Anda di halaman 1dari 11

PATOFISIOLOGI HIV/AIDS

&
PENATALAKSANAAN
HIV/AIDS
KELOMPOK
3 Risma Yuliana Pratiwi Napitupulu

Ayu Jahrotul Uyun

Taufik Hidayat
GEJALA
Stadium
HIV/AIDS
Stadium Stadium Stadium
Pertam Kedua Ketiga Keempat
a

Gejala Gejala
U t ama Minor
(Mayor)
CARA PENULARAN
HIV/AIDS Transmisi melalui kontak
seksual

Transmisi melalui darah


atau produk darah

Transmisi secara vertikal

Transmisi pada petugas


CARA
PENCEGAHA
N
HIV/AIDS dapat di cegah melalui beberapa hal, yaitu
serangkaian upaya yang sering di sebut Abstinance (A),
Be Faithfull (B), Condom (C), Don’t Inject (D) dan
Education (E). Abstinance yaitu tidak melakukan seks
bebas atau tidak melakukan hubungan seksual dengan
penderita HIV/AIDS, setia kepada pasangan (Be
Faithfull), menggunakan kondom jika melakukan
hubungan seks berisiko (Condom), tidak menggunakan
jarum suntik yang bergantian dengan orang lain atau
pemakaian jarum yang tidak steril, tato atau akupuntur
(Don’t inject).
Penatalaksanaan HIV/AIDS
terdiri dari pengobatan,
perawatan/rehabilitasi dan
PENATALAKSANAAN
edukasi.
PASIEN
HIV/AIDS
Pengobatan

Obat-obatan yang dapat digunakan pada penderita HIV antara lain :

1.Obat Retrovirus
a. Zidovudine (AZT)
Berfungsi sebagai terapi pertama anti retrovirus. Pemakaian obat ini dapat menguntungkan diantaranya yaitu Dapat
memperpanjang masa hidup (1-2 tahun), mengurangi frekuensi dan berat infeksi oportunistik, menunda
progresivitas penyakit, memperbaiki kualitas hidup pasien, mengurangi resiko penularan perinatal, mengurangi
kadar Ag p24 dalam serum dan cairan spinal.
b. Didanosine (ddl), Videx
Merupakan terapi kedua untuk yang terapi intoleransi terhadap AZT, atau bisa sebagai kombinasi dengan AZT bila
ternyata ada kemungkinan respon terhadap AZT menurun. Untuk menunda infeksi oportunistik respon terhadap
AZT menurun. Untuk menunda infeksi oportunistik pada ARC dan asimtomatik hasilnya lebih baik daripada AZT.

2.Obat-Obat Untuk Infeksi Oportunistik

3. Obat untuk kanker sekunder

4. Pengobatan simtomatik supportif


REHABILITASI
Rehabilitasi ditujukan pada pengidap atau pasien AIDS dan keluarga
atau orang terdekat, dengan melakukan konseling yang bertujuan
untuk:
1.Memberikan dukungan mental-psikologis
2.Membantu merekab untuk bisa mengubah perilaku yang
tidak berisiko tinggi menjadi perilaku yang tidak berisiko atau
kurang berisiko.
3.Mengingatkan kembali tentang cara hidup sehat, sehingga
bisa mempertahankan kondisi tubuh yang baik.
4.Membantu mereka untuk menemukan solusi permasalahan
yang berkaitan dengan penyakitnya, antara lain bagaimana
mengutarakan masalah-masalah pribadi dan sensitif kepada
keluarga dan orang terdekat.
EDUKASI
Edukasi pada masalah HIV/AIDS bertujuan untuk
mendidik pasien dan keluarganya tentang
bagaimana menghadapi hidup bersama AIDS,
kemungkinan diskriminasi masyarakat sekitar,
bagaimana tanggung jawab keluarga, teman dekat
atau masyarakat lain.
THANK
YOU!!!!

Anda mungkin juga menyukai