Anda di halaman 1dari 20

STIGMA PADA ODHA Oleh

Sansri Diah KD
PENGERTIAN
Stigma
 Perilaku dalam hubungan sosial yang ditandai dengan
pemberian label, stereotyping, pemisahan, diskriminasi dan
menghilangkan status sosial.
 Ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena
pengaruh lingkungannya
 Stigma pada orang dengan infeksi HIV/AIDS (ODHA)
memberikan efek negatif pada fisik dan psikologis ODHA yang
pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup pasien.
 Pemberian stigma terhadap ODHA dapat menyebabkan
perasaan ditolak dan terasingkan pada ODHA. berakibat pada
perilaku ODHA berupa menutup status HIVnya dan keinginan
mencari pengobatan.
 Stigma yang diberikan juga berhubungan dengan penundaan
mencari pengobatan, kepatuhan pengobatan yang rendah dan
peningkatan perilaku berisiko pada ODHA
Stigma yang sering dijumpai
Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) lekat dengan stigma.
 Orang penderita HIV tidak bermoral
 Penyakit kotor
 Penyakit mematikan
 Ada anggapan bahwa HIV/AIDS penyakit "kutukan" dan hanya
diidap oleh penjaja seks.
 Sebagian orang percaya bahwa HIV/AIDS bisa menular hanya dengan
bersentuhan langsung dengan pengidapnya.
 Akibatnya muncul diskriminasi dalam pergaulan
 Stigma pada ODHA berawal sejak pertama kali kasus HIV/AIDS
ditemukan di Indonesia pada era 1990-an.
 Stigma pada ODHA tidak bisa dibiarkan
 Kesalahan informasi tentang HIV/AIDS perlu
dibenarkan untuk mencegah perilaku diskriminatif
pada ODHA agar tidak memperburuk kondisi ODHA.
 Seringkali, penyebab kematian ODHA bukan penyakit
yang diidapnya, tetapi perilaku diskriminatif yang
membuatnya kehilangan kesempatan untuk mendapat
pengobatan dan perawatan yang layak.
Stigma dan diskriminasi tidak hanya dilakukan
oleh masyarakat awam, namun juga dilakukan
oleh petugas kesehatan baik dokter dan
perawat serta mahasiswa yang perpendidikan
tinggi juga ikut melakukan diskriminasi dan
stigmatisasi.
DAMPAK ADANYA
STIGMATISASI
meningkatnya diskriminasi pada ODHA
 mengusir dan mengasingkan ODHA di masyarakat
 memecat ODHA yang bekerja
 menceraikan pasangan yang berstatus HIV positif
 perilaku diskriminatif lainnya
PENYEBAB ADANYA STIGMA PADA
ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)
1. Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat mengenai HIV dan
AIDS karena kurang atau kesalahan informasi tentang HIV/AIDS
2. Kurangnya sosialisasi atau penyuluhan mengenai HIV dan AIDS terutama cara
penularan dan pencegahannya sehingga masyarakat mempunyai tanggapan yang
keliru tentang ODHA
3. Kurangnya informasi tentang dampak negative Stigma pada ODHA
BEBERAPA KATEGORI STIGMA
a)   Stigma instrumental AIDS 
Ketakutan atas hal yang berhubungan dengan penyakit mematikan dan menular.
Maksudnya adalah stigma muncul akibat dari faktor penyebab dan akibat dari HIV
dan AIDS, sebagai contoh masyarakat memberi stigma pada ODHA sebagai orang
yang akan mati.  
b)   Stigma simbolis AIDS 
Pengunaan HIV dan AIDS untuk mengekspresikan sikap terhadap kelompok sosial
atau gaya hidup tertentu yang dianggap berhubungan dengan penyakit tersebut,
seperti seseorang menjadi ODHA karena pergaulan pada masa lalu yang suka
berganti-ganti pasangan. 
c)   Stigma kesopanan AIDS 
Hukuman sosial atas orang yang berhubungan dengan isu HIV dan AIDS atau orang
yang positif HIV, seperti ODHA dikeluarkan dari tempat kerja dengan tidak hormat. 
DIMENSI STIGMA
a. Concealability, yakni sampai sejauh mana suatu kondisi dapat
disembunyikan atau tidak tampak oleh orang lain. 
b. Course, menjelaskan bagaimana kondisi orang yang mendapatkan stigma
berubah dari waktu ke waktu. 
c. Strains, menjelaskan bagaimana hubungan interpersonal menjadi tegang. 
d. Aesthetic Qualities, menjelaskan bagaimana penampilan seseorang sangat
dipengaruhi oleh kondisi stigma. 
e. Cause, menjelaskan apakah seseorang mengalami stigmatisasi karena
bawaan dari lahir atau setelah dewasa. 
f. Peril, menjelaskan kemungkinan keberbahanyaan pada orang lain terkait
dengan kondisi terstigmatisasi
Fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia terkait dengan
stigma kepada ODHA :  
 
a. Ketakutan akan stigma dan diskriminasi, kendala utama
penanganan HIV dan AIDS.
b. Stigma HIV dan AIDS masih berkutat pada masalah seks. 
c. Paradigma baru pola transmisi HIVdan AIDS yang didominasi
oleh pengguna narkotika intevana.
REAKSI PSIKOSOSIAL PADA ODHA AKIBAT
ADANYA STIGMA DI MASYARAKAT
a. Kecemasan: rasa tidak pasti tentang penyakit yang diderita, perkembangan dan
pengobatannya, merasa cemas dengan berbagai gejala-gejala baru, merasa cemas
dengan ancaman kematian.
b. Depresi: merasa sedih, tak berdaya, merasa rendah diri merasa bersalah, merasa tak
berharga, putus asa, keinginan untuk bunuh diri, menarik diri, sulit tidur, dan hilang
napsu makan.
c. Merasa terisolasi dan kurangnya dukungan sosial: merasa ditolak oleh keluarga
maupun masyarakat.
d. Merasa marah pada diri sendiri dan orang lain: menunjukkan sikap bermusuhan
terhadap pemberi perawatan, menolak untuk bekerja sama dengan pemberi perawatan.
e. Merasa takut bila ada orang yang mengetahui penyakit yang diderita. 
f. Merasa malu dengan adanya stigma sebagai penderita terinfeksi HIV, penyangkalan
terhadap kebiasaan seksual dan penggunaan obat-obat terlarang.  
DAMPAK NEGATIF STIGMA DAN PERILAKU
DISKRIMINATIF PADA ODHA
a. Melanggar hak asasi manusia. Di antaranya hak untuk bekerja, membangun
rumah tangga, mendapat akses pelayanan kesehatan dan kehidupan yang layak.
b. Menutup kesempatan bagi ODHA untuk mengembangkan diri, termasuk untuk
mendapat pendidikan dan pekerjaan yang layak.
c. Membuat ODHA mengasingkan diri, membuat ODHA menyembunyikan status
HIV positifnya dan mengasingkan diri dari keluarga dan masyarakat sekitarnya.
d. Menghambat program pemerintah dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di
masyarakat.
e. Stigma membuat ODHA menyembunyikan status HIV positifnya dan malu untuk
memeriksa kesehatannya. Akibatnya, ia tidak akan mendapat pengobatan dan
perawatan yang bisa meningkatkan risiko kematian ODHA dan penularan
HIV/AIDS di masyarakat.
MENGAPA PERLU MENGATASI STIGMA ATAU DISKRIMINASI

1. Memperkuat respon efektif pada HIV


2. Mendorong pengembangan rasa percaya diri yang kuat pada
ODHA
3. Menciptakan role model positif dan memahami upaya anti
stigma dan diskriminasi lebih jauh
4. Memperkuat ikatan ODHA , keluarga mereka dan komunitas
untuk bersama sama melakukan upaya pencegahan
CARA MENGHADAPI STIGMA
DAN DISKRIMINASI
1. Jadilah contoh yang baik
2. Berbagi dengan orang lain
3. Atasi masalh stigma ketika anda melihatnya di rumah, tempat
kerja maupun masyarakat
4. Lawanlah stigma melaluio kelompok
5. Bantulah orang untuk bertindak melalukan perubahan, tidak
cukup ganya mengatakan stigma merupakan sesuatu yang salah
atau buruk
6. Berfikisrlah besar, mulai dari yang kecil dan bertindak sekarang
CARA AGAR KITA TIDAK MUDAH MEMBERI STIGMA

1. Gunakan fakta. Stigma bisa menyebar karena pengetahuan yang rendah


mengenai HIV/AIDS. Sebarkan fakta mengenai cara penularan, cara
mencegah dan cara mengatasinya, termasuk opsi perawatan dan informasi
kesehatan yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat, seperti
melalui sosial media.
2. Dengarkan tokoh masyarakat yang bisa mengarahkan. Seperti memberi
dukungan atau memberi pesan untuk tidak melakukan pembiaran stigma
sesuai dengan keadaan geografis dan budaya setempat.
3. Perkuat suara dan cerita mengenai orang-orang yang telah survive
menghadapi HIV/AIDS. Tindakan ini juga turut mengapresiasi para
petugas kesehatan yang telah berjuang
4. Pastikan bahwa gambaran tentang HIV/AIDS tidak berbeda
dengan etnis tertentu. Dengan kata lain, format penggambaran
harus netral dan tidak menunjuk etnis tertentu.
5. Perhatikan etika jurnalisme. Laporan berita yang hanya fokus
pada perilaku seseorang yang telah terdeteksi virus malah akan
menambah stigma.
6. Bentuk kelompok atau aliansi untuk membuat gerakan melawan
stigma. Lingkungan yang positif menunjukkan kepedulian dan
empati untuk seluruh kalangan
Upaya yang bisa dilakukan untuk menghilangkan stigma
1. Sampaikan pesan-pesan kesehatan kunci dan  pasang poster-poster
2. Ketahui fakta-fakta dan berbagilah pada sesama untuk membantu mengurangi
ketakutan dan kecemasan
3. Bantu masyarakat untuk menghindari hoax dan informasi yang salah
4. Bantu hilangkan stigma pada kelompok orang yang dipersepsikan sebagai
pembawa virus
5. Bantu agar setiap keluarga dapat memiliki sarana dan mau mencuci tangan pakai
sabun dan air mengalir
6. Bantu agar warga tahu apa yang harus dilakukan bila mengalami gejala
7. Identifikasi kelompok warga yang berisiko tinggi
HAL HAL YANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN
MELIBATKAN ORANG LAIN
1. Gunakan percakapan informasisebaiag kesempatan untuk membicarakan
stigma
2. Gunakan kisah nyata sehingga dapat menggambarkan stigma dalam
konteks praktis
3. Tanggapi kata kata stigma ketika akita mendengarkan dnegan kata kata
yang bijak, sehingga orang mengerti bahwa kata kata mereka dapat
melukai hati orang
4. Dorong orang untuk berbicara mengenai ketakutan dan kekhawatiran
mengenai HIV dan AIDS
5. Moreksi mitos dan persepsi tentang HIV dan AIDS
6. Promosikan ide mengenai menjadi pendengar yang baik dan bagaimana
kita dapat mendukung ODHA beserta keluarganya
TERIMA KASIH

11/02/2020

Anda mungkin juga menyukai