Anda di halaman 1dari 8

KEBIJAKAN PUBLIK

PENANGGULANGAN
IMS DAN HIV-AIDS
Deden Wibawa, SS.
Direktur Kampoengbelajar Foundation
HIV-AIDS Di Indonesia

2013
Permenkes 21/2013
2006
Perpres 75/2006
1994
Kepres 36/1994
1987
Kasus Pertama
Pertibangan Kebijakan
Apa saja yang diatur dalam kebijakan-kebijakan ini ?

Bagaimana situasi epidemi HIV terkini ?

Siapa pelaksananya, dan pendukung dananya ?

Bagaimana integrasi dengan kebijakan lain yang ada ?


Kebijakan Nasional
Peraturan Presiden 75 Tahun 2006 Tentang KPA

Peraturan Menteri Dalam Negeri 20 Tahun 2007


Tentang Pedoman Umum KPA dan Pemberdayaan
Masyarakat di Daerah

Peraturan Menteri Kesehatan 21 Tahun 2013 Tentang


Penanggulangan HIV-AIDS.

Kepmenakertrans 68 /MEN/Tahun 2005 Tentang


Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja.
Prinsip Kebijakan Nasional
Mencegah dan mengurangi penularan HIV,
meningkatkan kualitas hidup ODHA serta mengurangi
dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada
individu, keluarga dan masyarakat.
Kebijakan Program Nasional
Sebagian besar kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok
perilaku risiko tinggi yang merupakan kelompok yang
dimarjinalkan, maka program-program pencegahan dan
pengendalian HIV dan AIDS memerlukan pertimbangan
keagamaan, adat-istiadat dan norma-norma masyarakat yang
berlaku di samping pertimbangan kesehatan.

Penularan dan penyebaran HIV dan AIDS sangat


berhubungan dengan perilaku berisiko, oleh karena itu
pengendalian harus memperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku tersebut.
Kebijakan Umum Sektor Kesehatan

Upaya pencegahan yang efektif termasuk penggunaan kondom 100% pada


setiap hubungan seks berisiko, semata-mata hanya untuk memutus rantai 9
penularan HIV.

Upaya pengendalian HIV dan AIDS merupakan upaya-upaya terpadu dari


peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, pengobatan dan
perawatan berdasarkan data dan fakta ilmiah serta dukungan terhadap
ODHA.

Upaya pengendalian HIV dan AIDS diselenggarakan oleh masyarakat,


pemerintah, dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Masyarakat dan LSM
menjadi pelaku utama sedangkan pemerintah berkewajiban mengarahkan,
membimbing dan menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya
upaya pengendalian HIV dan AIDS.

Upaya pengendalian HIV dan AIDS diutamakan pada kelompok masyarakat


berperilaku risiko tinggi tetapi harus pula memperhatikan kelompok
masyarakat yang rentan, termasuk yang berkaitan dengan pekerjaannya dan
kelompok marjinal terhadap penularan HIV and AIDS.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai