Dewasa ini permasalahan mendasar yang dialami remaja, selain masalah pendidikan adalah
masalah narkoba dan pergaulan bebas. Permasalahan lain yang dihadapi remaja adalah ketakutan
terhadap penularan HIV/AIDS. Rata-rata setiap harinya terdapat 14 ribu orang terinfeksi, sebagian
adalah usia remaja antara 15-29 tahun. Bila melihat laporan kasus AIDS menurut kelompok umur
lebih detail, maka kasus AIDS pada kelompok usia 15-29 tahun ini mencapai 50.5%.
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang melemahkan kekebalan
tubuh. Sedangkan AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu sekumpulan
gejala yang timbul akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi virus HIV.
Metode penularan HIV/AIDS itu sendiri yaitu dari cairan kelamin, darah dan ASI. Sedangkan
cara penularannya dapat melalui hub.sex, transfusi darah, transplantasi organ, penggunaan jarum
suntik, dan dari ibu ke bayinya. Dikalangan remaja kasus HIV/AIDS ini paling banyak terjadi karena
hubungan seksual yang tidak sehat dan penyalahgunaan narkoba terutama yang menggunakan
jarum suntik. Apalagi sekarang ini semakin banyak remaja dibawah 18 tahun yang sudah melakukan
hubungan seksual dengan pasangan seusianya.
Rentannya remaja terhadap HIV/AIDS ini penyebabnya adalah kurangnya pengawasan orang
tua terhadap pergaulan anaknya, pengaruh buruk dari teman-teman sebaya, kurangnya informasi
mengenai perilaku seks, ataupun HIV/AIDS, kurangnya pendidikan agama, budaya dan moralitas.
Kita tahu bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membunuh virus HIV/AIDS,
yang ada hanya ARV (Anti Retro Virus) yang memperlambat kerja virusnya saja. Satu-satunya cara
agar tidak terkena HIV/AIDS adalah dengan pencegahan. Caranya yaitu ABCDE
Pendidikan ini dapat dilakukan dengan kegiatan Kampanye HIV/AIDS pada kaum muda usia
15-24 tahun dengan tujuan meningkatkan pemahaman kaum muda terhadap HIV/AIDS, cara
penularan dan cara apa saja yang tidak menularkan, serta apa saja yang dapat dilakukan untuk
mencegah penularannya.
Dan satu hal yang harus diingat “jauhi virusnya, bukan orangnya”, jadi ketik kita tahu ada penderita
HIV/AIDS di sekitar kita, hal yang kita lakukan adalah bukan mengucilkannya atau menjauhi orang
tersebut, tapi rangkul dia, beri semangat agar dia tetap semangat menjalani kehidupan ini, dan yang
perlu diperhatikan adalah pencegahan agar kita tertular oleh virusnya.
Jadi, kita sebagai kaum muda, remaja Indonesia generasi berencana harus mampu berperilaku
sehat, jauhi seks bebas, jauhi narkoba agar kita terhindar dari ancaman HIV/AIDS “no free sex and
no drugs can save you from HIV/AIDS”. Setuju teman-teman??.......