Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Ayu Paramita Jayanti

Kelas : XI MIPA 2
No : 15

UKBM HIV/AIDS
KEGIATAN BELAJAR 1
AYO BERLATIH
1. Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) yang menyerang sistem
imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Seseorang yang terinfeksi penyakit ini, sistem
kekebalan tubuhnya akan semakin menurun. Dalam kurun waktu 5-7 tahun penderita
nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala. Fase selanjutnya AIDS baru
dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuhnya sangat berkurang dan timbul penyakit seperti
TBC, pneumonia, herpes.
2. Presentasi

KEGIATAN BELAJAR 2
AYO BERLATIH
1. Cara penularan HIV/AIDS adalah sebagai berikut.
1) Hubungan Seks
Penularan dengan melakukan hubungan seksual dapat terjadi dari pria ke wanita atau
sebaliknya, serta pada sesama jenis kelamin melalui hubungan seksual yang berisiko.
Penularan HIV dapat terjadi saat hubungan seks melalui vagina, anal, maupun seks oral
dengan pasangan yang terinfeksi HIV.
2) Penggunaan Jarus Suntik
HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang
terinfeksi. Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas, membuat
seseorang memiliki risiko sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.
3) Ibu Menyusui
Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko tinggi untuk
menularkan HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat
dilakukan pemeriksaan dan pengobatan HIV selama kehamilan, guna menurunkan
risiko penularan HIV pada bayi.
4) Transfusi Darah
Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa disebabkan oleh transfusi darah.
Namun, kejadian ini semakin jarang terjadi karena kini diterapkan uji kelayakan donor,
termasuk donor darah, organ ataupun donor jaringan tubuh. Dengan pengujian yang
layak, penerima donor darah memiliki risiko yang rendah untuk terinfeksi HIV.
2. Presentasi
KEGIATAN BELAJAR 3
AYO BERLATIH
1. Cara pencegahan HIV/AIDS adalah sebagai berikut.
1) Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks
Jika Anda tidak mengetahui status HIV pasangan Anda, gunakan kondom setiap kali
Anda melakukan hubungan seks vaginal, anal maupun oral. Untuk wanita, bisa
menggunakan kondom wanita.
2) Hindari perilaku seksual berisiko
Seks anal adalah aktivitas seks yang memiliki risiko tertinggi dalam penularan HIV.
Baik pelaku maupun penerima seks anal berisiko untuk tertular HIV, namun penerima
seks anal memiliki risiko tertular lebih tinggi. Karena itu disarankan untuk melakukan
hubungan seks yang aman, serta gunakan kondom untuk mencegah penularan HIV.
3) Hindari penggunaan jarum bekas
Hindari penggunaan jarum bekas saat menyuntikkan obat. Penularan HIV melalui tato
dan tindik juga berisiko terjadi jika memakai jarum tato yang tidak disterilisasi dengan
baik atau menggunakan tinta tato yang terkontaminasi. Sebelum melakukan tato atau
tindik, pastikan jarum steril.
4) Pre-exposure prophylaxis (PrEP)
PrEP merupakan metode pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi antiretroviral bagi
mereka yang berisiko tinggi tertular HIV, yaitu mereka yang memiliki lebih dari satu
pasangan seksual, memiliki pasangan dengan HIV positif, menggunakan jarum suntik
yang berisiko dalam 6 bulan terakhir, atau mereka yang sering berhubungan seksual
tanpa pengaman.
2. Presentasi

PENUTUP
TABEL REFLEKSI
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Andadapat menjelaskan tentang bahaya HIV/AIDS?
2. Apakah Anda dapat menganalisis tentang cara penularan HIV/AIDS?
3. Apakah Anda dapat menganalisis tentang cara mencegah HIV/AIDS?

Anda mungkin juga menyukai