat menekan angka ODHA dikemudian hari.

Adapun obat “Pencegahan” yang dimaksud adalah ”ABCDE Pencegahan


HIV/AIDS”. Berikut penjelasan ABCDE yang dimaksud :

1. Abstinence. Jauhilah media penularnya. Hindari seks bebas juga


pemakaian narkoba.
2. Be faithful. Setialah pada satu pasangan, jika sudah menikah jangan
sekali-sekali berpikir untuk “jajan di luar” karena hal tersebut dapat
meningkatkan risiko tertularnya HIV/AIDS dari sexual partner
3. Condom. Penggunaan kondom adalah upaya efektif dalam mencegah
penularan HIV/AIDS. Penggunaan kondom dapat mencegah interaksi
cairan kelamin sehingga penularan virus dapat diminimalisasi.
4. Drug. Hindari penggunaan narkoba, terutama narkoba yang menggunakan
jarum suntik
5. Education. Pendidikan seksual sangat penting khususnya bagi para remaja
agar tidak terjerumus dalam kehidupan yang salah. Pengetahuan yang
baik dapat mencegah remaja untuk bertindak tidak sepantasnya karena
mereka tahu risiko yang sangat besar dari perbuatan mereka tersebut.

Poster yang kami buat, di kemas sedemikian simpel dan menarik agar mudah
diingat dan dimengerti oleh para pembaca. Sehingga bisa dengan mudah proses
penyebaran informasi yang ingin kami sampaikan didalam poster tersebut.

Anda mungkin juga menyukai