Sekitar 1 dari 4 (26%) dari semua infeksi HIV baru termasuk di antara
remaja usia 13 sampai 24 tahun. Sekitar 4 dari 5 infeksi ini terjadi pada laki-
laki.
Hampir 60% infeksi baru pada kaum muda terjadi di Afrika Amerika, sekitar 20% pada
Hispanik / Latin, dan sekitar 20% di kulit putih.
Lebih dari setengah (54%) infeksi baru di kalangan pria gay dan biseksual
muda ada di Afrika Amerika.
Sekitar 87% pria muda mendapat HIV dari jenis kelamin laki-laki, 6% dari jenis kelamin
heteroseksual, 2% dari penggunaan narkoba suntikan dan sekitar 5% dari kombinasi
antara penggunaan jenis kelamin laki-laki dan laki-laki.
Sekitar 86% perempuan muda terinfeksi HIV melalui hubungan seks
heteroseksual dan 13% dari penggunaan narkoba suntikan.
Lebih banyak infeksi baru terjadi di kalangan pria muda Afrika Amerika dari
pada kelompok pemuda lainnya dengan ras / etnis dan jenis kelamin.
Sekitar 60% remaja yang kena HIV mereka tidak tahu bahwa mereka sudah
terinfeksi HIV sehingga tidak mendapat perawatan, membuat mereka
berisiko sakit yang lebih parah dan kematian dini.mereka juga tidak sadar
bahwa HIV bisa ditularkan ke orang lain.
Laki-laki muda jauh lebih besar kemungkinan terkena HIV dibandingkan
wanita muda dan juga cenderung tidak melakukan tes HIV.
Pemuda Afrika Amerika lebih mungkin untuk mendapatkan tes HIV dari
pada remaja dari ras atau etnis lain.
Remaja yang melaporkan risiko HIV juga pengujian di lab, namun masih
banyak remaja berisiko tidak pernah ddilakukan pengujian di lab.
Dalam rangka menyambut hari AIDS sedunia yang akan jatuh pada 1 Desember nanti, semua orang
didunia akan memenyuarakan kampanye untuk bersosialisasi tentang HIV/AIDS dan cara
pencegahannya baik dalam lingkungan sekitar maupun di tempat umum lainnya.
Peran serta mencegah AIDS tidak tergantung umur dan latar belakang seseorang yang mempelopori.
Usia muda sampai usia tua mampu mengambil peran dalam memerangi dan mencegah AIDS. Apalagi
remaja yang memiliki sifat keingintahuan yang tinggi akan sesuatu dan berani berbuat. Sebagai remaja,
peran serta itu sangat dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sosialisasi mengenai penyakit HIV/AIDS
baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.
Peran ini akan sangat didukung dengan adanya orang sekitar yang mau dan peduli terhadap AIDS. Maka
dari itu setiap sekolah harus melakukan sosialisasi akan hal ini dan mau untuk mencegah HIV/AIDS di
sekitar mereka. Mulai dari hal dalam menjelaskan pengenalan AIDS, cara penularannya bagaimana dan
apa dampak yang akan terjadi. Bukan hanya menjelaskan tentang dampak negatif maupun cara
penyebarannya, remaja juga harus disadarkan agar peduli dengan ODHA. Sebagai mana kita tahu ODHA
adalah orang yang menderita penyakit HIV/AIDS. Mereka bisa jadi seorang korban yang mana kita harus
membantu untuk menyembuhkan mereka kembali.
Sosialiasi pun dilakukan hanya dalam rangka kegiatan tertentu dan pada masa tertentu juga.
Seharusnya, dari sinilah start dan merupakan kunci untuk mencegah penyakit ini. Disekolah pun harus
disosialiasikan mengenai hal ini. Supaya para siswa/siswi akan mendapatkan pencerahan serta wawasan
baru di sekolah untuk mampu mempelopori kegiatan sosialisasi di beberapa sekolah atau tempat lain
yang memiliki fasilitas yang tidak terjangkau didaerah pelosok dalam negri.
Sungguh akan membantu sekali apabila kita menolong sesama dari kegiatan sosialisasi ini. Karena masih
banyak masyarakat maupun orang di belahan dunia lain kurang mengerti bahkan tidak mengenal
HIV/AIDS serta cara penularannya. Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan oleh remaja secara sederhana,
seperti di lingkungan tempat tinggal sendiri misalnya sosialisasi kepada anggota keluarga yang belum
mengenal HIV/AIDS atau kepada teman-teman yang berada di tempat lain. Dengan adanya kegiatan
seperti itu maka kita, para remaja sudah berperan aktif dalam menyelamatkan 1 jiwa dari miliaran orang
dimuka bumi.
Pengertian akan penyakit HIV/AIDS masih ada yang "berbelok" dari jalur. Banyak orang yang salah
kaprah dengan ini. Makanya banyak orang yang tidak mau tahu dan peduli dengan HIV/AIDS karena
salah pengertian. Tidak sedikit orang mengatakan kalau penularan virus HIV melalui jabatan tangan,
memakai pakaian si penderita dan lain sebagainya. Itu adalah sebuah kekeliruan yang sudah meluas
dikalangan masyarakat. Seharusnya mereka mendapatkan pengetahuan yang benar, eh malah
disalahartikan dan masyarakat tadinya antusias jadi tidak minat lagi dengan pengertian HIV/AIDS. Untuk
itu mari kiranya kita sebagai remaja Indonesia memperbaiki kekurangan yang sudah ada didepan mata
agar kelak hasil dari memberikan pengertian yang benar tentang kegiatan sosialiasi HIV/AIDS dapat
membuahkan hasil manis.
Remaja juga mampu dan berani dalam berperan konstant untuk mencegah HIV/AIDS. Dalam potret di
kalangan masyarakat, ada juga yang tidak peduli dengan kegiatan / kampanye yang mensosialisasikan
HIV/AIDS. Tak jarang juga mereka mengganggap sepele dengan hal yang satu ini. Dan ada juga yang
beranggapan kalau itu tidaklah penting dan yang jelas mereka sudah tahu mencegahnya. Seperti
pernyataan diatas, sosialisasi itu perlu dan harus dilakukan minimal 1 bulan sekali agar mendapat
pengetahuan baru dan cara penanganan serta info penting lainnya.
Ada juga hal yang kita pahami dalam menolong orang yang menjadi korban AIDS
Bukan hanya sekedar pengetahuan tetapi juga praktik dilapangan juga perlu dilakukan. Sebagai contoh
kita menolong ODHA dengan cara memberikan bantuan dalam biaya maupun dukungan semangat dan
moral kepada mereka. ODHA juga merasa terasing apabila kita menjauhi mereka. Karena bagi mereka,
kita adalah jalan untuk membantu mereka yang sudah menjadi korban dari keganasan virus ini. Gerakan
semangat juga dapat dilakukan dengan berkunjung ke panti rehabilitasi AIDS yang ada di tempat tinggal
sekitar kamu.
Satu dukungan dari kita, maka sejuta harapan buat mereka untuk sembuh lagi. Karena dukungan dan
semangat yang menjadi daya dobrak terbesar dan berpotensi untuk mengembalikan jati diri mereka
kembali. Tidak hanya dalam pembelajaran kita harus mengerti tetapi juga dalam melakukan praktek di
lapangan. Mungkin para remaja Indonesia merasa kesulitan dalam melakukan sosialisasi, tapi selama
ada kemauan pasti ada jalan untuk bersosialisasi. Dan dengan adanya keberanian untuk
mensosialisasikan HIV berarti kita sudah mendukung badan kesehatan dunia WHO yang mana juga
melakukan kegiatan dalam rangka mencegah AIDS.
Membantu sesama merupakan kewajiban kita semua sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Membantu juga
tidak pandang bulu. Membantu para ODHA merupakan sebuah jalan harapan bagi mereka untuk
kembali sehat seperti dulu lagi. Mereka ingin sekali dipulihkan dari penyakit yang menggerogoti
tubuhnya.
Cara yang dapat dilakukan berbagai macam, mulai dari memberikan donasi kepada mereka atau kepada
tempat yang menampung mereka, memberikan dukungan agar mereka memiliki semangat hidup lagi,
memberikan pengobatan kepada mereka yang kurang mampu. Dengan demikian kita sudah
mendapatkan manfaat lebih, dalam konsep agama dan juga sosial.
Perhatian, itu hal yang dibutuhkan oleh ODHA. Mereka butuh diperhatikan dan juga dirawat. Mereka
akan terpukul kalau orang menjauhi mereka. Bahkan itu akan mempercepat perkembangan penyakit itu
dalam tubuhnya sehingga mereka meninggal dengan cepat. Kita tentu saja tidak ingin mengalami hal itu,
baik di keluarga, teman maupun orang yang kita sayangi pasti tidak mau. Bisakah terbayang dalam
pikiran kita seandainya posisi mereka ada pada diri kita ataupun orang yang kita sayangi...??? Tentu kita
akan sangat butuh perhatian dan dukungan dari orang lain supaya sembuh. Sama juga seperti mereka
menginginkan hal itu terjadi dalam mereka.
Maka dari itu sebagai remaja Indonesia, kita harus gencar-gencarnya melakukan kampanye AIDS kepada
seluruh lapisan masyarakat agar mereka mengerti dan mengenal penyakit HIV/AIDS serta tidak memiliki
salah pengertian mengenai HIV/AIDS kedepannya. Supaya masyarakat mampu melakukan sosialisasi
juga kepada orang lain yang belum mengenal dan mengetahui lebih lanjut mengenai HIV/AIDS.
Pengertian Virus dan Ciri-Ciri Virus Dalam Ilmu Biologi| Materi kali ini seputar virus yang
disatukan dengan pengertian virus dan ciri-ciri virus. Teman-teman pasti pernah mendengar kata
"virus", Dalam Pengertian virus secara umum adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Menurut para ahli biologi virus adalah peralihan antara
makhluk hidup dan benda mati. Virus dikatakan peralihan karna virus mempunyai ciri-ciri
seperti makhluk hidup yaitu dengan mempunyai DNA dan mampu berkembang biak pada sel
hidup serta mempunyai ciri-ciri benda mati yaitu tidak mempunyai protoplasma dan mampu
dikristalkan.
Virus dalam bereproduksi dengan memerlukan sel inang, sehingga virus bersifat parasit obligasi.
Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) yang diselubungi oleh
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein. Pengertian virus secara etimologi adalah
kata virus berasal dari bahasa latin yaitu virion yang artinya "racun". Virus merupakan
organisme subseluler karna ukurannya yang sangat kecil, dimana virus hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Virus berukuran lebih kecil dari pada bakteri.
Penemu-Penemu Virus - Para penemun virus yang kini menjadi secara bagi penemuan virus
adalah seperti D.Iwanoski (1892) menemukan virus pada tanaman bakau, lalu berlanjut dengan
M. Bejentrick (1898), dan Loffern dan Frooch (1897) yang menemukan dan memisahkan virus
penyebab penyakit pada mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) yang berhasil
menemukan virus penyebab kuning atau yellow ever, Twort dan Herelle (1917) yang
menemukan bakteriofag, Wendel M Stanley (1935) yang berhasil mengkristalkan virus mosaik
yang ada pada tembakau. Hal ini membuat perkembangan virus semakin berkembang sehingga
melahirkan cabang ilmu biologi yang mempelajari virus yang disebut dengan virology.
Pengertian Virus
Dalam artikel kali ini mimin akan membahas mengenai virus. Mungkin anda sudah tidak asing
lagi dengan kata virus. Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun . Virus sendiri
sering dikaitkan dengan kuman-kuman yang parasit (merugikan). Secara umum virus adalah
organisme yang sangat kecil (mikroskopik) yang menginfeksi organisme hidup lainnya.
Menurut ilmu biologi virus adalah makhluk mikroskopis yang merupakan peralihan
antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
10 Ciri-ciri Virus
1. Kepala Virus
Di dalam kepala virus terdapat DNA dan RNA yang terlindungi oleh kapsid.
2. Kapsid
Kapsid adalah lapisan pembungkus DNA atau RNA yang terdapat pada tubuh virus. Kapsid terdiri
dari rangkaian kapsomer. Kapsid berfungsi untuk memberi bentuk virus dan melindungi virus
dari berbagai kondisi lingkungan.
3. Virion
Virion adalah isi tubuh di daam virus. Virion terdiri dari asam nukleat (DNA dan RNA)
4. Ekor
Serabut ekor yang tedapat pada virus berfungsi menempelkan virus pada sel inangnya.
Virus merupakan makhluk hidup mikropkopis yang bersifat parasit, sehingga dalam ilmu biologi
penelitian tentang virus terus selalu dilakukan untuk menemukan vaksin vaksin yang tepat untuk
mencegah perkembangan virus yang menginveksi makhluk hidup.
Dasar Pengelompokkan Virus
loading...
a. Virus DNA
b. Virus RNA
Picornaviridae, contohnya virus polio dan virus hepatitis A
Caliciviridae, contohnya virus hepatitis D
Togaviridae, contohnya virus rubella
Filoviridae, contohnya virus ebola
Coronaviridae, contohnya virus flu burung
Paramyxoviruidae, contohnya virus gondong (parotitis) dan virus campak
Retroviridae contohnya virus HIV 1
Rhabdoviridae, contohnya virus rabies
Orthomyxoviridae, contohnya virus influenza
Virus yang memiliki selubung (envelope virus), contohnya herpesvirus, coronavirus, dan
orthomuxovirus
Virus yang tidak memiliki selubung, contohnya reovirus, papovirus, dan adenovirus
Virus diklasifikasikan berdasarkan:
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri.
Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa
bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa
gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup. Pada
virus T4 asam nukleatnya adalah DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus
penyebab AIDS, polio, dan flu, asam nukleatnya adalah RNA. Pada virus RNA, RNA
"baru" dibuat dengan cara menggandakan langsung RNA "lama" atau dengan lebih dulu
membentuk potongan DNA pelengkap. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh
ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal,
leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher
berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk
memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya. Contohnya: virus T (gambar 2)
b. Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan:
Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus
Vaccina, dan virus Influenza.
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran. Membran terdiri dari
dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein). Membran ini berfungsi sebagai struktur
yang pertama-tama berinteraksi. Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan
Orthomuxovirus.
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus,
Papovirus, dan Adenovirus.
4. Berdasarkan bentuk dasarnya virus diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Virus bentuk ikosahedral yaitu bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama
sisi dengan sumbu rotasi ganda.contoh virus polio dan adenovirus.
b. Virus bentuk helical yaitu menyerupai batang panjang ,nukleokapsid tidak kaku
,berbentuk heliks dan memiliki satu sumbu rotasi.contoh virus influenza dan TMV.
c. Virus bentuk kompleks yaitu struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lengkap
disbanding virus lain.contoh poxyvirus.