dengan HIV/AIDS
KELOMPOK 1
Jusmianti Hijrawati Anugrah
Dini Aminarti Rosalina Luturmas
Linda Rumapassal Amalia Aksari
Nurul Fitrah T. Jeksen Elath
Esi Jonavia Uren Angel Batkunde
Pengertian
HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang
kekebalan tubuh seseorang dan menyebabkan tubuh menjadi lemah.
Seseorang yang menderita HIV tidak selalu berarti dia juga
menderita Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Perlu bertahun-
tahun untuk pengidap virus ini dapat berkembang menjadi AIDS. HIV/AIDS
tidak bisa disembuhkan. Namun, dengan obat yang tersedia saat ini seperti
obat antiretroviral, sangat mungkin untuk seseorang yang mengidap
penyakit ini memiliki hidup normal dengan kualitas hidup optimal.
Cara Penularan HIV/AIDS
Primer
Pencegahan primer dilakukan sebelum seseorang terinfeksi HIV. Hal ini diberikan
pada seseorang yang sehat secara fisik dan mental. Pencegahan ini tidak bersifat
terapeutik, tidak menggunakan tindakan yang terapeutik dan tidak menggunakan
identifikasi gejala penyakit. Pencegahan ini meliputi dua hal, yaitu:
a) Peningkatan kesehatan, misalnya: dengan pendidikan kesehatan reproduksi
tentang HIV/AIDS,standarisasi nutrisi, menghindari seks bebas screening, dan
sebagainya.
b) Perlindungan khusus, misalnya: imunisasi, kebersihan pribadi, atau pemakaian
kondom.
Lanjutan
Sekunder
Pencegahan sekunder berfokus pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
agar tidak mengalami komplikasi atau kondisi yang lebih buruk.
Pencegahan ini dilakukan melalui pembuatan diagnosa dan pemberian
intervensi yang tepat sehingga dapat mengurangi keparahan kondisi dan
memungkinkan ODHA tetap bertahan melawan penyakitnya. Pencegahan
sekunder terdiri dari teknik skrining dan pengobatan penyakit pada tahap
dini. Hal ini dilakukan dengan menghindarkan atau menunda keparahan
akibat yang ditimbulkan dari perkembangan penyakit atau meminimalkan
potensi tertularnya penyakit lain.
Lanjutan
Tersier
Pencegahan tersier dilakukan ketika seseorang teridentifikasi terinfeksi
HIV/AIDS dan mengalami ketidakmampuan permanen yang tidak dapat
disembuhkan. Pencegahan ini terdiri dari cara meminimalkan akibat
penyakit atau ketidakmampuan melalui intervensi yang bertujuan
mencegah komplikasi dan penurunan kesehatan. Kegiatan pencegahan
tersier ditujukan untuk melaksanakan rehabilitasi, dari pada pembuatan
diagnosa dan tindakan penyakit. Perawatan pada tingkat ini ditujukan untuk
membantu ODHA mencapai tingkat fungsi setinggi mungkin, sesuai dengan
keterbatasan yang ada akibat HIV/AIDS.
Lanjutan
Hal ini bisa dengan menggunakan prinsip ABCDE yang telah dibakukan
secara internasional sebagai cara efektif mencegah infeksi HIV/AIDS
lewat hubungan seksual. ABCDE ini meliputi:
a) A = abstinensia, tidak melakukan hubungan seks terutama seks berisiko
tinggi dan seks pranikah.
b) B = be faithful, bersikap saling setia dalam hubungan perkawinan atau
hubungan tetap.
c) C = condom, cegah penularan HIV dengan memakai kondom secara
benar dan konsisten untuk para penjaja seksual.
d) D = drugs, hindari pemakaian narkoba suntik.
e) E = equipment , jangan memakai alat suntik bergantian.
Lanjutan