Anda di halaman 1dari 41

LGBT Dalam Tinjauan

Kedokteran dan
Dampak Kesehatan

dr. Yudha Permana, Sp.DV


(Dokter Spesialis Kulit & Kelamin
RSUD Praya Lombok Tengah)
KAMUS MEMAHAMI DUNIA LGBT
L : LESBIAN
G : GAY
B : BISEKSUAL
T : TRANSGENDER
LGBT
GENETIK ATAU BUKAN?
Riset & Teori “Gen Gay”
 1899, Magnus Hirschled, Jerman : homoseksual bawaan.
 1991, Dr. Michael Bailey, Dr. Ricahrd Pillard : gen di
kromosom yang membawa sifat menurun TIDAK BERHASIL
DITEMUKAN.
 Dean Hammer, Gay, 1993, keomosom Xq28 sangat
berpengaruh pada orang yang menunjukkan sifat
homoseksual.
 1998-1999, Prof Alan Sanders, Chikago, meruntuhkan teori
gen Xq28.
 DSM I : homoseksual ada, DSM II, III, IV : berangsur
menghilangkan homoseksual.
(DSM : Diagnostic & Statistical manual of Mental Disorders)
Apa & Siapakah Gay & LSL
A. Lesbian : perempuan D. Transgender : orang yang
yang memiliki rasa terlahir dengan jenis kelamin
ketertarikan secara seksual tertentu namun memiliki perilaku
pada perempuan. dan perasaan berbeda dengan
jenis kelaminnya.
B. Gay : laki laki yang
memiliki rasa ketertarikan • Waria : orang yang terlahir
secara seksual pada laki dengan jenis kelamin biologis
laki laki laki namun memiliki
perilaku dan perasaan
seeperti perempuan.
C. Biseksual : orang yang memiliki • Priawan : kebalikannya.
rasa ketertarikan secara seksual
pada laki laki dan perempuan.
E. Interseks : orang yang
• LSL : laki laki yang berhubungan terlahir dengan 2 jenis alat
seks dengan laki laki lainnya : kelamin.
biseksual, pria pekerja seks ,
dan pasangan waria
Komunitas Gay Di Media Sosial

Komunitas Gay Malang


Disukai oleh 4.212 akun
Diikuti oleh 4.297 akun

Jumlah pengikuti akun ini


naik dari tahun 2017, Malang Is City Of Gay Modeling
sebanyak 4.110 anggota. Disukai oleh 855 akun
Diikuti oleh 903 akun
Terong Malang
Anggota sebanyak 2.998
meningkat dari tahun 2017
sebanyak 1,669 anggota.

Komunitas Gay Malang


392 Followers
APA ITU IMS
( INFEKSI MENULAR SEKSUAL)

APA SAJA PENYAKITNYA


Penyakit Penyakit Menular Seksual :

1. Sifilis
2. Gonore
3. Human Papillomavirus (HPV)
4. Chlamydia
5. Trikomoniasis
6. Hepatitis B dan C
7. Herpes genital
8. Granuloma inguinale
9. Lymphogranuloma venereum (LGV)
10.HIV-AIDS
Mengungkap Fakta HIV/AIDS di
Indonesia

Pasangan heteroseksual, HIV/AIDS menular


homoseksual, bayi dan ibu melalui darah, cairan
yang terinfeksi, dan vagina, cairan sperma,
pengguna jarum suntik dan ASI.
merupakan kelompok paling
rentan tertular.

HIV/AIDS termasuk penyakit kronis yang


bisa dikontrol selama orang dengan
Hubungan seks beresiko,
HIV/AIDS (ODHA) mengonsumsi obat
kontak darah/luka/tranfusi
antiretroviral secara teratur. Obat ARV
darah, berbagi jarum suntik,
bisa didapatkan gratis di 5.124 fasilitas
dan penularan dari ibu ke
pelayanan kesehatan Indonesia.
bayi menjadi jalan
penularannya.
Sumber : Republika
Jejak Kasus HIV dan AIDS
Sejarah HIV di Indonesia diketahui bermula dari virus yang dibawa oleh
para wisatawan yang berlibur di Indonesia. Oleh karena kasus pertama kali
ditemukan pada seseorang homoseksual, ada dugaan bahwa pola
penyebaran AIDS di Indonesia serupa dengan di negara negara lain.

Kasus AIDS terdeteksi pertama kali pada lima pria homoseksual di Los
Angeles, Amerika Serikat, tahun 1981. hingga akhir tahun 2019, virus HIV
menjadi penyebab AIDS telah menjangkiti lebih dari 38 juta jiwa di seluruh
jiwa.
dr. Zubairi Djoerban

Sejarah pandemi HIV di Indonesia hampir tidak mungkin


dipisahkan dari nama Zubairi Djoerban. Dilahirkan di Kauman,
Yogyakarta, 11 Februari 1947, Zubairi dikenal sebagai penemu
kasus pertama sekaligus pionir penanganan HIV dan AIDS di
negeri ini.

dr. Zubairi Djoerban melaksanakan penelitian terhadap 30 warga


di Jakarta. Karena rendahnya tingkat limfosit dan gejala klinis, dr.
Zubairi menyatakan 2 di antaranya kemungkinan AIDS.
Data Penyumbang Kasus HIV dari kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) dan transgender
terus meningkat. Menurut data UNAIDS pada 2019, populasi penderita HIV baru dari
kalangan LSL dan transgender mencapai 18 persen.

Sementara peningkatan risiko tertular HIV terbesar adalah kelompok LSL (22 kali)
sementara kelompok transgender memiliki potensi risiko tertular 12 kali.

Sementara jumlah kasus HIV di Indonesia menurut faktor risiko menunjukkan bahwa LSL
menyumbang sebanyak 506 kasus pada tahun 2010 dan 555 kasus pada tahun 2011, terjadi
peningkatan sebanyak 49kasus (Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan pemodelan matematik
epidemi HIV di Indonesia 2010-2025 dengan menggunakan data demografi, perilaku dan
epidemiologi pada populasi utama oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional,
diproyeksikan akan terjadi peningkatan kasus HIV yang signifikan pada seluruh kelompok
LSL.
Mengingat rute penularan yang diketahui, para ahli pada awal tahun 1982
menamai penyakit itu dengan homoseksual-related immunodeficiency
(GRID). Namun, pada bulan September, CDC menamakan penyakit Acquired
Infestation Syndrome (AIDS) karena percaya bahwa penyebaran penyakit
tidak dapat ditularkan melalui perilaku seksual sesama jenis saja. Bahkan,
pada awal tahun 1983, ditemukan bahwa virus tersebut ditularkan dari pria
ke wanita melalui hubungan seksual heteroseksual. Itu juga tahun yang sama
ketika ibu HIV / AIDS diketahui dapat menginfeksi bayi mereka yang belum
lahir.
Berawal dari penemuan kasus AIDS pertama kali di Indonesia tahun 1987.
Dalam kurun waktu 10 tahun sejak AIDS pertama kali ditemukan, pada
akhir 1996 jumlah kasus HIV positif mencapai 381 dan 154 kasus AIDS.
Sebenarnya pada tahun 1985, sudah ada pasien Rumah Sakit Islam Jakarta
yang diduga menderita AIDS. Oleh karena kasus pertama kali ditemukan
pada seorang homoseksual, ada dugaan bahwa pola penyebaran AIDS di
Indonesia serupa dengan di negara-negara lain. Pada awalnya hanya
muncul pada kelompok homoseksual. Pada tahun 1990, model
penyebarannya melalui hubungan seks heteroseksual.
Bandingkan Untuk Saat Ini,
Presentase Penyebab HIV AIDS

1.Narkoba : 0,5%
2.Wanita tuna susila : 17%
3.LSL : 26,2%
ODHA
Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun
2020 sebanyak 680.000 orang telah meninggal akibat HIV/AIDS,
dan 37,7 juta orang mengidap HIV.
Lebih dari setengahnya mendapatkan pengobatan
antiretroviral, kira2 sebesar 19.5 juta.
Penularan HIV-AIDS terbanyak berasal dari :
• Dubur
• Vagina
• Mulut
• Dll
Faktor resiko penularan HIV-AIDS sekarang adalah LSL
ICE BERG PHENOMENON
Bagaimana Mencegah penularan HIV?

A Abstinence
Tidak melakukan hubungan seks beresiko

Be Faithful
Saling setia dengan pasangan anda/tidak berganti-ganti pasangan. B
MENURUT
C WHO Condom
Selalu gunakan kondom jika melakukan seks beresiko.

Drugs
Jauhi penyalahgunaan narkoba, tertutama narkoba suntik. D
Education
E Selalu mengikuti perkembangan informasi tentang HIV dan
AIDS melalui membaca, berbicara tentang HIV dan AIDS
untuk meningkatkan pengetahuan.
Kondom Bisa Mencegah
Penyakit Menular Seksual
Seperti HIV-AIDS?

Peneliti dari National Institutes of Health menguji butiran


polystyrene bercahaya yang berukuran 110 nano meter
(seukuran virus HIV) untuk dilewatkan pada kondom.
Hasilnya terdeteksi adanya bocoran-bocoran yang bisa
dilalui butiran tersebut pada 29 dari 89 kondom yang
diuji.
Kecendrungan Prevalensi HIV Di Kalangan
Populasi Kunci 2000 - 2019
Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi adalah kanker yang menyebabkan lesi pada jaringan lunak.
Sarkoma kaposi menyebabkan lesi tumbuh di kulit, kelenjar getah bening,
organ internal, dan selaput lendir yang melapisi mulut, hidung, dan
tenggorokan. Ini sering memengarui orang dengan penurunan imun, seperti
HIV atau AIDS.
Faktor Risiko Sarkoma Kaposi

Faktor risiko terinfeksi virus KSHV adalah melakukan


hubungan intim tidak aman, termasuk homoseksual yang
melakukan hubungan intim melalui anus.

Infeksi KSHV dapat menyebabkan Sarkoma Kaposi, tetapi


tidak semua orang yang terinfeksi dengan KSHV
berkembang menjadi Sarkoma Kaposi. Kebanyakan orang
yang terinfeksi virus KSHV yang berkembang menjadi lesi
Sarkoma Kaposi memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Beberapa faktor yang dapat melemahkan sistem tubuh,
meliputi:

• Infeksi HIV
• Transplantasi organ
• Usia tua
• Penyakit kronis
MonkeyPox (Cacar Monyet)
Pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika wabah
cacar marak menyerang kumpulan kera yang sengaja
dipelihara di laboratorium milik suatu institusi
kesehatan untuk penelitian. Kasus pertama yang terjadi
pada manusia terjadi pada tahun 1970 di Republik
Demokratik Kongo.

Sejak saat itu, Centers for Disease Control and Prevention


(CDC) mencatat ada cukup banyak kasus infeksi monkeypox
yang terjadi pada manusia di luar Afrika, dengan rincian:

47 kasus di Amerika Serikat pada tahun 2003


3 kasus di Inggris pada tahun 2003
1 kasus di Israel pada tahun 2018
1 kasus di Singapura (1 kasus) pada 2019
4 kasus di Inggris pada tahun 2022
Gejala Cacar Monyet
Teridentifikasi pertama kali Kini menyebar di Inggris,
Infeksi antar-manusia sangat
di Kongo pada tahun 1970 Portugal, Spanyol, Kanada
langka terjadi
(terduga), dan AS

Demam Sakit kepala

Pembengkakan kelenjar
Panas dingin
getah bening

kelelahan Sakit punggung


Ruam di kulit

1 dari 10 kasus terinfeksi


Menyebar lewat cairan tubuh, lesi
cacar monyet di Afrika
kulit pasien, atau terinfeksi dari
meninggal dunia
benda yang terkontaminasi
Lama sakit 2-4
minggu
Wabah Cacar Monyet Buat WHO
Tingkatkan Kewaspadaan
Puluhan kasus cacar monyet (monkeypox) telah Wabah cacar monyet telah diidentifikasi di
dikonfirmasi atau sedang diperiksa di seluruh AS, sejumlah negara, terutama wilayah Eropa, telah
Kanada, dan Eropa dalam beberapa pekan mendorong WHO untuk mengatur pertemuan
terakhir. darurat.

Kasus baru yang dilaporkan terlihat


terutama pada gay, biseksual, atau Monkeypox adalah infeksi virus yang
laki laki yang berhubungan seks tidak mudah menyebar antar manusia
dengan laki laki. dan cenderung memberikan gejala
ringan.
Penyakit tersebut biasanya hanya
ditemukan di Afrika barat dan
Berbagai negara di Eropa, Amerika, dan
tengah, serta jarang menyebar di
Australia terus melaporkan kasus virus
tempat lain.
ini termasuk Swedia, Spanyol, Portugal,
Cacar monyet pertama kali ditemukan dan Kanada
pada monyet pada tahun 1958, tetapi
sekarang tikus juga telah dianggap sebagai
pembawa utama penyakit tersebut.
Kepala Petugas Kesehatan negara bagian New South Wales, Australia, Brett
Sutton, mengatakan cacar monyet masih memiliki tingkat kematian antara satu
dan lima persen.

Sumber : Republika
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai