Anda di halaman 1dari 5

Mengabstrakkan Edukasi Farik :

Terhadap Bimbingan Remaja Sadar Bahaya HIV/AIDS


Bagi Masa Depan

SMK Plus Nahdlatul Ulama’ Sidoarjo

Oleh :

Tim Skanusda 7

1. Putri Diah Puspitasari


2. Raissa Syahira Rachma
3. Vinanda Unzila Ilmiah
HIV/AIDS tentu sudah sering terdengar di telinga kita, sebelumnya apa sih
HIV/AIDS itu? HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang system
kekebalan tubuh sehingga daya tubuh semakin melemah dan rentan terserang
berbagai macam penyakit. HIV yang tidak ditangani secara cepat dan tepat akan
berkembang menjadi AIDS (Acquirred Immune Deficiency Syndrome)
merupakan stadium akhir dari infeksi HIV dan tubuh sudah tidak mampu
melawan infeksi yang ditimbulkan.

Di generasi sekarang, banyak sekali remaja yang terjangkit oleh virus satu
ini, apalagi saat ini sedang marak yang namanya seks bebas. Minim remaja yang
mengerti dengan fungsi dari alat reproduksinya, HIV/AIDS seolah hanya menjadi
kumbang lewat sekilas, padahal sekali virus ini menjangkit, kemungkinan untuk
tersembuhkan sangatlah kecil, tidak jarang dengan nol kemungkinan. Diketahui
HIV/AIDS belum memiliki obat penyembuh untuk penderitanya, hanya saja
terdapat obat jenis Antiretrovila (ARV) yaitu Dolutegravir yang berguna sebagai
penghambat infeksi yang terus memburuk dan dapat mengurangi resiko
HIV/AIDS. Banyaknya kasus HIV/AIDS di kalangan remaja tak luput dari
kurangnya pendidikan dasar tentang fungsi alat reproduksi dan bahaya
penyalahgunaan nya. Pemikiran masyarakat yang menyepelekan dan minim
literasi, membuat pemahaman tentang alat reproduksi dianggap tabu dan asing di
kalangan remaja, hal yang bisa kita lakukan adalah mencegahnya. Lalu,
bagaimanakah cara mencegah HIV/AIDS ini?

Di Indonesia kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan tiap tahunnya.


Pertahun 2017 sebanyak 87.453 jiwa yang terjangkit virus ini. Provinsi yang
memiliki prevalensi cukup tinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Jawa
Barat, dan Jawa Tengah, serta Bali. Pertengahan tahun 2022 ini, beredar kasus
penularan HIV/AIDS dengan angka yang fantastis , terjadi di salah satu kota di
Indonesia dengan angka 223 kasus. Hingga Juni 2022, di Indonesia terdapat
519.158 orang, dengan kasus terbesar sebanyak 90.956 kasus di DKI Jakarta
menempati peringkat pertama, dan di peringkat kedua adalah Jawa Timur dengan
78.238 kasus. Dengan penderita terbanyak dari kalangan remaja.
Tidak sedikit remaja yang buta akan bahaya virus HIV/AIDS jika mereka
melakukan seks bebas. Hal ini menunjukkan minimnya tingkat pengetahuan
tentang HIV/AIDS yang diterima oleh para kalangan remaja. Salah satu
pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan edukasi tentang
pengetahuan terhadap HIV/AIDS dan potensi-potensi yang akan terjadi saat
HIV/AIDS menyerang.

Bicara tentang remaja dan pengetahuan, tak akan ada habisnya


pembahasan yang bisa dibicarakan. Lalu, apa yang dimaksud dengan remaja?
Remaja adalah masa mencari apa itu jati diri dengan rasa ingin tau yang besar dan
tak takut untuk coba-coba, terutama dengan perasaan seksual yang di rasakan. Jika
hal ini tidak didasari dengan pengetahuan pondasi untuk menguatkan batasan-
batasan dalam ingin tau, tidak memahami bagaimana fungsi seksual dan akibat
nya, maka hasil akhir yang didapat adalah ketidakmampuan otak bekerja sesuai
dengan umur, bahkan tak jarang remaja yang melakukan seks bebas dengan
menyewa PSK yang tentu saja sering berganti pasangan, menjadi potensi
penularan HIV/AIDS dan awal mula timbulnya infeksi menular seksual.
Bagaimanakah implementasi dan intervensi yang dapat dilakukan?

Awal dari sebuah penerapan dan perencanaan dimulai dari hal yang
mendasar. Di jaman sekarang, banyak sekali remaja yang kurang tertarik dengan
edukasi apalagi mengikuti kegiatan edukasi di bidang HIV/AIDS, hal ini
membuat banyak kalangan muda menyepelekan ilmu penting dan berpengaruh di
kehidupan masa depan. Implementasi yang dapat dilakukan untuk menarik minat
para remaja adalah dengan menyampaikan edukasi disampingi dengan kreativitas,
hal ini dapat dilakukan karena dianggap lebih efektif dan mudah dicerna daripada
edukasi biasa. Contoh kreativititas yang dapat diterapkan adalah belajar sambil
diselingi dengan permainan, akan membuat kerja otak kanan dan kiri bekerja
seimbang, belajar sambil menonton animasi mengenai materi edukasi yang akan
disampaikan membuat otak lebih mudah menyerap topik-topik inti yang
disampaikan, belajar di tongkrongan, dengan beradaptasi menyesuaikan dengan
kesukaan remaja gen z yaitu nongkrong, ide ini bisa menjadi edukasi yang
antimainstream dan mungkin harus dicoba.

Dari beberapa kreativias edukasi ini, dapat memutus rantai penularan


penyebaran HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan dapat
menyelamatkan remaja dari rusaknya masa depan. Memberikan wadah positif
untuk menunjang potensi kemampuan remaja, mampu mengurangi hal negatif
yang akan merugikan diri sendiri dan masa depan. Dengan memberikan informasi
dan edukasi yang dapat diterima oleh kalangan remaja, penularan rantai
HIV/AIDS dapat dipotong dan perlahan akan mengurangi angka kenaikan kasus
penyebaran HIV/AIDS. Tidak mencoba hal negative bukan berarti tidak gaul dan
keren bukan. Melakukan kegiatan bermanfaat tanpa membuat masa depan
berharga kita hilang. Proteksi diri dari hal-hal yang merugikan akan mengantarkan
menuju masa depan yang indah. Masa depan cerah dengan terbimbingnya masa
remaja. Kembangkan potensi positif yang dimiliki dan buat kreativitas edukasi
yang menyenangkan dan seru. Jauhkan diri dari HIV/AIDS dan IMS dengan
potensi positif yang berguna untuk masa depan tanpa merusak masa remaja yang
indah. Demi Kesehatan bangsa, stop penularan HIV/AIDS, ubah dengan hal
positif di sekitar. Lindungi diri demi generasi bangsa yang berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Hellosehat.com (30 Mei 2022) Pentingnya Edukasi Seksual dan Potensi


HIV/AIDS pada Remaja . Diakses Pada 10 November 2022 pukul 08.50 WIB

Kompas.com (18 Juli 2019) Remaja Indonesia Masih Takut Bicara Edukasi
Seksual dengan Orang Tua. Diakses pada 11 November 2022 pukul 10.46 WIB

Kompas.com (15 November 2021) Apakah Orang Yang Terkena HIV bisa
Sembuh. Diakses pada 11 November 2022 pukul 15.05 WIB

Anda mungkin juga menyukai