Nim : 2019071014030
Kelas :F
Mata Kulia : Etmografi Papua
UJIAN MID
Gejala HIV
Jangan berasumsi bahwa seseorang yang tidak memiliki gejala pasti
tidak memiliki HIV. Dalam banyak kasus, orang yang terinfeksi HIV
kerap tidak menyadari bahwa dirinya sudah terjangkit selama
bertahun-tahun karena tidak merasakan gejala apa pun.
Meski tidak selalu menunjukkan gejala, penyakit ini sebenarnya
memiliki tanda atau ciri khas yang mirip ketika Anda mau sakit flu,
misalnya:
➢ Badan pegal-pegal
➢ Demam
➢ Badan lemas dan tidak bertenaga
➢ Sakit tenggorokan
➢ Ada luka di sekitar mulut yang mirip sariawan
➢ Ruam kemerahan di kulit tapi tidak terasa gatal
➢ Diare
➢ Kelenjar getah bening bengkak
➢ Sering keringatan, terutama di malam hari
Gejala AIDS
Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dengan menghancurkan
sel CD4 (sel T). Sel CD4 sendiri merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh yang secara spefisik berperan untuk melawan
infeksi.
Nah, ketika HIV sudah berkembang menjadi AIDS, jumlah sel T akan
menurun sangat drastis. Akibatnya, tubuh Anda akan lebih mudah
sakit terserang infeksi bahkan untuk infeksi yang biasanya tidak
membuat Anda sakit.
Foto Rontgen
CT scan
Tes kulit Mantoux atau Tuberculin skin test
Tes Darah IGRA (interferon gamma release assay).
Tugas Diare dan Gula Darah
1. Diare
Diare menyerang warga di distrik ini karena tercemarnya kolam-kolam
tempat penampungan air. Kolam-kolam yang ada terkontaminasi berbagai
kotoran manusia dan hewan ternak.
Kepala kampung dan kepala distrik tak ada di tempat, sehingga laporan
terkait kejadian tersebut terlambat disampaikan hingga ke Kota Tiom,
ibukota Kabupaten Lanny Jaya.
Selain 37 orang meninggal dunia, akibat kejadian itu, empat warga lain masih
dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tiom. Karena diare yang diderita,
mereka terus menerus kekurangan cairan tubuh.
"Kejadian ini sebenarnya sudah terjadi sejak Januari sampai April 2017 ini,"
kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait, Rabu, 26
April 2017.
Sohilat tak memungkiri warga di sana tak hidup sehat. Hal itu terlihat dari
sumber air mereka di kolam penampungan tercemar kotoran.
"Penyakit diare diderita karena kurangnya masyarakat hidup sehat. Selama
ini, masyarakat terbiasa mengambil air dari kolam itu dan diminum
langsung," ucap dia.
Pemkab Lanny Jaya setempat juga sudah mengantisipasi warga langsung
minum di air yang tercemar. Salah satunya memberi panci kepada warga
setempat untuk memasak air.
"Kami juga mengirimkan dua dokter umum dan tiga perawat untuk
melakukan pengobatan di lokasi kejadian. Mereka akan ditempatkan di sana
hingga waktu yang belum ditentukan," katanya.
Untuk mencari tahu soal kondisi air, Pemkab Lanny Jaya telah membawa
sampel air kolam ke Jayapura untuk diteliti.
Adapun Pemkab Lanny Jaya juga sudah memeriksa 700 orang di empat
kampung, yakni Kampung Tinggira, Indawa, Eyuni, dan Hunia. Selain
diperiksa, mereka juga sudah diberikan obat pencegahan diare.
Untuk mencegah diare meluas ke daerah lain, Pemkab Lanny Jaya juga
meminta bantuan tenaga medis dan obat-obatan yang persediaannya sudah
menipis.
Pengobatan alami juga kadang lebih dicari karena efek sampingnya dipercaya
lebih sedikit bila dibandingkan dengan obat kimia. Selain itu, sebagian besar
bahan alami ini tergolong aman digunakan untuk ibu hamil.
1. Air putih
Mengonsumsi cairan yang banyak bisa menjadi obat diare alami sekaligus
mencegah dehidrasi. Pelan-pelan tingkatkan porsi cairan yang Anda minum,
setidaknya 1 liter per jam selama 1-2 jam.
Meski termasuk cairan, alkohol dan kafein bukan obat alami untuk diare.
Keduanya mengandung kafein yang bisa membuat Anda buang air kecil lebih
sering sehingga bisa memperparah gejala diare.
Pencernaanmu bermasalah?
Daftar dan pelajari soal sakit perut di sini!
Nama Anda
Email Anda
3. Teh jahe
Jahe merupakan rempah yang telah banyak digunakan sebagai obat alami
untuk menangani rasa tak nyaman di bagian perut. Bersifat antiradang,
antinyeri, antibakteri, dan memiliki kandungan antioksidan, jahe bisa
menenangkan perut yang melilit akibat diare.
Sebuah penelitian pernah menunjukan bahwa zat yang dimiliki jahe dapat
bekerja untuk memblokir racun dari bakteri penyebab diare dalam perut.
Jahe juga bantu mencegah cairan menumpuk di dalam usus. Sehingga, rasa
mual, muntah, atau kejang perut berkurang ketika Anda mengonsumsinya.
Penelitian lainnya di tahun 2015 turut menunjukkan kemampuan jahe dalam
melawan listeria dan E.Coli dengan memperlambat pertumbuhan bakteri
tersebut.
Nah, untuk menggunakannya sebagai obat alami diare, Anda cukup
memotong jahe menjadi beberapa irisan dan merebusnya dengan air. Anda
juga bisa mencampurnya dengan teh, lemon, atau madu untuk menambah
cita rasa.
5. Lada putih
Anda memang pantang makan makanan yang pedas selama diare. Namun
jangan salah, lada putih ternyata berpotensi untuk dijadikan obat mencret
alami.
Lada putih adalah biji lada yang diolah saat kondisinya sudah matang
sempurna dan kemudian dikeringkan. Lada putih kering biasanya digunakan
untuk mengobati sakit perut, diare, dan kolera karena mengandung piperine.
Piperine dilaporkan dapat meredakan rasa sakit dan mengurangi peradangan
dalam tubuh.
Sebuah penelitian dalam The American Journal of Chinese Medicine
menemukan konsumsi biji lada putih yang disangrai secara drastis
mengurangi frekuensi kesakitan diare pada bayi dan anak di bawah 2,5 tahun.
Meski efeknya menggiurkan, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna
membuktikan apakah konsumsi lada putih benar-benar efektif untuk
mengatasi diare.
6. Cuka apel
Cuka apel terbuat dari ekstrak apel yang difermentasi. Fermentasi ini
menghasilkan senyawa pektin yang membantu pertumbuhan bakteri baik di
dalam usus. Keberadaan bakteri baik dapat melancarkan saluran dalam
sistem pencernaan serta mencegah peradangan yang biasa dialami saat
diare.
Cuka apel memiliki sifat antibiotik alami yang dapat menghancurkan bakteri
seperti E.Coli dan Salmonella. Karena alasan tersebut, cuka apel dirasa hanya
efektif untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sayangnya, lagi-lagi penelitian lanjutan masih sangat dibutuhkan. Pasalnya,
proses fermentasi apel juga menghasilkan asam asetat yang pada beberapa
orang justru dapat memperparah diare.
Gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan berbagai risiko penyakit.
Namun, kamu tidak perlu khawatir karena kamu bisa mengontrol kadar gula
darah normal. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti cara menurunkan
gula darah secara alami.
Kunci utamanya kamu harus menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Mulai
dari olahraga hingga diet yang bernutrisi. Walaupun butuh waktu dan tenaga,
ini merupakan cara yang tepat untuk menurunkan gula darah secara alami.
Makanan yang kaya akan serat yang dapat larut ini antara lain:
➢ Pir
➢ Ubi
➢ Apel
➢ Wortel
➢ Alpukat
➢ Brokoli
➢ Gandum (Oats)
➢ Kacang polong
➢ Buah citrus, termasuk limau, lemon, jeruk nipis, jeruk, dan jeruk bali
➢ Selain makanan ini, kamu pun tetap bisa menambah semua jenis serat
melalui perbanyak makan sayur, buah, dan kacang-kacangan.
Ini berarti sel dalam tubuh mereka menjadi “kebal” atau resisten terhadap
insulin yang dihasilkan pankreas. Alhasil, insulin tidak dapat efektif
melakukan fungsinya untuk memasukkan gula dari darah ke dalam sel. Pada
akhirnya, darah kamu jadi mengandung kelebihan gula.
Selain itu, menjaga berat badan ideal juga mencegah berbagai risiko penyakit
kritis. Mulai dari penyakit jantung, stroke, hingga tekanan darah tinggi.
5. Biasakan Berolahraga
Olahraga tidak hanya membantu kamu menjaga berat badan ideal, tapi juga
dapat menambah sensitivitas insulin. Artinya sel tubuh kamu bisa bekerja
lebih baik dalam mengoptimalkan gula berlebih yang ada dalam tubuh kamu.
Selain itu, olahraga juga mendorong otot kamu untuk bekerja. Artinya akan
lebih banyak gula yang terpakai untuk menjadi sumber energi dan membantu
kerja otot.
Jenis olahraga yang sesuai pun bisa berupa angkat beban, berjalan kaki, lari,
bersepeda, menari, mendaki gunung, berenang, dan seterusnya.
Namun, ada kalanya asupan karbo di tubuh kita terlebih. Otomatis jika ini
terjadi, gula dalam tubuh kita akan naik. Maka dari itu, menjaga asupan karbo
menjadi salah satu kunci penting dalam menurunkan kadar gula darah secara
alami.
Kamu bisa mulai dari kecil. Misalnya dengan tidak memakan cemilan berbasis
tepung atau gorengan. Atau memakan nasi merah daripada nasi putih.
Namun, pastikan pengolahan ikan pun sehat. Hindari ikan yang digoreng,
serta ikan yang mengandung banyak merkuri.
Hal ini berbahaya karena kadar gula cenderung tinggi ketika kamu baru
bangun. Pada umumnya, insulin bisa perlahan menurunkan kadar gula
menjadi normal. Namun, hal itu tidak bisa terjadi jika kamu kurang tidur.
Maka dari itu, pastikan kamu tidur yang cukup. Biasakan untuk mendapatkan
7-8 jam tidur setiap harinya. Jika tidak memungkinkan, kamu pun bisa
mengambil waktu untuk tidur siang sebagai pengganti jam tidur malam.
Hindari makan 1-2 kali dalam porsi besar. Sebaliknya, coba untuk bagi porsi
makanan kamu menjadi 5 kali sehari dengan porsi kecil. Namun, pastikan
makanannya tetap sehat ya!
Jika stres dibiarkan, maka tubuh pun akan secara otomatis beradaptasi
dengan bersiap-siap. Cara tubuh merespon stres adalah dengan menyimpan
cadangan energi yang lebih banyak. Cadangan ini biasanya berupa kandungan
lemak dan glukosa.
Maka dari itu, coba biasakan untuk kelola stres. Misalnya dengan menulis
jurnal, teknik pernapasan untuk menenangkan diri, meditasi, bahkan hingga
yoga.
Dengan begitu, kamu pun bisa menghindari risiko diabetes. Tidak hanya itu,
diabetes juga dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya, seperti:
➢ Gagal ginjal
➢ Serangan jantung
➢ Stroke
➢ Kerusakan pembuluh darah
➢ Kerusakan sistem saraf
➢ Gangguan penglihatan
➢ Amputasi akibat luka