Anda di halaman 1dari 3

A.

Informasi dasar tentang IMS


Apakah IMS itu?
IMS(Infeksi Menular Seksual) juga dikenal dengan istilah penyakit kelamin. IMS biasanya ditularkan melalui hubungan seksual (vaginal, anal/lewat anus dan oral/dengan mulut). Beberapa IMS yang dikenal adalah : HIV/AIDS Hepatitis B dan C/Sakit Kuning Sifilis/Raja Singa Gonore/Kencing Nanah Klamidia Herpes Jengger Ayam Kutu Bayur

Bagaimana Penularan IMS?


IMS menular melalui: Hubungan seks tanpa kondom. Penggunaan jarum suntik Napza bekas secara bergantian

Apa Saja Gejala IMS?


IMS seringkali tidak menunjukkan gejala terutama pada perempuan. Jika bergejala, yang kemungkinan akan muncul adalah: Keputihan yang berbau dan disertai gatal. Muncul benjolan, bintil atau luka disekitar kelamin. Gatal, sakit atau rasa panas di sekitar kelamin. Keluar nanah dari penis dan sakit pada saat kencing Sakit di bagian dalam vagina saat berhubungan seks. Bengkak di pangkal paha. Pendarahan pada alat kelamin.
Beberapa jenis IMS tidak memiliki tanda ataupun gejala. Walaupun pasangan kita kelihatan sehat, bisa saja dia sudah terkena IMS.

Bagaimana Kita Melindungi Diri dari IMS?


Setia dengan satu pasangan seks. Kalau tidak bisa setia, selalu pakai kondom setiap berhubungan seks. Kalau sedang hamil, periksa IMS ke klinik atau rumah sakit. Jangan melakukan hubungan seks dalam keadaan high atau mabuk. Tidak memakai jarum suntik bekas secara bergantian.

Kalau Terlanjur Kena, Harus Bagaimana?


Segera ke dokter untuk diperiksa dan diobati. Jangan diobati sendiri. Jangan minum antibiotik tanpa resep dokter. Habiskan obat yang diberikan dokter.

Selalu gunakan kondom saat berhubungan seks selama masih dalam pengobatan.

Siapa saja yang bisa Terinfeksi IMS?


Siapa saja dapat terinfeksi IMS. Tidak memandang usia, pekerjaan, suku atau jenis kelamin sepanjang dia melakukan hubungan seks berisiko.

Apa yang Terjadi Kalau IMS Tidak Diobati?


Lebih mudah terinfeksi HIV. Berisiko terjadi kemandulan. Berisiko keguguran. Berisiko menularkan IMS pada janin yang dikandung. Berisiko terjadi kerusakan otak hingga berakibat pada kematian.

Apa hubungan IMS dan HIV?


HIV-AIDS termasuk salah satu IMS karena ditularkan melalui hubungan seksual. Luka karena IMS bisa menjadi pintu masuk HIV. Orang yang pernah terkena IMS sebaiknya mengikuti Tes HIV.

B. Peningkatan Pengetahuan komprehensif


Di dalam target MDGs, penanggulangan HIV/AIDS menjadi salah satu agenda penting di samping Malaria dan penyakit menular lainnya. Oleh karenanya dalam Roadmap Reformasi Kesehatan Masyarakat, HIV/AIDS terpilih menjadi salah satu area perubahan yang mendapat perhatian pula. Pengendalian HIV/AIDS dalam MDGs memiliki target yakni mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya kasus baru pada tahun 2015, dengan indikator sebagai berikut: 1. Prevalensi HIV <0,5% pada mereka yang berumur 15-24 tahun. 2. Penggunaan kondom pada hubungan seksual berisiko pada mereka yang berumur 15 24 tahun sebesar 50%. 3. Proporsi pada mereka yang berumur 1524 tahun yang mempunyai pengetahuan yang komprehensif dan benar tentang HIV dan AIDS yaitu sebesar 95%. 4. Proporsi orang dengan HIV lanjut yang akses terhadap pengobatan Anti Retroviral Virus (ARV) yaitu 80%. Dengan demikian, pengetahuan komprehensif dan benar tentang HIV dan AIDS pada seluruh anggota masyarakat di atas 15 tahun menjadi salah satu indikator penting. Dengan memberikan informasi yang benar mengenai HIV dan AIDS seperti dipaparkan dalam Bab 2 di atas, maka anggota masyarakat dimaksud diharapkan dapat menjawab pertanyaanpertanyaan sebagai berikut: 1. Bisakah seseorang mengurangi risiko tertular HIV dengan caramenggunakan kondom dengan benar setiap kali melakukan hubungan seks? 2. Apakah dengan saling setia pada pasangan dapat mengurangi risiko tertular HIV? 3. Bisakah seseorang tertular HIV dengan caramenggunakan alat makan? 4. Bisakah seseorang tertular virus HIV melalui gigitan nyamuk/serangga?

5. Dapatkah anda mengetahui seseorang sudah terinfeksi HIV hanya dengan melihatnya? Di samping pemahaman atas pengetahuan komprehensif, masyarakat diharapkan juga mengenali Stigma dan Diskriminasi yg ada di masyarakat, serta bagaimana cara menguranginya.

Anda mungkin juga menyukai