dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang
dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai
penyakit. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius
yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir
dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya.
Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk
memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup
penderita HIV (ODHA).
Bahaya besar penyakit HIV/AIDS adalah virus HIV ini mudah menular dan mematikan,
biasanya menyerang pada anak muda, kelompok resiko tingginya yaitu homoseksual,
heteroseksual, promiskuitas (Perkawinan lebih dari satu), penggunaan jarum suntik pecandu
narkotik dan free sex serta orang-orang yang mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama,
bisa menjadikan seseorang menjadi tidak bemoral, tuna susila, pecandu narkoba, dan paling
parahnya yaitu bisa mengakibatkan seseorang bunuh diri entah karena depresi, tidak ada
semangat hidup ataupun hilan kepercayaan diri.
Penularan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, yaitu melalui:
a) Hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV. Hubungan seksual ini
bisa homoseksual maupun heteroseksual.
b) Alat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar
oleh HIV. Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama sama oleh para
pecandu narkotika akan mudah menularkan HIV diantara mereka bila salah satu
diantaranya seorang pengidap HIV.
c) Ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya
Pencegahan penularan virus HIV melalui hubungan seksual dapat dilakukan dengan upaya:
2) Penggunaan produk darah dan plasma Sama halnya dengan darah yang
digunakan untuk transfusi, maka terhadap produk darah dan plasma
(cairan darah) harus dipastikan tidak tercemar HIV
3) Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit
Penggunaan alat-alat seperti, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk
tindik, perlu memperhatikan masalah sterilisasinya.
Apabila seorang wanita berstatus positif HIV, maka hal hal berikutlah yang bisa mencegah
penularan HIV terhadap anak
1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Apabila seorang wanita berstatus positif HIV, maka metode kontrasepsi yang efektif haruslah
digunakan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Dengan demikian, risiko bayi
dikandung oleh ibu berstatus HIV pun dapat berkurang.
Pemeriksaan status HIV direkomendasikan pada setiap ibu hamil, bahkan jika
memungkinkan dilakukan juga pada wanita yang sedang merencanakan kehamilan.
Terapi dengan obat antiretroviral (ARV) bertujuan untuk menjaga kondisi ibu hamil dengan
HIV, serta untuk mencegah penularan kepada bayi yang dikandungnya.
ASI merupakan salah satu cairan tubuh yang dapat membawa virus HIV. Oleh sebab itu,
seorang ibu yang mengidap HIV tidak disarankan untuk menyusui bayinya. Sebagai gantinya,
bayi bisa mendapatkan nutrisi dari susu formula, yang disesuaikan dengan kondisi bayi.