Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ngakan Made Diva Anangga Abirama

No : 29

Kls : XI IPS 1

Tugas PJOK

Menganalisis bahaya, cara penularan dan cara mencegah HIV AIDS.

Waktu: Jumat, 16 Oktober 2020

Tujuan pengamatan:

Mengetahui bahaya HIV AIDS

Mengetahui cara penularan HIV AIDS

Mengetahui cara mencegah HIV AIDS

Pengamat: Dewa Gede Dwi Wira Satya

Hasil:

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan
menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Penyakit ini belum ada obatnya.

Cara penularan HIV AIDS

1. Hubungan seks

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, baik itu melalui vagina, anal,
maupun seks oral. Selain itu seseorang yang suka berganti-ganti pasangan seksual juga lebih berisiko
untuk terkena HIV.

2. Penggunaan jarum suntik

HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah orang yang terinfeksi HIV.
Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas membuat seseorang berisiko
sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.

3. Kehamilan, persalinan atau menyusui

Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko tinggi untuk menularkan
HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda adalah penderita HIV yang
tengah hamil agar risiko penularan HIV pada bayi bisa ditekan.

4. Transfusi darah

Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa terjadi melalui transfusi darah. Namun, kejadian ini
semakin jarang terjadi karena adanya penerapan uji kelayakan donor, termasuk donor darah, organ
ataupun donor jaringan tubuh. Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah memiliki risiko
yang rendah untuk terinfeksi HIV.

Mencegah Penularan HIV

1. Gunakan pengaman setiap kali berhubungan seks


Jika Anda tidak mengetahui status HIV pasangan Anda, gunakanlah pengaman setiap kali Anda
melakukan hubungan seks vaginal, anal maupun oral.

2. Hindari perilaku seksual yang berisiko

Seks anal adalah aktivitas seks yang memiliki risiko tertinggi dalam penularan HIV. Pelaku maupun
penerima seks anal sama-sama berisiko untuk tertular HIV, hanya saja penerima seks anal berisiko
lebih tinggi. Karena itu, disarankan untuk melakukan hubungan seks yang aman, serta gunakan
kondom untuk mencegah penularan HIV.

3. Hindari penggunaan jarum bekas

Hindari penggunaan jarum bekas saat menyuntikkan obat. Penularan HIV melalui tato dan tindik
juga berisiko terjadi jika memakai jarum tato yang tidak disterilisasi dengan baik atau menggunakan
tinta tato yang terkontaminasi. Sebelum melakukan tato atau tindik, pastikan jarum masih steril.

4. Lakukan pre-exposure prophylaxis (PrEP)

PrEP merupakan metode pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi antiretroviral bagi mereka
yang berisiko tinggi tertular HIV, yaitu:

Yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

Yang memiliki pasangan dengan HIV positif.

Pengguna jarum suntik yang berisiko dalam 6 bulan terakhir, atau mereka yang sering berhubungan
seksual tanpa pengaman.

Kesimpulan

HIV AIDS adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan. Penularannya sangat lah mudah seperti,
melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan, menggunakan jarum suntik bekas.
Cara pencegahan penularan HIV AIDS adalah tidak berhubungan seks dengan pasangan yang
berbeda dan pakailah pengaman jika ingin berhubungan seks, jangan menggunakan jarum bekas,
dan terapkan (PrEP). Karena penyakit ini belum ada obatnya.

Anda mungkin juga menyukai